PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak Bumi adalah salah satu sumber energi yang paling berperan dalam kehidupan manusia
Minyak Bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling sering digunakan oleh manusia.
Berdasarkan model OWEM (OPEC World Energy Model), permintaan minyak dunia pada periode
jangka menengah (2002-2010) diperkirakan meningkat sebesar 12 juta barel per hari (bph) menjadi
89 juta bph atau tumbuh rata-rata 1.8% per tahun. Sedangkan pada periode berikutnya (2010-2020),
permintaan naik menjadi 106 juta bph dengan pertumbuhan sebesar 17 juta bph.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon yang menyusun
minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik
masing-masing. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan
selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi
produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.Sumber energi yang banyak digunakan
untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara.
Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu
menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang
penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia.
Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Peran minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan
gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber
energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan
penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam
digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan
industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan
bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat
nanti bahan bakar ini habis.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Minyak Bumi
Petroleum atau minyak bumi merupakan campuran kompleks dari hidrokarbon cair, suatu
senyawa kimia yang mengandung hidrogen dan karbon, yang terbentuk secara alamiah di cadangan
bawah tanah dalam batuan sedimen. Berasal dari bahasa latin petra, yang berarti batu, dan oleum,
yang berarti minyak, kata “petroleum” sering diartikan dengan kata “minyak”. Didefinisikan secara
luas, minyak mencakup produk primer (mentah) dan produk sekunder (terolah/produk kilang).
Minyak mentah merupakan satu jenis minyak terpenting yang diolah menjadi berbagai produk
kilang, akan tetapi beberapa bahan baku minyak lainnya juga dipakai untuk menghasilkan berbagai
produk kilang minyak. Terdapat berbagai macam produk kilang yang dihasilkan dari minyak mentah,
banyak diantaranya untuk keperluan khusus, misalnya bensin kendaraan bermotor atau pelumas;
yang lainnya dipakai untuk menghasilkan panas, seperti solar/minyak diesel (gas oil) atau minyak
bakar (fuel oil). Nama-nama produk kilang pada umumnya adalah nama-nama yang dipakai di Eropa
Barat dan Amerika Utara. Nama-nama tersebut biasa dipakai di perdagangan internasional, akan
tetapi tidak selalu sama dengan nama-nama yang dipakai di pasar lokal. Selain produk minyak
tersebut, terdapat juga minyak “belum jadi” yang akan diproses lebih lanjut di kilang atau tempat
lain.
Pasokan dan pemakaian minyak di negara-negara industri bersifat kompleks dan mencakup baik
pemakaian sebagai energi maupun non-energi. Sebagai akibatnya, penjabaran pemakaian di bawah
ini hanya sebagai panduan umum dan bukan merupakan suatu aturan kaku. Lampiran 1 memberikan
penjelasan lengkap dari proses dan aktivitas yang disebutkan dalam Kuesioner Minyak.
Minyak merupakan komoditas perdagangan terbesar, baik miyak mentah maupun produk kilang.
Sebagai konsekuensinya, sangat penting untuk mengumpulkan data selengkap, seteliti dan setepat
mungkin mengenai aliran minyak dan produknya. Meskipun pasokan minyak terus meningkat secara
tetap, pangsanya terhadap total pasokan energi global telah menurun, dari 45% lebih di tahun 1973
menjadi sekitar 35% di tahun-tahun terkahir ini. Bahan bakar cair dapat diukur dari massanya atau
volumenya. Untuk kedua ukuran tersebut, beberapa satuan dipakai pada industri minyak:
Satuan massa yang paling banyak dipakai untuk mengukur minyak adalah metrik ton (atau ton).
Misalnya, tanker di industri minyak sering dinyatakan berdasarkan kapasitasnya dalam ton, dimana
sebuah ultra large crude carrier (ULCC) didefinisikan memiliki kemampuan untuk mengangkut lebih
dari 320 ribu ton.
Satuan asli dari kebanyakan bahan bakar cair dan gas adalah volume. Cairan dapat diukur
dengan liter, barel, atau meter kubik. Contoh umum pemakaian volume sebagai satuan ukuran adalah
dalam harga minyak,dinyatakan dalam dolar perbarel.
