Anda di halaman 1dari 3

PCOS (Policystic Ovarium Syndrome)

DEFINISI

 Kelainan pada wanita  Hiperandrogenisme dgn anovulasi kronik yang saling berhubungan
 tidak disertai dengan kelainan pada kelenjar adrenal maupun kelenjar hipofisis
 anovulasi kronik yang menyebabkan infertilitas dan bersifat hiperandrogenik  dmna trj gg
hubungan umpan balik antara pusat (hipotalamushipofisis) dan ovarium  kadar estrogen
selalu tinggi tidak pernah terjadi kenaikan kadar FSH yang cukup adekuat.

TANDA & GEJALA

 Abnormalitas menstruasi
 memiliki pola menstruasi abnormal yang dikaitkan dengan anovulasi kronis
 Pasien biasanya memiliki riwayat gangguan menstruasi sejak menarche
 Beberapa wanita mengalami oligomenore (yaitu, perdarahan menstruasi yang terjadi
pada interval 35 hari hingga 6 bulan, dengan <9 periode menstruasi per tahun)
 atau amenore sekunder (tidak ada) menstruasi selama 6 bulan
 Tanda2 hiperandrogenisme
 Rambut tumbuh berlebih di area spt : bibir atas, di dagu, di sekitar puting, dan di
sepanjang linea alba dari perut bagian bawah
 Tanda lain: Klitoromegali, peningkatan massa otot, suara lebih dalam
 Infertilitas
 Sebagian besar wanita dengan PCOS tidak subur  ovulasinya cuma sesekali
 Selain susah dapat anak, tingkat keguguran tinggi
 HOW:
1. adanya oligoovulasi/anovulasi : keadaan ini berkaitan dengan
hiperinsulinemia di mana terdapat resistensi insulin (insulin tidak
digunakan oleh otot shg insulin numpuk di darah)
makin tinggi insulin  makin jarang org trs menstruasi
2. adanya kadar LH yang tinggi  merangsang sintesa androgen
(TESTOSTERON).
Testosteron  menekan sekresi sex hormone binding globulin (SHBG) oleh
hati  kadar testosteron dan estradiol bebas meningkat
Estradiol meningkat  memberi umpan balik positif terhdap LH  kadar LH
makin tinggi.. tinggi terus  sedangkan FSH ttp rendah  pertumbuhan
folikel terhambat  folikel ga matang  tdk ovulasi  infertil
 OBESITAS & Sindrom Metabolik
 Hampir setengah dari semua wanita dengan PCOS secara klinis mengalami obesitas.
 Banyak pasien dengan PCOS  sindrom metabolic
 satu studi menunjukkan 43% prevalensi sindrom metabolik pada wanita dengan
PCOS

DAMPAK

HIPERTENSI

Obesitas  resiko tertingginya resistensi insulin  peningkatan lemak bebas  masuk ke


sirkulasi portal  meningkatkan produksi trigliserida, peningkatan aktivitas enzim lipase (
mengubah partikel lipoprotein yang besar menjadi lebih kecil)  akibatnya  penurunan
konsentrasi high density lipoprotein (HDL) dan peningkatan kadar kolesterol low density
lipoprotein (LDL)  aterosklerosis  hipertensi

MASALAH KULIT

HIPERANDROGENISME  Androgen berlebih  pengeluaran sebum yang berlebihan 


masalah pada kulit dan rambut.

Exp: peradangan pada kulit akibat penyumbatan pori

pertumbuhan rambut pada tubuh yang berlebihan.

Biasanya trjadi kebotakan

KALAU MENSTRUASI: FSH & LH


meningkat, esterogen menurun

(sumber: Jurnal KEDOKTERAN Trisakti “Sindrom ovarium polikistik: permasalahan dan


penatalaksanaannya” oleh Laksmi Maharani, Raditya Wratsangka Bagian Obstetri – Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti)

OBESITY
PEMERIKSAAN FISIK

1. ANTROPOMETRI 
Ukur lingkar lengan
Lingkar pinggang (Waist Circumference): pada pertengahan antara iga terbawah dengan
krista iliaka, pengukuran dari lateral dengan pita tanpa menekan jaringan lunak).
Risiko meningkat bila laki-laki > 85 cm dan perempuan > 80cm
2. Pengukuran lingkar leher (berhubungan sama SLEEP APNEA  apakah ada pengaruh dari
sleep apnea)
3. UKUR BMI
4. Pemeriksaan Cutaneus 

Saat ini, 3 kelompok utama obat yang digunakan untuk mengelola obesitas adalah
sebagai berikut:
 Obat yang bekerja sentral yang mengganggu asupan makanan
 Obat-obatan yang bekerja secara perifer untuk mengganggu penyerapan
makanan
 Obat-obatan yang meningkatkan pengeluaran energi

A. GASTROINTESTINAL AGENT
1. Orlistat
 gastrointestinal and pancreatic lipase inhibitor
 Inhibitor lipase dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan
menghambat penyerapan nutrisi
 Orlistat : menginduksi penurunan berat badan dengan menghambat
penyerapan lemak makanan
 Cara penggunaan: Orlistat harus diminum selama atau hingga 1 jam setelah
makan yang mengandung lemak.
 Tersedia : Alli (60 mg) & Xenical 120 mg
 Diindikasikan pada pasien dengan IMT pretreatment> 30 kg / m², atau BMI> 27
kg / m² di hadapan faktor risiko atau penyakit lain (misalnya, HTN, DM,
hiperlipidemia)
B. Stimulant CNS
1. Lokaserin
 Mekanisme pasti tindakan lorcaserin tidak diketahui,
 diperkirakan mengurangi konsumsi makanan dan meningkatkan rasa
kenyang dengan secara selektif mengaktifkan reseptor 5-HT2C pada
neuron pro-opiomelanocortin anorexigenik yang terletak di
hipotalamus.

Anda mungkin juga menyukai