Anda di halaman 1dari 15

PERANCANGAN STASISUN KERJA ERGONOMI

UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA


PEMBUATAN SURABI
AubrySahadat Mayasa
Prodi S1 Desain Produk
Email : aubry_sahadat@yahoo.com

ABSTRAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Rumah merupakan suatu kebutuhan primer yang digunakan sebagai tempat berlindung
dari panas, hujan, dan juga tempat beristirahat setelah beraktivitas sehingga rumah tinggal
haruslah indah, aman dan nyaman bagi penghuninya. Dalam hal ini konteks rumah tidak hanya
dijadikan tempat tinggal namun sebagai tempat membuka usaha/ruko (rumah toko).

Setelah beberapa penjelasan,ruko adalah sebuah tempat yang memudahkan seseorang


untuk membuka usaha tanpa harus membuka lahan baru dengan ini akan menghemat pengeluran
saat berusaha karena ruko sendiri bias dijadikan lahan bisnis yang bervariasi contohnya saja
usaha kuliner yaitu berjualan surabi yang memiliki banyak cita rasa dengan teknik pembutan
serta alat yang unik dan jarang dipakai oleh orang yang umumnya berjualan kuliner.

Dari apa yang diuraikan tersebut, penulis melakukan evaluasi bahwa alat-alat membuat
surabi itu memiliki pengaruh besar pada pemnuatan surabi,karena alat-alat tersebutlah yang
memiliki peran dalam kenyamanan saat pengerjaan dan hasil yang dikerjakan para user yang
menggunakanya,selain itu spatula sebagai alat utama saat pembuatan surabi pun didesain
seergonomis mungkin agar para user tidak cepat lelah ataupun terlalu nyaman menggunakannya
karena fungsi spatula itu sendiri sebagai finishing yang menentukan jadi atau tidaknya surabi
yang dibuat.
1.2. Indentifikasi Masalah
a. Kurang nyamannya genggaman pada spatula.
b. Terjadinya cedera pada talapak tangan.
c. Hasil dari pembuatan surabi tidak sempurna.

1.3. Rumusan Masalah


Bagaimana cara membuat desain spatula yang nyaman dan mudah digunakan?

1.4. Maksud dan Tujuan

Tujuan : Untuk mengetahui apakah desain spatula akan mempengaruhi user pada hasil yang
dikerjakannya.

Maksud : Untuk memberikan rasa nyaman pada user yang menggunakan spatula ini.

1.5. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini yaitu metode survey dengan cara
mengumpulkan produk-produk kompetitor dari spatula tersebut dan juga melakukan
perbandingan langsung dengan spatula asli sebagai produk competitor.
BAB II
2. TINJAUAN PUSTAKA DAN METODOLOGI

2.1 Produktivitas
Bahwa produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran / output dengan masukan
/ input. Produktivitas akan semakin baik jika output semakin tinggi sedangkan input semakin
kecil. Dalam kerja maka produktivitas tinggi tercapai bila output kerja tinggi dan input kerja
rendah. Apa yang dimaksud output kerja tinggi dan input kerja rendah? Output kerja tinggi
adalah ketika hasil dari kerja berada pada tingkat yang optimum baik dari segi kualitas atau
kuantitas sedangkan input kerja rendah adalah penggunaan energi yang minimal. Energi minimal
tidak mengisyaratkan seseorang harus mengerjakan sesuatu tanpa kerja keras.

