Anda di halaman 1dari 61

KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
1. Latar Belakang Penyusunan Kurikulum

Era globalisasi ditandai dengan perubahan-perubahan yang tidak menentu. Masyarakat kita
dihadapkan pada persaingan yang ketat dengan negara lain, khususnya dengan persaingan pasar
bebas di lingkungan negara-negara ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), dan
AFLA (Asean Free Labour Area), maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC). Hal
tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dan lapangan kerja,
karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja tidak diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga
terjadi kesenjangan. Pembangunan nasional tidak hanya melihat kepada kepada kebutuhan
internal masyarakat dan bangsa, tetapi juga perlu dijalin dengan pandangan ke luar dan ke
depan, karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang
semakin menyatu.

Pendidikan nasional di negara kita dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok,
yang berkaitan dengan kuantitas, relevansi atau efisiensi eksternal, elitisme, dan manajemen.
Sedikitnya ada enam masalah pokok sistem pendidikan nasional sistem pendidikan nasional :
(1) menurunnya akhlak dan moral peserta didik; (2) pemerataan kesempatan belajar; (3) masih
rendahnya efisiensi internal sistem pendidikan; (4) status kelembagaan; (5) manajemen
pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional; (6) sumber daya yang belum
profesional.

Menyadari hal tersebut, pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan sistem


pendidikan, antara lain dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 dan 25 Tahun 1999
tentang Otonomi Daerah. Bila sebelumnya pengelolaan pendidikan merupakan wewenang
pusat, maka dengan berlakunya undang-undang tersebut kewenangannya berada pada
pemerintah daerah kota/kabupaten. Kantor Departemen Pendidikan Nasional pada tingkat
kota/kabupaten harus dapat mempertimbangkan dengan bijaksana kondisi nyata organisasi
maupun lingkungannya, dan harus mendukung pula misi pendidikan nasional.

Perubahan seperti tersebut di atas berkaitan dengan kurikulum yang dengan sendirinya
menuntut dan mempersyaratkan berbagai perubahan pada komponen-komponen pendidikan
lain. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 1


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang beragam mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan
peserta didik untuk :
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
b. belajar untuk memahami dan menghayati,
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk


meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-kelompok
terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan. Otonomi sekolah juga
berperan dalam menampung konsensus umum tentang pemberdayaan sekolah. Pemberdayaan
sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap
pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan
efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.

Keterlibatan kepala sekolah dan guru dalam pengambilan keputusan-keputusan sekolah juga
mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya
mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin untuk
mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik
yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan
masyarakat yang menitipkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia
kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 2


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

2.LANDASAN

2.1 Landasan Filosofis

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk
menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia
dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidkan yang berat, terutama
berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan.
Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat agraris, dengan
ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung tercapainya cita-cita
pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan mentalitas masyarakat Indonesia
tersebut antara lain : suka melakukan terobosan dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya
diri, tidak berdisiplin murni, tidak berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung
jawabtanpa rasa malu. Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit
atau munafik, segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya,
pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras kecuali
kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan tukang meniru, Di
samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas, pembangunan
pendidikan merupan suatu keharusan dan amat penting untuk dilakukan perubahan ke arah yang
lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2.2 Landasan Yuridis

Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta ini
berdasarkan kepada:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Inpres Nomor 6 tahun 2009 tentang Pengembangan ekonomi Kreatif
4. Inpres Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan pelaksanaan Priorotas Pembangunan
nasional tahun 2010.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 3


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 tahun 2006 tentang


Standar Isi.
6. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Permendiknas Nomor
6 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan SKL pada Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
7. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
8. Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan SI dan SKL
9. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang standar Kepala Sekolah
10.Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang standar Guru
11.Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan.
12.Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian.
13.Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
14.Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang standar Tenaga Administrasi
15.Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentang standar Tenaga Perpustakaan
16.Panduan Penyusunan KTSP yang dikeluarkan BSNP
17.Revisi bahan bimbingan teknis penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK
Edisi tahun 2008.

3.Tujuan Pengembangan Kurikulum

Tujuan Pengembangan Kurikulum agar kurikulum tetap sesuai dengan tuntutan zaman dan
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan kepada peserta didik :

1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2. belajar untuk memahami, menghayati, mengamalkan, menghargai dan melestarikan nilai


budaya dan karakter bangsa

3. Belajar untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan

4. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;

5. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain;

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 4


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

6. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan

4. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan
menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah, dibawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan
provinsi, mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP.
Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada umumnya, KTSP SMK
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut .
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan perserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memilki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi perserta didik disesuaikan dengan
kompetensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral berarti segala kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dengan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama,suku budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi dan jender
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni kurikulum
dikembangkan atas kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis, Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kehidupan termasuk
didalamnya kehidupan kemasyrakatan, dunia usaha/industry dan dunia kerja. Oleh karena

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 5


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

itu, upaya pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berfikir, keterampilan sosial,


keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruahan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua
jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitna
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta kearah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
Nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

B.Visi Sekolah Menengah Kejuruan Musik Perguruan ” Cikini”


Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Musik yang Unggul, Berkualitas Religius,
Berwawasan luas, serta Mampu Mengembangkan Potensi dalam Bidang Pembinaan Seni
Musik.

C. Misi Sekolah Menengah Kejuruan Musik Perguruan ”Cikini”


1. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam kualitas pada seluruh citivas akademia
2. Menumbuhkan dan menerapkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
budaya bangsa sebagai sumber kearifan dalam bertindak.
3. Menumbuhkan keingintahuan akan berbagai disiplin ilmu pengetahuan guna pengembangan
potensi diri
4. Melaksanakan kegiatan KBM secara optimal berdasarkan standar kompetisi dan kompetisi
yang dimiliki peserta didik
5. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan DU/DI dan institusi lain
6. Menerapkan profesionalismedalam manajemen pengelolan sekolah dengan melibatkan
warga sekolah dan stakeholders.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 6


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

D.Tujuan Satuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan
Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu.
Tujuan pendidikan SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.

2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan Musik Perguruan ”Cikini”


1. Menjadikan sekolah sebagai pusat pembinaan seni musik yang handal dengan
mengedepankan mutu pengelolaan manajemen sekolah
2. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia unggul dalam kualitas
3. Membekali peserta didik dengan tutunan ajaran agama yang dianutnya serta budaya bangsa
sebagai landasan dalam berpikir, bersikap, bertutur kata, dan bertingkah laku di lingkungan
kerja maupun masyarakat pada umumnya
4. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetsis dalam program keahlian yang dipilihnya .
5. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi dilingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang
keahlian yang dipilihnya.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
7. Membekali peserta didik dengan kompetisi-kompetisi yang sesuai dengan program keahlian
yang dipilih.

3.Tujuan Kompetensi Keahlian

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 7


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Tujuan Program Studi Keahlian Seni Pertunjukan secara umum mengacu pada isi Undang
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional
dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan program studi Seni Musik Kompetensi Keahlian Seni Musik Klasik adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi luhur.
2. mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang inovatif, produktif, adaptif,
kreatif dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan sikap profesional guna memasuki dunia kerja dalam lingkup keahlian
musik, khususnya musik klasik.
4. mampu memilih karir, mampu berkompetsisi dan mampu mengembangkan diri dalam
lingkup keahlian musik, khususnya musik klasik.
5. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
industri pada saat ini maupun masa yang akan dating dalam keahlian musik, khususnya
musik klasik
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi
yang berminat untuk yang melanjutkan pendidikan.

4.Visi Kompetensi Keahlian


Menjadikan tamatan kompetensi keahlian seni musik klasik sebagai tenaga kerja yang
profesional, bertakwa dan bertanggung jawab berstandar nasional dan internasional serta
mampu mengembangkan jiwa entrepreneur, dan kemandirian dalam mewujudkan competence
(kompetensi), conscience (hati nurani), dan compassion (saling berbagi).

5. Misi Kompetensi Keahlian


Melalui keterbukaan, kemitraan dan pelayanan prima, SMK Musik Perguruan ” Cikini”:
1. Mengembangkan keunggulan keterampilan dan kemandirian dalam berwirausaha
2. Menerapkan nilai budaya dan karakter meliputi jujur , mandiri, tanggung jawab, dan
adil.
3. Mengembangkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan dalam kegiatan baksos
dan kepedulian terhadap alam.
4. Menghasilkan tamatan yang memenuhi harapan stakeholders.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 8


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran
tersebut terbagi dalam lima kelompok yaitu agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan
kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi; estetika; jasmani, olah raga, dan kesehatan.

A. STRUKTUR KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN SENI MUSIK KLASIK (4365)


DURASI W AKTU ( JAM)
NO PROGRAM MATA PELAJARAN JUMLAH JAM TKT I TKT II TKTIII
A B A B A B
I. PROGRAM NORMATIF
1 Pendidikan Agama 192 2 64 2 64 2 64
2 Pendidikan Kewarganegaraan 192 2 64 2 64 2 64
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 192 2 64 2 64 2 64
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 2 64 2 64 2 64
5 Seni Budaya 192 2 64 2 64 2 64
JUMLAH JAM NORMATIF 960 10 320 10 320 10 320

II. PROGRAM ADAPTIF


1 Bahasa Inggris 288 3 96 3 96 3 96
2 Matematika 416 4 128 4 128 5 160
3 KKPI 192 2 64 2 64 2 64
4 Kewirausahaan 192 2 64 2 64 2 64
5 Ilmu Pengetahuan Alam 128 2 64 1 32 1 32
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 2 64 1 32 1 32
JUMLAH JAM ADAPTIF 1344 15 480 13 416 14 448

III. PROGRAM PRODUKTIF


A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
1 Solfegio 224 3 96 2 64 2 64
2 Teori Musik 128 3 64 2 64
3 Organologi 64 2 64
4 Sejarah Musik 64 2 64
5 Ilmu Bentuk Analisa 64 3 64
6 Dasar Teknologi Musik 128 2 64 2 64
7 Harmoni 160 3 96 2 64
8 Piano Komplementer 64 2 64
9 Diksi 64 2 64
10 Arransemen Dasar 64 2 64
JUMLAH DASAR KOMPETENSI KEJURUAN 1024 10 288 13 416 11 320

B. KOMPONEN KEJURUAN
1 Instrumen Mayor (Praktik Instrumen) 928 10 320 9 288 10 320

JUMLAH KOMPONEN KEJURUAN 928 10 320 9 288 10 320

IV. MUATAN LOKAL


1 Koor/Ansambel/Orkes 192 2 64 2 64 2 64
2 Musik Tradisi 192 2 64 2 64 2 64

JUMLAH MUATAN LOKAL 384 4 128 4 128 4 128

V. PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling 96 1 32 1 32 1 32
JUMLAH PENGEMBANGAN DIRI 96 1 32 1 32 1 32

TOTAL JAM 4736 50 1568 50 1600 50 1568

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 9


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

B. MUATAN KURIKULUM :

Pendidikan Menengah Kejuruan di SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta bertujuan:


Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

Kelompok Mata Pelajaran terdiri dari :


Kelompok Normatif: P Agama, PKn, B Indonesia, Penjasorkes, Seni Budaya.
Kelompok Adaptif: Matematika, B. Inggris IPA, IPS, KKPI, Kewirausahaan,
Kelompok Produktif : Dasar kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
Kelompok Muatan Lokal berupa musik tradisi dan koor,ansambel, atau orkes.
Kelompok Pengembangan Diri meliputi pembiasaan karakter dan kegiatan ekstrakurikuler.

Alokasi waktu kelompok adaptif dan kelompok dasar kejuruan serta kelompok kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan Prog. Keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu
atau alternatif lain.

Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan Prog. Keahlian
untuk memenuhi standar kompetensi kerja.

Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda.

Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan
kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 sd. 44 jam pelajaran perminggu.

Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 40 minggu.

Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 10


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

C. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI KEAHLIAN SENI MUSIK KLASIK


Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan
kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan multi exit-multi entry
yang dapat diterapkan.

LULUSAN
SMP

001/A 002/A 003/A 004/A 005/A 006/A

Kelas X Kelas XI Kelas XII

LULUSAN
SMK

Keterangan:

001/A; Mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B dan C. Mampu memainkan repertoar
dalam tonalitas C dan G mayor; tangga nada C dan G mayor (satu oktaf naik turun), C
mayor dua oktaf naik turun.

002/A; Mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B, dan C. Mampu memainkan repertoar
dalam tonalitas F dan B¨ mayor, A dan E minor; tangga nada F, B¨ mayor; A dan E
minor (satu oktaf naik turun) C, G mayor (dua oktaf naik turun)

003/A; Mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B, dan C. Mampu memainkan repertoar
dalam tonalitas D dan A mayor; B, F©, D dan G minor; tangga nada D, A, B¨ mayor;
D dan G minor (satu oktaf naik turun); C, D, F, G mayor; D minor (dua oktaf naik
turun)

004/A; Mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B, dan C. Mampu memainkan repertoar
dalam kunci nada E¨, F, G, A, B¨ mayor; C,D,G minor.Tangga nada E¨, F, G, A, B¨
mayor; C,D,G, minor(satu oktaf naik turun)Tangga nada kromatik dimulai dari C,G dan
D (satu oktaf naik turun)

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 11


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

005/A; Mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B, dan C; Mampu memainkan repertoar
dalam kunci nada E¨, F, A¨ ,A, B¨ mayor; C, D, G, A minor. Tangga nada E¨, F, A¨, A,
B¨ mayor; C, D, G, A minor (satu oktaf naik turun)Tangga nada kromatik dimulai dari

C, C© dan D (dua oktaf)

006/A; Harus menguasai C L O 005 dan mampu menguasai repertoar dalam daftar A, B dan C;
Tangganada E, F©, As, B mayor ; E, F©, Gis, B minor (satu oktaf) ;C,D mayor ; C,D

minor (tiga oktaf) Tangga nada kromatik dimulai dari C, C©, D dan E¨ (dua oktaf)

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik 12


KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

D.PEMETAAN KOMPETENSI KEAHLIAN SENI MUSIK KLASIK

NO TAHUN SEMESTER KODE KOMPETENSI SUB KOMPETENSI KET.

 Mengidentifikasi inteval, ritme, melodi, dan


1 I I dan II 4365.DKK.1 Berkelanjutan
akord dalam tangga nada C Mayor

2 I I dan II 4365.DKK.2  Menguasai Teori Musik Berkelanjutan

3 I I dan II 4365.DKK.8  Memainkan Instrumen Piano Komplementer Tuntas

 Mendengarkan, membaca, menulis, dan


4 I I dan II 4365.DKK.9 Tuntas
berbicara dalam bahasa Jerman

5 I I dan II 4365.KK.1  Menguasai dan Memainkan Repertoar Berkelanjutan

 Mengidentifikasi inteval, ritme, melodi, dan


6 II III dan IV 4365.DKK.1 Berkelanjutan
akord dalam tangga nada F dan G Mayor

7 II III dan IV 4365.DKK.2  Menguasai Teori Musik Tuntas

 Menjelaskan Akusik, Skema Bunyi dan Suara,


8 II III dan IV 4365.DKK.3 Tuntas
serta Organologi

9 II III dan IV 4365.DKK.4  Menguasai Sejarah Musik Tuntas

10 II III dan IV 4365.DKK.6  Menguasai Teori Dasar Teknologi Musik Berkelanjutan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


13
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

NO TAHUN SEMESTER KODE KOMPETENSI SUB KOMPETENSI KET.

