Anda di halaman 1dari 4

RESUME

IHT PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN


MELALUI PERTUKARAN PTK SMA TAHUN 2012

Nama : NILA MANDASARI,S.Pd


NIP : 19850410 200804 2 001
Unit Kerja : SMA 1 Lubuk Besar

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN
SMA N 1 LUBUK BESAR
2012
NAMA KEGIATAN: IHT Pemerataan Mutu Pendidikan Melalui pertukaran PTK SMA TH
2012
MATERI : Kebijakan Pemerintah Provinsi Kep. Bangka Belitung bidang pendidikan
HARI/TANGGAL : 1 – 2 Maret 2013
TEMPAT : Hotel Bumi Asih, Pangkal Pinang

IHT PEMERATAAN MUTU PENDIDIKAN


MELALUI PERTUKARAN PTK SMA TAHUN 2012

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menghasilkan apa yang harus
dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung (seperti dalam tujuan
pembelajaran).
1. Belajar efektif dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik: dari
guru acting di depan kelas, peserta didik menonton, ke peserta didik acting bekerja dan
berkarya, guru mengarahkan.
2. Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan
peserta didik untuk menerapkan strategi mereka sendiri.

Implementasi Pembelajaran Efektif


1. Perencanaan (Penyusunan Silabus, RPP, penyusunan bahan ajar);
2. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP ( meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup);
3. Penilaian (dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan berbagai teknik
penilaian).
Melakukan analisis standar Kompetensi lulusan bertujuan agar peserta dapat:
1. Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) berdasarkan SI (SK-KD) dan SKL
(SKL mata pelajaran) melalui praktik reviu dan revisi hasil analisis SI dan SKL;
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Standar Proses melalui praktik
reviu dan revisi kegiatan pembelajaran dalam silabus;
3. Merancang penilaian sesuai dengan Standar Penilaian melalui praktik reviu dan revisi
penilaian dalam silabus.

Cara pengembangkan IPK :


1. Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator.
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja
yang digunakan dalam SK-KD.
3. Indikator dimulai dari tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat
ke jauh, dan dari konkret ke abstrak (bukan sebaliknya).
4. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan
melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
5. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hierarki kompetensi.

Beban Belajar terdiri dari :


1. Pembelajaran Tatap Muka (TM) :
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik
2. Penugasan Terstruktur (PT) :
Kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) :
Kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Mengembangkan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan cara:
1. Melibatkan aktivitas mental, fisik dan sosial melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi;
2. Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara sistematis untuk
mencapai kompetensi dasar;
3. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur
penciri yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan
peserta didik dan materi.

Lubuk Besar, Maret 2013


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Nastan, S.Pd Nila Mandasari,S.Pd


NIP. 19580722 198503 1 008 NIP. 19850410 200804 2 001

Anda mungkin juga menyukai