Anda di halaman 1dari 21

Nama : Dhea Yasmin Athillah

NPM : 200110180184
Kelas : B

SENARAI
o Agrostology
Suatu ilmu yang mempelajari berbagai rumput; klasifikasi, manajemen dan
pemanfaatannya.
o Air perkolasi
Proses mengalirnya air secara gravitasi dari lapisan tanah ke lapisan bawahnya,
sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.
o Annual
Tanaman yang biasanya germinates, bunga, dan mati dalam satu tahun atau musim.
o Asam prussik
Salah satu bahan yang digunakan dalam beberapa jenis perang kimia.
o Bagase
Limbah padat industri gula tebu yang mengandung serat selulosa yang dapat dibuat
pulp.
o Biji
Bakal biji dari tumbuhan berbunga yang telah masak.
o Bioteknologi
Cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan mahluk hidup maupun produk dari
mahluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
o Bloat
Bentuk gangguan pencernaan yang ditandai dengan akumulasi gas yang berlebihan di
rumen.
o Browse
Memakan daun, ranting, atau tumbuh-tumbuhan tinggi lainnya.
o Bulky
Sifat fisik dimana sifat tersebut mengambil banyak tempat sehingga sulit untuk
dipindahkan karena berat dan sifat fisiknya agak kaku.
o Bunch type
Tipe tumbuh kerdil
o BUS
Baru, unit, dan seragam
o Cash crop
Tanaman tunai; tnaman kontan
o Climax
Klimaks
o Cut and carry system
Sistem potong angkut
o Cut and serve system
Sistem potong sajikan
o Cyanida
Senyawa kimia yang mengandung gugus siano C≡N, dengan atom karbon terikat-tiga
ke atom nitrogen
o DAS
Daerah Aliran Sungai (disingkat DAS, bahasa Inggris: drainage basin) ialah suatu
kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air yang berasal dari air hujan
yang jatuh, terkumpul dalam kawasan tersebut.
o Defoliasi
Pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah.
o Design vegetasi
Istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan di suatu tempat tertentu, mencakup
baik perpaduan komunal dari jenis-jenis flora penyusunnya maupun tutupan lahan
(ground cover) yang dibentuknya
o Distribusi produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau
menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen
o Drainase tanah
Kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air yang berada dalam
tanah maupun pada permukaan tanah
o Farm crops
Keberadaan tanaman pakan sudah sebagai tanaman budidaya yang sengaja ditanam,
dipelihara, dan selanjutnya diambil hasilnya
o Flying herd system
Kawanan sapi perah yang dipelihara hanya untuk produksi susu, semua anak sapi
dijual atau dibuang dan semua penggantian
o Forage
hijauan yang umurnya masih muda atau sebelum berbunga (stage of maturity) yang
diberikan kepada ternak dalam bentuk fresh, umumnya berasal dari campuran rumput,
legume dan tanaman lain
o Grass tetany
Suatu penyakit metabolik pada ternak sapi baik sapi perah maupun sapi potong,
terutama pada kebuntingan tua atau sedang pada puncak laktasi, merumput pada
ladang rumput yang subur dan diberikan pupuk secara intensif
o Grassland agriculture
Usaha tani padangrumput
o Gulma
Tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan
o Hasil sampingan industriagro
Alternatif bahan baku pakan
o Hay
Hijauan pakan yang dikeringkan
o Herbage
Hijauan bagian tanaman yang lunak
o Hijauan
Bagian tumbuhan yang dijadikan pakan hewan
o Hubungan individu
Interaksi antara individu
o Hubungan kompetitif
Interaksi yang disertai persaingan yang akan mempengaruhi tercapainya keunggulan
o Hubungan komplementer
Barang yang memiliki hubungan, bisa saling melengkapi atau saling menggantikan
o Hypomagnesium
Kondisi magnesium didalam tubuh rendah
o International grassland conggres
Kongres yang membahas tentang kemajuan ilmu padang rumput
o Jerami
Hijauan berupa rumput yang telah diambil bijinnya
o Kebun pakan
Dibuat untuk mengkoleksi tanaman-tanaman yang termasuk kedalam hijauan
o Kelas lahan
Jenis dan sifat tanah
o Komposisi kimia
Sifat kimia tertentu yang terkandung dalam tanaman
o Konsentrat
Bahan pakan pelengkap kebutuhan nutrisiternak sebagai sumber protein dan energi
o Lahan pengangonan
Lahan milik pemerintah yang dipakai masyarakat untuk bertani
o Lahan miskin
Lahan yang miskin akan nutrisi
o Lapisan oleh tanah
Lapisan tanah paling atas yang menjadi bagian dari kehidupan organisme
o Lapisan subsoil
Lapisan tanah yang ada dibawah topsoil
o Legume cover crop
Tanaman penutup tanah (jenis legum)
o Limbah tan. Pangan
Limbah yang digunakan untuk pakan hewan ternak
o Molases
Tetes tebu yang masih mengandung gula dan asam-asam organik
o Monogastrik
Lambung sederhana
o Nilai ekonomi
Nilai yang memiliki keuntungan finansial
o Nilai nutrisi
Kandungan nutrisi yang dibutuhkan organisme
o Nitrat
Bentuk utama nitrogen, merupakan nutrient utama bagi pertubuhan tanaman dan algae
o Padang rumput
Dataran tanpa pohon berisi tanaman rumput tanpa tanaman berkayu
o Palatabilitas
Tingkat kesukaan hewan ternak untuk mengonsumsi suatu bahan pakan
o Peternakan diawang-awang
Peternakan yang hanya mengandalkan pakan dari sisa sisa hasil pertanian
o Plasma nutfah
Substansi pembawa sifat keturunan dapat berupa organ tubuh
o Pola penanaman
Penanaman pada lahan dengan mengatur susunan tata letak dan jenis tanaman
o Produksi hijauan berkelanjutan
Upaya penyediaan pakan hijauan secara berkelanjutan
o Ratio daun-batang
Perbandingan ukuran tinggi daun dan batang
o Rhizobium
Genus bakteri tanah gram negative yang memfiksasi nitrogen
o Rhizome
Batang tumbuhan yang terletak dipermukaan/bawah tanah
o Ruminansia
Hewan yang bisa (memamah makan) dua kali
o Salinitas
Kadar keasinan/kadar garam yang terlarut dalam air
o Semak
Tanaman berumpun batang pendek
o Silase
Pakan berkadar air tinggi hasil fermentasi
o Sitem pertanaman
Sistem yang menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas produksi
tanaman
o Sobekan rumpun
Bibit hijauan hasil potongan batang
o Sod type
Tipe-tipe rumput
o Soilage
Rumput potong
o Soilage crop
Kumpulan potongan rumput
o Stek batang
Upaya memperbanyak tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman
(akar,daun,batang)
o Stolan
Geragih, batang yang tumbuh menyamping dan ruasnya tumbuh bakal tanaman baru
o Struktur tanah
Susunan dari fraksi pasir, liat dan debu yang terbentuk secara alami
o Suplemen
Makanan tambahan yang mengandung nutrisi,vitamin,dan mineral
o Tanaman budidaya
Tanaman yang dipelihara dilahan tertentu untuk nantinya diambil manfaatnya
o Tanaman herbaceous
Tanaman yang memiliki batang yang lunak dan berair
o Tanaman pakan
Sumber serat kasar, energi, dan protein
o Tanaman pakan penggembalaan
Tanaman sumber serat pakan, energi, dan protein yang diproduksi untuk pakan ternak.
o Tanaman pakan potongan
Tanaman yang pembibitannya dari hasil pemotongan
o Tanaman penutup lahan
Tanaman yang ditanam untuk melindungi permukaan tanah dari ancaman kerusakan
o Tanaman pohon
Tanaman berkayu yang memiliki batang dan cabang
o Tanaman umbi
Tanaman yang akar atau batangnya berubah bentuk morfologi mengalami
pembengkakan
o Tingkat kecernaan
Daya cerna tanaman untuk menyerap nutrien
o Tingkat naungan
Daya naung tumbuhan terhadap lingkungan yang ekstrim

