Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAB XIII

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI

Disusun oleh:

M. Abdul Qadir Jailani 17013010024


Achmad Ihza Maulana 17013010027
Imelda Jilianthy 17013010050
Josephine Renata 17013010059
Nadia Agdevi Firdaus 17013010190

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

2018
BAB XIII
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI

13.1 SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM


PERUSAHAAN
Penerapan sistem informasi akan berdampak pada pekerjaan,
keahlian, manajemen dan organisasi. Ketika kita merancang sistem
informasi yang baru, berarti kita akan merancang ulang organisasi. Oleh
karena itu, pembangunan sistem informasi haruslah direncanakan
dengan baik.
Pengembangan Sistem dan Perubahan Organisasi
Teknologi informasi memungkinkan terjadinya 4 jenis peruahan
struktural organisasi, antara lain :
 Otomatisasi, merupakan bentuk paling umum dari perubahan
organisasional yang memanfaatkan TI. Otomatisasi membantu
karyawan untuk mengerjakan tugas mereka dengan lebih efektif dan
efisien. Contohnya dalam otomatisasi penghitungan gaji karyawan.
 Rasionalisasi prosedur, untuk meluruskan prosedur operasional yang
standar.
 Merancang ulang proses bisnis, dimana proses bisnis akan dianalisis,
disederhanakan dan dirancang ulang. Merancang ulang proses bisnis
berarti mengorganisir ulang prosedur kerja, memangkas tugas yang
sia-sia.
 Pergeseran paradigma, yaitu perubahan yang memerlukan pemikiran
kembali sifat bisnis dan sifat dari organisasi. Pergeseran paragdigma
tidaklah mudah dilakukan, sehingga seringkali menyebabkan
kegagalan.
Perencanaan Ulang Proses Bisnis
Manajemen proses bisnis membantu proses perubahan organisasional
untuk menganalisis proses yang ada, merancang proses baru dan
mengoptimalkan proses tersebut. Langkah yang dilakukan manajemen
proses bisnis sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi proses untuk perubahan. Manajer perlu
menentukan proses bisnis apakah yang paling penting untuk
dilakukan perubahan, agar sumber daya perusahaan dapat
dialokasikan secara tepat untuk meningkatkan kinerja bisnis
organisasi.
2. Menganalisis proses yang telah ada. Selanjutnya dilakukan analisis
atas permasalahan yang terjadi pada proses yang telah ada.
3. Merancang proses baru. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan
efisiensi.
4. Mengimplementasikan proses baru, untuk dilihat pengaruhnya dalam
meningkatkan kinerja organisasi.
5. Pengukuran yang terus-menerus. Implementasi haruslah diukur
secara menerus untuk memastikan proses tersebut telah diterapkan
karawan dengan baik dan proses tersebut dapat meningkatkan
kinerja organisasi.
Alat Bantu Bagi Manajemen Proses Bisnis
Saat ini banyak perusahaan perangkat lunak yang menyediakan variasi
alat bantu diantaranya adalah IBM, Oracle dan TIBCO. Alat bantu ini
dapat mengidentifikasi dan mendokumentasikan proses yang
memerlukan peningkatan, merancang proses baru dan mengintegrasikan
proses baru dengan sistem yang ada.

