PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang
dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris.
Suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah tanpa kita tau sebab-sebabnya dan mekanismenya,
dikarenakan hal tersebut dalam makalah ini kami akan membahas tentang mekanisme perubahan suhu
tubuh.
Ketika hamil, suhu tubuh calon ibu sedikit lebih tinggi dari biasanya akibat perubahan hormon, aliran
darah yang meningkat dan panas yang dihasilkan plasenta. Sehingga calon ibu akan berkeringat lebih
banyak dan bisa menyebabkan dehidrasi. Kondisi seperti ini dapat membuat calon ibu merasa pusing
bahkan pingsan.
B. Rumusan masalah
1. Metabolik Rate dan Basa Metabolik Rate Pada Wanita Hamil
2. Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi
3. Pembuangan Panas Dari Tubuh
4. Pengaturan dan Terjadinya Peningkatan
C. Tujuan
1. Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang mekanisme perubahan suhu tubuh.
2. Dapat mengetahui tentang asal panas suhu tubuh manusia, system pengaturan suhu tubuh,
reseptor suhu, penjalaran sinyal suhu tubuh pada system saraf.
3. Mengetahui tentang faktor yang mempengaruhi suhu tubuh serta gangguan suhu suhu tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Arti badan suhu adalah derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai keseimbangan
pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat, pernapasan, sisa-sisa
pembuangan [eksresi] dan penyinaran [radiasi], hantaran [kondoksi] dan convection [konveksi].
C. Pembentukan Panas dalam tubuh dan Faktor yang mempengaruhi Metabolisme Suhu Tubuh
1. Metabolisme Pengaturan Suhu Tubuh
PRINSIP PENGATURAN SUHU TUBUH
Konsep Core temperature yaitu dianggap merupakan dua bagian dalam soal pengaturan suhu yaitu :
• Bagian dalam inti suhu tubuh, yang benar- benar mempunyai suhu rata-rata 370 C, yaitu diukur
pada daerah (mulut, otot, membrane tympani, vagina, esophagus.(Tr)
• Bagian luar adalah temperature kulit + 1/3 massa tubuh yaitu penukaran kulit sampai + 2 cm
kedalam.(Ts)
• Dari dua bagian tersebut dapat disimpulkan bahwa temperature suhu tubuh rata-rata (tmb :
Temperatur Mean Body) dengan rumus ;
• TMB = 0,33 Ts + 0.67 Tr
Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah Hypothalamus, Hipothalamus ini dikenal sebagai thermostat
yang berada dibawah otak.
o Hipothalamus anterior berfungsi mengatur pembuangan panas
o Hipothalamus posterior berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas
Mekanisme pengaturan suhu
Kulit --> Reseptor ferifer --> hipotalamus (posterior dan anterior) --> Preoptika hypotalamus --> Nervus
eferent --> kehilangan/pembentukan panas
SUMBER PANAS
Metabolisme
Kegiatan metabolisme tubuh adalah sumber utama dan pembentukan/ pemberian panas tubuh.
Pembentukan panas dari metabolisme dalam keadaan basal (BMR) + 70 kcal/jam sedang pada waktu
kerja (kegiatan otot) naik sampai 20%. Bila dalam keadaan dingin seseorang menggigil maka produksi
panas akan bertambah 5 kalinya.
2. Mekanisme Berkeringat
Kelenjar keringat diperlihat dalam bentuk tubular yang dibagi menjadi 2 bagian
1. Bagian yang bergelung di subdermis dalam menyekresi keringat
2. Bagian duktus yang berjalan keluar melalui dermis dan epidermis kulit.
Seperti juga pada kelenjar lainnya, bagian sekretorik kelenjar keringat menyekresi cairan yang disebut
dengan secret primer /secret prekusor, kemudian konsemtrasi zat dalam cairan tersebut dimodifikasi
sewaktu cairan mengaliri duktus.
Sekret prekusor adalah hasil sekresi aktif dari sel-sel epitel yang melapisi bagian yang bergelung dari
kelenjar keringat. Serabut saraf simpatis kolinergik berakhir pada /dekat sel-sel kelenjar yang
megeluarkan secret tersebut.
Komposisi secret prekusor mirip dengan yang terdapat dalam plasma, namun tidak mengandung protein
plasma. Konsentrasi natrium sekitar 142 mEq/L dan klorida sekitar 104 mEq/L, dengan konsentrasi zat
terlarut dlain yang lebih kecil bila dibandingkan di dalam plasma. Sewaktu larutan ini mengalir di bagian
duktus kelenjar, larutan ini mengalami modifikasi melalui reabsorbsi sebagian besar ion natrium dan
klorida. Tingkat reabsorbsi ini bergantung pada kecepatan berkeringat.
