Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam Al Yubi

NPM : 3333160099

Mata Kuliah : Analisa dan Perancangan Perusahaan

Dosen : Hadi Setiawan, ST., MT.

1. Inisiator merupakan orang yang berperan mempunyai inisiatif untuk


memulai suatu bisnis dalam dunia usaha. Investor merupakan perorangan
atau lembaga baik domestik atau non domestik yang berperan menanamkan
modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya baik dalam jangka
pendek atau jangka panjang. Operator atau eksekutor merupakan pelaku
dalam bisnis yang menjalankan atau beroperasi dalam bisnis atau usaha.
Ketiga pelaku bisnis ini saling berintegrasi untuk jalan nya sebuah
usaha/bisnis. Investor sebagai pelaku yang mempunyai modal untuk usaha,
inisiator sebagai pelaku yang mempunyain ide dan sebagai otak dalam
bisnis, dan operator atau eksekutor merupakan pelaku bisnis sebagai orang
yang merealisasikan ide dan rencana dari bisnis yang dijalankan.

2. Strategi perencanaan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan analisa


SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats). SWOT adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Menggunakan
analisis ini, maka organisasi atau perusahaan bisa meminimalisir dampak
ancaman atau kelemahan yang harus dihadapi.
Berikut ini adalah contoh dari analisa swot bisnis Kost- Kostana .
Contoh Analisis SWOT :
1. Kekuatan (Strengths)
a. Dibutuhkan Mahasiswa dan Pekerja
b. Lokasi Kost- Kostan strategis dekat dengan Kampus
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Kondisi kost- kostan pasti selalu ramai
b. Biaya listrik menjadi lebih tinggi
3. Peluang (Opportunitie)
a. Segmen yang di butuhkan lumayan banyak
b. Kost- Kostan selalu dibutuhkan
4. Ancaman (Threats)
a. Pesaing dengan Kost-Kostan yang lain
b. Kost- Kostan lebih murah dan lebih nyaman

3. Berikut merupakan penjelasan dan contoh dari:


A. Achievement Motive (nAch): Motif untuk berprestasi
Orang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi (nAch) berusaha
untuk unggul dan dengan demikian cenderung menghindari situasi baik
yang berisiko rendah dan berisiko tinggi. Individu berprestasi menghindari
situasi berisiko rendah karena keberhasilan mudah dicapai bukanlah
pencapaian yang real.
Dalam proyek berisiko tinggi, prestasi dipandang sebagai salah satu
kebetulan daripada upaya sendiri. Nach individu tinggi lebih memilih
pekerjaan yang memiliki probabilitas keberhasilan sedang, idealnya peluang
50%. Berprestasi membutuhkan umpan balik secara teratur untuk memantau
kemajuan achievements mereka. Mereka cenderung memilih untuk bekerja
sendiri atau dengan rekan berprestasi tinggi lainnya.
B. Affiliation Motive (nAff): Motif untuk bersahabat
Mereka dengan kebutuhan tinggi untuk afiliasi atau bersahabat (nAff)
membutuhkan hubungan yang harmonis dengan orang lain dan perlu untuk
merasa diterima oleh orang lain. Mereka cenderung untuk menyesuaikan
diri dengan norma-norma kelompok kerja mereka. Individu dengan Naff
tinggi lebih memilih pekerjaan yang memberikan interaksi pribadi yang
signifikan. Mereka tampil baik dalam layanan pelanggan dan situasi
interaksi klien.
C. Power Motive (nPow) : Motif untuk berkuasa
Kebutuhan seseorang untuk berkuasa (nPow) dapat terjadi pada salah
satu dari dua jenis tipe pribadi dan kelembagaan. Mereka yang
membutuhkan kekuatan pribadi ingin mengarahkan orang lain, dan
kebutuhan ini sering dianggap sebagai tidak diinginkan. Orang yang
membutuhkan daya institusional (juga dikenal sebagai kekuatan sosial)
ingin mengatur usaha orang lain untuk memajukan tujuan organisasi.
Manajer dengan kebutuhan tinggi untuk daya kelembagaan cenderung lebih
efektif dibandingkan dengan kebutuhan tinggi untuk kekuasaan pribadi.

Anda mungkin juga menyukai