Anda di halaman 1dari 2

3.

Patomekanisme terjadinya bengkak

a. Sindrom Nefrotik adalah kelainan glomerulus dengan karakteristik proteinuria (kehilangan


protin melalui urin ≥3.5g/hari), hipoproteinemia,edema dan hiperlipidemia. Pasien sindrom
nefrotik juga mengalami volume plasma yang meningkat sehubungan dengan efek intrinsik
ekskresi natrium dan air. Hipoalbuminemia pada sindrom nefrotik berhubungan dengan
kehilangan protein sehingga terjadi penurunan tekanan osmotik menyebabkan perpindahan
cairan intravaskuler ke intertisium dan memperberat pembentukan edema. Pada kondisi
tertentu, kehilangan protein dan hipoalbumin dapat sangat berat sehingga volume plasma
menjadi berkurang yang menyebabkan penurunan perfusi ginjal yang juga merangsang retensi
natrium dan air.

b. Gagal Jantung Kongestif ditandai adanya kegagalan pompa jantung, saat jantung mulai gagal
memompa darah, darah akan terbendung pada sistem vena dan saat yang bersamaan volume
darah pada arteri mulai berkurang. Pengurangan pengisian arteri ini (direfleksikan pada VDAE)
akan direspons oleh reseptor volume pada pembuluh darah arteri yang memicu aktivasi sistem
saraf simpatis yang mengakibatkan vasokontriksi sebagai usaha untuk mempertahankan curah
jantung yang memadai. Akibat dari vasokontriksi ini maka suplai darah akan diutamakan ke
pembuluh darah otak, jantung dan paru-paru, sementara ginjal dan organ lain akan mengalami
penurunan aliran darah. Akibatnya VDAE akan berkurang dan ginjal akan menahan natrium dan
air.
c. Sirosis Hepatis
Pada Sirosis Hepatis, fibrosis hati yang luas yang disertai distorsi struktur parenkim hati
menyebabkan peningkatan tahanan sistem porta dan diikuti dengan terbentuknya pintas
portosistemik baik intra maupun ekstra hati.

Referensi:
Effendi, Ian. Edema Patofisiologis dan Penanganan. Hal 516-517.

Anda mungkin juga menyukai