A. Latar belakang berdirinya Dinasti Umayyah Dinasti Umayyah di dirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan
dengan cara menolak membai’at Ali, memerangi Khalifah Ali dan melakukan perdamaian (tahkim) yang
dilihat secara politik hal ini sangat menguntungkan Muawiyah.Peristiwa tahkim terjadi karena perang
Siffin. Perang siffin terdiri atas dua golongan yang berseteru akibat krisis kepemimpinan tersebut yaitu
golongaN Khalifah Ali dan golongan Muawiyah dengan dalih menuntut darah Utsman menuntut Ali agar
menyikapi dan menyelesaikan tragedi pembunuhan Utsman dengan menyusun kekuatan menentang
pemerintahan Ali
1Keberuntungan Muawiyah berikutnya adalah keberhasilan pihak Khawarij membunuh Khalifah Ali r.a.
Jabatan Khalifah setelah Ali r.a wafat, dipegang oleh putranya, Hasan Ibn Ali selama beberapa bulan.
Akan tetapi, karena tidak didukung oleh pasukan yang kuat, sedangkan pihak Muawiyah semakin kuat,
akhirnya Muawiyah melakukan perjanjian dengan Hasan Ibn Ali. Isi perjanjian itu adalah bahwa
pergantian pemimpin akan diserahkan kepada umat Islam setelah masa Muawiyah berakhir. Perjanjian
ini dibuat pada tahun 661 M. (41 H.) dan tahun tersebut di sebut am jama’ah karena perjanjian ini
mempersatukan umat Islam kembali menjadi satu kepemimpinan politik.2
Keberhasilan Muawiyah mendirikan Dinasti Umayyah bukan hanya akibat dari kemenangan diplomasi di
perang siffin dan terbunuhnya Khalifah Ali saja, dari sejak semula Gubernur Suriah itu memiliki basis
rasional yang solid bagi landasan pembangunan politiknya di masa depan. Pertama dukungan yang kuat
dari rakyat suriah dan dari keluarga Bani Umayyah sendiri. Kedua sebagai seorang administrator,
Muawiyah sangant bijaksana dalam menempatkan para pembantunya pada jabatan-jabatan penting.
Ketiga, Muawiyah memiliki kemampuan menonjol sebagai negarawan. Gambaran dari sifat mulia
tersebut dalam diri Muawiyah setidak-tidaknya tampak dalam keputusannya yang berani memaklumkan
jabatan Khalifah secara turun temurun.3
Muawiyah juga merubah sistem khalifah menjadi sistem kerajaan dengan mengangkat anaknya Yazid Ibn
Muawiyah menjadi Khalifah. Selanjutnya, Muawiyah mewajibkan seluruh umat untuk membaiat
(bersumpah setia) kepada anaknya Yazid.Walaupun demikian, Muawiyah termasuk orang yang berhasil
memadukan sistem musyawarah dengan sistem monarki dan Daulah Islamiyah dapat dikuasai karena dia
banyak memperhatikan riwayat kisah raja besar sebelumnya, baik dari kalangan arab ataupun bukan,
untuk meniru dan meneladani siasat dan politik mereka dalam menghadapi pergolakan yang dihadapi.4
Dinasti Umayyah selama kurun waktu sekitar 90 tahun di pimpin oleh empat belas orang khalifah.
Keempat belas khalifah Dinasti Umayyah ialah sebagai berikut:
1. Muawiyah (41-60 H/ 661-680 M)
Muawiyah dilahirkan kira-kira lima belas tahun sebelum Hijrah, dan masuk Islam pada hari penaklukan
kota Mekkah bersama-sama penduduk kota Mekkah lainnya. Waktu itu ia berusia 23 tahun. Rasulullah
ingin sekali mendekatkan orang-orang yang baru masuk Islam diantara pemimpin-pemimpin keluarga
ternama kepadanya, agar perhatian mereka kepada Islam itu dapat terjamin, dan agar ajaran-ajaran
Islam itu benar-benar tertanam dalam hati mereka. Sebab itu Rasulullah berusaha supaya Muawiyah
menjadi lebih akrab dengan beliau. Muawiyah lalu diangkat menjadi salah satu penulis wahyu.5
Inilah yang menyebabkan Khalifah Umar suka kepadanya. Selanjutnya, pada masa Khalifah Utsman,
semua daerah Syam diserahkan kepada Muawiyah. Dia sendiri yang mengangkat dan memberhentikan
pejabat-pejabat pemerintahannya. Dengan demikian, Muawiyah telah berhasil memegang
jabatan.Gubernur selama 20 tahun. Dan sesudah itu menjadi Khalifah selama 20 tahun pula.6
Penunjukkan Muawiyah terhadap penggantinya adalah suatu tindakan yang bijaksana, dan adanya yang
baru itu dari kalangan Bani Umayyah adalah suatu hal yang dapat diterima karena keadaan darurat.
Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya Yazid. Meskipun
dalam internal Bani Umayyah ada orang yang lebih baik daripada Yazid, misalnya Abdul Malik Ibn
Marwan. Deklarasi pengangkatan anaknya Yazid sebagai putera mahkota menyebabkan munculnya
gerakan-gerakan oposisi dikalangan rakyat yang mengakibatkan terjadinya perang saudara beberapa kali
dan berkelanjutan.7
Akhir riwayat hidup Yazid tidak panjang. Masa pemerintahannya berlangsung hanya tiga tahun. Ia mati
dalam usia muda. Ia tidak dapat merasakan kenikmatan sebagai khalifah. Begitu ia naik tahta,
dihadapannya telah berkecamukbermacam-macam peristiwa, yang merupakan penyakit berat bagi
negaranya.8
Pada masa pemerintahan Yazid terjadi gerakan oposisi dimana memperotes Yazid yang naik kursi
kekhalifaan tanpa musyawarah di kalangan kaum muslim. Gerakan protes ini menyebabkan terbunuhnya
cucu Rasulullah saw. Husein Ibn Ali oleh Ubaidullah bin Ziyad dan memenggal kepalanya.
meletakkan asas-asas sistem warisan dalam jabatan khalifah itu. Ia telah berjuang
Setelah perang Jamal selesai, Marwan mengundurkan diri dari kancah politik
karena suatu sebab yang memaksa, yaitu untuk menjaga kemaslahatan Bani
Umayyah yang berada di Mekah dan Madinah. Marwan adalah seorang yang
bijaksana, berpikiran tajam, fasih berbicara, dan berani. Ia ahli dalam pembacaan
al-Quran dan banyak meriwayatkan hadis-hadis dari para sahabat Rasulullah yang
terkemuka, terutama dari Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Ia juga telah
Aziz. Dengan demikian telah mengabaikan putusan Muktamar al Jabiyah.11 Isinyaadalah diputuskan
adanya keharusan untuk mendirikan kekhalifahan, dalam
pertemuan itu juga telah diputuskan juga sebuah prinsip yang sangat penting bahwa
pemilihan seorang khalifah hanya terlaksana melalui prosedur pemilihan dari umat,
aspirasi umat atau wakil umat yang aspiratif dan mempresentasikan kedaulatan
umat.12
Abdul Malik ini dipandang sebagai pendiri kedua bagi Daulah Umayyah.
