Anda di halaman 1dari 9

Pengertian dan Jenis Korosi

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat


reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi
dapat juga diartikan sebagai serangan yang
merusak logam karena logam bereaksi secara
kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.

KOROSI ARUS LIAR


Korosi yang disebabkan adanya struktur logam yang
mengangkut arus listrik, dimana arus ini di induksi
dari penghantar listrik didekatnya
1. Korosi Arus Liar
Korosi yang disebabkan adanya struktur logam yang
mengangkut arus listrik, dimana arus ini di induksi dari
penghantar listrik didekatnya
❖ Pipa air minum yang ditanam bersebelahan dengan
kabel listrik yang daerah pelayanannya sama.
❖ Bocornya arus dari struktur logam yang ditanam untuk
pembumian sistem distribusi listrik.
❖ Mesin listrik yang sedang dioperasikan
❖ Pipa puluhan kilometer, arus yang mengalir berasal dari
induksi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh rotasi
bumi
CONTOH KOROSI ARUS LIAR !

❖ Pipa air minum yang ditanam bersebelahan dengan kabel


listrik yang daerah pelayanannya sama.

❖ Bocornya arus dari struktur logam yang ditanam untuk


pembumian sistem distribusi listrik.

❖ Mesin listrik yang sedang dioperasikan

❖ Pipa puluhan kilometer, arus yang mengalir berasal dari


induksi elektromagnetik yang ditimbulkan oleh rotasi bumi
KOROSI ARUS LIAR !

a) Terbentuknya anoda
akibat arus yang tidak
dikehendaki

b) Korosi akibat kesalahan


penyambungan kabel ke
mesin las

c) Aliran arus konvensional


memintas sambungan –
sambungan yang tinggi
hambatan listriknya
dalam suatu sistem pipa
2. Korosi Intergranular
Korosi yang terjadi bila daerah batas butir terserang akibat
adanya endapan didalamnya.
• Dua endapan yg umum terjadi
pada CuAl dan FeAl (katoda)
bereaksi dengan MgAl dan
MgZn (anoda) terhadap Logam
disekitarNya.
• Kehadiran Unsur-unsur inilah yg
akan membentuk sel-sel
galvanik Lokal yang sangat kecil
bila dilengkapi dengan Elektrolit.
• Dengan demikian korosi dapat
terjadi jika Endapan bersifat
Anoda, bahan itu larut dan
meninggalkan pori-pori Atau
Endapan bersifat katoda, logam
disekitarNya akan di serang
sehingga terjadilah Korosi
Intergranular.
3. Korosi Sumuran
Korosi sumuran (pitting corrosion) adalah korosi lokal yang secara selektif menyerang
bagian permukaan yang seleput pelindungnya tergores atau retak akibat perlakuan mekanik.

• Timbulnya korosi ini biasanya


disebabkan oleh kotoran sulfida,
retak-retak kecil akibat
penggerindaan, pengelasan,
penumpukan kerak dan sebagainya
• Menyerang bagian permukaan yang
seleput pelindungnya tergores atau
retak akibat perlakuan mekanik
• Bentuknya berupa lubang-lubang
kecil sebesar jarum
• Biasanya dipicu oleh faktor-faktor
metalurgi.
4. Korosi Retak Tegang (Stress Corrosion Cracking)
Korosi retak tegang (Stress Corrosion Cracking) adalah kegagalan material yang diakibatkan oleh
kombinasi antara regangan tarik (tesile stress) dan lingkungan yang korosif, Ini merupakan interaksi
antara kimia dan kekuatan mekanik yg menghasilkan suatu kerapuhan

SCC terjadi apabila baja berhubungan langsung


dengan cairan amoniak anhydrous pada suhu kamar
(tutup bejana yang dibentuk dingin dan pada
sambungan las dari tanki penimbun gas cair). Sifat
retak dapat antar butir (intergranular) atau
transgranular. Hal ini akan tampak pada gambar
dibawah ini.
Gambar retakan antar kristal akibat SCC

Gambar retakan transkristal akibat SCC


5. Korosi Lelah ( fatic corrosion)
Lelah korosi adalah :kegagalan material yang diakibatkan oleh kombinasi antara pembebanan secara
dinamik pada matereial dan lingkungan yang korosif Ini merupakan interaksi antara kimia ada
kekuatan mekanik yg menghasilkan suatu kerapuhan

➢Suatu material mengalami kegagalan


karena adanya pembebanan dinamis
➢Kegagalan fatik korosi biasanya terjadi
pada lingkungan yang korosif yang
mempunyai konsentrasi tegangan yang
besar
6. Galvanic corrosion atau logam tak sejenis
Galvanic corrosion atau korosi galvanik adalah istilah yang dipakai untuk korosi akibat
dua logam tak sejenis (dissimilar) yang tergandeng membentuk sebuah sel korosi
basah sederhana. Atau disebut juga dengan korosi dwilogam atau korosi galvanik
atau sel galvanik.

Korosi ini disebabkan oleh reaksi


elektro kimiawi dua macam logam yang
berbeda potensial dan dihubungkan
langsung kedalam elektrolit yang sama.

Elektron mengalir dari logam yang


kurang mulia (anodik) menuju logam
yang lebih mulia (katodik). Akibatnya
logam yang kurang mulia berubah
menjadi ion-ion positif karena
kehilangan elektron. Ion-ion positif
logam bereaksi dengan ion negatif yang
berada didalam elektrolit sehingga
menjadi garam metal yang menyebabkan
korosi di permukaan logam.
Gambar Ilustrasi Terjadinya Korosi Antara Dua
Logam Yang Berbeda Jenis Keaktifannya
(Logam A Dan B)

Anda mungkin juga menyukai