Oleh karena cairan dapat diukur berdasarkan massa atau volumenya, maka penting untuk dapat
mengonversi minyak dari satu satuan ke satuan lainnya. Untuk dapat membuat konversi ini, berat
jenis (specific gravity) atau kerapatan (density) dari cairan perlu diketahui. Oleh karena minyak
mentah mengandung hidrokarbon dari yang teringan sampai terberat, karakteristiknya, termasuk
kerapatan, akan berbeda banyak antara satu minyak mentah dengan yang lain. Demikian juga
kerapatan berbagai produk minyak sangat berbeda antar satu produk dengan lainnya. Kerapatan dapat
dipakai untuk mengklasifikasikan produk kilang dari yang ringan sampai yang berat, misalnya LPG
dengan kerapatan 520 kg/m 3 dianggap produk ringan sedangkan minyak bakar dengan kerapatan
lebih dari 900 kg/m 3 adalah produk berat.
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak zaman kuno, dan sampai saat ini masih
merupakan komoditas yang penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah ditemukannya
mesin pembakaran dalam, semakin majunya penerbangan komersial, dan meningkatnya
penggunaanplastik.
Lebih dari 4000 tahun yang lalu, menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, aspal telah
digunakan sebagai konstruksi dari tembok dan menara Babylon; ada banyak lubang-lubang minyak
di dekat Ardericca (dekat Babylon). Jumlah minyak yang besar ditemukan di tepi Sungai Issus, salah
satu anak sungai dari Sungai Eufrat. Tablet-tablet dari Kerajaan Persia Kuno menunjukkan bahwa
kebutuhan obat-obatan dan penerangan untuk kalangan menengah-atas menggunakan minyak Bumi.
Pada tahun 347, minyak diproduksi dari sumur yang digali dengan bambu di China.
Pada tahun 1850-an, Ignacy Łukasiewicz menemukan bagaimana proses untuk mendistilasi
minyak tanah dari minyak Bumi, sehingga memberikan alternatif yang lebih murah daripada harus
menggunakan minyak paus. Maka, dengan segera, pemakaian minyak Bumi untuk keperluan
penerangan melonjak drastis di Amerika Utara. Sumur minyak komersial pertama di dunia yang
digali terletak di Polandia pada tahun 1853. Pengeboran minyak kemudian berkembang sangat cepat
di banyak belahan dunia lainnya, terutama saat Kerajaan Rusia berkuasa. Perusahaan Branobel yang
berpusat di Azerbaijan menguasai produksi minyak dunia pada akhir abad ke-19.
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak
bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak
sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist,
maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek
geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan
pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang
terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa
minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga
mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New
Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa:
“minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan
membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena.
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman
prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.
Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan
meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena
lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan berkembangnya
teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam
tulisannya yang berjudul “The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh
makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang
biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa
konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur,
protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat
ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah. Minyak bumi terbentuk dari
penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut
atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-
zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan
proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik
menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi
termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam
eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi
gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa
bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam
perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi
cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan
bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi.
Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan
lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang
pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak.
Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer,
dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan
bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur.
Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan
di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini
terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam
batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa
Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin,
sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan
atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila
akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan,
minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak
yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh
setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
a. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.
b. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan
membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon
(High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau
gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang
tidak mungkin dimasak.
c. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan
tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun
batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu
gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya.
Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka
batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas
ke bumi, maka suhunya akan bertambah.
Minyak bumi merupakan campuran berbagai zat organik, tetapi komponen pokoknya
hidrokarbon. Minyak bumi di sebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran
dengan mineral lain.
Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau
kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus
bertambah karena cekungan itu semakin hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan
adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau
senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-
masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas. Minyak bumi
merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85%
karbon (C) dan 15% hidrogen (H).
Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O),
sulfur(S) atau nitrogen(N).