Ketika ia diangkat menjadi Khalifah, alam islami sedang berada dalam keadaan
membangkang pula. Namun, semua kekacauan ini mampu dilewati oleh Abdul
itulah ia berhak disebut sebagai “pendiri yang kedua” bagi Dinasti Umayyah.13
Khalifah Abdul Malik memerintah paling lama, yakni dua puluh satu
tahun ditopang oleh para pembantunya yang juga termasuk orang kuat dan menjadi
kepercayaannya, seperti al-Hajjaj bin Yusuf yang gagah berani di medan perang
dan Abdul Aziz, saudaranya yang dipercaya memegang jebatan sebagai Gubernur
Mesir. Adapun karakter Abdul Malik, antara lain ialah: percaya diri, dan diantara
orang-orang yang semasa dengan dia tak ada yang dapat menandinginya. Diantara
bahasa Arab sangat lemah, sehingga ia berbicara kurang fasih. Khalifah al Walid
bin Abdul Malik memerintah sepuluh tahun lamanya. Pada masa pemerintahannya
Spanyol dibawah pimpinan pasukan Tariq bin Ziyad ketika Afrika Utara dipegang
oleh Gubernur Musa bin Nusair. Karena kekayaan melimpah ruah ia sempurnakan
dengan sumur untuk para kafilah dagang yang berlalu lalang di jalur tersebut. Ia
mereka. Begitu pula untuk orang-orang yang cacat, disediakannya pelayan- pelayan
khusus. Dan untuk orang-orang buta, disediakannya pula para penuntun. Orang-
orang itu semua diberinya gaji yang teratur. Khalifah itu wafat tahun 96 H/715 M,
itu jatuh ke tangannya, bukan ke tangan kakaknya, al Walid yang saat itu masih
hidup walau dalam keadaan sakit. Musa bin Nusair diperintahkan oleh Sulaiman
Khalifah ketiga yang besar ialah Umar bin Abdul Aziz, meskipun masa
Umayyah dan sebuah periode yang berdiri sendiri, mempunyai karakter yang tidak
disesali. Dia merupakan personifikasi seorang Khalifah yang takwa dan bersih,suatu sikap yang jarang
sekali ditemukan pada sebagian besar pemimpin Bani
Umayyah.18
merasakan nilai dan harga kekuasaan. Sebab, ia mendapatkan kekuasaan dan sama
sekali tidak merasakan jerih payahnya. Ia menjadi khalifah setelah Umar bin
Abdul Aziz, sesuai dengan pesan saudaranya yang bernama Sulaiman bin Abdul
Malik.19
ini, antara lain ialah pemberontakan yang dilakukan oleh Yazid bin Muhallab.
Khalifah Umar mencurahkan tenaga yang tidak sedikit untuk melenyapkan segala
kezaliman dan memelihara Baitul mal milik kaum muslimin, tetapi Yazid segera
Khalifah Hisyam bin Abdul Malik perlu dicatat juga sebagai khalifah yang
sukses. Ia memerintahkan dalam waktu yang panjang yakni 20 tahun . ia dapat pula
dikategorikan sebagai khalifah Umayyah yang terbaik karena kebersihanpribadinya, pemurah, gemar
kepada keindahan, berakhlak mulia dan tergolong teliti
21
Masa pemerintahan Hisyam cukup lama, yaitu kira-kira dua puluh tahun.
Khalifah, al-Walid berusia sebelas tahun, dan ketika ayahnya menderita sakit yang
terakhir, al-Walid sudah berumur lima belas tahun. Diriwayatkan bahwa, pada
sebagai khalifah, kemudian dia di bai’at. Al-Walid moralnya tidak begitu tinggi,
dia mempunyai sifat kegila-gilaan, yaitu sifat yang diwarisinya dari ayahnya.
menguburkan rasa pilu dan sedihnya kedalam gelas minuman keras, dan hidup
pemerintahannya berlangsung lebih kurang enam bulan. Dan masa yang pendek itu
jabatan Khalifah dalam masa beberapa bulan itu. Ia memberikan wasiat bagi
Ibrahim bin al-Walid hanya memerintah dalam waktu singkat pada tahun
126 H sebelum ia turun tahta, dan bersembunyi dari ketakutan terhadap lawan-
naiknya Ibrahim bin Walid sebagai Khalifah tidak disetujui oleh sebagian
Ibrahim bin Walid melarikan diri dari Damaskus pada tahun 127 H/744 M. Marwan
adalah orang besar, berani dan memiliki kebijaksanaan serta kelicinan. Iamempunyai pengalaman yang
luas dalam bidang pertempuran. Ia berhasil membuat
terdiri dari orang-orang yang berasal dari satu kabilah. Dan sebagai ganti dari sistim
Islam jauh lebih besar daripada imperium Roma pada puncak kebesarannya.
Keberhasilan ini diikuti pula oleh keberhasilan perjuangan bagi penyebaran syariat
Islam, baik dalam bidang keagamaan maupun dalam bidang politik dan ekonomi.
peradaban Islam yang sangat besar konstribusinya bagi Islam pada masa
selanjutnya.28
1. Arsitektur
Pada masa Walid bin Abd al-Malik dibangun pula masjid agung yang terkenal
dengan nama “Masjid Damaskus” atas kreasi arsitektur Abu Ubaidah bin Jarrah.30
Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga menyediakan dana 10.000 dinar emas
Masjid Nabawi, juga diperindah dan diperluas dengan arsitektur Syiria di bawah
pengawasan Umar bin Abdul Aziz.