TUGAS dan LATIHAN


1. Jelaskan hijauan berdasarkan asal/sumber diperolehnya! Bagaimana sistem-
sistem produksi tanaman di Indonesia?
Jawab :
Berdasarkan pada asal atau sumber hijauan pakan diperoleh dapat
digolongan menjadi 3 golongan besar, yaitu: padang rumput, kebun tanaman
pakan, dan limbah tanaman pangan dan hasil sampingan industriagro.
Padang rumput di Indonesia merupakan padang rumput dengan tanaman
berkayu hasil dari degradasi climax dari hutan, mungkin disebabkan oleh kondisi
yang kering dan pembakaran lahan setiap tahunnya.
Kebun tanaman pakan atau tanaman pakan yang ditanamnya dapat
dikategorikan pada
kelompok tanaman herbaceous, tanaman umbi , dan tanaman pohon dan semak
(browse). Tanaman pakan yang berupa herbaceous biasanya jenis rerumputan
dan leguminosa, seperti rumput gajah, rumput, bengala, tebu, jagung, dan
sorgum, kacang hiris, stylo, dan masih banyak lagi. Tanaman umbi biasanya
adalah singkong dan ubi jalar. Tanaman semak atau pohon biasanya adalah
lamtoro, kaliandra, gamal, hahapaan, turi, jayanti, dan masih banyak lagi.
Limbah tanaman pakan biasanya meliputi: dedak dan jerami padi, batang dan
daun pisang, jerami jagung, jerami sorgum, daun singkong, bagase, molases, dan
pucuk tebu. Selain itu, hasil sampingan dari industriagro juga banyak digunakan
seperti bungkil biji karet, bungkil inti sawit, dan masih banyak lagi, limbah
industriagro sering digunakan sebagai bahan pakan untuk pembuatan
konsentrat .
Berdasarkan banyaknya/tingkat input yang diberikan dalam produksi
hijauan, sistem produksi hijauan di Indonesia dapat digolongkan pada beberapa
kelompok, antara lain:
 Sistem padang rumput permanen ekstensif
 Sistem padang rumput permanen semi intensif
 Sistem tanaman pakan musiman semi intensif
 Sistem tanaman pakan permanen intensif