13.2 IKHTISAR DARI PENGEMBANGAN SISTEM


Pengembangan sistem merupakan aktivitas-aktivitas yang
menghasilkan sistem informasi untuk memecahkan permasalahan
terstruktur didalam organisasi. Aktivasi meliputi :
Analisis Sistem
Hal ini meliputi penetuan masalah, identifikasi penyebabnya, perumusan
bermacam alternatif solusi dan identifikasi kebutuhan informasi yang
harus dipenuhi dari solusi tersebut. Identifikasi masalah dan solusi dapat
diperoleh dengan memeriksa dokumen-dokumen, prosedur, mengamati
operasional sistem dan mewawancarai pengguna sistem.
Menentukan Kebutuhan Informasi
Meliputi identifikasi siapa saja yang memerlukan informasi, dimana,
kapan dan bagaimana. Hal ini harus dilakukan dengan tepat karena akan
berpengaruh pada keberhasilan pengembangan sistem.
Desain Sistem
Desain sistem bertugas untuk merealisasikannya ke dalam suatu sistem.
Desain sistem yang tepat adalah sistem yang spesifikasinya mampu
memberikan kemudahan dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan
pengguna, baik secara teknis, finansial, organisasional, dan waktu.
Menyelesaikan Proses Pengembangan Sistem
Langkah selanjutnya adalah membuat agar sistem informasi dapat
beroperasi dengan sepenuhnya. Langkah yang diambil anatara lain :
Pemrograman
Dalam tahap ini, spesifikasi sistem yang dihasilkan dari tahap desain
sistem diterjemahkan ke dalam perangkat lunak dengan menggunakan
bahasa pemrograman.
Pengujian
Pengujian penting dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dapat
memberikan hasil yang tepat sesuai harapan. Pengujian dibagi menjadi 3
unit aktivitas, yaitu :
 Pengujian unit, tiap-tiap program akan diuji secara terpisah dari
sistem untuk memastikan terhindar dari hal-hal yang dapat
menggagalkan program.
 Pengujian sistem, untuk memastikan bahwa modul-modul yang
berlainan dapat berintegrasi dengan baik.
 Pengujian penerimaan, merupakan seritifikasi final sebagai bukti
bahwa sistem siap digunakan dalam pengaturan produksi, akan
diberikan setelah semua pihak menilai sistem yang baru telah
sesuai yang diharapkan.
Konversi
Konversi merupakan perubahan dari sistem lama menjadi sistem baru.
Ada 4 strategi dalam konversi, sebagai berikut:
 Strategi parallel, menjalankan secara bersama-sama sistem yang
lama dan sistem penggantinya yang potensial.
 Strategi pemangkasan secara langsung, sistem lama secara
keseluruhan diganti dengan sistem baru. Apabila dalam prosesnya
terjadi masalah serius pada sistem, biaya yang dikeluarkan akan
lebih mahal karena tidak adanya sistem cadangan.
 Strategi penelitian percobaan, memperkenalkan sistem baru
hanya ke area terbatas didalam organisasi, misal didepartemen
tertentu. Apabila berjalan lancar, sistem tersebut diterapkan ke
seluruh organisasi.
 Strategi pendekatan bertahap, memperkenalkan sistem baru
secara bertahap.
Produksi Dan Pemeliharaan
Pada tahap produksi, sistem akan dikaji ulang oleh para pengguna dan
spesialis teknis untuk menilai seberapa baik kemampuan sistem dalam
memenuhi tujuan awal, serta memutuskan apakah diperlukan perbaikan
atau modifikasi terhadap sistem. Kemudian diperlukan pemeliharaan
untuk memperbaiki kesalahan atau meningkatkan efisiensi proses.
PEMODELAN DAN PERANCANGAN SISTEM: METODOLOGI
TERSTRUKTUR DAN METODOLOGI BERORIENTASI OBJEK
Metode Terstruktur
Metode terstruktur menggunakan teknik-teknik yang terstruktur
arahnya, dilakukan secara bertahap dalam mengembangkan sistem.
Metode ini berorientasi pada proses, dimulai dari pemodelan proses,
mengambil, menyimpan, mamanipulasi, hingga mendistribusikan data
yang melalui sistem. Komponen data dan alur data direpresentasikan
dengan diagram alur data (DFD). DFD sendiri yaitu suatu model grafik
atas alur informasi, membagi sistem ke dalam tingkat-tingkat terinci.
Dengan menggunakan DFD, proses sistem yang rumit dapat dipecah
menjadi beberapa subsistem. Setiap subsistem dapat dipecahkan lagi
menjadi subsistem tambahan dengan DFD tingkat 2 dan subsistem
tambahan tersebut masih dapat dipecah lagi hingga ke tingkat perincian
yang paling rendah. Pemecahan sistem dapat dipahami dengan mudah
menggunakan diagram struktur dengan hierarki. Diagram struktur adalah
diagram yang memperlihatkan tiap-tiap tingkatan desain, hubungannya
dengan tingkatan lainnya, serta posisinya didalam desain sistem secara
keseluruhan.
Pengembangan Berorientasi Objek
Pengembangan berorientasi objek , menggunakan objek sebagai
dasar analisis dan desain sistem. Data dikemas menjadi suatu objek yang
dapat diakses dan dimodifikasi, kemudian program akan mengirimkan
pesan kepada objek untuk mengerjakan suatu perintah. Sistem
dimodelkan sebagai kumpulan dari beberapa objek dan objek-objek
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Metode ini diklaim dapat
menangani masalah pemisahan sistem pada metode terstruktur yang
dianggap tidak lazim didunia nyata.
Rekayasa Ulang Perangkat Lunak Berbantuan Komputer
Rekayasa ulang perangkat lunak (CASE) menyediakan perangkat lunak
untuk mengotomatisasi metode baru, sehingga mengurangi jumlah
pengulangan kerja yang harus dilakukan oleh pemrograman. Perangkat
CASE juga memfasilitasi pembuatan dokumen dan koordinasi tim
pemrograman dengan cara memberikan akses untuk meninjau atau
memodifikasi file, sehingga memudahkan tim dalam berbagi bahan kerja.
Umunya perangkat CASE dapat membantu meningkatkan produktivitas
dan kualitas dengan cara :
 Menerapkan metodologi perancangan dan pengembangan yang
standar
 Meningkatkan komunikasi diantara pengguna dan spesialis teknis
 Mengorganisasi dan menghubungkan komponen desain, serta
memberikan tempat penyimpanan desain untuk kemudahan dan
kecepatan akses
 Mengotomatisasi bagian analisis dan desain
 Mengotomatisasi pembuatan kode, pengujian dan mengendalikan
proses implementasi