Ada 4 macam kategori minyak bumi yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya,
yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep, dan old-deep. Minyak bumi young-shallow biasanya
bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan kandungan sulfurnya
tinggi. Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin
yang lebih pendek.Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya
paling rendah dan juga viskositasnya paling encer.
Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga old-deep
adalah minyak mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling
diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum
CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam
campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan
alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene
dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas.
Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai
satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki
ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin
planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom
karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan
asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat
pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya.
Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin,
mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik: 2 C8H18(l) + 25
O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana).
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur
maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin
kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen
oksida yang dapat menimbulkan polusi.
Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu
bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari
minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah
hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme
mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran
proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan
teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit
disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan
untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian
lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari
Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan
secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-
desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar
(efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan
hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume) pemurnian gas dan
pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas)
dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu
dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang
memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.menghilangkan
potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida
dalam proses ekstraksi sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan
(plugging atau blocking) pada pipa. Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu
beradaptasi pada berbagai kondisi proses. Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman
(antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan. Proses
Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis
gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.
2. Senyawa Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya
titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa meningkat apabila produk itu lama kontak dengan udara.
Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter,
anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam
Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
3. Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat
membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih
tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak
dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat
diekstrak dengan asam mineral encer.
4. Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking
mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan kualitas produk gasoline, menghasilkan
banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas
turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat
bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran
sehingga merusakkan refractory itu.
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan
melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah
belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih
dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga
50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah
dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun
ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik
didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya
lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai
puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi
disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga
diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas).
Proses pengolahan minyak bumi akan menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia. Produk utama dari hasil pengolahan minyak bumi diantaranya adalah gas LPG,
bensin, Kerosin dan minyak solar. Produk residu merupakan produk sisa hasil pengolahan minyak
bumi. Meskipun produk sisa produk residu ini tetap memiliki manfaat dalam kehidupan manusia.
Yang termasuk produk residu diantaranya minyak pelumas, aspal, parafin, gas hidrokarbon dan
arang.
LPG singkatan dari Liquefied Petrolium Gas (gas minyak bumi yang dicairkan) yang berasal
dari campuran berbagai unsur hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan
dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan
butana (C4H10) serta mengandung juga etana (C2H6) dan pentana (C5H12) . Manfaat Elpiji :
Elpiji di Indonesia dipakai terutama sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas), bahan
bakar kendaraan bermotor, dan dipergunakan sebagai bahan pendingin. Sifat Elpiji : Cairan dan
gasnya sangat mudah terbakar ,tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
,dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder, dapat menguap jika dilepas
dan menyebar dengan cepat,lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah
yang rendah. Resiko penggunaan elpiji adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas
sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran.
Bensin mengandung senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom karbon antara 5 sampai 12 yang
berasal dari fraksi nafta dan fraksi minyak gas berat (gasoline) hasil penyulingan minyak
bumi.Senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam bensin dapat berupa alkana rantai lurus, alkanaa
rantai bercabang, sikloalkanaa, aromatik, dan alkena. Kualittas bensin dinyatakan dengan istilah
bilangan oktan. Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, diantaranya dengan
menambahkan Tetra Ethyl Lead (TEL) dan mengubah struktur senyawa hidrokarbon yang terdapat
dalam bensin. Cara-cara pengubahan yang dapat dilakukan adalah catalytic naphtha reforming,
fluidised catalytic cracking, isomerisation, dan alkylation. Contoh gambar bensin. Bensin jenis
gasoline, biasa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.Bensin jenis Naptha atau
Petroleum eter, biasa digunakan sebagai pelarut dalam industri. Beberapa naphta digunakan sebagai :
Pelarut karet, Bahan awal etilen, Dalam kemiliteran digunakan sebagai bahan bakar jet dan dikenal
sebagai jP-4, Pelarut dry cleaning (pencuci).
Minyak solar atau minyak diesel adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 250-340oC
(rantai karbon C14 sampai rantai karbon C16). Minyak solar merupakan fraksi minyak gas ringan.
