Untuk mencegah kematian ibu, dilakukan intervensi terhadap ketiga jenis determinan. Intervensi terhadap
pelayanan kesehatan, khususnya pelayanan obstetric esensial memberi dampak yang relative cepat
terhadap penurunan Angka Kematian Ibu.
Intervensi yang ditujukan kepada determinan antara pemberian efek jangka menengah. Peningkatan ststus
gizi ibu memperkecil resiko ibu meninggal jika mengalami komplikasi, sedangkan peningkatan
pendidikan ibu akanmempertinggi kesadaran ibu dalam mengenali gejala/ tanda secara dini dan mencari
pertolongan professional.
Intervensi yang ditujukan terhadap determinan kontekstual akan memberikan efek jangka panjang,
misalnya melalui kegiatan pemberdayaan perempuan dan kemitraaan laki-laki perempun sehingga
perempuan dapat mengambil keputusan terbaik secara lebih mandiri dalam merencanakan kehamilan dan
persalinannya.
Dampak
Langsung
Pelayanan kesehatan
(Jangka Pendek)
Maine dkk WHO-Depkes RI-FKMUI, (1999) mengelompokkan intervensi kedaam tiga kategoriyang
dihubungkan dengan rantai penyebabkematian ibu yaitu:
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan karena besarnya jumlah
ibu dan bayi yang mati. Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1997, Angka Kematian Ibu
(AKI) di Indonesia adalah 334 per 100.000 kelahiran hidup. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun,
sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Selain itu kejadian bayi lahir mati dan bayi baru
lahir yang mati (angka kematian neonatal) adalah 25 per 1000 kelahiran hidup. AKI di Indonesia
merupakan yang tertinggi di Negara ASEAN. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi
dan eklamsia, disamping partus lama dan abortus terkomlikasi.
Besarc kematian ibu berdasarkan faktor penyebabmya dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Perdarahan 42%
Inveksi 10%
Eklamsi 13%
Partus Lama 9%
Aborsi 11%
Faktor-faktor yang melatar belakangi kematian ibu hamil adalah masalah-masalah sebagai berikut:
(Depkes RI, 2001)
Komplikasi kehamilan dan persalinan sulit diperkirakan dan sering terjadi mendadak. Agar nyawa ibu dan
janinnya dapat diselamatkan, pertolongan terhadap komplikasi harus cepat dan tewpat (dalam waktu
kurang 2 jam).