Anda di halaman 1dari 4

Jenis-Jenis Analisis Kualitas Air dan Parameter Kualitas Air

Parameter diartikan sebagai perubah bebas yang menjadi petunjuk (indikator)


karakteristik air. Parameter kualitas air dikelompokkan berdasarkan sifat, jenis dan peran
fungsionalnya
Menurut sifatnya, parameter kualitas air terdiri atas:
a) Parameter fisika, meliputi (suhu, kecerahan dan turbiditas, padatan dan warna)
b) Parameter kimia, meliputi (DO, pH, salinitas, NO3-N, PO4-P, bahan organik)
c) Parameter biologi, meliputi (mikroorganisme seperti bakteri, virus), plankton, fungi,
hewan bentik, ikan, tumbuhan air.

Menurut jenisnya, parameter kualitas air terdiri atas:


a) Masking parameter, yaitu parameter yang menunjukkan gejala umum(pH, alkalinitas,
salinitas, kekeruhan
b) Controlling parameter, yaitu parameter yang mengendalikan sifat atau modus
operandi parameter lain (suhu, intensitas cahaya, pH)
c) Limiting parameter, yaitu parameter yang menjadi pembatas parameter lain,
khususnya terhadap parameter biologis (DO, bahan beracun)
d) Derivative parameter, yaitu parameter turunan dari parameter lain (BOD, COD,
keragaman jenis).

Menurut peran fungsionalnya, parameter kualitas air terdiri atas:


a. Key parameter, yaitu parameter yang relative menentukan peruntukan air
b. Supplement parameter, yaitu parameter yang menunjang fungsi parameter kunci bagi
suatu peruntukan (alkalinitas terhadap pH).
c. Complement parameter, yaitu parameter yang melengkapi fungsi suatu parameter lain
(BOD terhadap DO bagi peruntukan perikanan).

PARAMETER FISIK

Parameter fisik yang biasa digunakan untuk menentukan kualitas air meliput suhu,kecerahan
dan kekeruhan,warna dan padatan tersupensi

a. Suhu
Suhu air ialah derajat panas air yang dinyatakan dalam satuan panas derajat celcius(0C).
Suhu air ditentukan dengan menggunakan dengan menggunakan termometer atau thermistor. Air
yang baik mempunyai temperatur normal, kurang lebih 30 dari suhu kamar (270C). Suhu air yang
melebihi batas normal menunjukan indikasi terdapat bahan kimia yang terlarut dalam jumlah yang
cukup besar atau sedang terjadi proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme.
Cara kerja pengukuran suhu yaitu sebagai berikut : pertama siapkan alat pengukuran
suhu,yakni termometer. Kemudian lokasi pengukuran air ditentukan. Setelah lokasih didapatkan,
ikat bagian pangkal thermometer lalu masukan termometer ke dalam air dengan cara mencelupkan
termometer ke dalam air dengan cara mencelupkan thermometer kedalam perairan lemudian
gantung thermometer pada permukaan air beberapa menit. Setelah termometer menunjukan angka
yang konstan,baca angka yang di tunjukan pada termometer

b. Kekeruhan
Kualitas air yang baik adalah jernih (bening) dan tidak keruh. Batas minimal kekeruhan air
layak minum menurut Permenkes adalah 5 skala NTU. Kekeruhan air disebabkan oleh partikel-
partikel yang tersuspensi dalam air. Alat untuk pengukur kekeruhan air adalah Turbidi
Meter.Turbini adalah alat ukur tingkat kekeruhan pada air yang sudah menggunakan teknologi
digital dan memiliki banyak fitur canggih sebagai pendukung dalam melakukan pengujian atau
analisis tingkat kekeruhan air dalam rangka pengujian kualitas air dilihat dari tingkat kekeruhanya

C. kecerahan

Kecerahan air merupakan ukuran transparasi air terhadap cahaya sinar matahari. Alat untuk
mengukur kecerahan pada air dapat dilakukan dengan menggunakan Secchi Dis. Cara
penggunaan alat ini yaitu : Siapkan Secchin Disk dan meteran. Lalu tentukan Lokasi Pengukuran
Kecerahan.Setelah lokasi di dapatkan ,Turunkan secchi disk secara perlahan hingga batas bewarna
hitam tidak tampak lagi.Kemudian ukur panjang dengan meteran ,setelah itu,secara perlahan Tarik
secchi keatas hingga warna hitam pada secchi dist kembali terlihat lalu ukur juga berapa
panjangnya. Setelah nilai batas tidak tanpak dan batas tampak telah dapt,maka jumlahkan kedua
nilai tersebut lalu dibagi dua, maka didapatlah nilai kecerahan.

d. Bau dan Rasa


Air bersih yang sama sekali belum tercemar dikatakan tidak barbau dan tidak berasa. Air
yang menarik sudah pasti menimbulkan rasa yang tidak menyenangkan. Pengukuran bau
bedan rasa dapat dilakuakan dengan respon organoleptik. Air dimasukan kedalam gelas piala
kemudian langsung dicium dengan indra penciuman
e. Padatan Tersuspensi
Padatan Tersuspensi adalah zat padat dalam air yang tertahan pada penyaringan dengan kertas
saring yang berpori sebesar 0,45pM dan dikeringkan pada suhu tertentu yang ditentukan dalam
satuan mg / L. Pemeriksaan residu tersuspensi dilakukan dengan cara menimbang berat residu
dalam contoh yang tertahan pada kertas saring yang berpori 103-1050C hingga diperoleh berat
tetap

F. Warna
Pengujian warna dilakukan dengan metode colorimetri menggunakan colorimeter. Air dimasukan
kedalam gelas piala kemudian, dimasukan pada kuvet kemudian dibaca pada alat tersebut. Sebelum
dibaca sebelumnya alat dinyalakan sesuai prosedur yang telah diulas sebelumnya

Farameter kimia

1.pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air.
Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada air. pH digunakan
pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa. Pada temperatur yang diberikan,
intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen.
Perubahan pH air dapat menyebabkan berubahnya bau, rasa, dan warna.
pH = 7 menunjukkan keadaan netral
0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)

Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH universal, larutan


indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode Elektroda Potensiometri). Pengukuran
pH penting untuk mengetahui keadaan larutan sehingga dapat diketahui kecenderungan reaksi kimia yang
terjadi serta pengendapan materi yang menyangkut reaksi asam basa. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas
Air. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Kesadahan air
Adanya ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) di dalam air akan menyebabkan sifat
kesadahan terhadap air.
. Salinitas/Keragaman
Salinitas/Keragaman merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida dan iodida
dianggap sebagai khlorida. Pada penentuan ini digunakan metode argentometri atau salinometri
.Salinometri merupakan cara mengukur salinitas dengan alat salinometer . Salinometer adalah alat untuk
mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan dari air yang akan dihitung salinitasnya. Prinsip
kerjanya yaitu berdasarkan daya hantar listrik,semakin besar salinitas semakin Besar pula daya hantar
listriknya. Cara menggunakan salinometer adalah sebagai berikut
1. Ambil gelas ukur yang panjang, isi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya
2. Salinitas akan terbaca pada skalanya

Alkalinitas
Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan
nilai pH larutan. Alkaliniti adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinitas dapat ditentukan dengan
titrasi asam-basa yaitu dengan mentitrasi sample air dengan asam-asam kuat yaitu asam sulfat
dan asam klorida

Fe (Besi)
Besi adalah salah satu elemen yang selalu dapat ditemui pada hampir semua badan air, besi yang
ada didalam air dapat bersifat :

Anda mungkin juga menyukai