Umumnya, minyak solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak
solar dinyatakan dengan bilangan setena. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar
ramah lingkungan dengan nama dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Manfaat
minyak solar : digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel. Selain itu, minyak solar juga
digunakan sebagai bahan baku pembuatan bensin melalui proses cracking.
Minyak pelumas atau minyak oli berasal dari fraksi minyak gas berat. Titik didih fraksi ini lebih
dari 350oC. Memiliki rantai karbon mulai dari C17 keatas. Manfaat minyak pelumas : Minyak solar
digunakan untuk lubrikasi mesin-mesin, mencegah karat, dan mengurangi gesekan.
Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen dan karbon yang juga
menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lainnya. Secara kuantitatif
biasanya 80% masa aspal adalah karbon, 10% hidrtogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan
nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel,dan vanadium. Aspal bermanfaat sebagai bahan material
pengeras jalan raya.
Parafin (CnH2n+2) merupakan fraksi utama dari minyak mentah yang memiliki bilangan oktan
yang rendah. Jumlah parafin pada minyak bumi hanya sedikit. Untuk menaikkan bilangan oktannya
dapat dilakukan dengan proses lanjutan. Parafin memiliki rantai cabang. Parafin juga baik digunakan
untuk “internal combustion engine”. Lilin parafin merujuk pada benda padat dengan n = 20 – 40.
Manfaat Parafin : Digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup botol, industri
tenun menenun, korek api, lilin batik, dan masih banyak lagi.
Industri yang menggunakan minyak dan gas bumi sebagai bahan baku disebut industri
petrokimia. Plastik yang biasa dibuat dari gas ini adalah plastik jenis polietilena,PVC, polipropilena,
dan stirena. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia yang
penting. Hidrokarbon adalah bahan untuk memproduksi karet sistetis atau tiruan dari bahan dasar
plastik.
Arang merupakan produk sampingan dari pengolahan minyak bumi. Arang ini biasanya
digunakan dalam industri. Selain itu arang banyak digunakan sebagai bahan pembakaran. Namun,
sayangnya arang ini kurang ramah lingkungan. Demikianlah produk olahan dari minyak bumi.
Minyak mentah (crude oil) selain mengandung kotoran juga mengandung zat-zat mineral
yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran tersebut di desalting atau penmghilangan
garam. Desalting dilakukan dengan cara mencampur minyak mentah dengan air sehingga
mineral-mineral akan larut dalam air. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa nonhidrokarbon,
ke dalam minyak mentah di tambah dengan asam dan basa. Setelah minyak mentah mengalami
proses desalting, selanjutnya minyak mentah di alirkan ke tangki pemanas untuk menguapkan
minyak mentah dan kemudian uap minyak mentah dialirkan dalam menara fraksinasi (menara
destilasi).
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa berdasarkan pada
perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Minyak mentah
mengandung campuran senyawa hidrokarbon yang memiliki titik didih bervariasi, mulai metana
(CH4) yang memiliki titik didih paling rendah hingga residu yang memiliki titik didih paling tinggi
sehingga tidak teruapkan pada pemanasan. Dengan distilasi ini, minyak mentah dipanaskan pada
suhu 370°C, kemudian uap yang dihasilkan dialirkan dan diembunkan (dikondensasikan) pada suhu
yang sesuai. Cara distilasi dengan menggunakan beberapa tingkat suhu pendinginan atau
pengembunan disebut distilasi bertingkat.
Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada
suhu 370°C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi
residu. Residu minyak bumi meliputi paraffin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai
karbon dengan jumlah atom C lebih dari 20 atom. Minyak mentah yang menguap pada proses
distilisasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda.
Fraksi minyak bumi yang tidak terkondensasi terus naik ke bagian atas kolom sehingga keluar
sebagai gas alam.
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai
kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan
isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses distilasi bertingkat ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air bertekanan tinggi sampai suhu
~600oC. Uap minyak mentah yang dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur
distilasi.
Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang
memungkinkan uap lewat.
Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai
ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh
dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa
dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi
senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian atas menara.
Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan suhu tinggi
serta tekanan rendah.
Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang
digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui
mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam
menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga
menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk
menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi.
