Anda di halaman 1dari 10

Gambar 1.

0 system pengapian konvensional

1. Definisi Sistem Pengapian


Sistem pengapian ialah suatu sistem yang berfungsi untuk mendistribusikan energi
listrik, dari baterai ke ignition coil dan kemudian membagi-bagikan tegangan tersebut ke
masing-masing busi melalui distributor dan kabel tegangan tinggi (jurnal Troubleshooting
Sistem Pengapian Konvensional Motor Bakar Gasoline Empat Silinder 4 Tak hal.36). sedangkan
pada sumber lain mengatakan Sistem pengapian merupakan system yang menghasilkan
percikan bunga api pada busi yang kuat dan tepat untuk memulai pembakaran campuran
udara bahan bakar diruang bakar pada motor bensin..(Sumber: Teori Kelistrikan Otomotif
UNNES hal. 3 )

Jadi system pengapian bias di definisikan sebagai sebuah system yang menghasilkan
percikan bunga api pada busi yang kuat dan tepat dengan cara mendistribusikan energi listrik,
dari baterai ke ignition coil dan membagikamya ke masing-masing busi melalui distributor
dan kabel tegangan tinggi.

2. Definisi Sistem Pengapian Konvensional


Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian yang menggunakan
kontak pemutus atau platina sebagai komponen pemutus dan penghubung arus pada
kumparan primer koil. Ciri khusus sistem pengapian konvensional ini adalah
proses pemutusan arus primer dilakukan secara mekanik, yaitu dengan proses
membuka dan menutupnya kontak pemutus. Kontak pemutus bekerja seperti
saklar di mana pada saat tertutup arus dapat mengalir dan saat kontak pemutus
terbuka arus akan terhenti.

3. Gambar Blok Diagram Sistem Pengapian Konvensional

5. cup
8. busi
distributor
OFF

4. primer
2. kunci
ACC
kontak
3. ballast

IG 4. + coil - 5. distributor
2. aki
7. kondensor
ST

1. massa

4. Prinsip Kerja Sistem Pengapian Konvensional


a. Saat platina menutup
Maka arus akan mengalir dari baterai ke kunci kontak kemudian kepositif koil
kemudian ke negatif koil, lalu ke platina dan ke massa. Sehingga padakumparan
primer koil akan timbul kemagnetan atau garis-garis gaya magnet.
b. Saat platina membuka
Saat kunci kontak diposisi start, maka mesin akan berputar, sehingga arusakan
mengalir dari baterai ke kunci kontak kemudian ke positif koil kemudian
kenegatif koil, lalu ke platina saat mesin berputar maka platina yang
tadinyamenutup akan membuka oleh nok pada platina, sehingga terjadi
pemutusan arussecara tiba-tiba. Hal ini menyebabkan timbulnya induksi tegangan
tinggi padakoil, tegangan induksi ini kemudian diteruskan ke distributor
kemudian kabeltegangan tinggi kemudian ke busi untuk proses pembakaran.
c. Saat pengapian
Saat pengapian adalah waktu pada saat busi meloncatkan bunga apiuntuk mulai
pembakaran. Saat pengapian diukur dalam satuan derajat porosengkol, saat
pengapian sangat berpengaruh sekali dengan kinerja mesin, terutama dengan
besarnya tenaga yang dihasilkan mesin.

5. Komponen Sistem Pengapian Konvensional


1) aki
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di
dalamnyaberlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi.Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah di dalam baterai dapat berlangsungproses pengubahan kimia menjadi tenaga
listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenagalistrik menjadi tenaga kimia,
pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yangdipakai,
yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yangberlawanan di
dalam sel. Atauaki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam
bentuk energi kimia, yang akandigunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke
sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dankomponen komponen kelistrikan
lainnya.
Komponen pada aki atau battery:
 Pelat
Pelat dari aki harus sedemikian rupa sehingga aki dapat memenuhi
persyaratan listrik yang ditentukan, terpasang kuat untuk menahan getaran
sehingga tidak menimbulkan keretakan atau perubahan bentuk.
 Penyekat
Penyekat harus terbuat dari bahan yang tahan asam dan berpori-pori sehingga
harus dapat memenuhi persyaratan listrik tertentu.
 Kutub
Kutub yang terdiri dari batang-batang harus terbuat dari paduan timah dan
antimon.
 Wadah dan tutup
Wadah dan tutup harus terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tahan asam
sehingga tahan terhadap penanganan biasa tanpa menimbulkan retak dan
pecah.
 Sumbat
Sumbat terdiri dari tiga ukuran dengan diameter ulir 18 m, 22 mm, 27 mm
dan 30 mm dengan picth 2,5 mm.
 Penghubung antar sel
Penghubung antar sel terbuat dari paduan timbal dengan ukuran penampang
cukup besar untuk mengalirkan arus pelepasan yang tinggi.
 Bahan perapat (seal)
Bahan perapat harus terbuat dari bahan yang tahan asam dan tetap rapat
selama penggunaan.
 Elektrolit
Elektrolit yang digunakan harus memenuhi tingkat kemiringan tertentu
dengan berat jenis 1,260 ± 0,010 pada 20 °C atau 1,280 ± 0,010 pada 20 °C.
2) Kunci kontak
Switch tau kunci kontak dalam sistem pengapian berguna untuk
menghubungkan danmemutuskan arus dari baterai ke terminal positif ignition coil.
Kunci kontak inimempunyai empat terminal yaitu terminal B yang dihubungkan
dengan baterai,terminal IG yang dihubungkan dengan sistem pengapian, terminal ST
yangdihubungkan denagn sistem starter, dan terminal ACC dihubungkan
denganaccesoris dan komponen lain pada kendaraan yang memerlukan arus listrik.
Padaposisi ON, arus dari baterai dialirkan ke semua sistem, sedangkan pada
posisiOFF arus akan diputus dari semua sistem termasuk sistem pengapian.
3) rellay
Fuse adalah alat yang dapatmemutuskan arus listrik pada saat terjadi hubung
singkat (short) atau arus berlebih (overcurrent) pada rangkaian listrik atau beban
lainnya, seperti pada kendaraan, instalasi dirumah,rangkaian elektronik dll. Ada
banyak jenis sekring/fuse namun yang umum dipakai dikalangan masyarakat adalah
jenis sekring glass, terbuat dari kaca atau glass, di dalamnya adaselembar kawat
khusus, besarnya penampang kawat menentukan besarnya kapasitas sekringatau
kemampuan sekring mengalirkan arus listrik.
4) koil
Koil pengapian (ignition coil) berfungsi untuk menaikkan tegangan yangberasal
dari baterai (12 volt menjadi 10.000 – 20.000 volt) agar terjadi loncatanbunga api
listrik. Ignition coil terdiri dari lilitan atau kumparan, biasa disebutdengan kumparan
primer dan kumparan sekunder. Komponen koil terdiri dari: a. terminl sekunder, b.
terminal primer, c. kumparan sekunder, d. kumparan primer, e. inti besi.
Kumparan primer terbuat dari kawat atau lilitan yang lebih besar,berfungsi
untuk menghasilkan kemagnetan yang tinggi, sedangkan kumparansekunder terdiri
dari kawat atau lilitan yang lebih kecil dan lebih banyak,berfungsi untuk menaikkan
tegangan induksi dari 12 volt menjadi 20.000 volt saatterjadi pemutusan arus.
Apabila pada inti besi dililitkan dua buah kumparan yaitu kumparanprimer dan
kumparan sekunder, kemudian pada kumparan dialiri arus listrik, danarus listrik
tersebut diputus, maka tegangan induksi tidak hanya terjadi padakumparan primer
saja melainkan pada kumparan sekunder juga terjadi teganganinduksi. Oleh karena
itu tegangan induksi terjadi pada kedua kumparan secarabersama maka peristiwa ini
dikenal dengan induksi bersama.
Besarnya tegangan induksi pada kumparan sekunder tergantung daribesarnya
tegangan induksi pada kumparan primer dan perbandingan gulunganantara
kumparan sekunder dengan kumparan primer. Perbandingan tegangansebanding
dengan perbandingan jumlah lilitan, apabila jumlah lilitan primerbanyak, sedangkan
sedangkan jumlah lilitan sekunder sedikit maka teganganinduksi kecil, sebaliknya
apabila jumlah lilitan primer sedikit sedangkan jumlahlilitan sekunder banyak maka
tegangan induksi besar. Pada koil pengapiandibutuhkan tegangan induksi yang
tinggi sehinga lilitan sekunder pada koil dibuatlebih banyak dari lilitan primer.
5) Distributor

Arus koil Kontak rotor Distributor


platina busi
cup

massa
kondensor

Centrifugal advancer

Arus primer :
Kondisi ketika kontak point ( platina ) sedang terhubung.
Arus ditunjukkan dengan warna merah.
Battery -> Fuse -> Kunci kontak -> Kumparan primer koil -> platina -> massa.
Pada kondisi ini terjadi kemagnetan pada kumparan primer koil. Arus terus
mengalir selama Platina terhubung ( diukur dengan dweel angle ).

Arus sekunder :
Kondisi ketika Platina terputus hubungannya.
Ketika platina terbuka, arus primer tiba - tiba berhenti. Kondisi ini
mengakibatkan terjadinya arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder.
Arus yang terjadi mempunyai tegangan yang tinggi ( 20kV ) dan diteruskan ke
Busi dengan perantara kabel tegangan tinggi.
Arus ditunjukkan dengan warna biru.
Kumparan sekunder koil -> kabel tegangan tinggi -> tutup distributor -> rotor
distributor -> kabel busi -> Busi -> massa.
Pada kondisi ini terjadi percikan bunga api pada busi.

Distributor berfungsi sebagai penghubung untuk mendistribusikan aruslistrik


tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kumparan sekunder ignition coil kemasing-
masing busi.
Poros distributor dihubungkan dengan poros nok mesin jika mesinberputar dua
kali maka distributor baru berputar satu kali. Pada distributorterdapat rotor yang
berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi ke masingmasingbusi melalui
kabel tegangan tinggi. Kabel tegangan tinggi terdapat padatutup distributor berfungsi
untuk mengalirkan tegangan tinggi ke busi untukpembakaran. Pemeriksaan kabel
tegangan tinggi secara berkala juga perludilakukan. Hal ini untuk mengetahui
hambatan pada kabel dan juga kebocoranatau kerusakan yang lain. Selain bagian-
bagian tersebut juga ada bagian lain yangperlu diperiksa, termasuk tutup distributor
yang dimungkinkan retak atau pecah.Jika hal ini terjadi maka akan terjadi kebocoran
arus listrik yang bisa membahayakan, seperti contoh kesetrum jika memegang
bagian yang bocor.
a) Platina
Platina berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus primerdengan
massa, sehingga sehingga terjadi tegangan induksi pada ignition coil.Platina
terdiri dari dua bagian yang dapat dipisahkan yaitu bagian yang dapatbergerak
(contact point) dan bagian yang diam (contact plate) yang dipasang padarumah
distributor dengan baut.Platina mempunyai sudut dwell, yaitu sudut untuk lama
waktu menutupkontak platina, bila sudut dwell terlalu kecil akan mengakibatkan
pengapian kecil,bila terlalu besar maka koil akan cepat panas. Besar sudut dwell
untuk motor 4 silinder biasanya 52⁰-56⁰. Kontak platina yang rusak dapat
mengganggupengaliran arus pada koil pengapian, sehingga loncatan bunga api
busi akan kecil,akibatnya tenaga yang dihasilkan akan menurun, konsumsi
bahan bakar menjadilebih tinggi dan nilai gas bekas yang lebih jelek.
b) Centrifugal advancer
Centrifugal advancer berfungsi untuk memajukan saat pangapian sesuaidengan
putaran mesin. Alat ini dipasang pada poros distributor, dan terdiri daribobot
pengatur (bandul sentrifugal) dan pegas pengembali (governor spring).Apabila
mesin diakselerasi, maka bandul akan mengembang sehinggaakan menggesar
nok distributor akibatnya saat pengapian akan maju. Apabilamesin deselerasi
maka bandul akan kembali ke posisi awal dengan adanya pegaspengembali.
c) Vacuum Advancer
Vacuum advancer berfungsi untuk memajukan saat pengapian pada saatbeban
mesin bertambah. Bagian ini terdiri dari breaker plate dan vacuumadvancer,
yang bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intakemanifold.
d) Kabel Tegangan Tinggi
Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk mengalirkan arus listrik tegangantinggi
dan koil pengapian (ignition coil) ke busi. Kabel tegangan tinggi harusmampu
mengalirkan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan di dalam koilpengapian
(ignition coil) ke busi melalui distributor tanpa adanya kebocoran.OIeh sebab
itu, penghantar (core) dibungkus.
6) Busi
Busi berfungsi untuk mengubah energi listrik tegangan tinggi dari ignition coil
menjadi percikan bunga api pada kedua elektroda. Arups listrik yangmelompat akan
membakar campuran bahan bakar dengan udara yang telahdikompresi pada ruang
bakar. Busi terdiri dari rumah logam, insulator danelektroda yang dicor pada tengah
busi. Rumah logam berfungsi sebagai elektrodanegatif, ulir pada rumah busi
berfungsi untuk meningkatkan/mengencangkan busipada kepala silinder.
7) kondensor
Kondensor berfungsi untuk menyerap arus listrik atau mencegahterjadinya
loncatan bunga api pada titik kontak platina pada saat platinamembuka, sehingga
tidak terjadi penurunan tegangan sekunder. Di samping itukondensor juga berfungsi
untuk mempercepat pemutusan arus primer, sehinggategangan sekunder menjadi
meningkat Pada saat platina membuka, maka kondensor akan menyerap arus
listrikpada platina sehingga tidak akan terjadi percikan bunga api pada platina. Hal
iniakan membuat platina tidak cepat panas dan mencegah keausan pada
platinasehingga pemakaian platina akan lebih lama. Kapasitas kondensor diukur
dalammikro farad. Pada kendaraan Toyota, kondensor yang dipergunakan ada
tigamacam yaitu : (1) kondensor dengan kabel warna hijau, kapasitasnya 0,15
mikrofarad (2) kondensor dengan kabel warna kuning, kapasitasnya 0,22 mikro
farad(3) kondensor dengan kabel warna biru, kapasitasnya 0,25 mikro farad.
A. Langkah Praktek