2.2 Motion, Time Study dan Micromotion Study


Gerakan yang dilakukan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Dengan studi
ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standard utnuk penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu
rangkaian gerakan-gerakan yang efktif dan efisien. Studi mengenai ini dikenal sebagai studi
ekonomi gerakan yaitu studi yang menitik beratkan pada penerapan prinsip-prinsip ekonomi
gerakan. (Sritomo W , 1995 : 107)
Pada awalnya time study dan Motion Study digunakan hanya untuk hal-hal yang sangat
spesifik dan dalam ruang lingkup yang sangat sempit saja. Kedua bidang studi tersebut pertama
kali ditemukan dan dikembangkan masing-masing oleh Frederick Taylor untuk Time study dan
Gilbreths untuk Motion study yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
Walaupun dikembangkan dan ditemukan dalam kurun waktu yang hampir bersamaan, pada
awalnya hanya time study dan penurunan insentif upah buruh yang lebih berkembang
dibandingkan dengan motion study.
Keinginan untuk mendapatkan metode kerja yang lebih baik menggema pada kurun
waktu 1930an yang kemudian mengakibatkan perkembangan keilmuan teknik industri untuk
mengkombinasikan time study dengan motion study yang dapat menghasilkan metode kerja yang
lebih baik dan lebih dekat dengan kata ideal. Sekarang ini permasalahan mendasar adalah
menemukan solusi dan metode yang paling tepat diterapkan, mengingat pada masa lalu terlalu
menekankan pada perbaikan metode yang telah ada, dibandingkan mendefinisikan permasalahan,
menyusun fakta-fakta, dan menemukan solusi yang tetap.Semula motion and time study
dikembangkan oleh sarjana teknik industri dan staf spesial, dan hal ini pun berlanjut hingga
sekarang.
Beberapa menganjurkan bahwa methods engineering, work design, work study atau job
design sebaiknya digunakan dalam perancangan motion and time study dan saat ini motion and
time study bahkan dapat dikatakan sebagai sinonim dari work methods design and work
measurement.
Motion study and time study adalah sebuah pembelajaran sistematis dari sistem kerja dengan
tujuan :
1. Mengembangkan sistem dan metode yang lebih baik. Pada umumnya penentuan sistem dan
metode yang digunakan dalam sebuah industri sangat bergantung kepada tujuannya, misalnya
dalam sebuah manufaktur memproduksi barang, sebuah bank melayani transaksi dengan
nasabah, penjualan susu sapi dari peternakan, dan sebagainya. Setelah itu, dilakukan pendekatan-
pendekatan peningkatan produktivitas dengan cara problem-solving dan sebagainya.
menstandardisasi sistem dan standar tersebut.
2. Menentukan standar waktu.
Motion study digunakan untuk mengukur standar waktu normal yang diperlukan operator
terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal. Standar waktu tersebut seringkali digunakan
untuk perencanaan dan penjadwalan kerja sampai perkiraan biaya produksi, termasuk biaya
buruh.
3. Melatih operator.
Agar seluruh perencanaan berjalan dengan baik, operator perlu mendapatkan pelatihan.
Hal ini biasanya diakomodir oleh atasan dan pejabat teratas perusahaan. Akan tetapi, belakangan
marak lembaga profesional yang bergerak dalam hal training seperti ini. Seiring dengan
berkembangnya teknologi yang memaksa pemakaiain alat-alat industri modern dan permesinan,
pekerja yang dibutuhkan dalam industri skala besar semakin sedikit. Saat ini, yang lebih
dibutuhkan adalah operator yang dapat menjalankan berbagai peralatan dan mesin-mesin industri
sehingga upah yang harus dibayarkan kepada pekerja dapat ditekan seiring semakin sedikitnya
pekerja yang dibutuhkan. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pelatihan-pelatihan agar
standar yang diharapkan dapat tercapai sehingga efektivitas dan efisiensi kerja dapat diperoleh.
2.3 Micromotion Study
Micromotion Study adalah teknik yang digunakan untuk menganalisa gerakan kerja
secara detail. Maka untuk perekaman maka harus menggunakan alat yang yang dibutuhkan untuk
pengambilan gambar dan video menjadi baik. Untuk waktu yang tidak bisa di tentukan
tergantung dari perekaman untuk membuat hasil yang baik. Untuk tata setting kamera yang pas
untuk pengambilan gambar dan video terlihat jelas.
BAB III
III. Hasil Penelitian

3.1. What : Survey ergonomi pada alat yang digunakan untuk membuat surabi

When: 17 November 2016, pukul 19.14 WIB

Where: Dakora Surabi Jl.Telekomunikasi

Who : Penjual Surabi

Why : Karena adanya suatu ketidak nyamanan saat menggukan spatula

How : Mencari solusi desain,Proses ini berlangsung dari awal dari menuangkan
santan pada cetakan surabi setelah itu masukan toping yang anda pilih tunggu
beberapa menit kemudian serok pinggiran surabi agar tidak menempel pada
cetakan,lalu tunggu sesaat dan angkat surabi dengan spatula.

3.2 Stasiun Kerja

Berikut merupakan denah stasiun kerja surabi Dakora:

Ukuran 1,3 m Ukuran 1, 8 m

Ukuran 1,8 m

Ukuran 2,1 m
Hitam : Kasir

Orange: Tempat Toping

Ungu : Pengukusan

Biru : Tempat alat masak

Hijau : Tempat santan

Merah : Pencucian

3.3Sistem Kerja Pembuatan Surabi

Gambar 3.3.1

Dapat kita perhatikan dari gambar di atas, bahwa sistem kerja dari pembuatan surabi :
- Posisi berdiri berjalan berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain
- Mengangkat surabi dengan spatula
3.4 kelelahan yang di alami

- Berumur 27 tahun
- Pria
- Sunda/Indonesia
- Jangka waktu bekerja 7 jam perhari
- Ukuran antropometri adalah ukuran tubuh rata-rata pria Asia/Indonesia

Dengan tipe sistem kerja berikut ini:


