2019 AJ MMPBK TUGAS 1 2018 TOPIK TOWS New
2019 AJ MMPBK TUGAS 1 2018 TOPIK TOWS New
2019 AJ MMPBK TUGAS 1 2018 TOPIK TOWS New
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
DEPATEMEN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
2019
i
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
A. SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman).
“SWOT is an acronym for the internal Strengths and Weaknesses of a
business and enviromental Opportunities and Threats facing that business.”
(John A.P and Richard Braden Robinson 1988:292)
“Swot is an acronym for a company’s Strength, Weakness, Oppor, and
Threats.” (Arthur A. Thompson, JR. And A. J. Strickland III 1993:87)
Jadi, SWOT adalah sebuah strategi yang mengevaluasi Strengths
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats
(ancaman) di dalam bisnis.
B. TOWS
TOWS adalah singkatan dari Threats (ancaman),Opportunities (peluang),
Weaknesses (kelemahan) dan Strengths (kekuatan) kedua mengacu pada hal
yang sama.
C. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats) dalam suatuproyek atau suatu
spekulasi bisnis. Analisis SWOT memandu untuk mengidentifikasi positif dan
negatif di dalam organisasi atau perusahaan (SW) dan di luar itu dalam
lingkungan eksternal (OT).
“SWOT analysis is a systematic identification of these factors and the
strategy that reflects the best match between them. It is based on the logic that
an effective strategy maximizes a business’s Strengths and Opportunities but
at the same time minimizes its Weaknesses and Threats.”(John A.P and
Richard Braden Robinson 1988)
1
“SWOT analysis is the identification of a firm’s Strengths and
Weaknesses and its enviromental Threats and Opportunities.” (Michael A.
Hitt et al. 2007)
“SWOT analysis is the comparison of Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Treaths is normally referred.” (Charles W. L. Hill and
Gareth R. Jones 2012)
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
2
lingkungan eksternalnya.Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis
atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan
menguntungkan untuk mencapai tujuan tersebut.
D. Analisis TOWS
Analisis TOWS adalah sebuah proses yang mengharuskan manajemen
untuk berpikir kritis operasinya.Analisis TOWS adalah analisis yang
mengutamakan mempelajari dan menginvestigasi peluang faktor eksternal,
karena dianggap bersifat lebih dinamis dan bersaing, setelah itu baru
menganalisis faktor internal.Dengan mengidentifikasi beberapa rencana aksi
yang dapat meningkatkan posisi perusahaan, analisis TOWS memungkinkan
manajemen untuk memilih beberapa strategi yang paling efektif dan
memanfaatkan peluang yang tersedia.
3
1. Memiliki empat elemen, yaitu Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman)
2. Memiliki empat strategi utama yaitu:
a. SO(Aggressive Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal untuk
mengambil kesempatan yang ada di luar.
b. WO(Turn Around) yaitu menggunakan kesempatan eksternal yang ada
untuk memaksimalkan kesempatan yang ada.
c. ST (Diversification Strategy) yaitu menggunakan kekuatan internal
untukmenghindari ancaman yang ada di luar.
d. WT(Turn Around) yaitu meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
mungkin ada.
4
B. Prinsip Analisis TOWS
Sebuah analisis TOWS melibatkan proses dasar yang sama dengan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebagai analisis SWOT, tetapi
dengan analisis TOWS, ancaman dan peluang yang diperiksa pertama
sedangkan, kelemahan dan kekuatan diperiksa terakhir. Setelah membuat
daftar ancaman, oportunistik, kelemahan dan kekuatan, manajer meneliti cara
perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman dengan
memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan. Yang pertama dilakukan
dalam analisis SWOT adalah menempatkan posisi masa depan (visi) dengan
melihat Threats ataupun Opportunities hanya sebagai ‘peluang semata’ lalu
melihat Weaknesses dan Strengths kondisi saat ini.
5
B. Tujuan Analisis TOWS
Seperti halnya dengan analisis SWOT, analisis TOWS juga memiliki beberapa
tujuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah tujuan dari analisis TOWS:
1. Untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan
berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan
strategi yang terbaik.
2. Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia
3. Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa
solusi
4. Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan
6
B. Manfaat Analisis TOWS
Analisis TOWS adalah analisis yang mengutamakan mempelajari dan
menginvestigasipeluang faktor eksternal, karena dianggap bersifat lebih
dinamis danbersaing, setelah itu baru menganalisis faktor internal. Berikut ini
merupakan manfaat analisis TOWS, antara lain:
1. Dapat memperhitungkan dan memanfaatkan dengan baik setiap peluang di
luar untuk peningkatan bisnis.
2. Dapat mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa
solusi
3. Mampu mengantisipasi tantangan dari setiap perubahan eksternal, bahkan
mengubahnya (tantangan) menjadi peluang baru.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 2.1 Variabel dan Dimensi Faktor Internal SWOT atau TOWS
NO. VARIABEL DIMENSI
1. SDM (Sumber Daya Manusia) a. Jumlah Pegawai
b. Pendidikan
c. Ketersediaan tenaga ahli
d. Training atau pelatihan
e. Koordinasi intern dalam perusahaan
f. Insentif, bonus dan penghargaan
2. Proses a. Pertumbuhan Industri
8
b. Program pengembangan
c. Efektifitas dan efisiensi proses
d. Kelengkapan akses dan fasilitas
3. Produk (Barang) a. Kualitas produk barang
b. Kualitas sumber air
c. Brand Produk
d. Kemasan Produk
4. Harga a. Biaya operasional
b. Harga bahan baku
c. Pajak Produk
d. Harga produk jadi
5. Tempat atau Saluran a. Lokasi operasional perusahaan
Distribusi b. Luas cakupan wilayah distribusi
c. Lokasi mata air
6. Promosi a. Biaya pemasangan iklan
b. Sponshorship
c. Media Internet
d. Promosi kepada pelanggan secara
langsung
7. Layanan Konsumen a. Penyelesaian terhadap problem atau
komplain
b. Pelayanan terhadap masukan, kritik
dan saran
Berdasarkan Tabel 2.1 yang ada diatas sudah dibuat variabel yang berasal
dari faktor internal, antara lain:
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksudkan disini adalah para pegawai,
manajer, marketing, direktur perusahaan atau semua orang yang berkecimpung
didalam perusahaan itu sendiri. SDM ini dimasukkan dalam faktor internal
9
perusahaan karena berperan penting di dalam pelaksanaan operasional intern
perusahaan.
2. Proses
Proses yang dimaksudkan disini adalah seluruh tahapan yang dijalankan oleh
semua SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada didalam perusahaan.
Contohnya saja mulai dari proses awal memproduksi produk sampai pada
proses memasarkan produk. Proses ini sangat penting pada faktor internal
karena jika tidak ada proses yang dilakukan maka, perusahaan tersebut tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Produk (barang)
Produk yang dimaksudkan adalah suatu bentuk hasil yang didapat dari proses
yang dijalankan oleh perusahaan.
4. Harga
Harga merupakan nilai suatu barang, baik barang yang digunakan selama
proses maupun barang atau produk yang dihasilkan dari proses tersebut. Harga
dinilai dengan mata uang. Karena uang bisa menjadi modal dan keuntungan
bagi perusahaan maka, perusahaan perlu memperhatikan harga agar tidak
terjadi kerugian bagi perusahaan.
5. Tempat dan Saluran Distribusi
Tempat dan saluran distribusi yang dimaksud disini adalah tempat dimana
perusahaan itu berdiri dan menjalankan semua aktifitas perusahaan. Baik
aktifitas produksi sampai aktifitas distribusi.
6. Promosi
Promosi merupakan bentuk memperkenalkan produk perusahaan kepada
masyarakat luas yang akan menjadi konsumen untukn produk yang dijual.
Promosi ini sangat penting dilakukan perusahaan agar produk dapat terjual dan
dapat mencapai target penjualan untuk memperoleh keuntungan.
7. Layanan Konsumen
Layanan konsumen merupakan bentuk kepeduliaan perusahaan kepada
masyarakat yang merupakan konsumen produk untuk mendengarkan semua
10
keluhan, kritik, dan saran dari konsumen. Keluhan, kritik, dan saran itu
nantinya akan ditindaklanjuti oleh perusahaan sebagai sarana untuk
memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.
Tabel 2.2. Variabel dan Dimensi Faktor Eksternal SWOT atau TOWS
NO. VARIABEL DIMENSI
1. Ekonomi a. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap
mata uang asing
b. Nilai pajak yang ditetapkan pemerintah
2. Sosial a. Pro dan kontra masyarakat terhadap
keberadaan pabrik air minum
b. Dampak limbah pabrik terhadap
11
lingkungan masyarakat
3. Budaya a. Budaya masyarakat yang selalu ingin
menggunakan air bersih
b. Kebudayaan masyarakat yang selalu
membuang sampah sembarangan
4. Politik a. Kebijakan pemerintah tentang standar
kualitas air minum
5. Pasar a. Persaingan dengan perusahaan lain
b. Ancaman pendatang baru
c. Ancaman produk atau jasa pengganti
(depo isi ualang air)
Berdasarkan Tabel 2.2 yang ada diatas sudah dibuat variabel yang berasal
dari faktor eksternal, antara lain:
1. Ekonomi
Ekonomi menjadi faktor eksternal karena segala kondisi ekonomi yang terjadi
di suatu negara pasti akan berpengaruh pada kondisi keuangan suatu
perusahaan. maka dari itu, ekonomi dijadikan sebagai faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi kondisi banyak perusahaan.
2. Sosial
Lingkungan sosial masyarakat dapat berpengaruh terhadap kondisi
perusahaan. sebab, jika lingkungan sosial disekitar perusahaan itu baik maka,
kondisi perusahaan juga akan ikut terdukung dengan kondusifnya lingkungan
sosial masyarakat.
3. Budaya
Budaya atau kebiasaan yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi kondisi
perusahaan karena budaya akan mempengaruhi pola hidup masyarakat.
4. Politik
Gejolak politik yang terjadi di suatu negara pasti akan berpengaruh kepada
kondisi perusahaan manapun. Karena politik disini berhubungan dengan
12
kebijakan pemerintah. Segala bentuk usaha yang didirikan pasti harus
mematuhi beberapa peraturan atau kebijakan yang dibuat pemerintah yang
berlaku di negara tersebut. Jadi, sudah pasti kondisi politik di luar akan
mempengaruhi kondisi perusahaan.
5. Pasar
Pasar yang dimaksud disini adalah kondisi jual beli yang terjadi di
masyarakat. Jadi, pasar disini meninjau pula kondisi persaingan produk
beberapa perusahaan untuk memperebutkan konsumen.
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat
13
Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan.Disini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang
kabur.Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan
karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan
yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi
lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi)
Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi
organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage
Control(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari
yang diperkirakan.
14
administration) yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating) serta pengawasan (controlling).
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan untuk setiap unsur yang dinilai secara umum dapat
dibedakan atas dua macam:
- Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau
buruk
- Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau
tidak penting
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
2) Melakukan analisis kesempatan organisasi
Untuk dapat melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Biasanya unsur-unsur yang akan dinilai tersebut merupakan hal-hal yang
baru bagi organisasi. Misalnya perubahan kebijakan peerintah, perubahan
tingkat sosial-ekonomi penduduk, perubahan keadaan sosial budaya
penduduk dan lain sebagainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam
sebagai berikut :
- Nilai daya tarik (attractiveness) yang dinyatakan dengan tinggi dan
rendah
- Nilai kemungkinan keberhasilan (succces probability) yang dinyatakan
dengan tinggi dan rendah.
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesimpulan hasil penilaian
3. Melakukan analisis hambatan organisasi
15
Untuk dapat melakukan analisis hambatan yang dihadapi oleh organisasi,
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilai
Sama halnya dengan kesempatan, biasanya unsur-unsur yang akan dinilai
merupakan hal-hal yang baru bagi organisasi. Misalnya perubahan
kebijakan pemerintah, perubahan keadaan sosial ekonomi penduduk,
perubahan keadaan sosial budaya penduduk dan lain sebgaainya.