2. Organisasi Militer
Pada masa Umayyah organisasi militer terdiri dari Angkatan Darat (al-
mengurus soal-soal kejahatan. Pada masa Hisyam bin Abdul Malik, dalam
3. Perdagangan
maka lalu lintas perdagangan mendapat jaminan yang layak. Lalu lintas darat
melalui jalan Sutera ke Tiongkok guna memperlancar perdagangan sutera,
keramik, obat-obatan dan wewangian. Adapun lalu lintas di lautan ke arah negeri-
ibukota Bashrah di teluk Persi menjadi pelabuhan dagang yang teramat ramai dan
makmur, begitu pula kota Aden. Dari kedua kota pelabuhan itu iring-iringankafilah dagang hampir tak
pernah putus menuju Syam dan Mesir.32
4. Kerajinan
Pada masa Khalifah Abd Malik mulai dirintis pembuatan tiraz (semacam
bordiran), yakni cap resmi yang dicetak pada pakaian Khalifah dan para pembesar
langkah baru yang muncul di kalangan bangsawan Arab. Sebuah lukisan yang
pertama kali ditorehkan oleh Khalifah Walid I, adalah diadopsi kebudayaan Yunani
berkembang saat itu di antaranya tafsir, hadis, fikih, ilmu kalam dan
Sirah/Tariksh.34
Pada masa Bani Umayyah berkuasa, harus diakui banyak sekali keberhasilan
yang di capai, jika dapat diklasifikan, maka yang paling utama dapat dilihat
dari 2 aspek, yaitu: (1) Wilayah kekuasaan dan Perpolitikan dan (2)
Perkembangan Keilmuan, berikut diantaranya:
Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang
Tengah.26
5) Abd al-Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai
di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan
memakai kata-kata dan tulisan
Arab.
berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun pantipanti untuk orang cacat. Semua
personel yang terlibat dalam kegiatan
28
arab.
dinasti ini lahir para ahli qiraat ternama seperti Abdullah bin Qusair.
c) Ilmu Tafsir. Salah satu bukti perkembangan ilmu tafsir masa itu
menjadi satu ilmu yang berdiri sendiri yang dinamakan ilmu hadits.
Di antara ahli hadits yang terkenal pada masa ini adalah Al-Auzi
Ubaidillah, Urwah, dan Kharijah.Bukti perkembangan arsitektur pada masa ini nampak seperti pada
Kuba batu Masjidil al-Aqsha yang dikenal dengan Dome or The Rock (Qubah
yang disempurnakan bangunannya pada masa Umar bin Abdul Aziz, menaramenara yang didirikan oleh
al-Walid di Suria dan Hijaz, bangunan gereja yang
diperbaiki dan diubah fungsinya oleh al-Walid menjadi masjid, serta istanaistana kecil dan rumah-rumah
peristirahatan pada khalifah dan anak-anaknya.
Seni rupa berupa lukisan yang terlihat pada ukiran dinding bangunan
lagu dan nyanyian sebenarnya telah berkembang pada masa pra islam dengan
beberapa alat musik berupa tabur segi empat (duff), seruling (qashabah), suling
rumput (zamr). Musisi terkenal pada masa ini salah satunya adalah Said ibn
dengan adanya upaya Arabisasi maka ilmu tata bahasa Arab sangat
satu ilmu yang penting untuk dipelajari. Salah satu tokoh yang
Baghdad. Salah satu jasa dari Al- Du’ail adalah menyusun gramatika
g) Ilmu Geografi dan Tarikh. Geografi dan tarikh pada masa ini telah
setelah ditaklukkananya spanyol oleh Thariq bin Ziyat. Ekspresi seni ini
keluarga istana.
2. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan
dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Kelompok Syi’ah (para
pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara
terbuka seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti
3. Pada masa kekuasaan Bani Umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia
Utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak
(non Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali,
ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang
kekuasaan.
munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul
Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan