4 Feb Penurunan curah jantung Evaluasi adanya nyeri dada Menanyakan adanya nyeri S = Klien mengatakan sudah
b.d. Gangguan kontraksi ( intensitas,lokasi, durasi) (P= Karena proses merasa sehat dari hari
Catat adanya disritmia penyakit,Q= nyeri terasa sebelumnya, namun kadang-
jantung menusuk-nusuk, R= nyeri kadang merasa nyeri secara
Catat adanya tanda dan dada dan menjalar hingga tiba-tiba
gejala penurunan cardiac ke punggung, S= skala nyeri
output sedang 4-5, T= nyeri dating O = Tekanan darah masih
Monitor status tiba-tiba). tinggi 170/90 mmHg.
kardiovaskuler Memonitor status Skala nyeri 4-5
Monitor status pernafasan pernapasan setiap jam, jalan
yang menandakan gagal napas paten,tidakmemakai A= Masalah teratasi
jantung oksigen. sebagian, intervensi
Monitor abdomen sebagai Memonitor abdomen, tidak dilanjutkan dengan monitor
indicator penurunan adanya pembengkakan tanda vital dan manajemen
perfusi abdomen atau nyeri.
Monitor balance cairan pembengkakan akibat
Monitor adanya perubahan hepatomegaly. P = Intervensi dilanjutkan
tekanan darah Memonitor belancecairan dengan monitor tanda vital
Atur periode latihan dan per 6 jam anteral dan dan manajemen nyeri.
istirahat untuk parenteral.
menghindari kelelahan Menganjurkan klien untuk
Monitor toleransi aktivitas bedress agar tidak terjadi
pasien kelelahan.
Memonitor adanya
intoleransi aktivitas
misalnya saat klien ke
kamar mandi.
Memonitor adanya
perubahan tekanan darah
perjam.
5 Feb Penurunan curah jantung Monitor TD, nadi, suhu Memonitor tekanan darah S = Klien mengatakan sudah
b.d. Gangguan kontraksi dan RR 140/80 mmHg, Nadi 79 x/I, mampu berjalan, dan ke
Catat adanya fluktasi suhu 370 C, RR 21 x/i kamar mandi sendiri tanpa
tekanan darah Mencatat tekanan darah bantuan
Monitor VT saat klien perjam danmelihat adanya
duduk,berbaring, dan fluktasi, dari monitor O = Tekanan darah dalam
berdiri perjam tidak ada fluktasi kisaran normal
Monitor TD, nadi, RR, tekanan darah yang
sebelum selama dan bermakna A = Masalah teratasi
sesudah aktivitas Memonitor tekanan darah sebagian,
Monitor kualitas nadi saat klien duduk, berbaring
Monitor frequensi dan dan berdiri, hasil tekanan P = Intervensi dilanjutkan
irama pernapasan darah dalam kisaran normal dengan monitor tanda vital
Monitor suhu, warna, dan 130/80 mmHg.
kelembaban kulit Memonitor frequensi
Monitor adanya sianosis pernapasan yaitu 21x/I dan
perifer irama pernapasan teratur
Memonitor suhu kulit yaitu
370 C, kulit teraba lembab
Tidak adanya sianosis
perifer dilihat di ujung
kuku.
5 Feb Nyeri akut b.d. Iskemia Lakukan pegkajian nyeri Mengkaji nyeri secara S = Klien mengatakan
miokardium secara komprehensif komprehensif (PQRST) (P= terkadang nyeri datang
termasuk lokasi, Karena proses penyakit,Q= secara mendadak
karakteristik, durasi, nyeri terasa menusuk-
frekuensi, kualitas dan nusuk, R= nyeri dada dan O = Skala nyeri sedang yaitu
faktor presipitasi. menjalar hingga ke 4-5
Observasi reaksi non punggung, S= skala nyeri
verbal dari sedang 4-5, T= nyeri datang A = Masalah belum teratasi
ketidaknyamanan. tiba-tiba).