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yag akan dinilai
Nilai yang diberikan secara umum dapat dibedakan atas dua macam
sebagai berikut:
- Nilai kemungkinan munculnya hambatan (probability of occurance)
yang dinyatakan dengan sering dan jarang
- Nilai seriusnya hambatan (seriousness) yang dinyatakan dengan serius
dan tidak
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan
d. Menarik kesipulan haisl penilaian
16
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN KERANGKA OPERASIONAL
17
strategi bersaing sebuah perusahaan harus dibangun di atas kekuatan
kompetitif dan merupakan upaya untuk menopang daerah kompetitif yang
rentan. Sebuah perusahaan memiliki potensi terbaik untuk serangan di daerah
di mana perusahaan tersebut itu kuat dan saingan lemah.
5. Menentukan beberapa isu strategis dan masalah perusahaan yang perlu
dibahas. Tujuan dari langkah analitis untuk mengembangkan agenda strategi
yang sempurna dengan menggunakan hasil dari kedua analisis situasi
perusahaan dan industri dan analisis kompetitif. Langkah ini membantu
manajemen menarik kesimpulan tentang kekuatan dan kelemahan strategi
dan menentukan beberapa isu pembuat strategi yang perlu dipertimbangkan.
18
3.2 Kerangka Operasional SWOT atau TOWS
Operasional adalah seperangkat instruksi yang lengkap untuk menetapkan
apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukur variabel. Jadi, kerangka
operasional atau Kerangka Kerja adalah kerangka yang menyatakan tentang
urutan langkah dalam melaksanakan penelitian. Dalam analisis SWOT kerangka
operasional merupakan urutan langkah menemukan sebuah strategi yang sesuai
antara capabilities dan environment suatu organisasi atau perusahaan. Berikut ini
merupakan gambaran Kerangka Operasional SWOT, yaitu:
Identify
To Cultivate Data
Draw Conclusions
Translate in To Action
19
Dari Gambar 3.2 diatas dapat diketahui bahwa gambaran kerangka
operasional SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Operasional sebuah analisis SWOT diawali dengan mengidentifikasi faktor
internal yaitu, Strength dan Weakness serta,faktor eksternal yaitu, Opportunity
dan Threats suatu organisasi atau perusahaan
2. Melakukan pembobotan dan ranking dari beberapa variabel yang mempengaruhi,
kemudian merubahnya kedalam bentuk matrik sehingga bisa menentukan posisi
suatu organisasi atau perusahaan tersebut berada di kuadran mana
3. Membuat kesimpulan dan pemilihan strategi yang tepat yang sesuai dengan
capabilities dan environment. Agar suatu organisasi atau perusahaan tersebut
mampu bersaing dengan kompetitior yang lainnya.
4. Merealisasikan strategi tersebut dalam suatu tindakan
20
BAB IV
21
c. Menentukan bobot tiap variabel
Bobot adalah persentase pentingnya suatu variabel atau indikator dalam
sebuah organisasi atau perusahaan. Total bobot masing-masing analisa adalah
100 atau 1.
Bobot dapat ditentukan oleh Top Manager atau kelompok manajer yang
berdiskusi dalam penentuan bobotnya.
d. Menentukan skala atau rating tiap variabel.
Skala adalah penilaian yang diberikan untuk kondisi atau keadaan yang sudah
berjalan dalam organisasi atau perusahaan.
e. Menentukan nilai atau score dari setiap aspek SWOT atau TOWS.
Nilai adalah perkalian antara bobot dengan skala yang akan menjadi ukuran
untuk menentukan posisi perusahaan secara umum.
f. Menghitung strength posture dan competitive posture.
Langkah ini merupakan tahap perhitungan komulatif dari varibel tiap faktor
yang telah didapatkan nilai atau score dari hasil perkalian bobot dengan skala
tadi. Perhitungan strength posture dan competitive posture bertujuan untuk
menetukan posisi titik ordinat organisasi atau perusahaan dalam grafik SWOT
atau TOWS.