2. Coba cari perkembangan terbaru dalam pengembangan ilmu hijauan makanan


ternak! Artikelnya berupa review dan akan menjadi topik bahasan masing-
masing
Jawab :
Tahun : 2017
Penulis : Saiful Helmi
Judul : Pengembangan Multi Hijauan Makanan Ternak Mendukung UPSUS
SIWAB
Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB)
yang dicanangkan pemerintah melalui peraturan Menteri Pertanian Nomor
48/Permentan/ PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan
Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada
tanggal 3 Oktober 2016 menyita perhatian masyarakat indonesia. Bagai mana tidak,
usaha untuk mencapai swasembada daging terus saja bergulir namun arah peternakan
yang lebih baik masih sebatas asa. Mudah-mudahan tekat pemerintah yang
diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp 6 triliun. Dana tersebut berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Kredit Usaha Rakyat (KUR)
maupun dari swasta kali ini dapat membawa perubahan yang signifikan pada
peternakan khususnya pada tahun 2026 kedepan. serta mewujudkan Indonesia yang
mandiri dalam pemenuhan pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Namun perlu dicermati bahwa program Siwab bukan hanya penambahan
semen beku dan halnya inseminasi buatan saja tapi juga erat hubungannya dengan
ketersediaan pakan. Hijauan merupakan bahan utama pakan ternak ruminansia, bila
pemberiannya maksimal akan memberikan dampak yang baik, seperti pertumbuhan
hewan ternak yang maksimal sehingga siap untuk di Inseminasi Buatan (IB) atau
Intensifikasi Kawin Alam (INKA).
Berikut ada berbagai jenis hijauan makanan ternak yang mempengaruhi keragaan
ternak, antara lain :

Rumput Gajah (Pennisetum purpureum).


Merupakan rumput yang telah lama dikembangkan sebagai hijauan
unggulan. Banyak yang sudah mengenal rumput gajah, namun tidak ada salahnya kita
menggali kembali potensi yang terkandug didalamnya untuk dibudidayakan terutama
oleh calon-calon peternak (new comer) dalam industri peternakan. Rumput Gajah
termasuk jenis hijauan yang berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini berasal dari
Afrika, perennial, dan dapat tumbuh setinggi 3-4,5 meter. berbentuk rumpun dengan
perakaran serabut yang kompak, dan terus menghasilkan anakan bila dipangkas secara
teratur sehingga cocok sebagai pencegah longsor, lebar rumpun hingga 1 meter.
Pelepah daun gundul hingga berbulu pendek; helai daun bergaris dengan dasar yang
lebar, ujungnya runcing. Panjang daun 16–90 cm dan lebar daun 8–35 mm, berbatang
tebal dan keras serta berbunga seperti es lilin.
Rumput gajah dapat hidup diberbagai tempat antara 0 – 3000 dpl, tahan
lindungan dan butuh tanah yang subur. Curah hujan untuk pertumbuhan yang baik
adalah 1000 mm/thn. Jenis tanah yang baik untuk mendukung pertumbuhan adalah
struktur tanah ringan, sedang sampai berat. Tanaman ini agak toleran terhadap tanah
asam dan alkalis serta bias tumbuh baik pada tanah yang asin. Penanaman rumput
gajah dapat dilakukan secara monokultur ataupun interkultur dengan tanaman tahunan
sehingga dapat diperoleh manfaat ganda.

Beberapa Varietas rumput gajah


Varietas afrika, ditandai dengan batang dan daun yang kecil, tumbuh tegak,
berbunga dan produksi lebih rendah jika dibandingkan dengan rumput varietas hawai.
Varietas hawai, ditandai dengan batang dan daun yang lebar, pertumbuhan rumpun
sedikit menyebar, produksi cukup tinggi, dan berbunga.

Cara Menanam dan Budidaya Rumput Gajah


Rumput gajah dapat memperbanyak diri melalui biji, namun sebagai
produksi tanam terlalu sulit. Rumput gajah lebih mudah ditanam dengan stek batang
dari stolon. Bahan stek berasal dari batang yang sehat dan tua, dengan panjang stek 20
– 25 cm (2 – 3 ruas atau minimal 2 buku atau mata) dengan jarak tanam bervariasi 60
x 75 cm, 60 x 100 cm, 50 x 100 cm, 75 x 100 cm. Hal ini juga sangat ditentukan oleh
kesuburan tanah. Pada tanah yang subur jarak tanam diperlebar sebab pada umur
beberapa bulan saja anakan rumput menyebar dan cepat menutup tanah. Rumput ini
juga dapat ditanam bersama dengan jenis leguminose seperti Centrosema pubescens.
Ingatlah bahwa jenis leguminose biasanya menambahkan nitrogen ke dalam tanah,
karena adanya bakteri dalam bintil-bintil akar. Sedangkan rumput itu sendiri
memerlukan nitrogen dari dalam tanah dengan jalan menghisap nitrat atau ammonia
yang larut dalam air.
Sebagai bahan referensi bisa digunakan 17.000 bahan stek untuk lahan seluas 1 hektar
untuk bibit yang berasal dari sobekan anakan sebaiknya berasal dari rumpun yang
sehat, banyak mengandung akar dan calon anakan baru.

Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan
6 bulan kemudian dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektar
nya. Pupuk N diberikan 200 kg. ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4
kali pemotongan. Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun.

Rumput gajah memiliki produksi biomassa tinggi, sekitar 40 ton / ha / tahun dan dapat
dipanen 4-6 kali per tahun. Jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun, biasanya sudah
tidak responsive lagi dan harus dilakukan peremajaan.

