Oleh:
Dosen Pengampu:
2019
MEKANISME TRANSPORTASI SEDIMEN
Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi,
jika arus cukup kuat. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja
yang dapat diangkut suspensi. Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini
adalah mengandung prosentase masa dasar yang tinggi sehingga butiran tampak
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai memilahan butir yang
buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
Bedload transport
Mekanisme transport dimana partikel yang lebih kasar dan padat bergerak
sepanjang dasar perairan baik secara menggelinding, bergeser maupun meloncat-
loncat akibat pengaruh tumbukan diantara partikel dan turbulensi tetapi partikel
tersebut selalu kembali ke dasar. Mekanisme transpor dapat berubah dari
suspended load menjadi bed load dan sebaliknya karena adanya perubahan
kecepatan aliran.
endapan suspensi.
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya.
Pada umumnya gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin
Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang
pemilahan baik
ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah
Di lain pihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus
traksi dan suspensi. Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan
media. Ini bisa disebabkan karena perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar
garam. Karena gravitasi, media yang lebih pekat akan bergerak mengalir di bawah
media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus pekat di dalam cairan dikenal
dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam udara dikenal dengan
nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari gunungapi.
Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung
yang dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam.
Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya
dikuasai oleh mekanisme tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat
dalam berbagai hal, merupakan gabungan antara mekanik dan kimiawi. Beberapa
wash load dan bed material transport. Wash load adalah material yang lebih
dan bed material load. Transport sedimen secara umum dinyatakan sebagai
berat / volume kering per waktu atau bulk volume yang memasukkan angka
pori kedalam volume tetap per unit waktu.Untuk pengukuran ketiga jenis transport
sedimen (wash load, bed load, suspended load) dibutuhkan alat dan metode
menggeser dan melompat yang terjadi di dasar saluran. Secara umum konfigurasi
dari sedimen dasar yang dilakukan dengan eksperimen di laboratorium atau pun
b. Suspended load
oleh gaya gravitasi yang diimbangi gaya angkat yang terjadi pada turbulensi
aliran. Itu berarti butiran dasar terangkat ke atas lebih besar atau kecil tapi
yang cukup terkait distribusi konsentrasi dari butiran pada arah vertical, besarnya
c. Wash load
Wash load adalah transpor butiran sedimen yang berukuran kecil dan halus
dibanding dengan sedimen dasar juga sangat jarang ditemukan didasar sungai.
diperhitungkan.
2.5.3 Gravity
Sedimen yan g bergerak karena hanya pengaruh gaya gra vitasi ini, ada 3
macam sedimen :
sortasi jelek
pejal (tak berlapis)
Fluidized flows
Ciri sedimennya:
Sediment gravity flow terjadi jika dan hanya jika butira n terpisah dari
massanya dan sudut geser dalam meluas kemudian kosehifitas (kerekatan) batuan
dengan massa utuhnya berkuang akibat beban massa tidak stab il lagi menahan
beban yang akan ber gerak turun karena gaya gravitasi.
Empat jenis teoritis dari mekanisme dispersif dan support buti ran dalam aliran
yang sesuai dengan reduksi (pengurangan) internal strength yaitu: aliran turbulen,
upward escape dari fluida intergranular (pergerakan keatas karena goncangan),
grain interaction (dispersive pressure), dan support cohesive matr ix.
1) Nodule, Konkresi.
1. Cross bedding
Cross bedding merupakan struktur primer yang membentuk sruktur
penyilangan suatu lapisan batuan terhadap lapisan batuan yang lainya, atau lapisan
batuan yang lebih muda memotong lapisan batuan yang lebih tua. Cross bedding
didefinisikan oleh Pettijohn (1972) sebagao struktur yang membatasi suatu unit
sedimentasi dari jenis yang lain dan dicirikan dengan perlapisan dalam atau
laminasi disebut juga dengan foreset bedding miring ke permukaan bidang
akumulasi (deposisi).
2. Cross lamination
3. Perlapisan silang planar / planar cross stratification
5. Gelembur/Ripple
6). Perlapisan Gradasi
Perlapisan gradasi ini memiliki cira adanya perubahan ukuran butir secara gradasi.
a. Gradasi normal (Graded-Bedding) : apabila menghalus ke atas
Ada berbagai dua macam struktur sole mark yaitu groove cast dan flute
cast.
a. Groove cast
Groove cast merupakan bentukan parit memanjang pada lapisan batupasir karena
pengisian gerusan memanjang memotong pada batulempung.
b. Flute cast
Flute cast merupakan bentukan sole mark yang menyerupai cekungan memanjang
yang melebar ujungnya membentuk jilatan api.
8). Channel
Channel merupakan cetakan gerusan yang memotong bidang perlapisan dan
laminasi dengan ukuran hingga beberapa kilometer.
9). Scours
Scours ini mirip dengan channel namu ukurannya lebih kecil
17) Ichnofasies
Merupakan petunjuk paleontologi pada analisa kumpulan fosil jejak untuk
menafsirkan lingkungan pengendapan dan fasies sedimennya.
Macam-macam : Trypanites, Teredolites, Glossifungites, Psilonichnus, Skolithos,
Zoophycos, Nereites.
18) Stromatolit
Merupakan hasil aktivitas alga biru-hijau yang berbentuk lembaran, dijumpai di
dasar laut dan pelarutan kalsium karbonan serta pada prekambrian sampai
proterozoik.
