Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

Disusun oleh:

Nama : Sion Nicton Amtaran

Kelas : XI MIA
Mapel : PKn

SMA NEGERI 1 NEKAMESE

2019/2020
KLIPING KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA

1. PELANGGARAN HAM DI MASYARAKAT & NEGARA


a. Peristiwa Tanjung Priok

Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung
Priok, Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang
mengakibatkan bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI
yang mengakibatkan sebagian warga tewas dan luka-luka. Peristiwa ini
terjadi pada tanggal 12 September 1984. Sejumblah orang yang
terlibat dalam kerusuhan diadili dengan tuduhan melakukan tindakan
subversif, begitu pula dengan aparat militer, mereka diadili atas tuduhan
melakukan pelanggaran hak asasi manusia pada peristiwa tersebut.
Peristiwa ini dilatar belakangi masa Orde Baru.

b. Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib bukan sembarang orang, dia adalah aktifis HAM
yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir lahir di
Malang, 8
Desember 1965. Munir pernah menangani kasus pelanggaran HAM di
Indonesia seperti kasus pembunuhan Marsinah, kasus Timor-Timur dan
masih banyak lagi. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004
di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan
perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi mulai bermunculan,
banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat
karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian orang
percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di
makanan atau minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini sampai
sekarang masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke
Amnesty Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005,
Pollycarpus Budihari Priyanto selaku
Pilot Garuda Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti
bahwa ia merupakan tersangka dari kasus pembunuhan Munir, karena
dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir.
c. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah

Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra
Surya (CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah
muncul ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh dari
PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah
buruh pada tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa
buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah menghilang dan tidak diketahui
oleh rekannya, dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah
ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Dusun
Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda
bekas penyiksaan berat. Menurut hasil otopsi, diketahui bahwa
Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.
d. Penculikan Aktivis 1997/1998

Salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia yaitu kasus penculikan


aktivis 1997/1998. Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para
aktivis pro-demokrasi, sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik. Peristiwa
ini terjadi menjelang pelaksanaan PEMILU 1997 dan Sidang Umum
MPR
1998. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa dan menghilang,
meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13 aktivis
lainnya masih belum diketahui keberadaannya sampai kini. Banyak orang
berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa oleh para anggota
militer/TNI. Kasus in i pernah ditangani oleh komisi HAM.
e. Pembantaiaan Rawagede

Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan


beserta
pembunuhan terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa
Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada
tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya Agresi Militer
Belanda I. Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang
kebanyakan dibunuh tanpa alasan yang jelas. Pada 14 September 2011,
Pengadilan Den Haag menyatakan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan
harus bertanggung jawab. Pemerintah Belanda harus membayar ganti rugi
kepada para keluarga korban pembantaian Rawagede

2. PELANGGARAN HAM DI SEKOLAH


a. Kasus Mutilasi 3 Siswi SMU POSO

Setelah otak kasus mutilasi mengakibatkan 3 Siswi SMU Poso


meninggal dunia dan 1 orang luka-luka. Akibat perbuatan terdakwa
mengakibatkan masyarakat resah khususnya masyarakat Bukit Bambu,
Poso. Hal-hal meringankan, terdakwa belum pernah dihukum, bersikap
sopan, mengakui kesalahan dan tidak mempersulit persidangan dan telah
dimaafkan oleh keluarga korban.
b. Pelarangan Jilbab Terjadi Hampir di Seluruh

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Kasus pelarangan mengenakan


jilbab di sekolah di Bali ternyata bukan hanya dilakukan SMAN 2
Denpasar. Lebih dari itu, pelarangan mengenakan jilbab di Bali ditengarai
dilakukan sebagian besar sekolah yang ada di seluruh kabupaten dan kota di
Bali.
Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komisi Nasional Hak
Azasi Manusia (Komnas HAM), itu mengatakan pihaknya telah
mengadakan pertemuan dengan Anita Whardani siswa SMAN 2 Denpasar
yang sebelumnya dilarang mengenakan jilbab di sekolah. Dia telah
menghimpun data-data dan mendapatkan masukan-masukan dari Anita dan
juga Tim Advokasi Kasus Jilbab Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia
(PW PII) Bali.