Masa Pemanenan Rumput Gajah

Panen pertama pada rumput gajah dapat di lakukan pada umur 50 – 60 hari setelah
tanaman mencapai tinggi 1 m. Panen selanjutnya setiap 40 hari sekali pada musim
hujan dan 60 hari sekali pada musim kemarau. Tinggi potongan dari permukaan tanah
antara 10-15 cm. Produksi hijauan rumput gajah antara 100-200 ton rumput
segar/hektar/tahun. Alangkah lebih baik kalau sehabis pemanenan rumput gajah diberi
pupuk, pupuk dapat berupa pupuk kimia (urea, npk, tsp/kcl) ataupun pupuk alami
(kotoran kambing). Sehingga pertumbuhan rumput itu akan semakin bagus
dikemudian hari.

Kandungan Gizi/Nutrisi

Kandungan rumput gajah terdiri atas; 19,9 % bahan kering (BK), 10,2 % protein kasar
(PK), 1,6 % lemak, 34,2 % serat kasar, 11,7 % abu, dan 42,3 % bahan ekstrak tanpa
nitrogen (BETN).

Rumput Odot/Gajah mini merupakan salah satu tanaman yang disukai ruminansia,
Cirinya antara lain daun lembut, ruas batang pendek relatif empuk, tinggi berkisar 50-
100 cm. Rumput ini pada awalnya dikembangkan di Florida Amerika Serikat dengan
nama (Pennisetum purpureum cv. Mott). Namun di masyarakat kita menyebutkanya
rumput odot, nama yang diambil dari nama orang yang memasukan jenis rumput ini
ke Indonesia.

keunggulan rumput odot sendiri adalah :

Batang relatif pendek dan empuk, pertumbuhannya relatif cepat, sangat disukai
ruminansia, daun lembut dan tidak berbulu, mampu beradaptasi dengan kondisi lahan,
tidak memerlukan perawatan khusus, dalam satu rumpun terdapat 50-80 batang.

Nutrisi yang terkandung dalam rumput Odot :


kadar lemak daun 2.72%
2. kadar lemak batang 0.91
3. CP daun 14.35%
4. CP batang 8.1 %
5. Digestibility daun 72.68%
6. digestibility batang 62.56%
7. Protein kasar 14 %

Cara menanam rumput odot :


Penanaman dari stek

Bibit odot dari ruas/batang dipotong sepanjang 15-25 cm lalu benamkan ke


lahan.sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar yaitu
pupuk kandang. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan sinar matahari.

Pola Tanam

Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput gajah odot saja

Tanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek rumput ini bisa ditanam
sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan yang lain, dipematang
sawah atau disela sela tanaman perkebunan dengan memperhatikan intensitas
matahari

Rumput ini juga bisa digunakan untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada
tanah.

Cara Penanaman

Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari tanaman gulma dan semak
belukar

Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan tinggi 20 cm

Tanam bbit rumput berupa stek minimal 3 ruas dan 2 ruas ditanam didalam tanah di
tengah gundukan

Jarak tanaman dalam barisan 50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm

Pemupukan

Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan jumlah 3
ton/ha.
Untuk mempercepat pertu pertumbuhan dapat dilakukan pemupukan pada umur 15
hari setelah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 6 0 kg Ha

Pupuk Cair / urine kambing fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk
cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah.

Pemanenan

Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada umur 70-80 hari

Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya ruas batang yang sudah
berukuran 15 cm

Umur panen pada musim penghujan 35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari

Potong pendek sejajar dengan tanah

Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atauditunggu
batangnya sampai dengan 30– 40 cm.

Rumput Bd ( Brachiaria decumbens)

Brachiaria Decumbens atau disebut juga Rumput Signal biasanya ditanam untuk
padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau dikonservasi pada sistem
potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup tanah yang digembalai
pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk menahan erosi pada daerah
yang miring.

Keistimewaan rumput ini adalah tahan hidup di musim kemarau (tahan kering) selain
itu karena mempunyai perakaran yang sangat kuat dan cepat menutup tanah sehingga
dapat mengurangi erosi (Siregar, 1987). Oleh karena itu jenis rumput ini dapat
ditanam di lahan yang terlantar yang umumnya daerahnya kering dan sering memiliki
kemiringan yang terjal, sehingga erosi tanah merupakan masalah utama . Rumput ini
juga memiliki nilai palatabilitas yang cukup bagi ternak ruminansia (L’t Mannne tje
dan Jones, 1992) .

Klasifikasi Rumput Signal/BD

Divisi : Angiospermae, Class : Monocotyledoneae, Ordo : Graminales, Family :


Graminaea, Genus : Brachiaria, Species : Brachiaria Decumbens
Tanaman Rumput Brachiaria Decumbens atau disebut juga Rumput Signal biasanya
ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau
dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup
tanah yang digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk
menahan erosi pada daerah yang miring. Digunakan pada sistem padi dataran tinggi di
sabana Colombia. Dapat memberikan padang penggembalaan penutup untuk
mengontrol Chromolaena odorata di Cina.

Ciri-Ciri rumput Bd

Tumbuh rendah, tegak atau menjalar, membentuk rizoma dan tanaman tahunan
berstolon dengan daun berbulu sedang dan berwarna hijau terang, lebar 7-20 m, dan
panjang 5-25 cm. Daun tumbuh dari stolon yang merambat yang berakar pada buku-
bukunya. Daun pedang lanceolate. Tanda khusus kepala biji dengan 2-7 tandan,
panjang 1-5 cm, ditunjang suatu axis dengan panjang sekitar 10 cm.