2.2 Struktur Sekunder
Merupakan struktur yang terbentuk setelah proses sedimentasi dan sebelum
atau saat diagenesa. Hal ini juga menggambarkan keadaan lingkungan
pengendapannya atau struktur yang terjadi setelah batuan terbentuk, struktur ini
bisa biasanya dihasilkan oleh interaksi batuan dengan proses tektonik. Interaksi
batuan dengan tektonik (dalam hal ini pergerakan antar lempeng), akan
menyebabkan suatu batuan tersebut terdeformasi.
Deformasi : perubahan dalam tempat dan/atau orientasi dari tubuh batuan.
Deformasi secara definisi dapat dibagi menjadi :
a. Distortion, yaitu perubahan bentuk.
b. Dilatation, yaitu perubahan volume.
c. Rotation, yaitu perubahan orientasi.
d. Translation, yaitu perubahan posisi.
Struktur sekunder yang dikenal secara umum yaitu kekar, lipatan, dan sesar.
1. Kekar (joint), adalah struktur rekahan pada batuan di mana tidak ada atau
relative sedikit sekali terjadi pergeseran. Kekar merupakan salah satu struktur
yang paling umum pada batuan dan berdasarkan klasifikassinya secara genetic,
kekar terbagi atas:
a. Kekar gerus (shearjoint) yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang
menggelincir bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
b.Kekar tarikan (tensional joint), yaitu kekar tang terbentuk dengan arah tegak
lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batun (gaya tension). Hal
ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara
menekanya pada arah yang berlawanan, sehingga dindingnya saling menjauh.
c. Kekar hibrid (hybrid joint), yaitu kekar yang merupakan gabungan dari kekar
gerus dan tarikan dan umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.
2. Sesar/patahan (fault)
Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang mengalami
pergeseran yang berarti dan suatu sesar dapat berupa bidang sesar atau rekahan
tunggal tetapi sesar juga sering di jumpai sebagai semacan jalur yang terdiri dari
beberapa sesar minor. Jalur sesar atau jalur pergeseran, mempunnyai dimensi
panjang dan lebar yang beragam dari skala minor sampai puluhan kilometer.
Unsur-unsur sesar adalah sebagai berikut:
a. Bidang sesar, yaitu bidang tempat terjadinya pergeseran yang kedudukanya
dinyatakan dengan jurus dan kemiringan.
b. Hanging-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang berada relative diatas
bidan sesar.
c. Foot-Wall, yaitu blok bagian terpatahkan yang relative berada di bawah
bidang sesar.
d. Throw, yaitu besarnya pergeseran vertical pada sesar.
e. Heave, yaitu besarnya pergeseran horizontal pada sesar.
c. Strike-Dip Slip Fault atau (oblique fault), yaitu sesar yang vector
pergerakannya terpengaruh arah strike dan dip bidang sesar (pitch 100-
800). Strike-dip slip fault terbagi lagi atas kombinasi-kombinasi strike slip
fault dan dip slip fault yaitu:
- Sesar normal sinistral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya
relative turun dan sinistrak terhadap foot-wall.
- Sesar normal dextral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya
relative turun dan dextral terhadap foot-wall.
- Sesar naik sinistral, yaitu sesar yang pergerakang hanging-wallnya relative
naik dan sinistral terhadap foot-wall.
- Sesar naik dextral, yaitu sesar yang pergerakan hanging-wallnya
relative naik dan dextral terhadap foot-wall.
3. Lipatan (Fold)
Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang
mekanismenya disebabkan oleh dua proses yaitu bending (melengkung)
dan bucking (melipat). Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya lipatan di
bedakan atas:
- Plunge yaitu sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada
bidang vertical.
- Picth atau rake, sudut antara garis poros dan horizontal, diukur pada
poros.
- Limb (sayap) bagian yang terletak downdip (sayap yang di mulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge singklin) updip (sayap
yang di mulai dari lengkungan maksimum singklin sampai hinge
antiklin). Sayap dapat beerupa bidan datar (planar), melengkung
(curve), atau bergelombang (wave).
- Hinge point titik yang merupakan kelengkunagan maksimum pada
suatu perlipatan.
- Hinge line garis yang menghubungkan hinge point pada suatu
perlapisan yang sama.
- Axial line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari
lengkungan maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu
struktur lapisan.
- Axial plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar
antara sayap-sayap lipatan.
.
Gambar 2.2.3 Struktur unsur lipatan
Berdasarkan bentuknya lipatan (fold) dapat diklasifikasikan berdasarkan
unsur geometrinya sebagai berikut:
a. Upright Fold atau Simetrical Fold, yaitu lipatan tegak atau setengkup.
b.Asimetrical Fold, yaitu lipatan tak setengkup atau tak simetri.
c. Inclined Fold atau Over Fold yaitu lipatan miring atau menggantung.
d. Recumbent Fold yaitu lipatan rebah.
Referensi:
https://jhem90.wordpress.com/tag/sesar-naik/
http://radonkey.blogspot.com/2009/07/batuan-sedimen.html
https://www.academia.edu/28846811/STRUKTUR_BATUAN_SEDIMEN.do
cx
https://www.scribd.com/doc/301551188/MEKANISME-TRANSPORTASI-
SEDIMEN
https://caridokumen.com/queue/mekanisme-transportasi-sedimentasi-
_5a44b573b7d7bc7b7a7e2bd8_pdf?queue_id=-1