11 II III dan IV 4365.DKK.7  Menguasai Harmoni SATB Berkelanjutan

12 II III dan IV 4365.KK.1  Menguasai dan Memainkan Repertoar Berkelanjutan

 Mengidentifikasi Interval, ritme, melodi, dan


13 III V dan VI 4365.DKK.1 Tuntas
akord dalam 1#-7# dan 1b-7b

 Mengidentifikasi Lagu Sederhana dan Jenis-


14 III V dan VI 4365.DKK.5 Tuntas
jenis Lagu

 Mengaplikasikan Teori Dasar Teknologi


15 III V dan VI 4365.DKK.6 Tuntas
Musik

 Menguasai Harmoni Akord Dominant Seventh


16 III V dan VI 4365.DKK.7 Tuntas
(v7)

17 III V dan VI 4365.DKK.10  Menguasai Arransemen Dasar Tuntas

18 III V dan VI 4365.KK.1  Menguasai dan Memainkan Repertoar Tuntas

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


14
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

D1. Level Kompetensi Kunci


No KOMPETENSI KUNCI LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3
A MENGUMPULKAN, Mengakses Mengakses, Mengakses,
MENGANALISA DAN dan memilih dan mengevaluasi
MENGELOLA INFORMASI: menyimpan menyimpan dan mengatur
Kapasitas untuk mengumpulkan dari satu dari dari berbagai
informasi, memindahkan dan sumber beberapa macam
menyeleksi informasi dalam rangka sumber sumber
memilih informasi yang diperlukan
untuk dipresentasikan,
mengevaluasi sumber dan cara
memperoleh informasi tersebut
B MENGKOMUNIKASIKAN IDE- Sederhana Komplek Komplek
IDE DAN INFORMASI: dengan dengan isi dengan isi
Kapasitas untuk berkomunikasi aturan yang tertentu beragam
dengan orang lain secara efektif telah
menggunakan beragam bahasa, dikenal
tulisan, grafik dan expresi non
verbal lainnya
C MERENCANAKAN DAN Di bawah Dengan Inisiatif
MENGORGANISIR KEGIATAN: pengawasan bimbingan sendiri dan
Kapasitas untuk merencanakan dan mengevaluasi
mengatur kegiatan kerja individu kegiatan yang
termasuk penggunaan waktu dan komplek
sumber yang baik, pemilihan
prioritas dan pengawasan prestasi
individu
D BEKERJA DENGAN ORANG Aktifitas Membantu Kolaborasi
LAIN SERTA KELOMPOK yang telah merancang dalam
DALAM SATU TIM: diketahui dan kegiatan
Kapasitas untuk berhubungan mencapai komplek
secara efektif dengan orang lain tujuan
baik antar pribadi ataupun

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


15
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

No KOMPETENSI KUNCI LEVEL 1 LEVEL 2 LEVEL 3


kelompok termasuk mengerti dan
memberikan respon akan keinginan
klien dan bekerja secara efektif
sebagai anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama
E MENGGUNAKAN IDE-IDE Tugas yang Memilih Evaluasi dan
SERTA TEKNIK MATEMATIKA: sederhana tugas yang mengadaptasi
Kapasitas untuk menggunakan komplek sebagai tugas
konsep bilangan, spasi dan ukuran dan sesuai yang sesuai
dan teknik seperti perkiraan untuk
praktek
F MENYELESAIKAN MASALAH: Rutin, Rutin, Masalah yang
Kapasitas untuk menjalankan sedikit mandiri komplek,
strategi penyelesaian masalah baik pengawasan pelaksanaan
untuk situasi dimana masalah dan Eksplorasi – Eksplorasi – pendekatan
solusi yang diinginkan memiliki pengawasan dengan sistematis,
bukti dan dalam situasi yang melekat bimbingan menjelaskan
memerlukan pemikiran kritis dan proses
pendekatan kreatif untuk mencapai
hasil
G MENGGUNAKAN TEKNOLOGI: Produksi Menyusun, Mendesain
Kapasitas untuk menerapkan ulang atau mengatur atau merang-
teknologi, mengkombinasikan melaksa- atau kai produk
keahlian fisik and sensor yang nakan mengoperas atau jasa
diperlukan untuk menjalankan produk i-kan
peralatan dengan pengertian ilmiah dasar atau produk atau
dan prinsip teknologi yang jasa jasa
diperlukan untuk mengadaptasi
sistem

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


16
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

E. MUATAN LOKAL

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, menyatakan bahwa Muatan
Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan
dengan ciri khas, potensi daerah, dan prospek pengembangan daerah termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang diselenggarakan.

Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus


mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan
lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata
pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun, satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Dari pernyataan tersebut di atas ditegaskan bahwa substansi mata pelajaran muatan
lokal untuk Sekolah Menengah Kejuruan harus disesuaikan dengan kompetensi keahlian
yang diselenggarakan, dengan demikian diharapkan bahwa mata pelajaran muatan lokal,
dapat memperkaya dan meningkatkan kompetensi tamatan pada kompetensi keahlian
masing-masing.

Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan sumber daya sekolah di DKI Jakarta
sebagai kota jasa perdagangan dan pariwisata, khususnya potensi daerah Jakarta Pusat.

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada
Standar Isi di dalam kurikulum SMK Musik Perguruan “Cikini” Jakarta. Keberadaan mata
pelajaran muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat,
sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-masing sekolah lebih meningkat
relevansinya terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Hal ini sejalan
dengan upaya peningkatan mutu pendidikan nasional sehingga keberadaan kurikulum
muatan lokal mendukung dan melengkapi kurikulum nasional.

1. Latar Belakang :

Dalam Seni Musik Klasik, penguasaan keahlian musik klasik dalam bentuk kelompok
maupun musik daerah merupakan hal yang penting untuk berinteraksi dalam dunia

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


17
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

kerja sebagai suatu kompetensi yang harus dimiliki siswa program studi keahlian seni
pertunjukan

2. Tujuan :

Tujuan pemberian mata pelajaran/ kompetensi musik tradisi dan koor/ansambel/orkes


adalah agar para peserta didik memiliki kemampuan berinteraksi dengan seluruh pihak
dan mampu mengelola suatu event yang diselenggarakan selain untuk menjaga
kelestarian budaya bangsa melalui seni musik klasik.

3. Ruang Lingkup :

Muatan lokal untuk Kompetensi Keahlian seni Musik Klasik yang dikembangkan
adalah ;
Musik Tradisi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menguasai Denah susunan 1.1 Memahami letak kenong
Gamelan 1.2 Memahami letak kempyang dan kethuk
1.3 Memahami letak kempul
1.4 Memahami letak saron penerus
1.5 Memahami letak saron barung
1.6 Memahami letak demung
1.7 Memahami letak Bonang penerus
1.8 Memahami letak sientrem
1.9 Memahami letak kendhang
1.10 Memahami letak Bonang darung
1.11 Memahami letak wiraswara-swarawati
2. Mampu menguasai teknik 2.1 Membaca notasi karawitan
bermain musik tradisional Jawa 2.2 Menguasai bentuk Gending
2.3 Menguasai tanda-tanda dalam notasi
3. Mampu menguasai tangga nada 3.1 Memahami tangga nada Pelog
diatonis 3.2 Memahami tangga nada Slendro
4. Mampu memainkan Repertoar 4.1 Menguasai Langam-langam Jawa
Lagu 4.2 Menguasai lancaran Jawa

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


18
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

2.EVENT ORGANIZER ( KOOR, ANSAMBEL, ORKES )


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1.Melaksanakan Kegiatan koor, ansambel, orkes 1.1.Dapat memilih kegiatan Koor, ansambel,
sebagai bentuk kegiatan event organizer orkes yang menarik dan diminati masyarakat
1.2 Dapat memproses tahapan pelaksanaan koor,
ansambel, orkes
1.3 Dapat Melaksanakan kegiatan koor, ansambel,
orkes yang signifikan

F.PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan


terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung
oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.

1. Kegiatan terprogram terdiri atas tiga komponen:

1.1. Pelayanan bimbingan karir dan konseling, meliputi pengembangan:


a. Kehidupan pribadi
b. Kemampuan sosial
c. Kemampuan belajar
d. Wawasan dan perencanaan karir

1.2. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:


Basket, futsal, fotografi, lukis, band

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai


berikut.

a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam,
ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri.

b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:


pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri,
mengatasi silang pendapat (pertengkaran).

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


19
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti:


berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau
keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

F.1 Bimbingan Karir dan Konseling

1. Pengertian

Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, terkait dengan pengembangan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan menentukan
pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial dalam lingkup dunia
kerja atau ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik pribadi maupun kelompok.

Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.

a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait


dengan pekerjaan.

b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.

c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang
pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan
sesuai dengan norma agama.

d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)


dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi
cita-cita karirnya masa depan.

e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali


ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan
sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.

f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan


secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
20
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.

g. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam


suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu,
maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya, dalam bidang
pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

h. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karier.

i. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial yang


harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

2. Bidang Pengembangan

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat,

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan
bermartabat.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti
pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karir.

3. Jenis Layanan

a. Layanan Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami


lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-obyek yang
dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran
peserta didik di lingkungan yang baru.

b. Layanan Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan
lanjutan.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


21
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta


didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas,
kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan
ekstra kurikuler.

d. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik


menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, industri dan masyarakat.

e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik


dalam mengentaskan masalah pribadinya.

f. Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik


dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,
karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
melalui dinamika kelompok.

g. Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik


dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

h. Layanan Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

i. Layanan Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan


permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

4. Kegiatan Pendukung

a. Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta


didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun
non-tes.

b. Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan


pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.

c. Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam


pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


22
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

bersifat terbatas dan tertutup.

d. Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen


bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua
dan atau keluarganya.

e. Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka


yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.

f. Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah


peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

5. Format Kegiatan

a. Individual, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani
peserta didik secara perorangan.

b. Kelompok, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.

c. Klasikal, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas.

d. Lapangan, yaitu format kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang melayani
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

6. Program Bimbingan Karir dan Konseling

a. Program Bimbingan Karir dan Konseling mencakup informasi tentang dunia


kerja , hubungan industrial dan layanan perkembangan belajar.

b. Substansi informasi dunia kerja meliputi antara lain lapangan kerja, jenis dan
persyaratan jabatan, prospek dunia kerja, budaya kerja.

c. Substansi hubungan industrial meliputi hubungan kerja, sarana hubungan


industrial dan masalah khusus ketenagakerjaan.

d. Substansi layanan perkembangan belajar meliputi antara lain kesulitan belajar,


minat dan bakat, masalah sosial, masalah pribadi.

7. Pelaksanaan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


23
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

a. Bersama pendidik dan personil sekolah lainnya, konselor berpartisipasi secara


aktif dalam kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang bersifat rutin,
insidental dan keteladanan.

b. Program Bimbingan Karir dan Konseling yang direncanakan dalam bentuk


Satuan layanan (SATLAN) dan satuan pendukung (SATKUNG) dilaksanakan
sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pihak-pihak
yang terkait.

c. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling

a. Di dalam jam pembelajaran

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk


menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.

2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per
minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.

3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk


menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus,
himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih
tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran

1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan


layanan orientasi, karir perorangan, bimbingan kelompok, karir
kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan
di luar kelas.

2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung karir di luar kelas/di luar jam


pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka
dalam kelas.

3) Kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling di luar jam pembelajaran


sekolah/ madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
karir, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/ madrasah.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


24
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

c. Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan memperhatikan:

1) Peserta didik yang diasuh seorang konselor : 100 orang

2) Jumlah jam pembelajaran wajib: sesuai peraturan yang berlaku

3) Satu kali kegiatan layanan atau pendukung bimbingan karir dan


konseling ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran.

a) Berdasarkan hal-hal tersebut di atas kegiatan mingguan seorang


konselor minimal berupa 9 (sembilan) kali kegiatan (layanan atau
pendukung) tiap-tiap satu minggu.

b) Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut secara langsung


ditujukan kepada seluruh peserta didik (100 orang) yang diasuh
konselor.

c) Semua kegiatan (minimal) mingguan tersebut diselenggarakan di


dalam kelas/sewaktu jam pembelajaran berlangsung dan atau di
luar kelas/di luar jam pembelajaran.

d) Kegiatan pelayanan konseling, baik berupa layanan maupun


pendukungnya, yang diselenggarakan di dalam maupun di luar jam
pembelajaran dalam satu minggu dihitung ekuivalensinya dengan
jam pembelajaran mingguan.

d. Volume dan waktu untuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan Karir


dan Konseling di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu
diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan
sekolah/madrasah.

e. Program Bimbingan Karir dan Konseling pada masing-masing


satuan sekola dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan
kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan
mensinkronkan program Bimbingan Karir dan Konseling dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler,
serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas
sekolah/madrasah.

f. Kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dicatat dalam laporan


pelaksanaan program (LAPELPROG).
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
25
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

8. Pelaksana

a. Pelaksana utama kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling adalah


Konselor/Pendidik/Tenaga Kependidikan sekolah dan staf administrasi Bimbingan
Karir dan Konseling. Personel pendukung adalah kepala sekolah dan wakil, guru
mata pelajaran, wali kelas dan staf administrasi.

b. Konselor pelaksana kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling di sekolah wajib:

1. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan


profesional karir.

2. Merumuskan dan menjelaskan peran profesional konselor kepada pihak-pihak


terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah, sejawat pendidik, dan orang
tua.

3. Melaksanakan tugas pelayanan profesional karir yang setiap kali


dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan
sekolah, orang tua, dan peserta didik.

4. Mewaspadai hal-hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan


pelayanan profesional karir.

5. Mengembangkan kemampuan profesional karir secara berkelanjutan.

c. Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya
di sekolah madrasah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

d. Pelaksana Bimbingan Karir dan Konseling pada satu SMK dapat diangkat sejumlah
konselor dengan rasio seorang konselor untuk 100 orang peserta didik.

1. Pengawasan

a. Kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling di sekolah dipantau, dievaluasi, dan dibina
melalui kegiatan pengawasan.

b. Pengawasan kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dilakukan secara:

1. internal, oleh kepala sekolah.

2. eksternal, oleh pengawas sekolah bidang karir.

c. Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan implementasi


kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
26
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

di sekolah.

d. Pengawasan kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan.

e. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk


peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Bimbingan Karir dan
Konseling di sekolah.

2. Penilaian

a. Penilaian hasil kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dilakukan melalui:

1. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan
dan kegiatan pendukung karir untuk mengetahui perolehan peserta didik yang
dilayani.

2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu


(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung karir diselenggarakan untuk mengetahui dampak
layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu


tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung karir diselenggarakan untuk mengetahui
lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung karir terhadap
peserta didik.

b. Penilaian proses kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dilakukan melalui


analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam
SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi pelaksanaan
kegiatan.

c. Hasil penilaian kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling dicantumkan dalam


LAPELPROG.

Hasil kegiatan Bimbingan Karir dan Konseling secara keseluruhan dalam satu
semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara kualitatif.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


27
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

PROGRAM BIMBINGAN KARIER DAN KONSELING


Jenis Materi Bidang Pengembangan
No
Kegiatan Pribadi Sosial Belajar Karier
1 Orientasi  Pengenalan Kegiatan Fasilitas industri Perusahaan,
industri Kelompok Pabrik,
 Organisasi dan Industri
manajemen
industry
2 Informasi  Pemahaman diri Pemahaman Belajar hidup  Jenis
 Bakat, Minat terhadap orang mandiri pekerjaan
 Hubungan lain  Syarat
industrial pekerjaan
 Pengupahan
 Mogok
kerja
 Jaminan
sosial
 Pemutusan
hubungan
kerja
3 Layanan  Praktek industri Diskusi Kegiatan Pengembang
penempatan/  Magang Kelompok lapangan an Karier
penyaluran
4 Penguasaan  Mengambil  Menyamp  Membuat karya  Mempertim
Konten keputusan aikan pendapat tullis bangkan
 Mematuhi aturan  Organisasi  Perjanjian kerja dan
perusahaan (Serikat Buruh & memilih
 Budaya kerja Serikat Kerja) pendidikan
sesuai dgn
arah karier

5 Konseling Pengungkapan Pengungkapan Pengungkapan Pengungka


pribadi masalah pribadi masalah sosial masalah belajar pan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


28
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Jenis Materi Bidang Pengembangan


No
Kegiatan Pribadi Sosial Belajar Karier
masalah
karier
6 Layanan  Potensi diri  Peristiwa  Kita-kiat belajar  Masalah
Bimbingan  Kiat social sendiri penganggur
Kelompok menyalurkan  Mogok  Kiat belajar an
bakat & minat kerja kelompok  Lowongan
 Bentrok pekerjaan
antar personil  PHK
7 Koselling Pengentasan Pengentasan Pengentasan Pengentasa
Kelompok masalah pribadi masalah sosial masalah belajar n masalah
karier
8 Layanan Pemberdayaan Pemberdayaan Pengembangan -
konsultasi pihak lain pihak lain kemampuan
membantu membantu masalah belajar
peserta didik peserta didik
dalam dalam
pengembangan pengembangan
pribadi kemampuan
sosial
9 Layanan - Upaya - -
Mediasi mendamaikan
pihak tertentu
antara serikat
pekerja, serikat
buruh dengan
pengusaha
(bipatrit)
10 Aplikasi  Tes  Tes  Tes  Tes
instrumentas  Non tes untuk  Non tes  Non tes  Non tes
i mengungkapkan
masalah pribadi

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


29
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Jenis Materi Bidang Pengembangan


No
Kegiatan Pribadi Sosial Belajar Karier
11 Himpunan Riwayat Hidup Data hubungan  Riwayat  Jurusan
Data sosial pendidikan yang di
 Transkip nilai ambil
 Masalah
karier
 Pengemban
gan karier
12 Konferensi Pengupahan Konflik  Mutu tenaga Pengemban
Kasus kerja gan karier
 Sulit memenuhi
tuntutan dunia
kerja
13 Kunjungan Pertemuan Masalah sosial Masalah belajar Masalah
Rumah dengan orang karier
tua, keluarga
yang mengalami
masalah pribadi
14 Tampilan Mengarahkan Aspek sosial Aspek belajar Aspek
kepustakaan siswa ke Karier
perpustakaan
untuk
mengembanngka
n aspek pribadi
15 Penanganan Penanganan Masalah sosial Masalah belajar  Masalah
Kasus kasus masalah Karier
pribadi  Sarana
Hubungan
Industrial

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


30
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

F.2 KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

1. Pengertian

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan


pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan
berkewenangan di sekolah/madrasah.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan kreativitas


peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan
untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan
minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang
berguna untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

2. Bidang Pengembangan

1. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta didik


mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan potensi, bakat dan minat untuk
dapat berprestasi secara optimal.

2. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan religius, disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab
sosial lainnya.

3. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta didik


mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks, mengembirakan dan
menyenangkan untuk pengembangan karir.

3. Prinsip Kegiatan

1. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan
minat peserta didik masing-masing.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


31
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

2. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti
secara sukarela peserta didik.

3. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan


peserta didik secara penuh.

4. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan
mengembirakan peserta didik.

5. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta
didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan


bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

4. Format Kegiatan

1. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik secara
perseorangan.

2. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok


peserta didik.

3. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu
kelas.

4. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta didik


antarkelas/antarsekolah/madrasah.

5. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah
peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.

5. Program

1. Jenis Program

a. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang
waktu sekali dalam satu tahun, antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
(LDKS), pelaksanaan lomba ( PMR, Paskibra, dll).

b. Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam
rentang waktu setengah tahunan (6 bulan).

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


32
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

c. Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang
waktu sekali dalam satu bulan, antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang diadakan di
luar sekolah.

d. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang
waktu sekali atau dua kali dalam seminggu, antara lain: kegiatan Lukis, fotografi,
band, basket, dan futsal.

e. Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan setiap hari, antara
lain bersih lingkungan.

6. Jenis Kegiatan

a. Kepemimpinan, meliputi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan


Komunitas Musik Cikini

b. Sosial, meliputi, perlindungan HAM , bakti sosial

c. Kesenian, meliputi Home cocert, cikini klasika, Musik Camp

d. Keagamaan, meliputi kebaktian, rohis

e. Olah Raga, meliputi olah raga prestasi.

f. Kegiatan-kegiatan yang bersifat mendukung pengembangan kreativitas, yaitu


mengadakan:

1) Lomba/kegiatan, meliputi Pekan Budaya

2) Kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya kemah bakti, kegiatan amal, membantu


masyarakat yang terkena bencana alam, dll.

3) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain karir,


pendidikan, kesehatan, keagamaan, seni budaya.

7. Perencanaan

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada jenis-jenis kegiatan yang memuat


unsur-unsur: sasaran kegiatan, substansi kegiatan, pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang
terkait, pengorganisasian, waktu, tempat dan sarana.

8. Pelaksanaan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


33
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

1. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan dilaksanakan


secara langsung oleh guru, konselor dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah.

2. Kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi,


jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana sebagaimana telah direncanakan.

9. Pelaksana

Pelaksana kegiatan ekstrakurikuler adalah pendidik dan atau tenaga kependidikan sesuai
dengan kemampuan dan kewenangan pada substansi kegiatan ekstrakurikuler yang
dimaksud.

10. Pengawasan

1. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah dipantau, dievaluasi, dan dibina melalui


kegiatan pengawasan.

2. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler dilakukan secara:

a intern, oleh kepala sekolah/ madrasah.

b. ekstern, oleh pihak yang secara struktural/ fungsional memiliki kewenangan membina
kegiatan ekstrakurikuler yang dimaksud.

3. Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti untuk peningkatan


mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.

11. Penilaian

Hasil dan proses kegiatan ekstrakurikuler dinilai secara kualitatif dan dilaporkan kepada
pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya oleh penanggung jawab
kegiatan.

PROGRAM EKSTRAKURIKULER :
Materi Bidang Pengembangan
No Kegiatan
Individual Kelompok Klasikal Gabungan Lapangan
1 Intrakurikuler
:
a. Kunjungan ke Obyek- Obyek- Obyek- Obyek- Obyek-

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


34
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Materi Bidang Pengembangan


No Kegiatan
Individual Kelompok Klasikal Gabungan Lapangan
tempat obyek obyek obyek obyek obyek
bersejarah pengemban pengemban pengemba pengemban pengemban
b. Kunjungan gan gan ngan gan gan
industri pribadi hubungan klasikal hubungan hubungan
c.Mendatangkan kelompok interaksi dengan
Nara Sumber/ dengan obyek
Guru Tamu kelompok langsung
lain
2 Ekstrakurikuler:
a.Basket Obyek- Obyek- Obyek- Obyek- Obyek-
b. futsal obyek obyek obyek obyek obyek
c. Fotografi pengemban pengemban pengemba pengemban pengemban
d. Band gan bakat, gan ngan gan gan
e. Lukis minat dan hubungan hubungan hubungan hubungan
potensi kelompok kelompok interaksi dengan
individu. (kepemimpi (kepemim dengan obyek
nan, pinan, kelompok langsung
kerjasama,k kerjasama, lain
reak- tivitas kreak-
dll) tivitas dll)

G.BEBAN BELAJAR

1. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi
lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.

a). rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


35
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta
kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

b). waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan sistem :

1). Tatap Muka (TM)

2). Penugasan Terstruktur (PT)

3). Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)

Pembelajaran Tatap Muka (TM) :

Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik dengan
peserta didik.

Penugasan Terstruktur (PT) :

Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru
untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru.
Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta
didik.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) :

Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru
untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh peserta
didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

2. Pendekatan Pembelajaran

Dalam penyelenggaraan pembelajaran di SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta agar


berjalan efektif maka diterapkan pola pendekatan pembelajaran sbb.:

1). Pembelajaran Tuntas ( mastery learning);


Pembelajaran tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan
penguasaan materi (topik/kompetensi) yang dipersyaratkan untuk tingkat
kemampuan tertentu. Peserta didik boleh pindah pada materi lain bila materi yang
dipelajari sudah dikuasai secara tuntas, jika peserta didik belum mencapai kriteria
minimal kompeten, harus pro gram remedial dan perbaikan secara terjadual
dengan menyedia kan jam ke ; 9-10 sebagai jam perbaikan dan pengayaan atau

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


36
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

diwaktu/bulan yang lain atas dasar kesepakatan bersama antara guru dan peserta
didik.mengulangi sampai berhasil.
Agar ketuntasan belajar mencapai 100 %, maka dilakukan
2). Pembelajaran berbasis Produksi;
Pembelajaran berbasis produksi merupakan interaksi antara guru dan peserta didik
dari KBM yang mengacu pada proses produksi untuk mencapai kompe tensi/sub
kompetensi tertentu. Pendekatan pembelajaran ini akan memiliki muatan ganda,
yaitu ketrampilan dan menghasilkan komoditi/jasa mupun produk. Ini yang
diarahkan untuk mengisi kebutuhan pasar dan penjual.
3). Pembelajaran Mandiri;
KBM yang memposisikan peserta didik sebagai subyek yang mampu mengelola
proses pembelajaran secara swakelola (mandiri). Dalam pembelajaran mandiri,
peserta didik harus mampu menyiapkan, mengorganisasikan, melaksana kan,
mengendalikan dan menilai proses dan hasil pemelajaran, dengan cirri sebagai
berikut:
a. Guru memberikan asistensi jika diperlukan
b. Peserta didik lebih aktif dan dinamis
c. Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola
4). Pembelajaran berbasis Kompetensi;
Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada
penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh dan menyuluruh.
5). Pembelajaran berwawasan lingkungan;
Proses KBM yang memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup secara
terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.
6). Pembelajaran berbasis normatif dan adaptif;
Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan watak,
sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat
menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk sosial dan
kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri sesuai dengan
tuntutan perkembangan IPTEK/Global.
7). Pembelajaran sepanjang hari;
Merupakan pendekatan KBM yang mengacu pada proses dan karakter obyek
yang dipelajari secara alamiah, cirinya antara lain ; Waktu pembelajaran boleh

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


37
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

jadi terjadwal dan tidak terjadwal, KBM di laksanakan secara bersela sesuai
dengan kebutuhan baik pada waktu pagi atau siang, waktu pembelajaran
khususnya praktik sangat ditentukan oleh kebutuhan obyek yang dipelajari, dan
waktu belajar peserta didik tidak harus belajar selama 24 jam terus menerus.

3. Tempat Pembelajaran

Susunan Kurikulum SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta terdiri dari program
normatif, adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan
pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan
masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional
(SKN) dan level-level kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK Musik
Perguruan ” Cikini”

Masa pendidikan di SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta untuk program reguler
adalah 3 tahun.

Alokasi waktu belajar berkisar antara 4800 jam pelajaran untuk selama waktu
pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja industri
dilaksanakan selama 4 bulan dengan menggunakan alokasi waktu pembelajaran
program produktif.

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola


pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
1. Pembelajaran di sekolah
Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta
penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat
melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping itu
dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.
2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja

Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama


yang telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
38
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

pelatihan, perangkat monitoring dan asuraansi kecelakaan kerja. Untuk


pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;

a. Pengkondisian Prakerin;
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu dari
industri atau dunia usaha.
b. Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang PSG/Humas)
dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik selama praktik
industri bisa diketahui bersama.

c. Guru Tamu;
Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi informasi
tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.

d. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap liburan untuk
mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTU/lingkungan yang ada
dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktik Orientasi Kerja yang
dilakukan selama liburan akhir semester gasal/genap.
e. Replikasi Industri.

H. KETUNTASAN BELAJAR

Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap


indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan pendidikan,
berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
kompetensi normatif dan adaptif adalah 70%.

1. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif


KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dan
kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut :
a). Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
1). Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
39
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

2). Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2


3). Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b). Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
1). Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
2). Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
3). Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
c). Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
1). Dukungan tinggi, diberi skor 3
2). Dukungan sedang, diberi skor 2
3). Dukungan rendah, diberi skor 1

2. KKM Program Produktif


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi
yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator pada KD program produktif pada dasarnya adalah
lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai
kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0. Penentuan nilai ketuntasan belajar
program produktif dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
b). Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada
setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik
dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan menjadi
aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran RPP Perangkat
Penilaian).
c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan.

Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator dinyatakan
kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai hanya diberikan kepada
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
40
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 70 telah dimiliki
peserta didik. Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar
minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi,
lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat
memperoleh nilai lebih dari 70.

Format Perhitungan KKM


Skor Nilai KKM
Standar Kompetensi Intake Kom Daya KKM Mata
Indikator Indi
Kompetensi Dasar Siswa pleks dkng KD SK Pelajaran
kator
(A) (B) (C)

Nilai KKM indikator = (A+B+C)/9 X 100


Dengan menghitung seluruh nilai KKM Indikator, KKM KD diperoleh dari rerata KKM indikator,
dan KKM SK diperoleh dari rerata KKM KD, pada akhirnya KKM Mata Pelajaran adalah rerarta dari
KKM SK pada semester berjalan.
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK MUSIK PERGURUAN ”CIKINI”

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


41
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR


NO PROGRAM MATA PELAJARAN SEMESTER
1 2 3 4 5 6
I. PROGRAM NORMATIF
1 Pendidikan Agama 60 60 60 60 60 60
2 Pendidikan Kewarganegaraan 65 65 65 65 65 65
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 65 65 68 68 70 70
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 68 68 68 68 668 68
5 Seni Budaya

II. PROGRAM ADAPTIF


1 Bahasa Inggris 68 68 68 68 68 68
2 Matematika 58 58 58 58 58 58
3 KKPI 65 65 65 65 65 65
4 Kewirausahaan 65 65 65 65 65 65
5 Ilmu Pengetahuan Alam 60 60 60 60 60 60
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 60 60 60 60 60 60
III. PROGRAM PRODUKTIF
A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
1 Solfegio 70 70 70 70 70 70
2 Teori Musik 70 70 70 70
3 Organologi 70 70
4 Sejarah Musik 70 70
5 Ilmu Bentuk Analisa 70 70
6 Dasar Teknologi Musik 70 70 70 70
7 Harmoni 70 70 70 70
8 Piano Komplementer 70 70
9 Diksi 70 70
10 Arransemen Dasar 70 70

B. KOMPONEN KEJURUAN
1 Instrumen Mayor (Praktik Instrumen) 70 70 70 70 70 70

IV. MUATAN LOKAL


1 Koor/Ansambel/Orkes 70 70
2 Musik Tradisi 70 70

I. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi
tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek :

1. Akademik : sesuai dengan KKM


2. Nonakademik :
a). Kehadiran ≥ 85%
b). Sikap/kepribadian minimal B
Syarat naik tingkat / mengikuti program semester tahun berikutnya adalah ;
a. Kehadiran Komulatifnya minimal 85 %.
b. Minimal Tidak ada 6 SKS (± 3 mata pelajaran ) yang sampai batas akhir tahun

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


42
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

ajaran belum mencapai Ketuntasan Kompetensi Minimal (KKM),


c. Nilai Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia minimal (7,0) BAIK
d. Nilai seluruh mata pelajaran produktif tidak berada di bawah KKM
e. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran

2. Kriteria Penilaian

Bentuk dan Pelaksanaan Ujian :

Ulangan Tengah Semester (UTS)/Ulangan Blok, Ulangan Semester (US), Ujian Pengendali
Mutu ( UPM), Ujian Sekolah dan Ujian Nasional diatur sbb.;

a. ULangan Tengah Semester (UTS) /Ulangan Blok: Ulangan yang dilakukan dengan
menggabungkan beberapa sub kompetensi dalam satu waktu. Penyelenggaraan ulangan
dimaksudkan untuk ;
1). Menilai apakah peserta didik telah memahami atau menguasai sub
kompetensi/kompetensi yang diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar,
2). Mengevaluasi apakah bahan ajar disajikan sesuai dengan kurikulum operasional
dan RPP yang ditentukan, dan apakah cara penyajian guru cukup baik,

3). Ulangan Tengah Semester diselenggarakan setelah selesai pembelajaran beberapa


kompetensi sesuai RPP. Mutu penyelengaraan ulangan tengah Semester sama
dengan mutu Ulangan Semester

b. Ulangan Semester; dilakukan pada tiap akhir semester ganjill/Genap sebagaimana


halnya kegiatan belajar mengajar, peserta didik hanya diperbolehkan mengikuti
ulangan sesuai dengan mata pembelajaran dan telah mengikuti Ujian Tengah Semester
serta Program Pembinaan IMTAQ.
Syarat akademik untuk mengikuti Ulangan Semester;
1). Kehadiran > 85 %
2). Semua tugas-tugas akademik terpenuhi.
3). Membawa kartu legitimasi saat mengikuti ulangan,
Catatan ;
Ketidak siapan mengikuti ujian yang disebabkan oleh masalah akademik dan atau masalah
administrasi, orang tua peserta didik/wali peserta didik harus membicarakannya dengan
Pengurus Komite Sekolah untuk memperoleh dispensasi mengikuti ujian selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan ujian dimulai.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


43
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

c. Ujian Sekolah; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun
terakhir.
Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah;
1). Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs,
2). Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang
diujikan,
3). Telah menyelesaikan program mata pembelajaran semester 1 sampai dengan 6

4). Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi pekerti
dengan Bobot nilai (B).

d. Ujian Nasional; Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada
tahun terakhir.

Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional;


1). Telah menyelesaikan proses pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan
secara nasional dan mata pembelajaran produktif,
2). Telah menyelesaikan program mata pembelajaran semester 1 semester 6
3). Memiliki nilai kelompok Pendidikan Agama dan kepribadian/ budi pekerti
dengan Bobot nilai (B).

Penilaian Ujian ;
1. Ujian Tengah Semester/Ujian Blok, Ujian Akhir Semester dan Ujian Pengendalian
Mutu (UPM) ;
Pedoman penilaian keberhasilan ujian dinyatakan dalam angka, sedangkan mutu
kompetensi diberikan dalam bentuk huruf A, B, C, D, dan E .

1.1. Standar Nilai Normatif dan Adaptif :


Nilai Kualifikasi
Achievment/Hasil Belajar
Angka Kompetensi
90 - 100 A Cumlaude/Sangat memuaskan
75 - 89 B Excellent/Memuaskan
60 - 74 C Highly Satisfactory/Baik
40 - 59 D Baraly Satisfactory/Cukup
0 - 39 E Minimal Achiefment/Sangat Kurang

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


44
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

1.2. Standar Nilai Produktif :


Nilai Kualifikasi
Achievment/Hasil Belajar
Angka Kompetensi
90 - 100 A Cumlaude/Sangat memuaskan
80 - 89 B Excellent/Memuaskan
70 - 79 C Highly Satisfactory/Cukup
40 - 69 D Baraly Satisfactory/Kurang
0 - 39 E Minimal Achiefment/ Sangat kurang

2. Penilaian sikap;

Untuk mengukur penguasaan kognitif dapat digunakan tes tulis maupun lisan, dan untuk
pengukuran penguasaan keterampilan (psychomotoric) dapat digunakan teknik tes
penugasan, demontrasi, simulasi, atau kerja proyek. Untuk penilaian sikap (affective)
dapat dilakukan bersamaan atau menyatu dengan kegiatan pelaksanaan tugas praktik,
yaitu dengan menggunakan format/ lembar penilaian yang menyatu dengan penilaian
pelaksanaan tugas maupun dengan format penilaian sikap yang dibuat tersendiri.

Format yang dapat digunakan untuk melaksanakan penilaian sikap baik untuk sikap
kerja maupun untuk penilaian sikap dalam aspek non instruksional atau budi pekerti
(attitude) antara lain dengan menggunakan format “fish bone analysis”, yaitu dengan
memberikan kesempatan kepada masing-masing peserta didik untuk memberikan
penilaian bagi dirinya sendiri terlebih dahulu sesuai dengan pendapatnya, yang
selanjutnya digabungkan dengan nilai yang diberikan oleh guru/instruktor penilai.

Setiap aspek sikap terlebih dahulu diberikan deskripsi kriteria yang menggambarkan
kualifikasi dari masing-masing aspek sikap yang dinilai. Jenis/ aspek sikap yang dinilai
tiap kompetensi tentunya dapat berbeda-beda tergantung dari tuntutan kompetensi atau
karakteristik masing-masing kompetensi.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


45
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Contoh bentuk format yang dapat digunakan untuk mengadakan penilaian sikap secara
khusus adalah format sebagai berikut:

FORMAT PENILAIAN SIKAP


Nama Peserta didik : …………............…
Program keahlian : ................................

Skor Perolehan
Believe (B)
No Evaluation (E)
Aspek Noninstruksional/ sikap (Attitude) (Preferensi oleh
(n) (oleh guru)
Peserta)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Kerja sama √ √
2. Kedisiplinan √ √
3. Kejujuran √ √
4. Mengakses/mengorganisasi kan informasi √ √
5. Tanggung jawab √ √
6. Memecahkan masalah √ √
7. Kemandirian √ √
8. Ketekunan √ √

Berdasarkan data tersebut maka skor perolehan aspek noninstruksional dihitung dengan cara
sbb:
∑(Bn x En)
Nilai Attitude (Nat) = ---------------- x 9
5x5xn

Skor Perolehan = (B1xE1) + (B2xE2) + (B3xE3) + (B4+E4) + (B5+ E5) + (B6+E6) +


(B7+E7)+ (B8+E8)
= (5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x4)+(5x3)+ (5x5) +(5x4)
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
46
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

= 20+20+20+20+20+15+25+20 = 160.

Skor maksimum dari contoh di atas (n = 8 aspek) = 5 x 5 x 8 = 200.

Gradasi nilai tertinggi = 9, → sehingga :


Skor Perolehan
Perolehan Nilai Attitude (Nat) = --------------------- x 9
Skor 8 Aspek

160
= ---------- x 9 = 7,20.
200
Catatan;
Format penilaian sikap dapat dilihat pada Bukti Hasil Studi.
4. Uji Produktif :

Langkah-langkah yang dilakukan meliputi ; Penentuan Topik/Judul Proyek Work,


menetapkan bukti belajar, menentukan rambu-rambu penyusunan soal, dan menetapkan
patokan kelulusan (Indikator keberhasilan dan patokan keberhasilan).

J. PENJURUSAN

Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

1. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi


Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan
Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.

2. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:


a). persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
b). persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi, persyaratan tidak
buta warna, tinggi badan (tergantung pada Kompetensi Keahlian).

K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan


hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


47
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal
26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata
pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.

Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi
siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.

Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya,


yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa
datang.

Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;

1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan


problema yang dihadapi

2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi
kehidupannya dimasa yang akan datang.

3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang


lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.

4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai dengan


prinsip manajemen berbasis sekolah

Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan


akademik dan/atau kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus .

L. PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA


Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi
peserta didik. Keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia
yang dihasilkan masyarakat. Watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
48
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Suatu usaha sadar dan
sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik agar mampu melakukan proses
internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat,
dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan
kehidupan bangsa yang bermartabat.

M. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat
bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis


keunggulan lokal dan global.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata
pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau non
formal.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


49
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

BAB III

KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah


melaporkan kepada dinas pendidikan

(a) Hari Belajar Efektif.


1. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program
Keahlian. Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya
diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang
dicantumkan.
2. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
program keahlian.
3. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja
yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
4. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 1 jam pembelajaran per minggu.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


50
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

5. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka. 1 jam pembelajaran praktik di sekolah atau dua jam pembelajaran praktik di
DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
6. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

B. Alokasi Waktu.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai
berikut ;

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif Minimum 34 minggu Digunakan untuk kegiatan pembelajaran


belajar dan maksimum 38 efektif pada setiap satuan pendidikan
minggu

2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester

3. Jeda antarsemester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II

4. Libur akhir tahun Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
pelajaran administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

5. Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur


keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

6. Hari libur Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah


umum/nasional

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri
kekhususan masing-masing

8. Kegiatan khusus Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


51
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

sekolah/madrasah diKELOMPOKkan secara khusus oleh


sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Rincian Alokasi waktu tersebut diuraikan kedalam masing-masing semester sebagai


berikut ;

Alokasi Waktu Program Semester 01

I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;

No. Nama Bulan Jumlah Minggu


1 Juli 5 Minggu
2 Agustus 5 Minggu
3 September 5 Minggu
4 Oktober 5 Minggu
5 November 5 Minggu
6 Desember 5 Minggu
Jumlah 30 Minggu

II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;

No. Nama Bulan Jumlah Minggu


1 Juli 3 Minggu
2 Agustus 2 Minggu
3 September 1 Minggu
4 Oktober 0 Minggu
5 November 0 Minggu
6 Desember 2 Minggu
Jumlah 8 Minggu

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


52
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 30 – ∑ minggu tidak efektif
8 = 22 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 22 x 4 jam tatap muka = 88 jam tatap muka.