Cara Menghitung Produksi dan Kebutuhan Bibit Rumput Bd


Sebagai contoh, luas tanaman rumput BD yang disediakan sebagai sumber bibit seluas
satu hektar. Rumput BD diharapkan dapat memberikan hasil bibit dalam bentuk pols
dan biji. Dari luas lahan tersebut perkiraan produksi bibit dalam bentuk pols adalah
sebanyak 1.500.000 plos. Perhitungan ketersediaan bibit BD dalam bentuk pols
adalah dengan menghitung jumlah pols yang dapat diperoleh dari luas 1 m2, dimana
dari luas 1 m2 tanaman BD dapat diperoleh bibit BD sebanyak 150 pols. Dengan
demikian jumlah produksi bibit BD yang dapat diproduksi adalah 1 ha x 10.000 m2 x
150 pols = 1.500.000 pols

Cara Menanam dan Budidaya Rumput Brachiaria decumbens {Bd}

Persiapan Pengolahan tanah

Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti persiapan untuk penanaman rumput
unggul lainnya . Tanah dicangkul 1-2 kali tergantung keadaan tanah dengan
kedalaman 20-30 cm, lalu diratakan (Soegiri dkk .

1980).

Apabila tanahnya luas dan lahan olahannya datar dapat dilakukan secara mekanis
yaitu dengan cara menggunakan traktor tangan, kemudian tanah dibersihkan dari sisa
tanaman yang tidak berguna (gulma) .

Pemilihan bibit
Pemilihan bibit adalah faktor yang sangat penting dan menentukan dalam budidaya
rumput bede . Bibit yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan setempat dan
mudah dikembangkan serta dikelola, agar diperoleh

mutu dan produksi yang balk. Rumput bede dapat diperbanyak dan dikembangbiakan
dengan pots (anakan) atau biji . Penggunaan pots (anakan) lebih baik karena
disamping cepat tumbuh, juga cepat menyebar dan resiko kematian di lapangan lebih
kecil

Pada penanaman rumput dengan pots dipilih tanaman yang sehat, mempunyai banyak
akar dan calon anakan baru (bagian tepi) . Selain itu bagian ujung vegetatifnya harus
dipotong. Hal ini dimaksudkan agar tanaman

baru tersebut tidak tertampau banyak penguapan atau menghindari pelayuan .

Waktu dan cara tanam

Waktu tanam yang balk adalah awal musim hujan atau pertengahan musim hujan,
karena pertumbuhan awal tanaman rumput bede membutuhkan air lebih banyak. Pada
penanaman dengan pots sebelum bibit ditanam di lapangan, bagian atas pots harus
dipotong terlebih dahulu dan disisakan kirakira 15-20 cm . Akar pots yang terlalu
panjang dapat dipotong untuk memudahkan penanaman. Buat lubang tanam sedalam
10-15 cm, lalu dimasukan bibit bede (2-3 batang setiap lubang) dengan posisi tegak
lurus, kemudian ditutup dengan tanah bekas membuat lubang tanam (tanah lapisan
atas berada di bawah dan sebaliknya) hal ini dilakukan karena lapisan atas Iebih
subur, gembur dan banyak mengandung kompos yang penting bagi hara tanaman.

Cara tanam atau sistem tanam pada rumput bede dapat dilakukan dengan cara tunggal
(rumput bede seluruhnya), campuran (rumput bede dengan legum herba dan sistem
Iorong/alley cropping (rumput bede dengan legume pohon) .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman rumput bede dengan kaliandra


produksi tertinggi dicapai pada jarak 6 m (1550,76 gr) dan 2 m (1470,83 gr). Pada
penanaman rumput bede dengan glirisidia produksi tertinggi dicapai pada jarak 2 m
(1395,84 gr) dan 4(1) m (1364,34 gr).

Sedangkan pada penanaman rumput bede dengan flemingia produksi tertinggi pada
jarak 3 m (1119,45 gr) dan 2 m (1024,59 gr) .

Jarak tanam dan sistem tanam

Jarak tanam yang sering digunakan untuk penaman rumput bede adalah : 30×30 cm
atau 40x4Ocm (AKK, 1983)
Kebutuhan benih dan bibit tiap hektarnya adalah

Menggunakan bibit pols, tergantung jarak tanam yang dipergunakan mencapai +


40.000 – 60.000 pols.
Menggunakan biji/benih kira-kira 2-4 kg/ha . Per kilogram berat biji bede cv .
Basilisk mengandung lebih kurang 450000 butir/kg .
Rumput bede dapat ditanam tunggal atau campuran dengan leguminosa herba . Jenis
legum yang cocok (kompatibel) adalah Stylosanthes, Centrosema, Pueraria dan
Desmodium heterophyllum (Skerman, 1990) .

Pemupukan

Tujuan pemupukan adalah memberikan zat hara makanan dalam tanah yang
digunakan tanaman, untuk memperbaiki struktur 4anah, sehingga diharapkan akan
meningkatkan produksi rumput baik kuantitas maupun kualitasnya .
Tanaman rumput bede sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen, karena itu
rumput bede membutuhkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen banyak, baik dari
pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) maupun pupuk
inorganik/pupuk buatan (Urea, Zwavelziur Amoniak/ZA) .

Pemupukan dasar untuk rumput bede dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah .
Dosis pemupukan disesuaikan dengan kesuburan tanah, karena penggunaan pupuk
buatan yang terlalu tinggi akan meracuni tanah dan tanaman.

Dosis pemupukan untuk rumput bede yang sering digunakan adalah :

Pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha/th, diberikan bersamaan dengan pengolahan


tanah .