c. Kasus Bullying Terjadi di SMAN 9 Tangerang

Kedatangan CE siswi kelas 1 SMAN 9 Serua, Ciputat, Tangerang Selatan


untuk melaporkan aksi kekerasan (bullying) yang diduga dilakukan
oleh kakak kelasnya di sekolahorangtua CE mengatakan peristiwa yang
dialami putrinya itu terjadi di dalam lingkungan sekolah usai jam pelajaran.
Pelajar berusia 16 tahun itu dibullying dengan cara dilepas kancing bajunya
serta seragamnya dicoret-coret dengan kata-kata kotor. Salah seorang
pelaku membantah melakukan aksi bullying terhadap yuniornya. Dia
mengaku hanya memberi saran kepada adik kelasnya agar tidak memakai
seragam sekolah terlalu ketat. Karena korban melawan, akhirnya 2 buah
kancing baju terlepas. Meski membantah pelecehan, pihak SMAN9 tetap
menjatuhi hukuman berupa sanksi teguran. Sanksi memang telah
dikeluarkan, namun yang terpenting adalah peran sekolah untuk
menghilangkan tradisi bullying senior terhadap junior yang selalu berulang
tiap tahun ajaran baru tiba.
d. Kasus pemukulan siswa SMK di Semarang

peristiwa terjadi saat siswa SMKN 5 Semarang merayakan kelulusan


di depan sekolahnya, tiba-tiba mereka berjalan menghampiri gerombolan
siswa yang ada di dekat lokasi. Untuk menghindari tawuran, polisi berusaha
menghalau namun para siswa justru berlarian. Kondisi mulai kondusif
ketika guru berinisial H yang memakai pakaian putih dan membawa
tongkat datang. Dia berteriak meminta para siswanya agar masuk ke
gedung SMKN
5 Semarang. Saat semua siswa mulai memasuki gerbang sekolah, pria
tersebut menghampiri Januar dan menariknya dari belakang warung. Pria
itu juga menanyakan asal sekolah Januar, dan ketika Januar menjawab
dari SMK Perdana, dia diminta segera pulang. Dalam laporannya kepada
polisi, Januar mengaku dipukul dengan bambu hingga bengkak di belakang
telinga sebelah kanan.
e. Siswa SMK Sukabumi Tawuran, 1 Kena Gir di Kepala

Belasan siswa dari 4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbeda di


Sukabumi, Jawa Barat dijemur di halaman Polsek Cibadak. Para siswa itu
tertangkap ketika terlibat tawuran di Jalan Siliwangi, Cibadak, Sukabumi
pada Kamis siang 14 Agustus 2014. Kesaksian seorang korban,
Maulana, saat itu bersama teman-temannya sedang naik angkutan kota
ketika tiba-tiba pelajar dari SMK lain mencegat. Tawuran pun tidak
terhindarkan. Maulana terkena pukulan gir sehingga menderita luka di
kepala. Maulana, siswa SMK di Sukabumi itu masih beruntung. Ia hanya
menderita luka di kepala akibat terkena gir. Seorang pelajar SMK Adi
Luhur, Condet, Jakarta, Oka Wira Satya dibacok di bagian kepala dan
punggungnya ditusuk dengan senjata tajam saat terlibat tawuran beberapa
waktu lalu. Oka sempat dilarikan ke RS
Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Namun akhirnya ia tewas akibat
luka tusuk di punggung yang ternyata menembus paru-parunya

3. PELANGGARAN HAM DI KELUARGA


a. Kasus Kekerasan Terhadap Istri

SURABAYA- Women Crisis Center (WCC) merilis selama 2011


terdapat
81 pengaduan yang masuk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 27 kasus
kekerasan terhadap istri (KTI).
"Dari data pendampingan yang diperoleh WCC Jombang tercatat tahun
2011 terdapat 81 pengaduan," kata Palupi Pusporini, Direktur WCC
Jombang, dalam rilis yang diterima okezone, Senin (2/1/2012). Jumlah
tersebut disusul dengan kekerasan dalam pacaran (KDP) sebanyak 18 kasus,
perkosaan sebanyak 15 Kasus, pelecehan seksual (PS) sebanyak 6 kasus,
dan kekerasan dalam keluarga (KDK) sebanyak 5 kasus. Kemudian disusul
trafficking 2 kasus, serta violence dan no-violence masing-masing 4 kasus.
b. Ayah Tiri Bejat Rekam Aksinya di Telepon Genggam

Sangkala, warga Kelurahan Mangkupalas, Samarinda, Kalimantan Timur


pasrah saat digiring petugas Reskrim Polsekta Samarinda Seberang untuk
diperiksa. Pria yang berprofesi sebagai penjual obat itu ditangkap setelah
dilaporkan oleh istrinya karena terbukti telah melakukan pelecehan seksual
terhadap anaknya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Perbuatan bejatnya itu dilakukan pada malam hari sesaat sebelum berangkat
berjualan. Awalnya, tersangka melihat anak tirinya tidur tanpa mengenakan
pakaian. Tersangka mengaku perbuatannya itu telah dilakukan sebanyak 2
kali saat istrinya sedang tidak berada di rumah. Perbuatan ayah tiri itu
diketahui oleh sang istri melalui telepon genggam miliknya karena
tersangka merekam aksinya melalui telepon genggam miliknya. Akibat
perbuatannya
itu, tersangka kini terancam UU Perlindungan Anak dengan ancaman
hukuman 15 tahun penjara dan sang istri pun melayangkan gugatan cerai
pada dirinya.
c. Mantan Bupati Dilaporkan Cabuli Anak Kandung

Kekerasan seksual pada anak seakan tak pernah berhenti. Bersama sang ibu
korban kekerasan seksual oleh ayah kandungnya sendiri mendatangi Komisi
Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di Jakarta Timur. Itu
adalah upaya terakhir yang dilakukan sang ibu demi melindungi sang anak
yang masih di bawah umur. Komnas PA menjadi tempat berlindung dari
ancaman yang dilakukan oleh mantan Bupati Pasaman Sumatera Barat.
Beberapa kali sang ibu dan anaknya mendapat ancaman dari mantan suami
jika melaporkan kasus asusila terseut kepada polisi atau Komnas PA.
Terduga pelaku adalah mantan Bupati Pasaman, Padang, Sumatera Barat,
periode 1990-2000. Ibu korban juga sudah melaporkan kasus tersebut ke
Polres Jakarta Selatan, dengan menyertakan bukti visum korban
d. Bayi 9 bulan korban kekerasan seks dimakamkan keluarga

Bayi berumur sembilan bulan yang meninggal karena diduga


mengalami kekerasan seksual telah dimakamkan oleh keluarganya. Bayi
tersebut diketahui bernama Anggita Anggraini. Menurut Tri, ibu kandung
dari Anggraini bernama Mama Ajeng. Masih ada beberapa pihak keluarga
yang juga masih enggan dimintai keterangan. Tri menambahkan, bayi
Anggraini merupakan anak ketiga dari Mama Ajeng dan Mang Asep.
e. Pria di Bandung Diduga Cabuli Anak Kandung Selama 7 Tahun

P (44) pria asal Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota


Bandung, Jawa Barat ditangkap polisi. Dia dilaporkan keluarganya karena
melakukan aksi pencabulan selama 7 tahun kepada YS (18) yang
merupakan putri kandungnya sendiri. Tindakan yang dilakukan berulang
kali sejak YS duduk di kelas 6 sekolah dasar (SD). Atas perbuatan itu,
YS mengandung dan memiliki 1 orang anak. AP melakukan aksinya itu
pertama kali pada
2007. Saat itu YS yang baru pulang menghadiri acara perpisahan kelas 6
SD diiming-imingi permen untuk melayani hasratnya tersebut. "Di situ
tersangka melakukan aksi pencabulan kepada korban dengan ancaman bila
memberi tahu kejadian tersebut maka akan dibunuh oleh tersangka beserta
seluruh keluarga yaitu ibu korban dan adik korban. Tindakan pelaku
semakin menjadi-jadi terlebih setelah istrinya meninggal dunia. Buntutnya
YS mengandung anak yang diduga hasil dicabuli oleh tersangka pada
Februari
2012
e. Pria di Bandung Diduga Cabuli Anak Kandung Selama 7 Tahun

P (44) pria asal Kelurahan Cijerah, Kecamatan Bandung Kulon, Kota


Bandung, Jawa Barat ditangkap polisi. Dia dilaporkan keluarganya karena
melakukan aksi pencabulan selama 7 tahun kepada YS (18) yang
merupakan putri kandungnya sendiri. Tindakan yang dilakukan berulang
kali sejak YS duduk di kelas 6 sekolah dasar (SD). Atas perbuatan itu,
YS mengandung dan memiliki 1 orang anak. AP melakukan aksinya itu
pertama kali pada
2007. Saat itu YS yang baru pulang menghadiri acara perpisahan kelas 6
SD diiming-imingi permen untuk melayani hasratnya tersebut. "Di situ
tersangka melakukan aksi pencabulan kepada korban dengan ancaman bila
memberi tahu kejadian tersebut maka akan dibunuh oleh tersangka beserta
seluruh keluarga yaitu ibu korban dan adik korban. Tindakan pelaku
semakin menjadi-jadi terlebih setelah istrinya meninggal dunia. Buntutnya
YS mengandung anak yang diduga hasil dicabuli oleh tersangka pada
Februari
2012

Anda mungkin juga menyukai