Gunakan teknik Mengobservasi reaksi non P = Intervensi dilanjutkan
komunikasi terapeutik verbal klien saat terjadi dengan manajemen nyeri.
untuk mengetahui nyeri, yaitu meringis
pengalaman nyeri klien Menggunakan teknik
sebelumnya. komunikasi terapeutik
Kontrol faktor lingkungan untuk menanyakan apakah
yang mempengaruhi nyeri klien pernah mengalami
seperti suhu ruangan, nyeri seperti ini
pencahayaan, kebisingan. sebelumnya.
Pilih dan lakukan Mengontrol factor
penanganan nyeri lingkungan klien, yang
(farmakologis/non mempengaruhi nyeri seperti
farmakologis).. memberikan sampiran
Ajarkan teknik non ketika panas dari jendela
farmakologis (relaksasi, tepat di bed klien.
distraksi dll) untuk Mengajarkan klien teknik
mengetasi nyeri. napas dalam untuk
Monitor penerimaan klien mengurangi nyeri.
tentang manajemen nyeri. Monitor apakah klien
menerapkan teknik napas
dalam saat nyeri terjadi.
6 Feb Penurunan curah jantung Monitor TD, nadi, suhu Memonitor tekanan darah S = Klien mengatakan tidak
b.d. Gangguan kontraksi dan RR 120/80 mmHg, Nadi 80 x/I, pusing lagi,nafsu makan
Catat adanya fluktasi suhu 36,50 C, RR 19 x/i membaik
tekanan darah Mencatat tekanan darah
Monitor VT saat klien perjam danmelihat adanya O = Tekanan darah dan
duduk,berbaring, dan fluktasi, dari monitor tanda vitallainnya dalam
berdiri perjam tidak ada fluktasi kisaran normal
Monitor TD, nadi, RR, tekanan darah yang
sebelum selama dan bermakna A = Masalah teratasi
sesudah aktivitas Memonitor tekanan darah sebagian
Monitor kualitas nadi saat klien duduk, berbaring
Monitor frequensi dan dan berdiri, hasil tekanan P = Intervensi dilanjutkan
irama pernapasan darah dalam kisaran normal dengan monitor tanda vital
Monitor suhu, warna, dan 110/70 mmHg.
kelembaban kulit Memonitor frequensi
Monitor adanya sianosis pernapasan yaitu 19x/I dan
perifer
irama pernapasan teratur
Memonitor suhu kulit yaitu
36,50 C, kulit teraba lembab
Tidak adanya sianosis
perifer dilihat di ujung
kuku.
6 Feb Nyeri akut b.d. Iskemia Lakukan pegkajian nyeri Mengkaji nyeri secara S = Klien mengatakan nyeri
miokardium secara komprehensif komprehensif (PQRST) (P= sudah berkurang
termasuk lokasi, Karena proses penyakit,Q=
karakteristik, durasi, nyeri terasa menusuk- O = Skala nyeri ringan yaitu
frekuensi, kualitas dan nusuk, R= nyeri dada dan 3
faktor presipitasi. menjalar hingga ke
punggung, S= skala nyeri A = Masalah teratasi
Observasi reaksi non
sringan 3, T= nyeri datang sebagian
verbal dari tiba-tiba).
ketidaknyamanan. Mengobservasi reaksi non P = Intervensi dilanjutkan
Gunakan teknik verbal klien saat terjadi dengan manajemen nyeri.
komunikasi terapeutik nyeri, yaitu meringis
untuk mengetahui Menggunakan teknik
pengalaman nyeri klien komunikasi terapeutik
sebelumnya. untuk menanyakan apakah
Kontrol faktor lingkungan klien pernah mengalami
yang mempengaruhi nyeri nyeri seperti ini
seperti suhu ruangan, sebelumnya.
pencahayaan, kebisingan. Mengontrol factor
Pilih dan lakukan lingkungan klien, yang
penanganan nyeri mempengaruhi nyeri seperti
(farmakologis/non memberikan sampiran
farmakologis).. ketika panas dari jendela
Ajarkan teknik non tepat di bed klien.
farmakologis (relaksasi, Mengajarkan klien teknik
distraksi dll) untuk napas dalam untuk
mengetasi nyeri. mengurangi nyeri.
Monitor penerimaan klien Monitor apakah klien
tentang manajemen nyeri. menerapkan teknik napas
dalam saat nyeri terjadi.