PENDAHULUAN
Riset operasi atau manajemen sains adalah aplikas teknik-teknik metode ilmiah, dan
sebagai peralatan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang melibatkan
sistem-sistem dan juga sebagai sistem kontrol dari operasi dengan penyelesaian solusi
masalah-masalah yang sedang dihadapi. Jaringan adalah sebuah graf berarah yang
sederhana yang mempunyai sumber dan tujuan yang setiap sisi mempunyai kapasitas.
Di dalam jaringan terdapat beberapa model yang bisa digunakan untuk membantu
memecahkan masalah-masalah, diantaranya adalah model distribusi kendali, model
rentang jaringan minimum, model rute terpendek, dan model aliran maksimum.
Aliran maksimum merupakan salah satu bahasan atau materi jaringan yang bertujuan
untuk mengetahui kapasitas maksimum dari suatu aliran tertentu. Model aliran
maksimum (maximum flow), sesuai dengan namanya adalah sebuah model yang dapat
digunakan untuk mengetahui nilai maksimum aliran di dalam sebuah sistem jaringan.
Contoh aliran maksimum pada sebuah jaringan adalah jaringan listrik, pipa saluran,
dan jalur lalu lintas. Kapasitas pada setiap jaringan akan membatasi jumlah arus atau
aliran yang melewatinya.
BAB II
LANDASAN TEORI
maksimum yang dapat mengalir pada sebuah jaringan yang hanya memiliki satu
sumber dan satu tujuan, dengan jumlah rute yang ada. Aliran maksimum adalah
sebuah model yang dapat digunakan untuk mengetahui nilai maksimum seluruh arus
di dalam sebuah sistem jaringan. Contoh aliran maksimum pada sebuah jaringan
adalah jaringan listrik, saluran pipa, pendistribusian barang, dan lintasan lalu lintas.
Kapasitas pada setiap jaringan akan membatasi jumlah arus atau aliran yang
arus yang melewati jaringan dalam sebuah sistem jaringan (Hillier dan Lieberman,
2001). Berikut ini beberapa jenis aplikasi khusus dari masalah aliran maksimum:
pabrik pelanggan.
pabrik-pabrik.
∑ 𝑓si − ∑ 𝑓is = w
𝑖 𝑖
∑ 𝑓ti − ∑ 𝑓it = −w
𝑖 𝑖
∑ 𝑓ji − ∑ 𝑓ij = 0
𝑖 𝑖
2.3 PEMBAHASAN
Penyelesaian :
Pada jaringan di atas diketahui kapasitas pada masing-masing sisi yaitu e(A, B) =
15, e(A, C) = 15, e(B, C) = 2, e(B, E) = 10, e(B, D) = 6, e(C, D) = 3, e(C, F) = 8,
e(D, E) = 3, e(D, F) = 4, e(F, E) = 10, e(E, Z) = 15, dan e(F, Z) = 15
1. Misal kita aliri arus sebesar 10, diperoleh FAB = 10, FAC = 5, FBC = 1, FBE = 3,
FBD = 1, FCD = 2, FCF = 4, FDE = 1, FDF = 2, FFE = 3, FEZ = 7, FFZ = 3. Arus ini
blm maksimum.
2. Misal kita aliri arus sebesar 15, diperoleh FAB = 10, FAC = 5, FBC 2= , FBE = 5,
FBD = 3, FCD = 2, FCF = 5, FDE = 2, FDF = 3, FFE = 2, FEZ = 9, FFZ = 6. Arus ini
blm maksimum.
3. Misal kita aliri arus sebesar 17, diperoleh FAB = 10, FAC = 7, FBC=2, FBE = 5, FBD
= 3, FCD = 3, FCF = 6, FDE = 3, FDF = 3, FFE = 5, FEZ = 13, FFZ =4. Aliran belum
maksimum.
4. Misal kita aliri arus sebesar 20, diperoleh FAB =10 , FAC = 10, FBC 1= , FBE = 7,
FBD = 2, FCD = 3, FCF = 8, FDE = 1, FDF = 4, FFE = 3, FEZ = 11, FFZ =9. Aliran
belum maksimum.
5. Misal kita aliri arus sebesar 22, diperoleh FAB = 11, FAC = 11, FBC = 0, FBE = 8,
FBD = 3, FCD = 3, FCF = 8, FDE = 2, FDF = 4, FFE = 2, FEZ = 12, FFZ =10. Aliran
belum maksimum.
6. Misal kita aliri arus sebesar 24, diperoleh FAB = 14, FAC = 10, FBC =1 , FBE = 9,
FBD = 4, FCD = 3, FCF = 8, FDE = 3, FDF = 4, FFE = 1, FEZ = 13, FFZ =11. Aliran
belum maksimum.
7. Misal kita aliri arus sebesar 25, diperoleh FAB = 14, FAC = 11, FBC =0 , FBE =
10, FBD = 4, FCD = 3, FCF = 8, FDE = 3, FDF = 4, FFE = 2, FEZ = 15, FFZ =10.
8. Misal kita aliri arus sebesar 26, diperoleh FAB = 14, FAC = 11, FBC = 0, FBE = 10,
FBD = 4, FCD = 3, FCF tidak dapat dialiri arus karena arus yang diberikan lebih
besar dari kapasitasnya dan dari simpul C tidak dapat dialiri arus ke simpul lain
kecuali simpul D.
9. Misal kita aliri arus sebesar 26, diperoleh FAB = 15, FAC = 10, FBC = 0, FBE = 10,
FBD = 5, FCD = 3, FCF = 8, FDE = 3, FDF tidak dapat dialiri arus karena arus yang
diberikan lebih besar dari kapasitasnya dan dari simpul D tidak dapat dialiri arus
ke simpul lain kecuali simpul F.
Jadi pada jaringan pada gambar 8 diperoleh aliran maksimum sebesar 25.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN