Anda di halaman 1dari 8

SURVEILANS di RUMAH SAKIT

No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 1 dari 8

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
27 Mei 2016
OPERASIONAL
dr.Evie Kusmiati
NIK: 1276
1. PENGERTIAN A. Surveilans infeksi nosokomial adalah pemantauan terus
menerus, aktif dan sistematis terhadap suatu kejadian dan
penyebaran infeksi nosokomial pada suatu populasi serta
peristiwa yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial.
B. Plebhitis adalah Keadaan yang terjadi disekitar tusukan atau
bekas tusukan jarum infus di Rumah Sakit, dan timbul setelah
3x24 jam dirawat di Rumah Sakit. Infeksi ini ditandai dengan
rasa panas, pengerasan dan kemerahan (colour, tumor dan
rubor) dengan atau tanpa nanah (pus) pada daerah bekas
tusukan jarum infuset dalamwaktu 3x24 jam atau kurang dari
waktu tersebut bila infuse terpasang.
C. Infeksi Saluran Kencing Pada Pemasangan Kateter
Urine/Catheter adalah infeksi saluran kemih yang
berhubungan dengan penggunaan kateter urine.
D. Infeksi Aliran Darah Primer adalah ditemukannya kuman
pathogen pada pemeriksaan kultur darah dan infeksi tersebut
tidak berhubungan dengan infeksi di tempat lain.
E. Hospital Associated Pneumonia (HAP )adalah Seseorang
yang setelah lebih dari 48 jam dirawat di rumah sakit
menunjukkan gejala, Demam (>38’C), batuk dan sesak
napas, disertai dahak purulen dan pada pemeriksaan
laboratorium ditemukan lekositosis ( > 12.000/mm3) atau
lekopenia (<4000/mm3), dan pada pemeriksaan jasmani
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 2 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
F. Infeksi Luka Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI)
adalah infeksi akibat tindakan pembedahan, dapat mengenai
berbagai lapisan jaringan tubuh.
2.TUJUAN 1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit.
2. Pemantauan masalah dan pola infeksi.
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa
(outbreak) dan cara penanggulangannya.
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan
insiden dan risiko.
3.KEBIJAKAN 1. Surveilans infeksi rumah sakit dilaksanakan oleh IPCN purna
waktu dan IPCLN di setiap ruang perawatan atau ruangan
lain yang berisiko terhadap terjadinya infeksi.
2. Surveilans dilakukan pada pasien yang dirawat atau
mendapat tindakan yang berisiko terjadinya infeksi rumah
sakit.
3. Perlu dibentuk koordinator surveilans sesuai jenis dan
parameter infeksi (IADP, ISK, dan HAP, ILI serta IDO).
4. Dalam pelaksanaan ditentukan: what (jenis infeksi rumah
sakit), when (kapan terjadinya), where (tempat unit
perawatan), dan who (umur, jenis kelamin dan faktor resiko
lain).
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 3 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
4.PROSEDUR A. Surveilans IADP
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei.
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei.
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans.
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan.
5. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular.
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
adanya pembengkakan, kemerahan, panas area insersi,
dan adanya rasa nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi
tersebut segera lakukan pemeriksaan kultur (darah atau
ujung kateter infus).
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 4 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
B. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di
gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan
identitas lain dari pasien yang akan di survei dalam
formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter
atau tindakan aseptik lain
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38°C, anyang – anyangan,
polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik, catat dan
laporkan pada IPCO untuk menetapkan apakah benar
terjadi infeksi saluran kemih.
7. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur urine dari selang kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH
SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 5 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
C. Surveilans HAP
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, buku surveilans, alat tulis
yang akan di gunakan untuk mendata pasien yang akan
di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan di survei dalam formulir
surveilans / buku surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan badan > 38°C, produksi sputum banyak dan
purulen, bunyi pernapasan menurun/ pekak, ronchi
basah daerah paru, adanya batuk, peningkatan leukosit
(pemeriksaan hapus sputum >25/LPK), atau hasil X-ray
adanya infiltrat paru.
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur sputum melalui batuk efektif
(HAP)
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya HAP
8. Dokumentasikan kejadian HAP yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans
Infeksi Rumah Sakit.

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH


SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 6 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
D. Surveilans IDO
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang akan di survei.
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei.
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan di survei dalam formulir
surveilans.
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan.
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari
area insisi.
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan
purulen dari jaringan lunak dalam dan bukan dari
organ, ditemukan abses, adanya peningkatan suhu
tubuh >38 °C, atau nyeri/ tenderness.
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab
wound pada organ/ rongga dan abses.
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik
aseptik.
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO
untuk menentukan adanya IDO.
8. Dokumentasikan kejadian IDO yang ditemukan ke
formulir surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien,
Formulir Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi
Rumah Sakit.

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH


SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 7 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
E. Surveilans ILI
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan
digunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas
lain dari pasien yang akan di survei dalam formulir
surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Demam (>38° C), nyeri, eritema,a tau panas pada
vaskular yang terlihat.
b. Kultur semikuantitatif dari ujung kanula intravaskular
tumbuh >15 koloni mikriba.
c. Kultur darah tidak dilakukan atau hasil negatif
6. Survey dilakukan 30 % dari populasi setiap ruangan
perawatan.
7. Jika pasien terpasang infus dari luar rumah sakit tidak
dilakukan survey.
8. Survey dilakukan pada pasien baru sampai beberapa hari
hingga jumlah responden terpenuhi.

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH


SAKIT
No.Dokumen: No.Revisi: Halaman:

RSIA/SPO/PPI/040 - 8 dari 8
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
5. UNIT TERKAIT Unit rawat inap, Unit rawat jalan, Unit gawat darurat, Unit
kamar operasi.
6.LAMPIRAN 1. Buku Pedoman Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
infeksi di Rumah Sakit.
2. Formulir surveilans ( harian bulanan).
3. Lembar laporan infeksi HAIs.

Anda mungkin juga menyukai