Fraksi-fraksi minyak bumi yang banyak di manfaatkan sebagai bahan bakar maupun bahan dasar
industri petrokimia, antara lain sebagai berikut:
Minyak tanah
5 C9-C14 180-250 Rumah tangga
(kerosin)
Zat padat,
8 Minyak Pelumas C18-C22 titik cair Pelumas
rendah
Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi adalah zat bermanfaat yang berasal dari minyak mentah
(minyak bumi) setelah diproses di pengolahan minyak. Menurut komposisi dan permintaan minyak
mentah, pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis produk minyak bumi. Produk minyak terbesar
digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak bahan bakar dan bensin. Hasil Pengolahan
Minyak Bumi tersebut seperti;
Bahan bakar gas terdiri dari LNG (Liquified Natural Gas) dan LPG (Liquified Petroleum Gas) Bahan
bakar gas biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Liquefied Petroleum Gas
(LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan gas hasil produksi dari kilang minyak
(Kilang BBM) dan Kilang gas, yang komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana
(C4H10) lebih kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan. Sifat elpiji
terutama adalah sebagai berikut:
Elpiji, LPG (liquified petroleum gas,harfiah: "gas minyak bumi yang dicairkan"), adalah
campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang berasal darigas alam. Dengan menambah tekanan
dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana dan butana.
Elpiji juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana dan pentana.
Dalam kondisi atmosfer, elpiji akan berbentuk gas. Volume elpiji dalam bentuk cair lebih kecil
dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu elpiji dipasarkan dalam bentuk
cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas
(thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung elpiji tidak diisi secara penuh, hanya
sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan
cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.Tekanan di
mana elpiji berbentuk cair, dinamakan tekanan uap-nya, juga bervariasi tergantung komposisi dan
temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20
°C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2.2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55°C (131°F).
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan
elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak
dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan Pertamina adalah elpiji
campuran.Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor (walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi terlebih dahulu).
Bahan bakar penerbangan salah satunya adalah avtur yang digunakan sebagai bahan bakar
persawat terbang. Bahan bakar jet atau jet fuel atau aviation turbine fuel (ATF) atau avtur (aviation
turbine) merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan
pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas. Warnanya cerah sampai kekuningan. Bahan bakar
yang paling umum adalah Jet A dan Jet A-1 (Avtur) yang diproduksi dalam perlengkapan spesifikasi
yang terstandardisasi secara internasional. Satu-satunya bahan bakar jet yang umum digunakan dalam
penerbangan bermesin turbin disebut Jet B dan digunakan untuk menghadapi cuaca dingin.Bahan
bakar jet adalah campuran sejumlah hidrokarbon yang berbeda, kemungkinan ribuan lebih. Kisaran
ukurannya (berat molekul atau nomor karbon) dibatasi oleh persyaratan untuk produk, sebagai
contoh, titik beku atau titik asap. Bahan bakar jenis kerosin (termasuk Jet A dan Jet A-1) memiliki
distribusi nomor karbon antara 8-16; bahan bakar jet tipe potong luas atau nafta (termasuk Jet B),
berkisar antara 5-15 nomor karbon.
3. Bensin
Bensin merupakan salah satu bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting
sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Bensin yang
memiliki berbagai persyaratan kualitas yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan
berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan
pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya. Proses penambahan zat aditif ini
disebut dengan Blending. Dewasa ini, tersedia 3 jenis bensin yang disediakan oleh pertamina untuk
Indonesia , yaitu Premium, Petamax, dan Pertamax Plus. Ketiganya mempunyai mutu yang berbeda.
Adapun mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang ditimbulkannya
dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukannya, semakin baik mutunya, dan semakin
tinggi nilai oktannya. Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaiu
pembakaran terjadi terlalu dini sebelum piston berada pada posisi yang tepat. Ketukan megakibatkan
boros bahan bakar dan mengurangi peforma mesin serta dapat merusak mesin. Untuk menentukan
nilai oktan, dietapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yaitu ”isooktana” dan n-hepatana.
Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang tedapat dalam bensin.
Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan dibei nilai oktan 100. sedangkan n-heptana
menyebabkan keukan terbanyak. Berikut Perbandingan Ketiga bahan bakar tersebut:
I. Bensin premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih dan
mengandung timbal. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai
C5-C10. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia.
Premium di Indonesia dipasarkan oleh Pertamina dengan harga yang relatif murah karena
memperoleh subsidi dari APBN RI. Premium merupakan BBM dengan oktan terendah di antara
BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88. Pada umumnya, Premium digunakan
untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti: mobil, sepeda motor, motor
tempel, dan lain-lain. Menggunakan tambahan pewarna dye. Mempunyai Nilai Oktan 88.
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak
II. Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium,
adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi tanpa timbal. Pertamax dihasilkan dengan
penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax pertama kali
diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya
bagi lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
Komposisi bensin terdiri dari n – heptana dan iso oktana, yaitu Bilangan oktan bensin
dapat juga ditingkatkan dengan cara menambah zat aditif anti ketukan yang berfungsi untuk
meperbaiki mutu bensin agar menjadi lebih baik, seperti :
a. Tetra Ethyl Leat (TEL) Salah satu anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara
kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam) yang rurmus kimianya
Pb(C2H5)4. Untuk mengubah Pb dari bentuk padat menjadi gas, pada bensin yang
mengandung TEL ditambahkan zat aditif lain, yaitu etilen bromide (C2H2Br). Penambahan
2 – 3 mL zat ini ke dalam 1 galon bensin dapat menaikkan nilai oktan sebesar 15 poin.
Namun karena mengandung timbal , zat ini sangat tidak merusak lingkungan dan berbahaya
terhadap makhluk hidup. Rumus molekul Pb (C2H5)4.
b. Ethyl Tertier Butil Eter (ETBE) Salah satunya contohnya adalah Methyl Tertier Butyl Ether
(MTBE) Senyawa MTBE memiliki bilangan oktan 118. Senyawa MTBE ini lebih aman
dibandingkan TEL karena tidak mengandung logam timbel.
- Rumus molekul CH3 O C (CH3)3Tersier Amil Metil Eter (TAME)
- Rumus molekul CH3 O C (CH3)2 C2H5 :Metir Tersier Buthil Eter (MTBE)
- Rumus molekul CH3 O C (CH3)3
c. Etanol dengan bilangan oktan 123 merupakan zat aditif yang dapat meningkatkan efisiensi
pembakaran bensin. Etanol lebih unggul dibandingkan TEL dan MTBE karena tidak
mencemari udara dengan logam timbel dan lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
d. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana, adalah cairan bening tak
berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum
seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang dapat juga digunakan sebagai
peningkat oktan.Peningkatan kuantitas dan kulitas bensin dalam pengolahan minyak bumi di
lakukan melalui proses kertakan (cracking) dan reformasi farksi-fraksi bertitik didih tinggi.
Ada dua jenis yang biasanya di lakukan pada frksi bensin:
1) Kertakan katalik, berupa proses memanaskan bahan bakar bertitik didih tinggi di bawah
tekanan dengan penambahan katalis (tanah liat alminium silikat dicuci dengan asam dan
dijadikan bubuk halus). Dalam kondisi demikian, molekul besar akan patah-patah
menjadi fragmen kecil.
2) Kartakan kukus, merupakan suatu teknik mengubah alkana menjadi alkena. Reformasi
katalitik mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa aromatik. Alkena dan senyawa
aromatik yang terbentuk di manfaatkan sebagai bahan baku plastik dan senyawa sintetik
organik.
Bahan bakar hidrokarbon yang diperoleh sebagai hasil penyulingan minyak bumi dengan titik didih
yang lebih tinggi daripada bensin; minyak tanah; minyak patra. Umumnya dipakai untuk memasak
dan penerangan dengan lampu miyak tanah , Kerosene dapat juga digunakan di gunakan untuk
membasmi serangga seperti semut dan mengusir kecoa. Kadang di gunakan juga sebagai campuran
dalam cairan pembasmi serangga.