13.2 PENDEKATAN ALTERNATIF PEMBANGUNAN SISTEM

Sistem Hidup Sistem Tradisional

Siklus hidup sistem adalah metode pengembangan sistem informasi yang


paling tua. Metode siklus hidup sistem bagi tenaga kerja secara sangat
formal antara pengguna akhir dan spesialis sistem informasi specialist
teknik analisis sistem dan program bertanggung jawab atas pekerjaan
analisis sistem, perancangan, dan implementasi; penggunaan akhir
terbatas hanya memberikan kebutuhan informasi dan menilai hasil
pekerjaan staff teknis.

Siklus hidup sistem digunakan untuk pengembangan sistem yang besar


dan rumit yang membutuhkan keperluan analisis yang tepat dan formal,
spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya, dan kendali pos-pos atas
proses-prosesnya. Namun, pendekatan siklus hidup sistem membutuhkan
biaya besar memakan banyak waktu dan tidak fleksibel.

Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe terdiri dari membangun suatu sistem percobaan


dengan cepat dan tidak mahal bagi para pengguna akhir untuk
melakukan evaluasi. Prototipe adalah versi sistem informasi atau bagian
yang sistemnya sudah dapat berfungsi tetapi dimaksudkan hanya sebagai
modal awalnya saja. Setelah beroperasi prototipe, akan lebih jauh
diperhalus hingga cocok sekali dengan kebutuhan penggunanya. Ketika
rancangannya telah difinalisasi, prototipe dapat dikonversi menjadi
sistem produksi yang jauh lebih baik.