- Tempat pemasakan 180 cm x 50 cm x 70 cm
- Tempat untuk toping surabi 210 cm x 50 cm x 70cm
- Tempat untuk pengambilan santan 130 cm x 50 cm x 70 cm

kelelahan yang dialami oleh penbuat surabi tersebut adalah sebagi berikut :
- Mengalami pegal dibagian lengan
- Terkadang pergelangan tangan linu karena spatula kurang nyaman

Dari hasil tersebut maka disimpulkan bahwa, penyebab kelelahan membuat surabi
tersebut adalah karena posisi lengan saat memegang spatula kurang nyaman dan kurang efektif
dalam mengangkat dan memasak surabi sehingga menimbulkan waktu yang lama dengan spatula
yang terlalu panjang pada gagangnya.
3.5 Aliran Proses Kerja

Ukuran 1,3 m

Ukuran 1,8 m
2

Ukuran 1,8 m
4

Ukuran : 2,1 m

1. Mengambil alat masak surabi(spatula)


2. Mengambil santan pada tempat santan
3. Menuangkan santan pada cetakan surabi lalu dibakar dengan arang
4. Memasukan toping pada surabi
5. Mencuci alat masak surabi

Dalam peta diagram aliran kerja dapat diketahui bagimana lintasan yang
digunakan dalam proses membuat surabi, peletakan alat dan bahan pembuatan surabi.
penempatan alat lalu membuat waktu untuk mengangkat surabi lalu memberikan toping.
3.6 Simulasi Proses Kerja

Jarak Waktu Simbol Aktivitas

1,2 m 2 detik Mengambil Alat masak surabi

45 cm 2 detik Menuju arah pencucian

1 menit Mencuci alat masak surabi

30 cm 2 detik Menuju tempat santan

2 menit Menyiapkan santan

45 cm 2 detik Menuju tempat pemasakan surabi

10 menit Memasak surabi

30 cm 2 detik Menuju tempat pemberian toping

5 menit Pemberian toping

1 menit Surabi siap disajikan

1,6 m 8 detik Menuju tempat pencucian

2 menit Mencuci kembali alat masak

3.7 Temuan ergonomi

1. Spatula yg tidak nyaman


2. Tempat alat masak yang berantakan
3. Tempat toping yang berantakan
BAB IV
IV. Pembahasan
4.1 Analisis
Berdasarkan penilitian yang dilakukan, bisa di simpulkan bahwa pembuatan surabi.
Dalam melakukan proses pengambilan alat masak yang berantakan menimbulkan waktu yang
cukup lama lalu,pada proses pembuatan surabi orang yang membuatnya harus selalu berdiri dan
menunduk saat memasaknya,pada bagian spatulanya pun tidak nyaman saat memasak surabi
dikarenakan ukuranya terlalu panjang pada gagangnya,dan dapat menimbulkan efek samping
setelah memalkukan aktivitas tersebut.
Itu juga menimbulkan waktu yang terbuang sia-sia akibat ketidak efektifan spatula saat
memasak surabi,setelah itu saat ingin memasukan toping pada surabi,toping yang berada disitu
berantakan tidak tertata rapih maka seorang pembuat surabi harus mencari dahulu tempat toping
yang diinginkan pembeli, itu menyebabkan lamanya penyajian pada pembuatan surabi.

Deskripsi Operasi
Proses
Operasi 4

Inspeksi 1

Operasi dan Inspeksi 0

Penyimpanan 1

Transportasi 6

Total Proses 12

Total Jarak 4,25 m

Total Waktu 1218 detik/20,18 menit

Tabel 4.1.1 rekapitulasi simulasi produksi


4.2 Solusi
Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan pada stasiun dan sistem kerja pembuatan
surabi , maka berikut beberapa usulan untuk mengatasi masalah tersebut :

1. Tempatkan alat masak secara teratur


2. Tempakan toping secara teratur
3. Desain gagang Spatula harus ergonomis

4.3 Solusi Desain


BAB V
KESIMPULAN
Teknik Micromotion Study dengan video sangat berguna untuk pengamatan dalam
analisis produktivitas sebuah stasiun kerja dan sistem kerja, teknik ini memungkinkan peneliti
mengamati gerakan operator dengan sangat teliti. Karena video dapat diputar lambat, dipercepat,
di screenshot per frame nya, dan juga bisa dihentikan sementara, sehingga mengurangi potensi
kehilangan data akibat tidak terdokumentasi saat pengamatan seperti dalam teknik visual motion
study atau pengamatan langsung.

Stasiun kerja pembuatan surabi ditentukan pada alat masaknya karena alat masak itu akan
berpengaruh pada kesempurnaan pembuatan dari surabi itu sendiri,jika spatula tidak nyaman saat
digunaakan maka risikonya akan berdampak pada surabi dan akan menyita banyak waktu untuk
disajikannya surabi.
DAFTAR PUSTAKA

www.wikipedia.co.id

www.google.com/micromotionstudy

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomi: Studi gerak dan waktu. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai