1. Inisiator merupakan orang yang berperan mempunyai inisiatif untuk
memulai suatu bisnis dalam dunia usaha. Investor merupakan perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang berperan menanamkan modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Operator atau eksekutor merupakan pelaku dalam bisnis yang menjalankan atau beroperasi dalam bisnis atau usaha. Ketiga pelaku bisnis ini saling berintegrasi untuk jalan nya sebuah usaha/bisnis. Investor sebagai pelaku yang mempunyai modal untuk usaha, inisiator sebagai pelaku yang mempunyain ide dan sebagai otak dalam bisnis, dan operator atau eksekutor merupakan pelaku bisnis sebagai orang yang merealisasikan ide dan rencana dari bisnis yang dijalankan.
2. Strategi perencanaan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan analisa
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Menggunakan analisis ini, maka organisasi atau perusahaan bisa meminimalisir dampak ancaman atau kelemahan yang harus dihadapi. Berikut ini adalah contoh dari analisa swot bisnis Kost- Kostana . Contoh Analisis SWOT : 1. Kekuatan (Strengths) a. Dibutuhkan Mahasiswa dan Pekerja b. Lokasi Kost- Kostan strategis dekat dengan Kampus 2. Kelemahan (Weaknesses) a. Kondisi kost- kostan pasti selalu ramai b. Biaya listrik menjadi lebih tinggi 3. Peluang (Opportunitie) a. Segmen yang di butuhkan lumayan banyak b. Kost- Kostan selalu dibutuhkan 4. Ancaman (Threats) a. Pesaing dengan Kost-Kostan yang lain b. Kost- Kostan lebih murah dan lebih nyaman
3. Berikut merupakan penjelasan dan contoh dari:
A. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi Orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nAch) berusaha untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari situasi baik yang berisiko rendah dan berisiko tinggi. Individu berprestasi menghindari situasi berisiko rendah karena keberhasilan mudah dicapai bukanlah pencapaian yang real. Dalam proyek berisiko tinggi, prestasi dipandang sebagai salah satu kebetulan daripada upaya sendiri. Nach individu tinggi lebih memilih pekerjaan yang memiliki probabilitas keberhasilan sedang, idealnya peluang 50%. Berprestasi membutuhkan umpan balik secara teratur untuk memantau kemajuan achievements mereka. Mereka cenderung memilih untuk bekerja sendiri atau dengan rekan berprestasi tinggi lainnya. B. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat Mereka dengan kebutuhan tinggi untuk afiliasi atau bersahabat (nAff) membutuhkan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan perlu untuk merasa diterima oleh orang lain. Mereka cenderung untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok kerja mereka. Individu dengan Naff tinggi lebih memilih pekerjaan yang memberikan interaksi pribadi yang signifikan. Mereka tampil baik dalam layanan pelanggan dan situasi interaksi klien. C. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa Kebutuhan seseorang untuk berkuasa (nPow) dapat terjadi pada salah satu dari dua jenis tipe pribadi dan kelembagaan. Mereka yang membutuhkan kekuatan pribadi ingin mengarahkan orang lain, dan kebutuhan ini sering dianggap sebagai tidak diinginkan. Orang yang membutuhkan daya institusional (juga dikenal sebagai kekuatan sosial) ingin mengatur usaha orang lain untuk memajukan tujuan organisasi. Manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya kelembagaan cenderung lebih efektif dibandingkan dengan kebutuhan tinggi untuk kekuasaan pribadi.