THALASEMIA
NAMA NIM
1. JUWITA 17111024110052
2. M. ARIF YUDHIANTORO 17111024110062
3. NUR HERLINDRA ALAWIYAH 17111024110085
4. RISKA NOVIANI 17111024110101
5. SONIA WILAN OKTAVIANI 17111024110112
SAMARINDA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan kasih sayangnya
yang telah memberikan kekuatan dalam menjalani semua ujian, kesehatan dan
berkah yang tak terhingga, karena sesungguhanya atas kehendak dan ridho-
nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat dan para
pengikutnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi penyempurnaan
penulisan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dalam makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar Isi....................................................................................................................................... ii
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian Thalasemia.................................................................................... 1
B. Klasifikasi Thalasemia..................................................................................... 1
C. Patofisiologi Thalasemia................................................................................. 4
D. Manifestasi Klinis.............................................................................................. 6
E. Diagnosa Keperawatan.................................................................................... 7
F. Intervensi.............................................................................................................. 7
Kesimpulan.......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka.................................................................................................... 17
2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Thalasemia
B. Klasifikasi Thalasemia
1
3) Delesi 3 gen (Penyakit HbH)
Bisa dideteksi setelah kelahiran, disertai anemia berat dan
pembesaran limpa
2
klien dengan thalassemia intermedia menunjukkan kelainan
antara thalassemia mayor dan minor. Pasien biasanya hidup
normal tetapi dalam keadaan tertentu seperti infeksi berat
atau kehamilan memerlukan tindakan transfusi darah.
c. Hemoglobin varian
Hemoglobin varian adalah penyakit yang disebabkan oleh
perubahan asam amino dari rantai globin. Kelainan pada susunan
asam amino rantai globin β dikenal hemoglobin E, hemoglobin S,
dan kombinasinya dengan thalassemia β. Kelainan ini banyak
dijumpai di Indonesia.
(Depkes RI, 2014)
Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu :
(NUCLEUS PRECISE, 2010)
a. Thalasemia Mayor, karena sifat-sifat gen dominan. Thalasemia
mayor merupakan penyakit yang ditandai dengan kurangnya
kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya, penderita
kekurangan darah merah yang bisa menyebabkan anemia.
Dampak lebih lanjut, sel-sel darah merahnya jadi cepat rusak
dan umurnya pun sangat pendek, hingga yang bersangkutan
memerlukan transfusi darah untuk memperpanjang hidupnya.
Penderita thalasemia mayor akan tampak normal saat lahir,
namun di usia 3-18 bulan akan mulai terlihat adanya gejala
anemia. Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti jantung
berdetak lebih kencang dan facies cooley. Faies cooley adalah
ciri khas thalasemia mayor, yakni batang hidung masuk ke
dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang
bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan hemoglobin.
Penderita thalasemia mayor akan tampak memerlukan
perhatian lebih khusus. Pada umumnya, penderita thalasemia
mayor harus menjalani transfusi darah dan pengobatan
seumur hidup. Tanpa perawatan yang baik, hidup penderita
3
thalasemia mayor hanya dapat bertahan sekitar 1-8 bulan.
Seberapa sering transfusi darah ini harus dilakukan lagi-lagi
tergantung dari berat ringannya penyakit. Yang pasti, semakin
berat penyakitnya, kian sering pula si penderita harus
menjalani transfusi darah.
b. Thalasemia Minor, individu hanya membawa gen penyakit
thalasemia, namun individu hidup normal, tanda-tanda
penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak
bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor
juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka
menerita thalasemia mayor. Pada garis keturunan pasangan ini
akan muncul penyakit thalasemia mayor dengan berbagai
ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan
sering mengalami pendarahan. Thalasemia minor sudah ada
sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup
penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi darah di
sepanjang hidupnya.
C. Patofisiologi Thalasemia
4
transfusi serta kerusakan yang cepat dari sel defectif, disimpan
dalam berbagai organ (hemosiderosis).
5
D. Manifestasi Klinis
b. Thalasemia Minor
1) Pucat
2) Hitung sel darah merah normal
3) Kadar konsentrasi hemoglobin menurun 2 sampai 3 gram/
100ml di bawah kadar normal Sel darah merah mikrositik dan
hipokromik sedang.
E. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko infeksi b/d imonusupresi
2. Kerusakan integritas b/d nutrisi tidak adekuat
3. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
F. Intervensi
1. Risiko infeksi b/d imonusupresi
Intervensi
Perlindungan infeksi 6550 :
a. Monitor kerentanan terhadap infeksi
6
b. Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
c. Pantau adanya perubahan tingkat energi atau malaise
d. Instruksikan pasien untuk minum antibiotik yang diresepkan
e. Ajarkan pasien dan anggota kelurga bagaimana cara
menghindari infeksi
G. Keperawatan Paliatf
7
1 Beri pendidikan kesehatan pada orang tua secara rinci mengenai
aspek-aspek penatalaksanaan medis untuk memantapkan ketaatan
orangtua dan anak, yaitu:
a) Proses penyakit -- tanda, gejala, komplikasi, dan aturan
pengobatan
b) Pemberian obat -- respons terapeutik terhadap pengobatan,
reaksi terhadap pengobatan yang tidak diinginkan.
c) Prosedur pengobatan—langkah-langkah prosedur dan
jadwalnya
d) Aktivitas-aktivitas yang dilarang
e) Kebutuhan alat -- perawatan dan pemeliharaan, nomor telepon
kantor yang menjual kebutuyhan alat
f) Nama dan nomor telepon kontak untuk pemeriksaan lanjut
(misalnya: rumah sakit, klinik, dokter, perawat)
2 Aspek spiritual sangat penting ditekankan agar anak dan keluarga
dapat memahami dan memaknai bahwa di balik cobaan penyakit
memiliki hikmah kehidupan yang Diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa. Keikhlasan menerima penyakit merupakan modal utama
munculnya motivasi, harapan dan optimisme.
3 Memberikan dukungan dan semangat pada pasien.
4 Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengekspresikan
perasaannya.
5 Bantu pasien dan keluarga melakukan koping positif.
6 Minta keluarga untuk mengidentifikasi gejala yang menandakan
penurunan kondisi dan yang perlu di laporkan kepada dokter.
8
BAB II
LATIHAN SOAL
PILIHAN GANDA
a. Thalasemia
b. Cancer
c. Hipertensi
d. Hemoglobin
e. Sel LE
a. Detoksifikasi
b. Desinfektan
c. Antbodi
d. Anti Septik
9
e. Anti kuman
a. Thomas Djhorgi
b. Thomas
c. Cooley
d. Wilson
e. Edison
a. Thalasemia Minor
b. Thalasemia Alfa
c. Thalasemia Mayor
d. Thalasemia Intermdia
e. Thalasemia Akut
a. Leukimia
10
b. Trombositopenia
c. Anemia
d. Thalasemia
e. Kanker
a. Anemia
b. Pembesaran Limpa
c. Moon Face
11
e. Leukemia
a. Tranfusi Darah
b. Terapi Endokrin
e. Fisioterapi
a. Anulosit
b. Hipokromia
c. Poikilositosis
d. Sel target
e. Sel sabit
12
c. Keluhan timbul karena anemia yaitu pucat, gangguan nafsu
makan, gangguan tumbuh kembang dan perutmembesar karena
pembesaran lien dan hati
ESSAY
Jawab:
1. Thalasemia beta
2. Thalasemia alpa
13
Jawab : Faktor genetik yaitu perkawinan antara 2 heterozigot
(carier) yang menghasilkan keturunan Thalasemia (homozigot).
Jawab :
Jawab :
1. Letargi
2. Pucat
3. Kelemahan
4. Anoreksia
5. Sesak nafas
6. Pembesaran Limpah
14
Jawab : Thalasemia Intermedia dan minor merupakan bentuk
heterozigot, dapat dijumpai tanda – tanda anemia ringan dan
splenomegali. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan kadar Hb
bervariasi, normal agak rendah atau meningkat (polisitemia). Bilirubin
dalam serum meningkat, kadar bilirubin sedikit meningkat.
4.
Jawab:
15
10. Apa itu Hemoglobin Varian ?
Jawab :
Hemoglobin varian adalah penyakit yang disebabkan oleh
perubahan asam amino dari rantai globin. Kelainan pada susunan
asam amino rantai globin β dikenal hemoglobin E, hemoglobin S,
dan kombinasinya dengan thalassemia β. Kelainan ini banyak
dijumpai di Indonesia. (Depkes RI, 2014)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
17
Nanda. (2018).Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-2020
Edisi 11 editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru.Jakarta: EGC.
18