Jiwa
Jiwa
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KELUARGA
a. Nama Kepala Keluarga : Iq Nuraini..............
b. Agama : ± 62 th
c. Suku :
d. Alamat : Desa Sikur Selatan , Dusun Tibu Pace
V. koping keluarga
a. Internal : anggota keluarga rata membantu orang tua bekerja
b. eksternal : lingkungan terkadang mendukung untuk kesembuhan pemderita/klien
VI. Sosial Budaya
a. penghasilan
sumber Penghasilan : Buruh tani
apakah penghasilan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari...:masih kurang.
..........................................................................................................................
Peran-peran dalam keluarga : anggota bisa menerima kondisi / keadaan anggota keluarga
yang sakit
b. Hubungan keluarga dengan masyarakat
tetangga :..cukup baik..........................................................................................
Masyarakat lebih luas:..keluarga yang sehat aktif dalam kegiatan masyarakat , namun
keluarga yang sakit tidak begitu aktif karena
......................................................................................................
...........................................................................................................................................
VII. Konsep diri Anggota keluarga
Adaptif Mal Adaptif
…….Sept 2016
Jam 10.00 WIB
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan anaknya suka menyendiri, tidak mau berbicara dan tidak mau
berinteraksi dengan orang lain
Data Objektif :
Klien tampak menyediri
Klien mengurung diri di kamar
Klien tidak mau bertemu orang
Klien tidak mau bercakap-cakap
Klien selalu menunduk dan menjauh ketika ada orang yang berusaha mendekati
Isolasi social : menarik diri
……Sept 2016
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan bahwa setelah berumah tangga, klien merasa malu karena bekerja
hanya sebagai seorang buruh
Data Objektif
Kontak mata kurang
Tidak ada insiatif untuk berinteraksi dengan orang lain Gangguan konsep diri : harga diri rendah
…….Sept 2016
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mandi dan malas merawat diri
Data Objektif :
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
X. Rumuskan Diagnosa keperawatan Jiwa berbasis keluarga
Isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Deficit perawatan diri
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
XII. Implementasi Keperawatan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
XIII. Evaluasi keperawatan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Klien merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara. Klien tinggal bersama ibu, kakak pertama dan
adiknya. Ayah klien sudah meninggal sejak 10th yang lalu. Ayahnya seorang juragan batik terkenal
di desanya dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sepeniggal ayahnya klien bekerja sebagai buruh
genteng. Klien sudah berumah tanggal, memiliki satu istri dan satu anak. Pola asuh keluarga kurang
terbuka dibuktikan dengan tidak adanya orang yang diajak bicara dengan klien ketika klien
mengalami masalah. Dalam riwayat keluarga terdapat riwayat gangguan jiwa tiga generasi yaitu dari
kakek klien, paman klien, klien dan adik klien. Dalam riwayat keluarga mengatakan klien pernah
mengalami kecelakaan tertabrak mobil dan kepalanya terbentur.
b. Konsep Diri :
c. Hubungan Sosial :
Klien tidak mau bertemu dengan orang lain. Ketika ada orang yang datang menemuinya, klien
langsung pergi atau memposisikan dirinya seperti janin yang sedang tidur. Klien tidak mau
berinteraksi dengan orang lain, baik dengan keluarga maupun orang lain.
d. Spiritual :
Nilai dan keyakinan, klien beragama islam
Kegiatan ibadah, selama mengalami gangguan jiwa klien tidak pernah beribadah.
STATUS MENTAL
1. Penampilan : penampilan klien sangat kotor, tidak memakai baju,hanya memakai celana yang
kotor, tidak pernah mandi, rambut gondrong tidak pernah disisir, berdaki dan bau pesing
2. Pembicaraan : Klien tampak tidak kooperatif, intonasi bicara kecil, tidak bisa memulai
pembicaraan, dan kontak mata tidak ada
3. Aktivitas Motorik : termor
4. Alam Perasaan : Kien tampak bingung dan murung
5. Afek : tumpul
6. Interaksi selama wawancara :Saat interaksi klien tampak tidak koopratif dan saat ditanya klien
tidak mau menjawab ataupun memberikan isyarat, ketika perawat akan mendekati klien, klien
langsung pergi menjauh.
7. Persepsi : tidak dapat terkaji
8. Proses fikir : tidak dapat terkaji
9. Isi Fikir : tidak dapat terkaji
10. tingkat kesadaran : Klien tampak mondar - mandir, saat ditanya klien hanya diam dan pergi.
11. Memori : tidak dapat terkaji
12. Daya tilik diri : tidak dapat terkaji
MEKANISME KOPING
Keluarga klien mengatakan bahwa klien ketika ada masalah hanya berdiam diri dan tidak mau
bertemu orang.
ANALISA DATA
…….Sept 2016
Jam 10.00 WIB
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan anaknya suka menyendiri, tidak mau berbicara dan tidak mau
berinteraksi dengan orang lain
Data Objektif :
Klien tampak menyediri
Klien mengurung diri di kamar
Klien tidak mau bertemu orang
Klien tidak mau bercakap-cakap
Klien selalu menunduk dan menjauh ketika ada orang yang berusaha mendekati
Isolasi social : menarik diri
……Sept 2016
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan bahwa setelah berumah tangga, klien merasa malu karena bekerja
hanya sebagai seorang buruh
Data Objektif
Kontak mata kurang
Tidak ada insiatif untuk berinteraksi dengan orang lain Gangguan konsep diri : harga diri rendah
…….Sept 2016
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah mandi dan malas merawat diri
Data Objektif :
IMPLEMENTASI :
TANGGAL
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI EVALUASI
….Sept 2016
11.00 WIB – 13.30 WIB Isolasi social : menarik diri SP I pasien :
Membina hubungan saling percaya
- Menyapa klien dengan ramah
- Memperkenalkan diri perawat
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Memberi perhatian dan menerima klien apa adanya
S:-
O:
Klien tampak menyendiri, tidak mau diajak berinteraksi, klien tiba2 meninggalkan ruangan
A : SP I belum tercapai
P:
( K ) Klien diingatkan kembali untuk bertemu dengan perawat dan mengingat nama perawat yang
mengajaknya berinteraksi
( P ) mengulang kembali BHSP
…..Sept 2016
……./Sept 2016
11.00 WIB – 13.30 WIB Isolasi social : menarik diri SP I pasien :
Membina hubungan saling percaya
- Menyapa klien dengan ramah
- Memperkenalkan diri perawat
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Memberi perhatian ( memberikan makanan pada klien) dan menerima klien apa adanya
S:-
O: Klien mau menerima makanan yang diberikan perawat, klien tidak mau berbicara dan
berinteraksi, klien lupa dengan nama perawat
A : SP 1 belum tercapai
P:
(K)Klien diingatkan untuk pertemuan selanjutnya
(P)ulangi BHSP
24 Oktober 2011 Isolasi social : menarik diri SP 1 keluarga :
- Membina hubungan saling percaya
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan pertemuan
- Memberikan penkes tentang masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
- Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi social yang dialami pasien
- Menjelaskan cara-cara merawat pasien S : keluarga mengatakan tidak tahu masalah yang dialami
anaknya.
Keluarga mengatakan tidak tahu cara merawat klien
Keluarga mengatakan senang diberikan penjelasan tentang yang dialami klien.
O: keluarga tampak mengerti apa yang telah dijelaskan.
Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat.
A: keluarga mampu mencapai 1 kompetensi
P:
Keluarga: diingatkan kembali tentang Isolasi sosial dan cara merawat klien
Perawat: optimalkan sp I dan lanjutkan sp II