Pembuatan prototipe lebih berulang secara eksplisit dan Q Pada siklus


hidup yang konvensional dan secara aktif mempromosikan perubahan
dalam rancangan sistem. Tahap tahap dalam pembuatan prototipe :

Tahap 1 : mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang


sistem (biasanya spesialis sistem informasi) bekerja cukup lama dengan
pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan dan sang pengguna

Tahap 2 : mengembangkan prototipe awal. Perancang sistem


menciptakan suatu prototipe yang bekerja dengan cepat dengan
menggunakan alat bantu untuk menghasilkan perangkat lunak dengan
segera

Tahap 3 : menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja


sama dengan sistem untuk menentukan seberapa baik prototipe dalam
menentukan kebutuhannya dan untuk memberikan saran-saran untuk
meningkatkan prototipe

Tahap 4 : merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem


mencatat semua perubahan yang diminta oleh pengguna dan
menyempurnakan prototipe dibuat sesuai dengan yang diminta. Setelah
prototipe direvisi siklusnya kembali ke langkah 3 angka 3 dan 4 diulang
itu sehingga penggunaannya merasa puas

Keuntungan dan Kerugiaan Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe paling bermanfaat ketika terdapat beberapa


ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi rancangannya dan sering
digunakan untuk merancang sistem informasi antarmuka pengguna akhir
atau bagian dari sistem yang berinteraksi dengan pengguna seperti
tampilan online dan lancar layar masukkan data laporan atau laman web
karena pembuatan prototipe mendorong penggunaan kek terlibat secara
aktif dalam di seluruh siklus hidup pengembangan sistem maka
pembuatan prototipe lebih berpeluang menghasilkan sistem yang
memenuhi kebutuhan dasar pengguna

Namun pembuatan prototipe yang secara yang secara cepat dapat


merupakan langkah-langkah yang penting dalam pembuatan sistem. Jika
prototipe sempurna bekerja dengan benar, pihak manajemen mungkin
tidak merasa perlu melakukan pemrograman secara ulang, perancangan
ulang, atau dokumentasi dan pengujian yang lengkap untuk membuat
sebuah sistem produksi yang baik. Beberapa sistem yang dibuat secara
terburu-buru mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengakomodasi
jumlah data yang besar atau jumlah pengguna yang banyak dalam sebuah
lingkungan produksi

Pengembangan oleh Pengguna Akhir

Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna


akhir dengan sedikit bantuan formal dari spesialis teknis atau bahkan
tidak sama sekali. Fenomena ini disebut pengembangan oleh pengguna
akhir. Rangkaian pangkat lunak yang dikategorikan sebagai bahasa
generasi Keempat membuat hal ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi
keempat adalah perangkat lunak yang membuat pengguna akhir dapat
membuat laporan atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan
tiket bantuan teknis atau tidak sama sekali

PAKET PERANGKAT LUNAK APLIKASI DAN ALIH DAYA

Paket Perangkat Lunak Aplikasi

Selama beberapa dekade terakhir banyak sistem yang telah dibuat di atas
pondasi paket perangkat lunak aplikasi. Banyak aplikasi umum bagi
perusahaan bisnis antara lain pembayaran gaji piutang buku besar atau
pengendalian persediaan. Untuk fungsi-fungsi yang universal seperti itu
dengan proses proses standar yang tidak membuat domba banyak dari
waktu ke waktu suatu, sistem umum akan dapat memenuhi kebutuhan
banyak perusahaan.

Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar


kebutuhan perusahaan maka perusahaan tidak perlu membuat perangkat
lunak nya sendiri, maka perusahaan dapat menghemat waktu dan uang
dengan menggunakan program tadi yang telah dirancang dan diuji
sebelumnya yang terdapat dalam paket perangkat lunak.

Jika sebuah perusahaan mempunyai kebutuhan tersendiri yang tidak


dapat terpenuhi oleh perangkat lunak maka ada banyak pakai perangkat
lunak yang memberikan kemampuan penyesuaian penyesuaian membuat
paket perangkat lunak dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan
sendiri tanpa menghilangkan integritas paket tersebut.
Jika penyesuaian yang di butuhkan cukup banyak maka perusahaan untuk
memprogram tambahan dan penyesuaian mungkin menjadi sangat mahal
dan memakan waktu, sehingga malah menghilang kan banyak
keuntungan dari paket perangkat lunak.

