2.6.1 Analisis Dampak Lingkungan Dampak usaha umkm D’Molor terhadap lingkungan sekitarnya dapat dibilang sedikit negatif. Kemasan yang digunakan dalam produk ini menggunakan mika yang berbahan dasar plastik. Plastik sendiri diketahui dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dikarenakan plastik sulit untuk terurai. Namun untuk bahan - bahan yang digunakan oleh pemilik usaha ini dalam produksinya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitar. Pemilik usaha menggunakan bahan yang sudah setengah jadi yang dibuat dirumah dan hanya tinggal menggorengnya saja ditempat, sehingga tidak ada sisa - sisa bahan yang terbuang ditempat penjualannya. 2.6.2 Analisis Dampak Masyarakat Dampak usaha umkm D’Molor tidak berdampak negatif terhadap masyarakat. Pemilik usaha membuat sendiri alat-alat yang digunakan serta beberapa bahan baku dalam proses pembuatan produknya. Alat dan beberapa bahan baku yang dibuat sendiri itu dapat meminimalsir bakteri yang ada serta kontaminasi makanan yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan penyakit pada diri konsumen. 2.6.3 Analisis Resiko Usaha Terdapat beberapa resiko usaha yang dapat terjadi pada umkm D’Molor ini. Resiko yang pertama adalah tidak tersedianya bahan baku yang digunakan, semisal terdapat gagal panen terhadap kentang pada suatu daerah yang menjadi pemasok kentang utama umkm ini dan kondisi pasar yang tidak menentu akan ketersediaan bahan baku kentang. Kemudian resiko yang kedua adalah munculnya pesaing yang menjual produk sejenis yaitu oalhan kentang goreng dan dapat menggantikan umkm D’Molor ini. 2.6.4 Strategi Menanggulangi Dampak dan Resiko Untuk menanggulangi dampak dan resiko yang dapat terjadi pada umkm D’Molor terdapat beberapa strategi. Strategi yang pertama adalah mengganti kemasan produk D’Molor dengan bahan kemasan yang dapat didaur ulang seperti kardus atau kertas untuk menanggulangi dampak lingkungan sekitar akan plastik yang sulit untuk diuraikan. Kemudian strategi yang kedua untuk menanggulangi resiko yang ada adalah dengan membudidayakan sendiri bahan baku kentang untuk produksi sehingga tidak bergantung lagi pada kondisi pasar, serta membuat diferensiasi produk olahan kentang untuk menghadapai pesaing – pesaing yang kemungkinan akan muncul.