Strenght posture adalah perhitungan komulatif nilai atau score dari variabel
faktor internal yang telah didapatkan dengan rumus:
22
kuadran SWOT atau TOWS. Terdapat dua penggambaran dalam tahap ini.
Yang pertama yaitu penggambaran daerah posisi terluas dengan menempakan
titik ordinat tiap aspek SWOT atau TOWS sesuai dengan nilai atau score
masing aspek. Jadi, ada titik ordinat strength, ordinat weakness, ordinat
opportunity dan ordinat threat yang kemudian ditarik garis putus-putus. Dan
berguna untuk mengetahui aspek mana yang perlu dipertahankan serta
diminimalisir dari organisasi atau perusahaan tersebut. Sedangkan
penggambaran yang kedua adalah penempatan ordinat perhitungan komulatif
nilai variabel tiap faktor internal maupun faktor eksternal yang sebelumnya
telah kita hitung yaitu hasil dari strength posture dan competitive posture.
Penggambaran ini berguna untuk mengetahui posisi organisasi atau
perusahaan dalam kuadran serta dalam daerah terluas dari aspek SWOT atau
TOWS.
h. Menentukan strategi dan solusi untuk organisasi atau perusahaan.
Setelah diketahui posisi organisasi atau perusahaan dalam kuadran SWOT
atau TOWS maka dapat diketahui strategi yang harus digunakan oleh
perusahaan tersebut. Apakan strategi OS, strategi ST, strategi WT ataupun
WO yang cocok untuk keadaan organisasi atau perusahaan tersebut. Setelah
mengetahui menggunakan strategi apa maka dapat pula ditentukan solusi
penggunaan metoda manajemen yang akan digunakan dalam menjalankan
organisasi atau perusahaan tersebut.
4.2 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Analisis SWOT atau TOWS
Dalam proses analisa SWOT atau TOWS yang harus diperhatikan tidak
hanya tahapan analisanya saja, namun responden yang terdiri dari sumber daya
manusia atau anggota organisasi atau perusahaan itu sendiri perlu untuk
diperhatikan agar analisis SWOT atau TOWS yang dilakukan dapat memberikan
hasil yang terbaik, sehingga manajerial pun mengetahui secara tepat keadaan
organisasi atau perusahaannya. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada setiap responden analisis ini, antara lain:
23
a. Objektif
Artinya anggota organisasi atau perusahaan tersebut harus bisa memandang
secara netral dan tidak ada rasa mengagungkan organisasinya sendiri. Jangan
menutupi kekurangan yang yang ada dan disertai pemberian nilai secara
subjektif, yaitu sesuai dengan pandangan dan seleranya pribadi.
b. Realistis
Realistis adalah suatu sikap atau tindakan yang bersifat nyata serta
sewajarnya. Sehingga orang yang bersifat realistis adalah orang yang apa
adanya tidak mengkhayal.
c. Rendah hati
Rendah hati adalah sikap seseorang yang tidak sombang akan apa yang ia
miliki, selalu terbuka dalam menerima nasihat, kritik maupun saran dari
siapapun, dimanapun, dan kapanpun tanpa merasa bahwa dirinya lebih baik
dari mereka.
d. Jujur
Jujur adalah keselarasan antara apa yang disampaikan dengan kenyataan yang
ada. Jadi, anggota organisasi atau perusahaan harus menyadari dan
memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan organisasi atau perusahaan
tanpa berbohong.
4.3 Hasil Analisis SWOT atau TOWS Menggunakan Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh
Kearns, (1992) menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak
faktor eksternal (peluang dan tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah
faktor internal (kekuatan dan kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak
isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor-faktor
internal dan eksternal.
24
Tabel 4.1. Matriks SWOT
Dari Tabel 4.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks SWOT yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.
2) Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itu menjadi sebuah peluang.
3) Sel C: Divestment atau Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
4) Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
25
karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi
organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control
(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.
4.4 Hasil Analisis SWOT atau TOWS Menggunakan Pendekatan Kuantitatif
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson
(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung
skor
1) Masing-masing poin faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian
terhadap sebuah poin faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi
penilaian terhadap poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor
sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah
dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah
dan 10 berarti skor yang paling tinggi.
2) Masing-masing poin faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan.
Artinya, penilaian terhadap satu poin faktor adalah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan poin faktor lainnya.
Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya poin faktor) dibagi dengan
banyaknya jumlah poin faktor).
b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor
O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik
pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai
atau titik pada sumbu Y.
c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran
SWOT.
26
Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran
SWOT:
Tabel 4.2 Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT
27
Dari Gambar 4.1 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks kuadran
SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
2) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi
akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada
strategi sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi,
artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab,
strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
4) Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi
Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis.
Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini
dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
28
4.5 Strategi
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari gambar 5.1
dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya
masing-masing, yakni sebagai berikut:
Tabel 4.3 SWOT Strategic Issues
Dari Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bagaimana Matriks TOWS yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Analisis seluruh faktor internal dan eksternal yang ada. Dari matriks tiga
dapat dihasilkan empat macam strategi organisasi dengan karakteristiknya
masing-masing, yakni sebagai berikut:
a. Strategi SO adalah strategi yang harus dapat menggunakan kekuatan sekaligus
memanfaatkan peluang yang ada.
b. Strategi WO adalah strategi yang harus ditunjukkan untuk mengurangi
kelemahan yang dihadapi dan pada saat yang bersamaan memanfaatkan
peluang yang ada.
c. Strategi ST adalah strategi yang harus mampu menonjolkan kekuatan guna
mengatasi ancaman yang mungkin timbul.
d. Strategi WT adalah strategi yang bertujuan mengatasi hambatan serta
meminimalkan dampak dari ancaman yang ada.
29
BAB V
SIMULASI ANALISIS SWOT dan TOWS
30
Keberadaan rumpun ilmu kesehatan
ANCAMAN (THREATS)
Pertumbuhan industri rumah sakit dan munculnya jejaring RS asing
Ketidakpastian kebijakan dan dukungan suprasistem belum berjalan optimal
Perkembangan budaya masyarakat yang lebih menuntut terhadap pelayanan
dan pendidikan
Sistem rujukan nasional yang belum tertata
Penugasan layanan publik yang membebani anggaran
Ketidakpastian pendanaan dari suprasistem
KEKUATAN (STRENGTH)
Status Rumah Sakit “X” yang sudah BLU
Status dan reputasi Rumah Sakit “X” & di tingkat nasional, internasional, dan
international acrreditation (JCI)
Engagement staf medik dan non-medik yang tinggi
Staf medik dengan kualifikasi paling tinggi di bidangnya dan mempunyai
integritas yang tinggi di Indonesia
Peserta didik PPDS yang berkualitas tinggi
Sudah memiliki layanan multi unggulan
Kesamaan visi dan keharmonisan Rumah Sakit “X”
KELEMAHAN (WEAKNESS)
Belum meratanya tingkat kematangan organisasi dan proses bisnis
departemen
Sarana &prasarana terbatas, termasuk kemampuan dan biaya operasional
pemeliharaan