Alih Daya

Jika suatu perusahaan tidak menggunakan sumber daya internal nya


untuk membangun atau mengoperasionalkan sistem informasi maka
perusahaan dapat melakukan alih daya pekerjaan kepada organisasi
eksternal yang menguruskan diri pada menyediakan layanan tersebut.
Perusahaan-perusahaan yang berlangganan menggunakan perangkat
lunak dan perangkat keras komputer yang disediakan oleh jasa tersebut
sebagai platform teknikal bagi sistem mereka. Dalam bentuk ahli daya
lainnya, maka perusahaan akan menyewa pemasok eksternal untuk
merancang dan menciptakan perangkat lunak bagi sistemnya, tetapi
perusahaan tersebut akan menjalankan sistem pada komputer
komputernya sendiri. Pemasok alihdaya dapat berada di dalam negeri
maupun di negara lainnya.

13.3 Pendekatan Alternatif Pembangunan System


System - system berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas teknologinya
dan dari masalah perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan
pengembangan system telah dikembangkan untuk menangani dengan
perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan metode-metode
alternatif berikut :
1. Siklus Hidup System Tradisional
Siklus hidup system adalah metode pengembangan system informasi
yang paling tua. Metode siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk
membangun system, membagi pengembangan system menjadi tahapan-
tahapan yang formal.
Metodologi siklus hidup system membagi tenaga kerja secara formal,
antara pengguna akhir dan spesialis system informasi. Spesialis teknis,
seperti analis system dan pemrogram, bertanggung jawab atas pekerjaan
analisis system, perancangan, dan implementasi; pengguna akhir terbatas
hanya memberikan kebutuhan informasinya dan menilai hasil pekerjaan
staf teknis. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan
pencatatan, banyak sekali dokumen yang dibuat selama suatu proyek
system berjalan.
Siklus hidup system masih digunakan untuk pengembangan system yang
besar dan rumit yang membutuhkan keperluan analis yang tepat dan
formal, spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya, dan kendali yang
tepat atas proses-prosesnya. Namun, pendeketana siklus hidup system
membutuhkan biaya besar, memakan banyak waktu, dan tidak fleksibel.
2. Pembuatan Prototype
Terdiri dari membangun suatu system percobaan dengan cepat dan tidak
mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi. Dengan
berinteraksi dengan prototype, maka para pengguna dapat memperoleh
gagasan yang lebih baik mengenai kebutuhan informasi mereka.
Prototype adalah versi system informasi atau bagian dari system yang
sudah dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal
saja. Setelah beroperasi, prototype akan jauh lebih diperhalus hingga
cocok sekali dengan kebutuhan penggunanya.
Tahap – tahap dalam pembuatan prototype :
a. Mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna
b. Mengembangkan prototype awal
c. Menggunakan prototype
d. Merevisi dan memperbaiki prototype
Ketika tidak ada pengulangan lagi yang diperlukan, makan prototype yang
telah disetujui kemudian menjadi prototype operasional yang melengkapi
spesifikasi final untuk penerapan. Kadangkala prototype diambil sebagai
versi produk dari system.
Keuntungan dan kerugian pembuatan prototype :
Pembuatan prototype paling bermanfaat ketika terdapat beberapa
ketidakpastian tentang kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering
digunakan untuk merancang system informasi antarmuka pengguna
akhir, atau bagian dari system yang berinteraksi dengan pengguna,
seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau laman
web. Karena pembuatan prototype mendorong pengguna akhir terlibat
secara mendalam di seluruh siklus hidup pengembangan system, maka
pembuatan prototype lebih berpeluang menghasilkan system yang
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Namun, pembuatan prototype secara cepat dapat melupakan langkah –
langkah yang penting dalam pengembangan system. Jika prototype
sempurna bekerja dengan benar, pihak manajemen mungkin tidak
merasa perlu melakukan pemrograman ulang, perancangan ulang, atau
dokumentasi dan pengujian yang lengkap untuk membuat sebuah system
produksi yang baik. Beberapa system yang dibuat secara terburu – buru
mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengakomodasi jumlah data
yang besar dan jumlah pengguna yang banyak dalam sebuah lingkungan
produksi.
3. Pengembangan oleh Pengguna Akhir
Beberapa jenis system informasi dapat dikembangkan oleh pengguna
akhir dengan sedikit bantuan formal dari spesialis teknik, atau bahkan
tidak sama sekali. Fenomena ini disebut pengembangan oleh pengguna
akhir. Rangkaian perangkat lunak yang dikategorikan sebagai bahasa
generasi keempat membuat hal ini mungkin dilakukan. Bahasa generasi
keempat adalah perangkat lunak yang membuat pengguna akhir dapat
membuat laporan atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan
sedikit bantuan tekis atau tidak sama sekali. Beberapa perangkat generasi
keempat ini juga meningkatkan produktivitas pemrogram professional.
Bahasa generasi keempat cenderung tidak procedural, atau kurang
procedural, dibaandingkan bahasa pemograman pada umumnya. Bahasa
prosedural membutuhkan spesifikasi urutan langkah kerja, atau
prosedur, yang memberitahukan komputer apa yang harus dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya. Bahasa nonprosedural hanya perlu
menentukan apa yang harus diselesaikan alih – alih memberikan
perincian mengenai bagaimana cara melaksanakan tugasnya.
Ada 7 kategori bahasa generasi keempat :
a. Alat bantu perangkat lunak PC
b. Bahasa queri
c. Pembuat laporan
d. Bahasa grafis
e. Pembuat aplikasi
f. Paket aplikasi perangkat lunak
g. Bahasa pemograman tingkat tinggi

