Anda di halaman 1dari 6

PROSES PENGOLAHAN PERAK DARI BAHAN BAKU

LIMBAH FILM DAN FIXER RADIOGRAFI INDUSTRI

CV. INOVASI TEKNOLOGI (INOTEK)


DIVISI DAUR ULANG
2017
LATAR BELAKANG

Penggunaan teknik uji tak merusak menggunakan radiasi sangat banyak digunakan

dalam pembangunan untuk mengetahui cacat dari pengelasan. Penggunaan teknik uji tak

merusak menggunakan radiasi (radiografi industri) sangat membatu dalam mengetahui cacat

pengelasan dan sering digunakan karena akurasinya yang dapat dijadikan acuan dan biaya

yang relatif murah dibanding menggunakan teknik uji tak merusak lain seperti pass ray dan

ultrasonic test.

Dalam penggunaan teknik radiografi, penggunaan bahan utama seperti film negatif

dan penggunaan senyawa kimia seperti fixer adalah syarat utama untuk dapat mendapatkan

rekam bayangan pengelasan untuk dapat diinterpretasikan. Penggunaan film negatif dan

larutan fixer setelah digunakan akan dilimbahkan karena dari film negatif yang sudah di proses

dan diinterpretasi sudah tidak dapat digunakan kembali, selain itu larutan fixer yang terdiri dari

senyawa sodium thiosulfat mempunyai batas maksimal dalam penggunaannya setalah

berikatan dengan unsur perak dalam konsentrasi tertentu.

Limbah dari film radiografi dan larutan fixer juga menimbulkan masalah lingkunga

yang serius apabila dibuang disembarang tempat. Limbah film radiografi danlarutan fixer sisa

mengandung banyak unsur Ag (perak), limbah yang mengandung unsur perak dikategorikan

sebagai limbah B3 (bahan, beracun, berbahaya) karena unsur perak tergolong logam berat

yang bila terlepas kelingkungan akan susah diurai oleh lingkungan dan bila masuk ke dalam

tubuh makhluk hidup akan menimbulkan kerusakan organ.

Dilain sisi kandungan logam perak dalam limbah dari film radiografi dan larutan fixer

mempunyai manfaaat secara ekonomi, karena logam perak termasuk dalam kategori logam

mulia. Dalam penelitian yang sudah kami lakukan yield/ kandungan logam perak dalam 1 kg

limbah film radiografi adalah 5% dan untuk limbah larutan fixer mengandung 500 g logam

perak dalam 20 liter limbah. Ditinjau dari aspek kelayakan untuk di recovery limbah dari film
dan fixer radiografi sangat layak untuk dilolah. Berikut alur pengolahan disajikan dalam

panduan ini.
LINE PRODUKSI RECOVERY PERAK
DARI BAHAN BAKU FILM RADIOGRAFI

1. BAHAN

1. Film radiografi

Limbah film radiografi didapat dari proyek yang menggunakan jasa NDT dengan

teknik RT (Radiografi test)

2. H2O (Air)

Air yang digunakan menggunakan air kran/air sumur yang mengandung sedikit

obyek pengotor

3. NaOH (Soda api)

NaOH yang digunakan adalah indutrial grade/ teknis

4. Borax

Borak yang digunakan adalah borak yang digunkan untuk pengelasan dan didapat

di toko bangunan

2. ALAT

1. Reaktor berpengaduk

Digunakan material Stainless steel/ material yang tidak bereaksi dengan NaOH

2. Kompor

Kompor yang digunakan adalah kompor bertekanan tinggi

3. Filter

Filter yang digunakan berasal dari kain kassa halus, digunakan kain supaya dapat

dipakai secara berulang

4. Kowi

Kowi yang digunakan untuk peleburan terbuat dari tanah liat

5. Burner

Burner yang digunakan adalah burner portable dan menggunakan gas cartridge
3. ALUR PRODUKSI

Mulai

1. Film Radiografi
2. NaOH

1. Leaching
2. Pengendapan
3. Dekantasi
4. Pengeringan
5. Peleburan

Tidak

Recovery < 90%

Ya

Selesai
4. LANGKAH KERJA

1. Air sebanyak 20L dipanaskan dalam reaktor berpengaduk menggunakan kompor

bertekanan hingga suhu mencapai 900C.

2. Ditimbang NaOH sebanyak 1 kg dan dimasukkan ke dalam air yang sudah

dipanaskan dalam reaktor berpengaduk.

3. Ditimbang film radiogafi sebanyak 5 kg dan dimasukkan ke dalam reaktor satu per

satu dengan diaduk sampai film nampak bening.

4. Film yang sudah diproses kemudian dibilas.

5. Hasil proses diendapkan selama 24 jam.

6. Dilakukan dekantasi untuk memisahkan endapan lumpur perak dengan air.

7. Endapan dikeringkan menggunakan burner hingga terlihat butiran perak.

8. Dilakukan peleburan menggunakan kowi dan burner dan ditambahkan borax untuk

mengikat pengotor dan menurunkan suhu peleburan sampai perak mencapai fase

gamma/ cair dan menyatu dan setelah mencair dan menjadi satu perak didinginkan

sampai padat dan di quencing menggunakan air pada suhu kamar.

Anda mungkin juga menyukai