Catatan:

 Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi


yang tertera pada Jadwal tatap muka, tiap semester satu Mata Pelajaran/kompetensi
kemungkinan berbeda.

Alokasi Waktu Program Semester 02

I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;


No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Januari 5 Minggu
2 Februari 5 Minggu
3 Maret 5 Minggu
4 April 4 Minggu
5 Mei 5 Minggu
6 Juni 5 Minggu
Jumlah 29 Minggu

II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;


No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Januari 2 Minggu
2 Februari 0 Minggu
3 Maret 0 Minggu
4 April 2 Minggu
5 Mei 2 Minggu
6 Juni 2 Minggu
Jumlah 8 Minggu

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


53
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester 29 – ∑ minggu tidak efektif
8 = 21 minggu/jam tatap muka

IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 21 x 4 jam tatap muka = 84 jam tatap muka.

1. Kalender Akademik Sekolah

Kalender akademik SMK Musik Perguruan ”Cikini” Jakarta terbagi kedalam dua (2)
semester yaitu semester ganjil dan semester genap.

a. Kalender akademik semester gnjill diatur sebagai berikut ;

KALENDER PENDIDIKAN SMK MUSIK PERGURUAN "CIKINI"


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SEMESTER GASAL
JULI 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 1 8 15 22 29 4 s.d 6 Pengarahan guru baru & Rapim
Senin 2 9 16 23 30 9 s.d. 13 Boarding habits
Selasa 3 10 17 24 31 12 s.d. 13 Raker
Rabu 4 11 18 25 17 Cikini Klasika
Kamis 5 12 19 26 19 s.d. 20 libur awal puasa
Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28

AGUSTUS 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 5 12 19 26 13 s.d. 24 libur lebaran
Senin 6 13 20 27 27 HBH guru dan orang tua murid
Selasa 7 14 21 28 30 HBH Yayasan
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

SEPTEMBER 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23/30 5 Pembentukan pengurus BES
Senin 3 10 17 24 6 s.d 7 LDKS/Rapat kerja BES
Selasa 4 11 18 25 17 s.d. 19 Tes Kemampuan akademik
Rabu 5 12 19 26 20 Monitoring I
Kamis 6 13 20 27 24 Pembentukan Komite
Jum'at 7 14 21 28 25 s.d. 27 Psikotest

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


54
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Sabtu 1 8 15 22 29 30 Konser Kelas part I

OKTOBER 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 7 14 21 28 3 Klinik Musik
Senin 1 8 15 22 29 7 TG Musik Konser
Selasa 2 9 16 23 30 9 s.d 18 Ujian Mid Semester
Rabu 3 10 17 24 31 25 Pembagian rapot mid semester
Kamis 4 11 18 25 29 s.d 2 nov FLS2N
Jum'at 5 12 19 26 29 s.d. 30 Prakerin kelas XII
Sabtu 6 13 20 27

NOVEMBER 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 4 11 18 25 1 s.d. 29 Prakerin kelas XII
Senin 5 12 19 26 25 Konser Gitar
Selasa 6 13 20 27 29 Monitoring II
Rabu 7 14 21 28 30 Gelar Hasil Prakerin
Kamis 1 8 15 22 29
Jum'at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24

DESEMBER 2012 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23/30 6 s.d 17 Ujian semester gasal
Senin 3 10 17 24/31 18 Penyuluhan Siswa
Selasa 4 11 18 25 19 Baksos
Rabu 5 12 19 26 20 Rapat rapot semester gasal
Kamis 6 13 20 27 21 Pembagian rapot semester gasal
Jum'at 7 14 21 28 24 s.d. 30 libur semester gasal
Sabtu 1 8 15 22 29

KALENDER PENDIDIKAN SMK MUSIK PERGURUAN "CIKINI"


TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SEMESTER GENAP
JANUARI 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN
Minggu 6 13 20 27 1 s.d. 6 Libur Semester Gasal
Senin 7 14 21 28 9 s.d. 11 Tour Concert
Selasa 1 8 15 22 29 14 s.d. 15 Try Out I
Rabu 2 9 16 23 30 16 Klinik Musik
Kamis 3 10 17 24 31
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26

FEBRUARI 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 3 10 17 24 8 atau 9 Percik extravaganza
Senin 4 11 18 25 13 s.d. 14 try out II
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
55
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Selasa 5 12 19 26 25 s.d. 27 Monitoring III


Rabu 6 13 20 27 28 Prakiraan UKK
Kamis 7 14 21 28
Jum'at 1 8 15 22
Sabtu 2 9 16 23

MARET 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 3 10 17 24/31 5&6 Try Out III
Senin 4 11 18 25 13 s.d. 22 Ujian mid semester & Ujian Sekolah
Selasa 5 12 19 26 26 Klinik musik
Rabu 6 13 20 27 28 pembagian rapot mid semester
Kamis 7 14 21 28
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30

APRIL 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 7 14 21 28 12 KMC
Senin 1 8 15 22 29 9 & 10 Try Out IV
Selasa 2 9 16 23 30 22 s.d. 24 Perkiraan UN
Rabu 3 10 17 24 26 atau 27 konser kelas part II
Kamis 4 11 18 25
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27

MEI 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 5 12 19 26 1 s.d. 31 Belajar Efektif
Senin 6 13 20 27 17 atau 18 Home Concert
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

JUNI 2013 TANGGAL URAIAN KEGIATAN


Minggu 2 9 16 23/30 12 s.d. 21 Ujian semeter genap
Senin 3 10 17 24 24 s.d. 25 Remedial
Selasa 4 11 18 25 26 s.d. 27 Penyuluhan & class meeting
Rabu 5 12 19 26 26 rapat kenaikan
Kamis 6 13 20 27 28 pembagian rapot semester genap
Jum'at 7 14 21 28 29 s.d 30 libur semester genap
Sabtu 1 8 15 22 29

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


56
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

BAB IV

PENUTUP

A. Kurikulum

Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-


masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional. Kurikulum SMK Musik
Perguruan “ Cikini” Jakarta terdiri dari Pendahuluan, struktur dan muatan kurikulum,
kalender pendidikan, dan Penutup.

B. Pengembangan Kurikulum

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan
lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan
berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia


2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan IPTEKS
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik
57
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan


10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
11. Kesetaraan jender
12. Karakteristik satuan pendidikan

D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :


1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
2. Struktur dan Muatan KTSP SMK
a). Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b). Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c). Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d). Kelompok mata pelajaran estetika
e). Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun , mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau
kelas XIII.
4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat pada struktur kurikulum SMK

Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai paradigma baru
hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori, apalagi apatis. Karena
harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMK Musik Pergurun ” Cikini” Jakarta ini berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan dan
sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan akan menjadikan:
i.Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence
ii.Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school community.
iii.Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform
iv.Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk melaksanakan

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


58
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

reformasi pembelajaran.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


59
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari keempat
aktivitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan dan mensinergikan
keempat aktivitas tersebut menjadi satu tujuan dalam merealisasikan tujuan sekolah,
program keahlian dan kompetensi lulusan, sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih
fungsional.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program pembelajran dan penilaian perlu
memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


60
KURIKULUM SMK MUSIK PERGURUAN “CIKINI” JAKARTA PUSAT

Dokumen Kurikulum I – Kompetensi Keahlian Musik


61

Anda mungkin juga menyukai