Apabila kelenjar keringat hanya sedikit dirangsang, cairan prekusor mengalir melalui duktus dengan
lambat. Dalam hal ini, pada dasarnya semua ion natrium dan klorida direabsorbsi, dan konsentrasi
maisng-masing ion ini menurun menjadi 5mEq/L. Hal ini mengurangi tekanan osmotic cairan keringat
tersebut hingga nilai yang sangat rendah sehingga sebagian besar cairan kemudian juga direbsorbsi,
yang memekatkan sebagian besar kandungan unsure lainnya. Oleh karena itu pada kecepatan
berkeringat yang rendah, kandungan unsure seperti urea, asam laktat, dan ion kaium biasanya
konsentrasinya sangat tinggi.
Sebaliknya apabila kelenjar keringat dirangsang dengan kuat oleh system saraf simpatis, secret prekusor
dibentuk dalam jumlah yang banyak, dan duktus kini hanya mereabsorbsi natrium klorida dalam jumlah
yang lebih sedikit dari setengahnya, konsentrasi ion-ion natrium dan klorida kemudian biasanya
meningkat (pada orang yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan iklim) sampai tingkat maksimum
sekitar 50 sampai 60 mEq/L, sedikit lebih rendah dari setengah konsentrasinya di dalam plasma. Lebih
lanjut lagi, keringat mengalir melalui tubulus kelenjar begitu cepatnya, sehingga sedikit air yang
direabsorbsi. Oleh karena itu, konsentrasi unsure terlarut lainnya dari keringat hanya sedikit meningkat,
urea menjadi sekitar dua kali dari plasma, asam laktat sekitar 4 kali dari plasma, dan kalium sekitar 1,2
kali.
Bila orang belum menyesuaikan diri dengan iklim panas, ia akan mengalami kehilangan natrium klorida
di dalam keringat dalam jumlah yang bermakna. Kehilangan elektrolit akan jauh lebih sedikit, meskipun
kemampuan berkeringat telah ditingkatkan, bila orang telah terbiasa dengan iklim tersebut, seperti
berikut ini.
3. Mekanisme Menggigil
Demam adalah peningkatan titik patokan (set-point) suhu di hipotalamus. Dengan meningkatkan titik
patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk mningkatkan suhu tubuh. Tubuh berespons
dengan menggigil dan meningkatkan metabolisme basal.
Demam timbul sebagai respons terhadap pembentukan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen.
Interleukin-1 dibebaskan oleh neutrofil aktif, makrofag, dan sel-sel yang mengalami cedera. Interlekin-1
tampaknya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin yang merangsang hipotalamus
(http://iwansain.wordpress.com/2007/10/03/pengaturan-suhu-tubuh-thermoregulasi/)
Bila pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha menyeimbakan
suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk berkontraksi(bergerak) guna
menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini merupakan mekanisme dari menggigil.
Contohnya, seperti saat kita berada di lingkungan pegunungan yang hawanya dingin, tanpa kita sadari
tangan dan kaki kita bergemetar (menggigil). Hal ini dimaksudkan agar tubuh kita tetap hangat. Karena
dengan menggigil itulah, tubuh kita akan memproduksi panas. Hal diatas tersebut merupakan proses
fisiologis (keadaan normal) yang terjadi dalam tubuh kita manakala tubuh kita mengalamiperubahan
suhu. Lain halnya bila tubuh mengalami proses patologis (sakit). Proses perubahan suhu yang terjadi
saat tubuh dalam keadaan sakit lebih dikarenakan oleh toksis (racun) yang masuk kedalam tubuh.
Umumnya, keadaan sakit terjadi karena adanya proses peradangan (inflamasi) di dalam tubuh. Proses
peradangan itu sendiri sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan dasar tubuh terhadap adanya
serangan yang mengancam keadaan fisiologis tubuh. Proses peradangan diawali dengan masuknya
racun kedalam tubuh kita. Contoh racun yang paling mudah adalah mikroorganisme penyebab sakit.
Mikroorganisme (MO) yang masuk ke dalam tubuh umumnya memiliki suatu zat toksin/racun tertentu
yang dikenal sebagai pirogen eksogen. Dengan masuknya MO tersebut, tubuh akan berusaha melawan
dan mencegahnya yakni dengan memerintahkan tentara pertahanan tubuhantara lain berupa leukosit,
makrofag, dan limfosit untuk memakannya (fagositosit). Dengan adanya proses fagositosit ini, tentara-
tentara tubuh itu akan mengelurkan senjata berupa zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen
(khususnya interleukin 1/ IL-1) yang berfungsi sebagai anti infeksi. Pirogen endogen yang keluar,
selanjutnya akan merangsang sel-sel endotel hipotalamus (sel penyusun hipotalamus) untuk
mengeluarkan suatu substansi yakni asam arakhidonat. Asam arakhidonat bisa keluar dengan adanya
bantuan enzim fosfolipase A2.