5. Solar
BioDiesel di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk akhir yang digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh
Charles F. Kettering.
6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara dua benda bergerak untuk
mengurangi gaya gesek sehingga tidak terjadi goresan yang merusak. Pelumas berfungsi sebagai
lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan misalnya piston dan dinding
piston
7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin namun sekarang lilin sudah mulai ditinggalkan dengan
adanya lampu LED emergency yang menggunakan baterai sebagai sumber energi yang lebih ramah
lingkungan. Selain lilin, parafin digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan, kosmetika, tutup
botol, industri tenun menenun, korek api, lilin batik,
8. Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir
dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain
itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel.
9. Aspal
Aspal merupakan residu ; bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen .
10. Petrokimia
Minyak bumi selain sebagai bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Bahan-bahan atau produk yang terbuat dari bahan dasarnya
minyak dan gas bumi disebut petrokimia. Bahan-bahan petrokimia dapat digolongkan: plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat dan vitamin. Proses
petrokimia umumnya melalui tiga tahapan, yaitu:
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar yaitu:
a. Olefin (alkena-alkena)
Olefin yang terpenting adalah etena (etilina), propena (propilena), butena (butilena) dan butadiena.
Etilena propilena
Butilena butadiena
Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar etilena:
- Polietilena adalah plastik yang paling banyak diproduksi yang digunakan sebagai kantong plastik
dan plastik pembungkus/sampah.
- PVC adalah polivinilkiorida yang merupakan plastik untuk pembuat pipa (pralon).
- Etanol adalah bahan yang sehari-hari kita kenal sebagai alkohol yang digunakan untuk bahan
bakar atau bahan antar produk lain.
Glikol digunakan sebagai bahan anti beku dalam radiator mobil di daerah beriklim dingin.
Berikut ini beberapa petrokimia dari olefin dengan bahan dasar propilena:
1. Polipropilena atau Plastik polipropilena lebih kuat dibanding polietilena. Jenis plastik
polipropilena sering digunakan untuk karung plastik dan tali plastik.
2. Gliserol adalah Zat ini digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab), industri makanan dan
bahan untuk membuat bahan peledak (nitrogliserin)
3. Isopropil alkohol, Zat ini digunakan sebagai bahan utama untuk produk petrokimia lainnya
seperti aseton (bahan pelarut, misalnya untuk melarutkan kutek)
Petrokimia yang pembuatannya menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetik seperti
SBR (styrene-butadilena-rubber) dan nylon -6,6, sedangkan yang menggunakan bahan dasar
isobutilena adalah MTBE (metil tertiary butyl eter)
Aromatika yang terpenting adalah benzena (C6H6), totuena (C6H5CH3) dan xilena
(C6H4 (CH3)2. Petrokimia dari Aromatik:
Benzena digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat detergen. Bahan dasar untuk toluena dan
xilena untuk membuat bahan peledak (TNT), asam tereftalat (bahan pembuat serat).
c. Gas Sintesis
Gas sintetis disebut juga syn-gas yang merupakan campuran karbon monoksida (CO) dan hidrogen
(H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang disebut stean reforming atau
oksidasi parsial.
Gas nitrogen dari udara dan gas hidrogennya dari syn-gas. Amonia digunakan untuk membuat pupuk
[CO(NH2)2] urea, [(NH4)2SO4]; pupuk ZA dan (NH4NO3); amonium nitrat.
2. Metanol (CH3OH)
Sebagian besar metanol dikenal juga sebagai alkohol teknis yang dimanfaatkan dalam industri mebel,
cat dan ada juga yang diubah menjadi formal-dehida dan sebagian digunakan untuk membuat serat
dan campuran bahan bakar.
Penggunaan minyak bumi memang memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi
kehidupan manusia. Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang digunakan manusia untuk
berkendara, menyalakan mesin-mesin pabrik, juga untuk memasak. Namun, minyak bumi juga
menimbulkan masalah dan dampak yang negatif bagi kehidupan manusia di bumi.
