Anda di halaman 1dari 3

Intervensi untuk mencegah kematian ibu

Untuk mencegah kematian ibu, dilakukan intervensi terhadap ketiga jenis determinan. Intervensi terhadap
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan obstetric esensial memberi dampak yang relative cepat
terhadap penurunan Angka Kematian Ibu.

Intervensi yang ditujukan kepada determinan antara pemberian efek jangka menengah. Peningkatan ststus
gizi ibu memperkecil resiko ibu meninggal jika mengalami komplikasi, sedangkan peningkatan
pendidikan ibu akanmempertinggi kesadaran ibu dalam mengenali gejala/ tanda secara dini dan mencari
pertolongan professional.

Intervensi yang ditujukan terhadap determinan kontekstual akan memberikan efek jangka panjang,
misalnya melalui kegiatan pemberdayaan perempuan dan kemitraaan laki-laki perempun sehingga
perempuan dapat mengambil keputusan terbaik secara lebih mandiri dalam merencanakan kehamilan dan
persalinannya.

Dampak
Langsung
Pelayanan kesehatan
(Jangka Pendek)

Dampak Tidak Langsung


(Jangka Menengah)
Gizi, Pendapatan, Pendidikan

Dampak Langsung (Jangka Pendek)


Pemberdayaan Perempuan

Strategi untuk menurunkan angka kematian ibu

Maine dkk WHO-Depkes RI-FKMUI, (1999) mengelompokkan intervensi kedaam tiga kategoriyang
dihubungkan dengan rantai penyebabkematian ibu yaitu:

1. Mencegah /memperkecil kemungkinan perempuan menjadi hamil. Menurunkan angka kesuburan


perempuan misalnya dengan ber-KB merupakan cara yang efektif untuk mencegah kemungkinan
menjadi hamil sehingga menghilangkan resikokematian akibat kehamilan/persalinan.
2. Mencegah/memperkecil kemungkinan perempuan hamil mengalami komplikasi dalam
kehamilan/persalinan. Asuhan antenatal yang berkualitas dan prtolongan persalinan yang aman
tetap berperan penting dalam menghasilkan ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan, selain
perlunya persiapan terhadap keadaan darurat obstetric yang tidak terduga bagi setiap perempuan
hamil.
3. Mencegah/memperkecil kematian perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan /
persalinan. Mengingat bahwa setiap ibu hamil beresiko untuk mengalami komplikasi obstetric
maka mereka perlu mempunyai akses terhadap pelayanan kegawatdaruratan obstetric. Dengan
penanganan komplikasi yang adekuat, hampir semua kematian ibu dapat dicegah.

Masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia

Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena besarnya jumlah
ibu dan bayi yang mati. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1997, Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia adalah 334 per 100.000 kelahiran hidup. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun,
sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Selain itu kejadian bayi lahir mati dan bayi baru
lahir yang mati (angka kematian neonatal) adalah 25 per 1000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di Negara ASEAN. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi
dan eklamsia, disamping partus lama dan abortus terkomlikasi.

Besarc kematian ibu berdasarkan faktor penyebabmya dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Diagram Faktor Penyebab AKI

Perdarahan 42%
Inveksi 10%
Eklamsi 13%
Partus Lama 9%
Aborsi 11%

Faktor-faktor yang melatar belakangi kematian ibu hamil adalah masalah-masalah sebagai berikut:
(Depkes RI, 2001)

1. Masih sekitar 30 % persalinan ditolong oleh dukun.


2. Sekitar 70% persalinan berlangsung dirumah sehingga bila terjadi komplikasi yang memaerlukan
rujukan membutuhkan waktu cukup lama.
3. Derajat kesehatan perempuan hamil pada saat kehamilan rendah, bahkan sejak sebelum hamil
seperti: sekitar 50% perempuan hamil menderita anemia, sekitar 30% beresiko kurang energy
kronis, sekitar 65% wamita hamil dengan 4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu
banyak).
4. Rendahnya status yang mengakibatkan antara lain lambatnya pengambilan keputusan ditingkat
keluarga untuk mencari pertolongan. Dikenal keadaan 3 terlambat yaitu:
a. Terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan (di tingkat keluarga)
umtul mencari pertolongan berkualitas.
b. Mencapai fasilitas kesehatan.
c. Mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas kesehatan.

Komplikasi kehamilan dan persalinan sulit diperkirakan dan sering terjadi mendadak. Agar nyawa ibu dan
janinnya dapat diselamatkan, pertolongan terhadap komplikasi harus cepat dan tewpat (dalam waktu
kurang 2 jam).

Anda mungkin juga menyukai