Proses selanjutnya adalah, asam arakhidonat yang dikeluarkan oleh hipotalamus akan pemacu
pengeluaran prostaglandin (PGE2). Pengeluaran prostaglandin pun berkat bantuan dan campur tangan
dari enzim siklooksigenase (COX). Pengeluaran prostaglandin ternyata akan mempengaruhi kerja dari
termostat hipotalamus. Sebagai kompensasinya, hipotalamus selanjutnya akan meningkatkan titik
patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patakan ini dikarenakan mesin
tersebut merasa bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/
menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan utuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak.
Adanya perubahan suhu tubuh di atas normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami
gangguan oleh mekanisme di atas inilah yang disebut dengan demam atau febris. Demam yang tinggi
pada nantinya akan menimbulkan manifestasi klinik (akibat) berupa kejang (umumnya dialami oleh bayi
atau anak-anak yang disebut dengan kejang demam)
4. Suhu Tubuh Normal
Tidak ada suhu inti yang dianggap normal, karena pengukuran yang dilakukan sebagian besar orang yang
sehat memperlihatkan rentang suhu normal yang diukur per oral, mulai dari dibawah 97ºF (36ºC)
sampai lebih dari 99,5ºF (37,5ºC). Suhu inti normal secara rata-rata umum adalah antara 98ºF dan
98,6ºF bila diukur per oral, dan kira-kira 1ºF lebih tinggi bila diukur per rectal.
5. Suhu Inti dan Suhu Kulit
Suhu dari tubuh bagian dalam yaitu “inti” dari tubuh dipertahankan sangat konstan, sekitar ±1ºF
(±0,6ºC) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami demam. Bahkan pada organ yang telanjang
dapat terpajan dengan suhu yang rendah 55ºF atau suhu yang tinggi sampai 130ºF dalam udara kering,
dan tetap dapat mempertahankan suhu inti yang hamper mendekati konstan. Mekanisme pengaturan
suhu tubuh menggambarkan system pengendalian yang dibuat sangat baik.
Suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik turun sesuai suhu lingkungan. Suhu kulit merupakan
suhu yang penting apabila kita merujuk pada kemampuan kulit untuk melepaskan panas ke lingkungan.
6. 3 Reseptor dalam Tubuh
• Sebagai mahluk hidup, hewan & manusia harus memiliki kemampuan menanggapi rangsang
atau stimulus
• Stimulus merupakan informasi yang dapat diterima oleh hewan & manusia
• Stimulus dpt datang dari lingkungan luar_salinitas, suhu udara, kelembaban, cahaya
• Stimulus dpt datang dari dalam tubuh_suhu tubuh, derajad keasaman (pH) darah/cairan tubuh,
kadar gula darah, kadar kalsium dalam darah
• Alat penerima rangsang_reseptor, sedangkan alat penghasil tanggapan disebut efektor
D. Pembuangan Panas Dari Tubuh
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit
Sebagian besar pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama di hati, otak,
jantung, dan otot rangka selama berolahraga. Kemudian panas ini dihantarkan dari organ dan jaringan
yang lebih dalam ke kulit, yang kemudian dibuang ke udara dan lingkungan sekitarnya, oleh karena itu,
laju kehilangan panas hampir seluruhnya ditentukan oleh 2 faktor,yaitu :
1. Seberapa cepat panas yang dapat dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan, yakni dari dalam
inti tubuh ke kulit
2. Seberapa cepat panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan
A. Kesimpulan
Suhu tubuh adalah suatu keadaan kulit dimana dapat diukur dengan menggunakan thermometer yang
dapat di bagi beberapa standar penilaian suhu, antara lain : normal, hipertermi, hipotermi, dan febris.
Ketika hamil, suhu tubuh calon ibu sedikit lebih tinggi dari biasanya akibat perubahan hormon, aliran
darah yang meningkat dan panas yang dihasilkan plasenta. Sehingga calon ibu akan berkeringat lebih
banyak dan bisa menyebabkan dehidrasi. Kondisi seperti ini dapat membuat calon ibu merasa pusing
bahkan pingsan.
B. Saran
Karena suhu tubuh kita sering kali berubah-ubah terutama pada ibu hamil, oleh karena itu ibu sebaiknya
selalu menjaga kondisi tubuhnya serta menjaga kondisi kehamilan dan janin yang dikandungnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=10578
http://nurona89.blogspot.com/2010/07/perubahan-fisiologi-anatomi-pada-wanita.html
http://veraendang.blogspot.com/p/pembentukan-panas-dalam-tubuh-dan.html
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karna karunianyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, adapun masalah yang penulis angkat dalam makalah
ini yaitu “Suhu Tubuh”.
Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kemudian bermanfaat bagi
kita.
Selama mengerjakan tugas makalah ini, Saya telah banyak menerima bimbingan dan saran-saran dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih semua pihak yang
telah membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini.
Walaupun makalah ini telah tersusun, namun penulis tetap terbuka hati menerima saran, masukan
maupun kritikan membagundari semua pihak atau membagun untuk penyempurnaan penyusunan
berikut nya
Dan akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua………
Penulis
Kelompok I