Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jadi system pengapian bias di definisikan sebagai sebuah system yang menghasilkan
percikan bunga api pada busi yang kuat dan tepat dengan cara mendistribusikan energi listrik,
dari baterai ke ignition coil dan membagikamya ke masing-masing busi melalui distributor
dan kabel tegangan tinggi.
5. cup
8. busi
distributor
OFF
4. primer
2. kunci
ACC
kontak
3. ballast
IG 4. + coil - 5. distributor
2. aki
7. kondensor
ST
1. massa
massa
kondensor
Centrifugal advancer
Arus primer :
Kondisi ketika kontak point ( platina ) sedang terhubung.
Arus ditunjukkan dengan warna merah.
Battery -> Fuse -> Kunci kontak -> Kumparan primer koil -> platina -> massa.
Pada kondisi ini terjadi kemagnetan pada kumparan primer koil. Arus terus
mengalir selama Platina terhubung ( diukur dengan dweel angle ).
Arus sekunder :
Kondisi ketika Platina terputus hubungannya.
Ketika platina terbuka, arus primer tiba - tiba berhenti. Kondisi ini
mengakibatkan terjadinya arus induksi yang terjadi pada kumparan sekunder.
Arus yang terjadi mempunyai tegangan yang tinggi ( 20kV ) dan diteruskan ke
Busi dengan perantara kabel tegangan tinggi.
Arus ditunjukkan dengan warna biru.
Kumparan sekunder koil -> kabel tegangan tinggi -> tutup distributor -> rotor
distributor -> kabel busi -> Busi -> massa.
Pada kondisi ini terjadi percikan bunga api pada busi.
Hal-hal yang dibutuhkan saat pemeriksaan komponen busi pada system pengapian
adalah sebagai berikut:
1. Dasar Teori
Sistem pengapian konvensional adalah sistem pengapian masih menggunakan
kontak pemutus (brake point/platina) untuk menghubungkan dan memutuskan arus
primer ignition coil.
2. Alat dan bahan
a. Kunci set
b. Avo
c. Obeng (+) dan (-)
d. Engine Stand
3. Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian praktek
b. Bekerjalah sesuai SOP
c. Praktek sesuai dengan bimbingan guru/dosen
4. Langkah Pemeriksaan dan Penyetelan
a. Siapkan peralatan dan engine yang akan digunakan untuk pelaksanaan
praktik.
b. Periksa kondisi bahan praktik (panel kelistrikan pengapian) dan yakinkan
dalam keadaan siap
c. Pemeriksaan kontinuitas kumparan primer dengan menggunakan ohmmeter
pada skala “X satu” ohm. Hubungkan kedua kabel ohmmeter pada terminal
(-) dan (+) koil. Antara 1,3- 1,6 ohm saat dingin
d. Pemeriksaan kontinuitas kumparan sekunder dengan menggunakan skala
1000 (kilo)ohm. Hubungkan salah satu kabel ohmmeter pada terminal (-)
koil dan kabel yang lain dihubungkan pada terminal tegangan tinggi. 10,7 -
14,5 ohm saat dingin.
e. Pemeriksaan hubungan massa dengan cara Hubungkan salah satu kabel
ohmmeter pada terminal (+) koil dan kabel yang lain pada badan koil. Bila
koil dalam keadaan baik maka penunjukkan jarum pada ohmmeter ke arah
tidak terhingga.
f. Pemeriksaan ballast resistor (jika digunakan) gunakan skala “X satu ohm”.
Hubungkan kabel ohmmeter pada kedua terminal. 1,3- 1,5 ohm saat dingin.