Berikut diantaranya akibat negatif dari zat hasil olahan minyak bumi
Bahan bakar fosil mengandung sedikit belerang yang akan menghasilkan oksida belerang
(SO2 atau SO3). Bensin yang ditambahi tetraethyllead (TEL) yang punya rumus molekul
Pb(C2H5)4 akan menghasilkan partikel timah hitam berupa PbBr2 yang mencemari lingkungan dan
membayakan makhluk hidup
CO + Hb → COHb
O2 + Hb → O2Hb
Namun, afinitas gas karbon monoksida terhadap hemoglobin sekitar 300 kali lebih besar
daripada oksigen. Bahkan hemoglobin yang telah mengikat oksigen dapat diserang oleh gas
karbon monoksida.
CO + O2Hb → COHb + O2
Jadi, gas karbon monoksida menghalangi fungsi vital hemoglobin untuk membawa oksigen
bagi tubuh.
Cara mencegah peningkatan gas karbon monoksida di udara adalah dengan mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot.
Pengubah katalitik berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur berbentuk
sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh bagian pertama dari
pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan nitrogen monoksida membentuk
karbon dioksida dan gas nitrogen.
Katalis
Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi
membentuk karbon dioksida dan uap air.
c. Oksida Nitrogen (NO dan NO2) sebagai pencemar udara biasa ditandai dengan lambang
NOx. Ambang batas NOx di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara
langsung) pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain
dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut). Asbut menyebabkan berkurangnya daya
pandang, iritasi pada mata dan saluran pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan
menurunkan kualitas materi.
d. Oksida Belerang (SO2 dan SO3) Belerang dioksida yang terhisap pernapasan bereaksi
dengan air di dalam saluran pernapasan, membentuk asam sulfit yang dapat merusak
jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Bila SO3 terhisap, yang terbentuk adalah asam sulfat
(lebih berbahaya). Oksida belerang dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan terjadi
hujan asam Hujan Asam. Berikut uraian singkat bagaimana hujan sama terbentuk dan
dampaknya :
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi karena air
hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam udara, membentuk asam
karbonat.
Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada tanaman sehingga bahan makanan
terkontaminasi. Keracunan timbel yang ringan dapat menyebabkan gejala keracunan timbel, seperti
sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan depresi. Keracunan yang lebih hebat menyebabkan
kerusakan otak, ginjal, dan hati.Oleh karena itu kita harus mengusahakan untuk menggunakan Bahn
bakar bebas timbal yang lebih ramah lingkungan.
Dari pembahsan diatas kita dapat menyimpulkan beberapa poin penting yang kita dapat
lakukan untuk mengurangi akibat negative produk olahan minyak bumi yaitu sebagai berikut;
Sumber energi alternatif mulai populer di seluruh dunia, menggangtikan sumber energi fosil
yang perlahan-lahan mulai habis. Berdasarkan kebijakan Amerika Serikat tentang sumber energi, ada
delapan sumber energi alternatif yang berpotensi untuk menggantikan peran minyak dan gas.
1. Ethanol Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung
dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan
dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak negatif terhadap harga pangan dan
ketersediannya.
2. Gas Alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang properti dan
bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, emisi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan
dibandingkan dengan minyak.
3. Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai. Tenaga listrik dapat
diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini menghasilkan tenaga tanpa ada
pembakaran ataupun polusi, namun sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara
dan meninggalkan gas karbon. Hanya sebagian kecil yang berasalh dari cahaya matahari yang
kemudian diolah dengan sel surya kemudian dismpan dalam sebuah baterai (aki) untuk
digunakan kemudian.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu Sumber Daya Alam dengan berbagai manfaat. Terbentuk dari
berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, Hidrokarbon Aromatik,
Sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk
menghasilkan berbagai produk.Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu
menghematnya.Ditambah dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah
lingkungan. Adapun beberapa Sumber Daya Alam Alternatif yang bila diolah dengan baik, akan
tidak kalah dengan Minyak Bumi.
B. Saran
Pada saat menggunakan minyak bumi sebaiknya jangan terlalu boros dan ingat harus disimpan untuk
generasi selanjutnya. Dan pada saat pengeboran di harapkan tidak berdampak buruk pada
lingkungan.