Anda di halaman 1dari 7

I Kajian Teori

KAJIAN TEORI

1. Defini Jembatan

Jembatan adalah struktur yang membentang secara horizontal antara penopang


yang fungsinya membawa beban vertical. Jembatan merupakan suatu konstruksi
yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih
rendah, dimana rintangan ini biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu
lintas biasa (Struyk,1995). Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan
tingkat kepentingan yang berbeda-beda tiap orangnya. (Supriyadi,2000). Menurut
Dr.Ir. Bambang Supriyadi (2010), jembatan bukan hanya konstruksi yang berfungsi
menghubungkan suatu tempat ke tempat lain akibat terhalangnya suatu rintangan,
namun jembatan merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka
sistem akan lumpuh.

Tipe jembatan mengalami perkembangan yang sejalan dengan sejarah peradaban


manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks, dengan
material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis jembatan yang
terus berkembang harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat
tertentu.

Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalam


menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan
metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstruksi. Sehingga target 3T yaitu tepat mutu/kualitas, tepat
biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.

Jembatan menurut fungsinya merupakan suatu konstruksi yang dapat


meneruskan jalan untuk melewati suatu rintangan yang berada lebih rendah,
sehingga jembatan dapat dikatakan sebagai alat penghubung suatu daerah ke daerah
lain yang terpisah akibat rintangan seperti sungai, selat dan bahkan jalan lain yang
memotong jalan yang dimaksud. Suatu bangunan jembatan pada umumnya terbagi
atas beberapa bagian-bagian pokok, yaitu terdiri dari struktur bawah dan struktur
atas.

2. Bagian Struktur Jembatan

a. Bangunan Struktur Bawah

Bangunan struktur bawah berfungsi untuk menerima atau menahan beban-beban


yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban – beban tersebut
disalurkan ke pondasi.

I-1
I –Kajian Teori

Struktur bawah ini terdiri dari :

1. Pondasi

Pondasi pada jembatan memiliki fungsi yang sama dengan pondasi yang

ada pada struktur bangunan gedung, dimana fungsi dari pondasi itu sendiri

adalah menyalurkan beban-beban yang di tahan ke tanah. Pondasi memiliki 2

bagian yaitu :

a. Tiang Pancang / Bore Pile / Sumuran

b. Pile Cap

Gambar 1.1 Tiang Pancang dan Pile Cap

2. Kolom Pier

a. Pier

b. Pier Head

Gambar 1.2 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Pier


I-2
I –Kajian Teori

3. Abutment
Abutment merupakan bagian dari bangunan pada ujung-ujung jembatan, yang
memiliki fungsi sebagai pendukung untuk bangunan struktur atas dan juga berfungsi
untuk penahan tanah. Abutment mempunyai bagian sebagai
berikut :
a. Abutment
b. Wing Wall
c. Pelat Injak
d. Back Wall

Gambar 1.3 Struktur Bawah (Sub Structure) pada Abutment

4. Oprit
Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada. Perencanaan
konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprit yang dihasilkan
nantinya dapat aman dan awet sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan

Gambar 1.4 Strukur Bawah (Sub Structure) pada Oprit

I-3
I –Kajian Teori

Gambar 1.5 Tampak Atas Oprit

Gambar 1.6 Melintang Oprit

b. Bangunan Struktur Atas (Upper Structure)


Bangunan struktur atas berfungsi untuk menampung beban-beban yang ditimbulkan
oleh lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya. Bangunan atas biasanya
terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan gelagar dari jembatan.

I-4
I –Kajian Teori

Gambar 1.7 Struktur Atas (Upper Structure) pada Deck

Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :


1. Komponen
a. Deck Jembatan
Deck Jembatan ini bisah berupa I Girder, U Girder , Box Girder , Truss,
dll.

Gambar 1.8 Deck Jembatan

Gambar 1.9 Truss

I-5
I –Kajian Teori

b. Bearing
Bearing adalah bantalan yang bertujuan untuk mengurangi gesekan untuk
benda/poros yang bergerak secara rotasi ataupun linier.

Gambar 1.10 Pot Bearing

c. Expansion Joint
Expansion Joint adalah suatu sabungan yang bersifat flexible, sehingga saluran yang
disambungkan memiliki tolerasi gerak.

Gambar 1.11 Expansion Joint

2. Pembagian Span (Bentang)


Dalam pembagian bentang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Approach Span
b. Main Span

I-6
I –Kajian Teori

Gambar 1.12 Pembagian nama bentang (Span)

Gambar 1.13 Contoh bentang (Span) pada Jembatan Suramadu

3. KLASIFIKASI JEMBATAN
Secara umum berdasarkan bentuk struktur Jembatan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Jembatan gelagar
b. Jembatan pelengkung/busur (arch bridge)
c. Jembatan rangka (truss bridge)
d. Jembatan portal (rigid frame bridge)
e. Jembatan gantung (suspension bridge)
f. Jembatan kabel (cable-stayed bridge) Dibahas

4.

I-7

Anda mungkin juga menyukai