4. Paket Aplikasi Perangkat Lunak dan Alih Daya


Perangkat lunak untuk sebagian besar system dewasa ini tidak
dikembangkan sendiri, melainkan dibeli dari sumber eksternal.
Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari penyedia layanan
aplikasi, membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau
mendapatkan aplikasi berdasar permintaan yang dikembangkan oleh
perusahaan luar secara alih daya (outsourcing).
Paket Perangkat Lunak Aplikasi
Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan perusahaan, maka perusahaan tidak perlu membuat
perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan
uang dengan menggunakan program jadi, yang telah dirancang dan diuji
sebelumnya, yang terdapat dalam paket perangkat lunak.
Jika sebuah perusahaan mempunyai kebutuhan tersendiri yang tidak
dapat dipenuhi oleh paket perangkat lunak, maka ada banyak paket
perangkat lunak yang memberikan kemampuan penyesuaian. Fitur
penyesuaian membuat paket perangkat lunak dapat dimodifikasi untuk
memenuhi kebutuhan tersendiri tanpa menghilangkan integritas paket
tersebut.
Ketika system dikembangkan menggunakan paket perangkat lunak
aplikasi, analis system akan mencakup suatu upaya evaluasi paket. Proses
evaluasi paket sering didasarkan pada permintaan proposal, yaitu daftar
pertanyaan terperinci yang diberikan kepada vendor paket perangkat
lunak.
Alih Daya
Jika suatu perusahaann tidak ingin menggunakan sumber daya
internalnya untuk membangun atau mengoperasionalkan system
informasi, maka perusahaan dapat melakukan alih daya pekerjaan
kepada organisasi eksternal yang mengkhususkan diri pada menyediakan
layanan tersebut.
Alih daya dalam negeri sangat didorong oleh kenyataan bahwa
perusahaan alih daya memiliki keahlian, sumber daya, dan aset yang
tidak dimiliki para klien mereka. Dalam kasus alih daya luar negeri, maka
keputusan akan cenderung lebih didorong oleh biaya.

Anda mungkin juga menyukai