Pupuk Triple Super Posfat/TSP, KCL atau ZK (Zwalvelziur Kali) sebanyak 150-200
kg/ha/th, diberikan sebelum atau bersamaan tanam sebagai pupuk dasar.

Pemupukan dengan Urea sebanyak 250-300 kg/ha/th, diberikan setelah rumput


berumur 2 minggu setelah tanam di lapangan.

Pemupukan lanjutan diberikan setiap selesai potong/defoliasi dengan pupuk urea


sebanyak 50 kg/ha/potong dengan cara disebar atau dibenam dalam tanah.

Pemeliharaan Rumput Bede

Faktor pemeliharaan tanaman akan menentukan terhadap hasil produktivitas tanaman.


Pada awal penanaman perlu dilakukan pemeliharaan yang intensif, terutama
penyiangan . Setelah pertumbuhan merata, pemeliharaan rumput bede termasuk
mudah karena setelah membentuk hamparan yang lebat dan menutup tanah bisa
bersaing dengan gulma .

Waktu dan Cara Panen Rumput BD

Untuk menjamin pertumbuhan rumput bede yang optimal dengan kandungan gizi
tinggi maka defoliasi atau panenan harus dilakukan pada periode yang tepat. Panenan
pada rumput bede bisa dilakukan dengan

pemotongan atau penggembalaan ternak . Pemotongan atau penggembalaan pertama


dapat dilakukan setelah

tanaman rumput bede berumur 2 bulan bila keadaan memungkinkan (cukup hujan)
dengan tujuan untuk meratakan dan merangsang pertumbuhan akar tanaman .

Pemotongan/penggembalaan berikutnya dilakukan setiap 5-6 minggu (40 hari) pada


musim hujan, sedangkan musim kemarau diperpanjang sampai 8 minggu (60 hari) .
Tinggi potong rumput bede biasanya 5-15 cm dari

permukaan tanah pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau biasanya lebih
dari 15 cm dari permukaan tanah .

Dengan pengolahan tanah yang balk, pemupukan yang tepat serta interval potong
yang cocok rumput bede dapat menghasilkan produksi segar 171 ton/ha/th dengan
produksi kering 36,1 ton/ha/th dengan interval potong 6 minggu (Siregar, 1987) . Di
Koronivia, daerah basah Fiji, menghasilkan 34,1 ton/ha/th bahan kering, sedangkan di
kepulauan Solmon dicapai produksi bahan kering 30,0 tonlha/th (Skerman, 1990)

Jika rumput ini dipergunakan sebagai rumput gembala, ternak dilepas saat rumput
bede berumur 2 bulan setelah tanam di lapangan, setelah berumur 2 bulan biasanya
akar rumput sudah cukup kuat sehingga Iebih tahan injakan dan renggutan .
Penggembalaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 40 had pada musim hujan dan 60
had pada musim kemarau . Di Colombia dengan penggembalaan sapi 2 ekor/ha pada
rumput bede dapat menghasilkan pertambahan bobot badan 0,60 kg/hari (Crowder
dkk ., 1970) .

Hasil analisis bahan kering rumput bede di Kenya menunjukkan persentase protein
kasar 11,2, serat kasar 28,0, abu 9,9 . Di Indonesia lokasi Sumatera Utara persentase
protein kasar 8,3 serat kasar 38,3 abu 10,6

(Batubara dan Manurung, 1990).

Rumput Brachiaria humidicola (Bh)


Cara Menghitung Produksi dan Kebutuhan Bibit Rumput Bh
Sebagai Contoh, luas tanaman rumput Bh yang disediakan sebagai sumber bibit seluas
0,75 hektar. Rumput BH diharapkan dapat memberikan hasil bibit dalam bentuk pols
dan biji. Dari luas lahan tersebut perkiraan produksi bibit dalam bentuk pols adalah
sebanyak 1.125.000 pols. Perhitungan ketersediaan bibit BH dalam bentuk pols
adalah dengan menghitung jumlah pols yang dapat diperoleh dari luas 1 m2, dimana
dari luas 1 m2 tanaman BH dapat diperoleh bibit BH sebanyak 150 pols. Dengan
demikian jumlah produksi bibit BH yang dapat diproduksi adalah 0,75 ha x 10.000
m2 x 150 pols = 1.125.000 pols. Untuk Cara Menanam dan Budidaya rumput BH
idem dengan rumput Bede/Signal/BD.

