Penggunaan teknik uji tak merusak menggunakan radiasi sangat banyak digunakan
dalam pembangunan untuk mengetahui cacat dari pengelasan. Penggunaan teknik uji tak
merusak menggunakan radiasi (radiografi industri) sangat membatu dalam mengetahui cacat
pengelasan dan sering digunakan karena akurasinya yang dapat dijadikan acuan dan biaya
yang relatif murah dibanding menggunakan teknik uji tak merusak lain seperti pass ray dan
ultrasonic test.
Dalam penggunaan teknik radiografi, penggunaan bahan utama seperti film negatif
dan penggunaan senyawa kimia seperti fixer adalah syarat utama untuk dapat mendapatkan
rekam bayangan pengelasan untuk dapat diinterpretasikan. Penggunaan film negatif dan
larutan fixer setelah digunakan akan dilimbahkan karena dari film negatif yang sudah di proses
dan diinterpretasi sudah tidak dapat digunakan kembali, selain itu larutan fixer yang terdiri dari
Limbah dari film radiografi dan larutan fixer juga menimbulkan masalah lingkunga
yang serius apabila dibuang disembarang tempat. Limbah film radiografi danlarutan fixer sisa
mengandung banyak unsur Ag (perak), limbah yang mengandung unsur perak dikategorikan
sebagai limbah B3 (bahan, beracun, berbahaya) karena unsur perak tergolong logam berat
yang bila terlepas kelingkungan akan susah diurai oleh lingkungan dan bila masuk ke dalam
Dilain sisi kandungan logam perak dalam limbah dari film radiografi dan larutan fixer
mempunyai manfaaat secara ekonomi, karena logam perak termasuk dalam kategori logam
mulia. Dalam penelitian yang sudah kami lakukan yield/ kandungan logam perak dalam 1 kg
limbah film radiografi adalah 5% dan untuk limbah larutan fixer mengandung 500 g logam
perak dalam 20 liter limbah. Ditinjau dari aspek kelayakan untuk di recovery limbah dari film
dan fixer radiografi sangat layak untuk dilolah. Berikut alur pengolahan disajikan dalam
panduan ini.
LINE PRODUKSI RECOVERY PERAK
DARI BAHAN BAKU FILM RADIOGRAFI
1. BAHAN
1. Film radiografi
Limbah film radiografi didapat dari proyek yang menggunakan jasa NDT dengan
2. H2O (Air)
Air yang digunakan menggunakan air kran/air sumur yang mengandung sedikit
obyek pengotor
4. Borax
Borak yang digunakan adalah borak yang digunkan untuk pengelasan dan didapat
di toko bangunan
2. ALAT
1. Reaktor berpengaduk
Digunakan material Stainless steel/ material yang tidak bereaksi dengan NaOH
2. Kompor
3. Filter
Filter yang digunakan berasal dari kain kassa halus, digunakan kain supaya dapat
4. Kowi
5. Burner
Burner yang digunakan adalah burner portable dan menggunakan gas cartridge
3. ALUR PRODUKSI
Mulai
1. Film Radiografi
2. NaOH
1. Leaching
2. Pengendapan
3. Dekantasi
4. Pengeringan
5. Peleburan
Tidak
Ya
Selesai
4. LANGKAH KERJA
3. Ditimbang film radiogafi sebanyak 5 kg dan dimasukkan ke dalam reaktor satu per
8. Dilakukan peleburan menggunakan kowi dan burner dan ditambahkan borax untuk
mengikat pengotor dan menurunkan suhu peleburan sampai perak mencapai fase
gamma/ cair dan menyatu dan setelah mencair dan menjadi satu perak didinginkan