3. Menurut usia
a. Umur 1 bulan (sense of pleasure play).
Visual : dapat melihat dgn jarak dekat
Audio : berbicara dgn bayi
Taktil : memeluk, menggendong
Kinetik : naik kereta, jalan-jalan.
b. Umur 2-3 bln
Visual : memberi objek terang, membawa bayi keruang yang berbeda
Audio : berbicara dengan bayi,memyanyi
Taktil : membelai waktu mandi, menyisir rambut.
c. Umur 4-6 bln
Visual : meletakkan bayi didepan kaca, memebawa bayi nonton TV.
Audio : mengajar bayi berbicara, memanggil namanya, memeras kertas.
Kinetik : bantu bayi tengkurap, mendirikan bayi pada paha ortunya.
Taktil : memberikan bayi bermain air.
d. Umur 7-9 bln
Visual : memainkan kaca dan membiarkan main dengan kaca serta berbicara sendiri.
Audio : memanggil nama anak, mngulangi kata-kata yang diucapkan seperti mama, papa.
Taktil : membiarkan main pada air mengalir.
Kinetik : latih berdiri, merangkap, latih meloncat.
e. Umur 10-12 bln
Visual : memperlihatkan gambar terang dalam buku.
Audio : membunyikan suara binatang tiruang, menunjukkan tubuh dan menyebutnya.
Taktil : membiarkan anak merasakan dingin dan hangat, membiarkan anak merasakan
angin.
Kinetik : memberikan anak mainan besar yang dapat ditarik atau didorong, seperti sepeda
atau kereta.
f. Umur 2-3 tahun
Paralel play dan sollatary play
Anak bermain secara spontan, bebas, berhenti bila capek, koordinasi kurang (sering merusak
mainan)
Jenis mainan: boneka,alat masak,buku cerita dan buku bergambar.
g. Preschool 3-5 thn
Associative play , dramatik play dan skill play.
Sudah dapat bermain kelompok
Jenis mainan: roda tiga, balok besar dengan macam-macam ukuran.
h. Usia sekolah
Cooperative play
Kumpul prangko, orang lain.
Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
Dapat belajar dengan aturan kelompok
Laki-laki : Mechanical
Perempuan : Mother Role
B. Jenis Permainan
Jenis permainan ini adalah Games. Games adalah permainan yang menggunakan alat tertentu
yang menggunakan perhitungan / skor.
C. Tujuan
1. Umum :
Setelah dilakukan tindakan program bermain pada anak usia sekolah (6 -12 tahun) selama
kurang lebih 30 menit diharapkan anak dapat bermain sambil belajar mengenal tanda umum
anak bergizi baik.
2. Khusus :
Bagi anak:
Dapat mengatur strategi dan kecermatan.
Dapat mengenal tanda – tanda anak bergizi baik
Dapat mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan
Dapat berlatih bersosialisasi
Dapat berlatih bersikap sportif
Dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan pada anak
Dapat belajar pramatematika yaitu saat menghitung langkah pada permainan ular tangga dan
menghitung titik – titik yang terdapat pada dadu.
Bagi perawat:
Membangun trust antara pasien anak dan perawat
Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 6-12 tahun
Mampu mengenal karakter tiap anak usia 6-12 tahun
D. Sasaran
Kriteria Klien
1. Anak yang berumur usia sekolah ( 6-12tahun )
2. Anak kooperatif
3. Anak dengan komunikasi verbal baik
4. Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain
E. Setting Ruangan
= Anak I = Fasilitator I
= Anak II = Fasilitator II
= Leader
F. Uraian Tugas Kelompok
1. Leader : Nugroho Punto Aji
Bertugas untuk menjelaskan aturan permainan
Memulai dan memimpin permainan
Mengatur jalannya permainan
2. Fasilitator: Anna Prabandari dan Wilda Maria Noviyanty
Bertugas mendampingi anak selama permainan
Membantu anak apabila mengalami kesulitan saat bermain
Membantu leader dalam penyediaan fasilitas permainan
3. Obsever: Monica Widha Candra
Bertugas untuk mengamati jalannya dan respon anak selama permainan berlangsung.
Melakukan evaluasi proses dan hasil permainan
I. Analisa Situasi
1. Tempat
Menyesuaikan dengan jadwal laboratorium.
2. Waktu
Program terapi ini dilakukan sesuai jadwal laboratorium.
3. Jumlah peserta
Jumlah peserta terapi bermain ini direncanakan sejumlah 3 anak.
4. Jumlah perawat
Jumlah perawat yang memberikan terapi ini adalah 4 orang.
5. Peralatan
a. Alas duduk
b. Alat permainan ular tangga
J. Rencana Pelaksanaan
1. Persiapan (5 menit)
- Eksplorasi perasaan perawat
- Mengingat kembali konsep permainan
- Persiapan anak, alat dan tempat oleh fasilitator
2. Pelaksanaan (20 menit)
- Perkenalan anggota terapis dan salam oleh Leader
- Kontrak waktu permainan oleh Leader
- Penjelasan permainan oleh Leader
- Fasilitator menyiapkan permainan
- Permainan dimulai oleh Leader
- Observer mengamati jalannya permainan
- Fasilitator mendampingi anak dalam bermain
3. Evaluasi (5 menit)
- Evaluasi proses dan jalannya permainan oleh observer
- Memberikan reinforcement
- Permainan diakhiri dan ditutup oleh Leader
4. Antisipasi Masalah
a. Bertengkar dengan anak yang lain
Lerai anak dari perselisihan. Libatkan fasilitator dalam melerai perselisihan
Menanyakan alasan mengapa bertengkar dan memberikan pengertian pada anak bahwa
bertengkar itu tidak baik.
Biarkan anak tenang dahulu, jangan memaksa anak untuk melanjutkan permainan
Jika anak sudah tenang, bujuk anak untuk saling memaafkan dan melanjutkan permainan
b. Menangis
Tanyakan pada anak alasan ia menangis
Lakukan pendekatan yang baik untuk menenangkan anak
Setelah anak tenang, motivasi untuk melanjutkan permainan
c. Ingin BAK/BAB
Sebelum permainan dimulai, anak dipersilahkan untuk BAK/BAB
Jika saat permainan berlangsung, anak ingin BAK/BAB maka ditemani oleh fasilitator
d. Anak tiba – tiba tidak mau bermain
Tanyakan pada anak mengapa ia tidak mau bermain
Jika memungkinkan, bujuk anak untuk bermain lagi
Jika anak mengatakan capai atau lelah, anjurkan anak untuk istirahat dan bermain dapat
dilakukan lain waktu
e. Bosan
Berikan permainan selingan, seperti ice breaking dan relaksasi ringan
Terapis membuat situasi yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi
Diposting 7th May 2013 oleh Wilda Maria Noviyanty