Proses bisnis pendidikan dan layanan yang masih belum seamless
Soft skill staf medik dan staf non-medik secara umum yang belum memadai
Sistem manajemen kinerja yang belum inherent pada semua lini
Remunerasi yang belum sepenuhnya berlaku
Level integrasi IT yang masih rendah
31
Inefisensi pemanfaatan (pengendalian biaya belum tumbuh) sedangkan
sumber daya finansial terbatas
Penguasaan metodologi pendidikan kedokteran masih lemah
32
INTERNAL
NO STRENGTH BOBOT NILAI SKOR
1 Status Rumah Sakit “X” yang sudah BLU 11.3 3 0.339
33
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel opportunity hingga weakness, posisi
bersaing Rumah Sakit “X” untuk periode tahun 2015 – 2019 berada di kuadran I pada
diagram kartesius. Walaupun total skor kekuatan lebih besar dari kelemahan, namun
selisih atau resultante antara keduanya dinilai belum cukup besar. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa strategi Rumah Sakit “X” masih perlu memfokuskan pada
penguatan mutu kelembagaan dan pengembangan pasar sasarannya sebagai arah
strategis yang ditekankan dalam mewujudkan visinya hingga tahun 2019. Patut
dicatat di sini bahwa di waktu yang lalu periode tahun 2010-2014, Rumah Sakit “X”
dan berada di posisi di kuadran II diagram kartesius. Hal ini mengindikasikan bahwa
ada kemajuan berarti selama 4 (empat) terakhir membangun mutu kelembagaan bagi
Rumah Sakit “X”. Namun demikian Rumah Sakit “X” masih perlu terus menguatkan
mutu kelembagaannya karena hasil evaluasi pencapaian renstra Rumah Sakit “X” dan
periode tahun 2015-2019 menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan untuk
menata kembali mutu kelembagaan Rumah Sakit “X”, dan upaya penataan ini
menjadi suatu keniscayaan terlebih dalam perjalanan mewujudkan bingkai AHS pada
kurun waktu tahun 2015-2019. Dan alasan ini pula yang menunjukkan mengapa
sumbu X pada diagram kartesius, yang menggambarkan resultante upaya kekuatan
terhadap kelemahan Rumah Sakit “X”, dinilai belum cukup besar pada kurun waktu
tahun 2015 – 2019.
Diagram Kartesian Pilihan Prioritas Rumah Sakit “X”- 2015-2019
GRAFIK SWOT/TOWS
5
4
3
2
1
0
-4 -3 -2 -1 -1 0 1 2 3 4 5
-2
-3
-4
34
5.2 Analisis TOWS
Berdasarkan posisi bersaing Rumah Sakit “X” untuk periode tahun 2015-
2019, maka analisa TOWS dilakukan dengan menekankan arah strategis pada
penguatan mutu kelembagaannya. Setiap sel matriks TOWS diisi oleh sasaran strategi
yang menunjukkan prioritas strategis yang dipilih oleh Rumah Sakit “X” pada kurun
waktu tahun 2015-2019 dalam menghadapi salah satu dari 4 (empat) keadaan berikut.
a. memanfaatkan strength tertentu untuk menghadapi suatu threat
b. memanfaatkan strength tertentu untuk menggapai opportunity
c. meminimasi atau meniadakan weakness tertentu dengan menghadapi threat
tertentu
d. meminimasi atau meniadakan weakness tertentu dengan memanfaatkan
opportunity tertentu
35
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan analisis, didapatkan hasil bahwa pada tabel opportunity
hingga weakness, posisi bersaing Rumah Sakit “X”& untuk periode tahun 2015 –
2019 berada di kuadran I pada diagram kartesius. Kondisi ini mengindikasikan bahwa
strategi Rumah Sakit “X” masih perlu memfokuskan pada penguatan mutu
kelembagaan dan pengembangan pasar sasarannya sebagai arah strategis yang
ditekankan dalam mewujudkan visinya hingga tahun 2019. Perlu diketahui bahwa di
waktu yang lalu periode tahun 2010- 2014, Rumah Sakit “X” dan berada di posisi di
kuadran II diagram kartesius. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kemajuan berarti
selama 4 (empat) terakhir membangun mutu kelembagaan bagi Rumah Sakit “X”.
Olah karena itu, organisasi disarankan untuk segera melakukan strategi
taktisnya dalam menghadapi keadaan tersebut, yaitu:.
a. Memanfaatkan strength tertentu untuk menghadapi suatu threat
b. Memanfaatkan strength tertentu untuk menggapai opportunity
c. Meminimalisir atau meniadakan weakness tertentu dengan menghadapi threat
tertentu
d. Meminimalisir atau meniadakan weakness tertentu dengan memanfaatkan
opportunity tertentu
36
CONCLUSION
37
DAFTAR PUSTAKA
38