3. Jelaskan fungsi dan peranan tanaman pakan!


Jawab :
Beberapa fakta menunjukkan bahwa tanaman pakan mempunyai
peranan yang cukup besar dalam membantu peternak maupun dalam
kelestarian (konservasi) lingkungan. Adapun peranan dari tanaman pakan
sebagai berikut:
 Menyediakan ketersediaan sumber pakan
Hijauan makanan ternak dapat menyediakan sumber pakan bagi ternak.
Seorang petani yang menanam hijauan makan dapat menyediakan sumber
pakan sepanjang tahun. melalui pola penanaman (design vegetasi ) yang cocok
untuk setiap hijauan pada lahan usaha tani dapat meningkatkan ketersediaan
hijauan pakan bagi ternak.
 Mengatasi kekurangan hijauan pada musim kering
Masalah utama pada usaha ternak di daerah tropik adalah tidak
tersedianya hijauan dan rendahnya kualitas rumput pada musim kemarau.
Dengan melakukan penanaman dan pemilihan hijauan yang tepat, masalah
tersebut dapat teratasi, dikarenakan ada beberapa jenis hijauan yang tahan
terhadap kondisi kekeringan. Selain itu, dengan suplementasi leguminosa
(terutama leguminosa pohon, karena tahan terhadap kekeringan dan
mempunyai nilai nutrisi yang tinggi) dapat meningkatkan kualitas pakan di
musim kemarau.
 Efisiensi penggunaan tenaga kerja
Para peternak tradisional masih menganggap hijauan sebagai sumber
pakan yang murah, hal ini dikarenakan mereka tidak pernah menghitung biaya
(tenaga kerja) yang dikeluarkan untuk menyabit rumput di sumber hijauan.
Padahal tenaga yang dikeluarkan untuk mengambil rumput cukup besar,
apalagi pada saat musim kemarau. Melalui penanaman hijauan pakan waktu
yang digunakan menjadi lebih efisein atau singkat. Pengalaman penulis
beserta kelompok tani di Tanjungsari, pada petani yang tidak mempunyai
petakan rumput untuk membawa rumput sebanyak 2 keranjang dibutuhkan
waktu tidak kurang dari 2-3 jam, sedangkan pada peternak yang mempunyai
tidak kurang dari 20 menit.
 Meningkatkan kesuburan tanah
Penamanan rerumputan ataupun leguminosa akan dapat meningkatkan
bahan organik tanah, yang selanjutnya akan meningkatkan kesuburan tanah.
Apalagi tanaman leguminosa mampu meningkatkan kandungan nitrogen
tanah, karena kemampuannya dalam memfiksasi nitrogen dari udara hasil
simbiosis dengan bakteri rhizobium.
 Mencegah terjadinya erosi dan membantu konservasi tanah
Salah satu keuntungan menanam hijauan pakan pada lahan budidaya
adalah bahwa tanaman pakan dapat mencegah hilangnya tanah melalui erosi.
Dibandingkan dengan lahan gundul atau lahan bera, tanamaman pakan dapat
mencegah kehilangan tanah 200 – 2000 kali lebih baik/efektif. Tingkat
efektivitasnya tergantung pada tipe tanah, manajemen pemeliharan tanaman
pakan, dan jumlah curah hujan. Pada daerah aliran sungan (DAS) yang
mempunyai waduk di hilirnya, kehadiran tanaman pakan dapat
memperpanjang umur waduk tersebut. Hijauan pakan dimasa yang akan
datang mempunyai peranan yang lebih besar sebagai alat untuk mencegah
terjadinya erosi tanah.
 Pemanen air hujan
Tanaman pakan (rerumputan dan leguminosa) cenderung
mempenertasi lapisan subsoil dan memperbaiki struktur tanah dan drainase
tanah. Sistem perakaran rumput mempenetrasi lapisan oleh tanah, sedangkan
perakaran legum mempenetrasi dari subsoil dan membuat penertasi air lebih
besar. Hamparan rerumputan dan leguminosa memecahkan air hujan,
menahannya lebih lama di lahan, dan meningkatkan air perkolasi.
 Sumber pendapatan
Hijauan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan secara langsung,
selain untuk pakan ternak. Pada daerah-daerah yang populasi ternaknya tinggi,
hijauan merupakan suatu komiditas agribisnis. Harga per kg hijauan berkisar
antara Rp 100 – 400 per kg, tergantung pada musim. Selain itu, permintaan
akan pakan hijauan (berupa hay dan silase) dari beberapa negara tetangga
cukup tinggi, seperti Korea, Jepang, dan Malaysia. Tingkat harga yang
ditawarkannya pun sangat menggiurkan.
 Mengendali gulma pada tanaman semusim dan tahunan
Beberapa tanaman pakan mempunyai adaptasi yang sangat baik
sebagai tanaman penutup tanah pada tanaman semusim dan tahunan.
Kehadiran tanaman penutup tanah ini dapat menekan dan mengontrol
pertumbuhan gulma, selain itu juga dapat meningkatkan kesuburan tanah.
 Melindungi ternak dari bahaya dan pencurian
Ternak yang dilepas dan dibiarkan untuk merumput jauh dari tempat
tinggal, ataupun membuat kandang yang jauh dari rumah sangat rentan untuk
mendapat kecelakaan berupa pencurian. Pada beberapa daerah yang masih
luas biasanya ternak dilepas begitu saja untuk merumput, dan baru pada sore
hari ternak tersebut dicari dan digiring menuju kandang. Bila hijaun pakan
ditanam dekat rumah, perlindungan terhadap ternak akan lebih mudah.
 Melindungi tanaman pangan dari gangguan ternak
Penggembalaan ternak tanpa pengawasan merupakan masalah yang
penting bagi petani di lahan kering di Asia Tenggara. Hewan berkeliaran
bebas seringkali membuat kerusakan untuk tanaman pangan maupun
perkebunan. Penanaman hijauan pakan dapat membantu petani dalam
mengawasi ternaknya karena kemudahan dalam memperoleh sumber pakan.

