Anda di halaman 1dari 3

Neurologi

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian


Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan.
Informasi dalam artikel ini boleh digunakan hanya untuk penjelasan
ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan
diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat
medis. Wikipedia bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga
kesehatan profesional.

Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf.
Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki
kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf.
Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan
oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak.
Di Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf.

Daftar isi

 1Bidang kerja
 2Pendidikan
 3Pemeriksaan
 4Tugas klinis
o 4.1Kasus umum
o 4.2Bidang kerja dengan spesialiasi lain
o 4.3Neurologi dan psikiatri
 5Pranala luar

Bidang kerja[sunting | sunting sumber]


Para neurolog menangani kelainan pada sistem saraf, termasuk pada sistem saraf
pusat (otak, batang otak, dan otak kecil), sistem saraf tepi (misalnya saraf otak), dan sistem
saraf otonom. Neurolog juga dapat mendiagnosa dan memeriksa beberapa kasus pada sistem
otot dan tulang (muskuloskeletal).
Kondisi mayor termasuk:

 sakit kepala seperti migrain


 epilepsi
 kelainan saraf yang degeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, ataksia
 penyakit sistem peredaran darah di otak atau serebrovaskular seperti stroke
 kesulitan tidur
 palsi otak kecil
 infeksi otak seperti ensefalitis, meningitis, mielitis pada sum-sum tulang belakang
 kanker atau tumor di otak dan selaputnya, sistem saraf
 kelainan pergerakan seperti tremor pada penyakit Parkinson, khorea
 penyakit demielinasi pada sistem saraf pusat seperti sklerosis ganda, dan pada sistem saraf
tepi seperti sindrom Guillain-Barré
 kelainan pada sum-sum tulang belakang
 kelainan sistem saraf tepi
 cedera traumatik
 status mental seperti koma
 kesulitan berbicara dan berbahasa

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Di Indonesia, seseorang dapat menjalani pendidikan spesialisasi saraf setelah mendapat gelar
profesi dokternya. Pendidikan spesialiasi dapat diikuti di universitas yang membuka program
tersebut.

Pemeriksaan[sunting | sunting sumber]


Selama pemeriksaan, neurolog meninjau riwayat kesehatan pasien dengan perhatian khusus
pada kondisi saat ini. Pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan klinis seperti pemeriksaan
penglihatan, kekuatan, koordinasi, refleks, dan rangsangan. Informasi tersebut akan membantu
neurolog untuk memastikan penyakit tersebut berhubungan pada sistem saraf. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita pasien.

Tugas klinis[sunting | sunting sumber]


Kasus umum[sunting | sunting sumber]
Para neurolog bertanggung jawab pada diagnosis, perawatan, manajemen kondisi pasiennya.
Bila diperlukan tindakan pembedahan, neurolog harus merujuk pasiennya pada dokter
spesialisasi bedah saraf dan neuroradiolog. Di beberapa negara, neurolog diperlukan untuk
menegakkan keputusan mati batang otak.
Neurolog juga bertanggung jawab untuk beberapa tindakan medis seperti fungsi lumbal. Namun
bila neurolog tidak hadir, dokter umum yang berkemampuan dapat melakukan fungsi lumbal
tersebut.
Bidang kerja dengan spesialiasi lain[sunting | sunting sumber]
Setiap negara memiliki cabang kedokteran spesialis yang berbeda dan pada penerapan
tugasnya. faktanya, banyak pasien stroke yang dirujuk ke dokter penyakit dalam, padahal hal ini
dapat ditangani oleh neurolog. Pasien yang mengalami kesulitan tidur dapat pula dirujuk ke ahli
pulmunologi. Sakit kepala yang ringan dapat dirujuk ke dokter umum.
Neurologi dan psikiatri[sunting | sunting sumber]
Walau penyakit jiwa diyakini terdapat kelainan pada sistem saraf, tetapi hal ini ditangani oleh
psikater atau ahli penyakit jiwa. Terdapat indikasi kuat bahwa mekanisme neuro-kimiawi
berperan penting dalam penyakit jiwa seperti skizofrenia. Kelainan saraf sering pula memiliki
manifestasi penyakit jiwa seperti depresi pasca stroke, kepikunan yang dihubungkan pada
penyakit Parkinson, disfungsi kognitif pada penderita penyakit Alzheimer.
Tidak ada pembedaan yang terlalu besar antara neurologi dan psikiatri. Pembedaan ini hanyalah
alasan praktis dan akar sejarah.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 American Academy of Neurology
 National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS)
 brainblog: berita mengenai otak dan perilaku.
 Neurology Journals: daftar jurnal neurologi.
 On Line Neurology Journal Club (via JournalReview.org)
 Fast-MAG The Field Administration of Stroke Therapy – Magnesium Phase 3 Clinical Trial
 Journal of The American Stroke Association
 neurology official website: Situs Web resmi band metal, Bekasi, Neurology.
alasan praktis dan akar sejarah.

Anda mungkin juga menyukai