Hal-hal yang dibutuhkan saat pemeriksaan komponen busi pada system pengapian
adalah sebagai berikut:
1. Dasar Teori
Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian masih menggunakan
kontak pemutus (brake point/platina) untuk menghubungkan dan memutuskan arus
primer ignition coil.
2. Alat dan bahan
a. Kunci set
b. Avo
c. Obeng (+) dan (-)
d. Engine Stand
3. Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian praktek
b. Bekerjalah sesuai SOP
c. Praktek sesuai dengan bimbingan guru/dosen
4. Langkah Pemeriksaan dan Penyetelan
a. Siapkan peralatan dan engine yang akan digunakan untuk pelaksanaan
praktik.
b. Periksa kondisi bahan praktik (panel kelistrikan pengapian) dan yakinkan
dalam keadaan siap
c. Pemeriksaan kontinuitas kumparan primer dengan menggunakan ohmmeter
pada skala “X satu” ohm. Hubungkan kedua kabel ohmmeter pada terminal
(-) dan (+) koil. Antara 1,3- 1,6 ohm saat dingin
d. Pemeriksaan kontinuitas kumparan sekunder dengan menggunakan skala
1000 (kilo)ohm. Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (-)
koil dan kabel yang lain dihubungkan pada terminal tegangan tinggi. 10,7 -
14,5 ohm saat dingin.
e. Pemeriksaan hubungan massa dengan cara Hubungkan salah satu kabel
ohmmeter pada terminal (+) koil dan kabel yang lain pada badan koil. Bila
koil dalam keadaan baik maka penunjukkan jarum pada ohmmeter ke arah
tidak terhingga.
f. Pemeriksaan ballast resistor (jika digunakan) gunakan skala “X satu ohm”.
Hubungkan kabel ohmmeter pada kedua terminal. 1,3- 1,5 ohm saat dingin.

Anda mungkin juga menyukai