4. Jelaskan masalah-masalah yang dihadap dalam pengembangan tanaman pakan!


Terangkan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan dalam memecahkan
masalah yang ada?
Jawab :
Masalah-masalah yang dihadap dalam pengembangan tanaman pakan antara
lain:
 Persaingan penggunaan lahan.
Dengan semakin banyaknya pertambahan penduduk dimuka bumi
maka lahan akan semakin sempit belum lagi persaingan untuk penanam
tanaman pangan sehingga biasanya lahan untuk tanaman pakan biasanya lahan
marginal yang memiliki keterbatasan fisik, kimia, dan klimatologis
 Reduksi lahan-lahan penggembalaan,
Hinga tahun 1990an disetiap desa masih ada lahan penggembalaan
milik desa atau kehutanan disediakan untuk peternak menggembalakan hewan
ternaknya, namun karena desakan kebutuhan hidup manusia akan tempat
tinggal dan lain-lain hingga untuk pakan ternak diperolaeh serabutan oleh
peternak. Padahal untuk kemajuan peternakan dibutuhkan lahan ekologi, inilah
yang disebut peternkan di awing awing (peternakan yang tidak menapak pada
landasan ekologinya).
 Benih unggul yang tersedia,
Benih yang dibutuhkan untuk penanaman lahan kecil masih terpenuhi
namun jika pada lahan luas belum bisa terpenuhi dan masi import dari negara
lain.
 Masih rendahnya dinamika bisnis hijuanan,
Masih banyak anggapan bahwa bisnis pakan belum memiliki nilai
ekonomi yang tinggi disebabkan oleh hijauan langsung diberi kepada ternak
sehingga tidak ternilai ekonomi, para produsen tidak tau cara menentukan
harga perkg hijauan, tanaman pakan seringnya ditanami pada lahan yang
miskin, tanaman pakan bukan menjadi sesuatu yang penting dalam bidang
pertanian, dan produser merasa bahwa penyimpanan pakan dan tenaga kerja
lebih bernilai dibandingkan dari keuntungan yang dimiliki si tanaman pakan
tersebut.
 Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya nilai tanaman
pakan ternak,
Karena pandangan masyarakat akan tanaman pakan itu masih
merupakan tumbuhan bukan sebagai tanaman budidaya. Disebabkan tanaman
pakan mudah tumbuh padahal jika sudah kehabisan persediaan baru
menyadari.
 Invasi dari tanaman pengganggu pada berbagai ekosistem sumber hijauan.
Banyak lahan penggembalaan yang tidak terurus sehingga terinvasi
oleh gulma menyebabkan produksi lahan berkurang.
 Inkonsistensi dan belum berpihaknya kebijakan pemeriintah.
Tidak adanya keberpihakan dan jaminan yang diberikan pemerintah
terhadap bidang peternkan, penanaman pakan tidak diizinkan dengan alasan
tertentu.

Masalah tanaman-tanaman pakan perlu adanya revitalisasi atau reposisis


dalam tataran ilmu dan pengetahuan dibidang tanaman pakan langkah yang perlu
dilakukan yaitu :

 Mengubah paradigm bahwa tanaman pakan bukanlah bisnis yang tradisional


tetapi memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi merupakan komoditas
agribisnis
 Meningkatkan eksplorasiakan plasma nutfah sehingga nilai ekonominya
terangkat menjadi tanaman multiguna
 Pengembangan tanaman pakan dilakukan dengan kondisiideal, bukan dengan
lahan sisa.
 Mengambil langkah politisi dengan meminta pemegang kekuasaan untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dengan penyediaan pakan
ternak.
 Sosialisasi secara intensif hasil penelitian bukannya menumpuk di
perpustakaan, sehingga ilmu dan pengetahuan yang telah dikembangkan dapat
menjawab tantangan-tantangan yang ada di masyarakat.

5. Apa yang menyebabkan tanaman pakan kurang dianggap mempunyai nilai


ekonomis? Mengapa pasar hijauan pakan tidak begitu dinamis dan
berkembang?
Jawab :
Tanaman pakan sering dipandang tidak memiliki nilai ekonomi kareana
hijauan kebanyakan langsung diberikan kepada ternak sehingga tidak terlihat secara
langsung nilai ekonominya, para produser yang tidak tahu nilai pakan perkgnya,
tanaman pakan sering ditanam dilahan yang miskin, tanaman pakan belum menjadi
prioritas dalam sector pertanian, dan produser merasa bahwa tenaga kerja dan
pengawetan hijauanlah yang lebih memiliki nilai ekonomi. Pasar hijauan tidak begitu
dinamis dan berkembang karena masih rendah pengetahuan dan manfaat yang
dirasakan masyarakat akan pentingnya tanaman pakan, selain itu karena tanaman
pakan mudah tumbuh dimana saja tidak membutuhkan perawatan intensif hingga
akhirnya terbentuk anggapan bahwa tanaman pakan tidak usah ditanam dan akan
tumbuh dengan sendirinya.
6. Jelaskan ciri-ciri rumput untuk potongan dan penggembalaan!
Jawab :
Ciri-Ciri rumput potongan
Rumput potong antara lain kelompok Penniseum purpurium, Panicum maximum,
Euclaenamexicana Setariaspachelata, Panicum coloratum, Dansudangrass.
 Produksinnya tinggi, mudah ditanam dan jumlahnya banyak
 Membentuk rumpun atau tegakkan (bunchtype)
 Tidak tahan terhada pinjakan, kurang kuat terhadap tekanan

Ciri-ciri rumput penggembalaan


Rumput penggembalaan antara lain Brachiaria brizhanta, Brachiaria rhuzizizenis,
Brachiariamutica, paspalum dilatatum, Digitariadecumbens, Chorisgayana,
danafricanstargrass
 Produktivitas biasanya dibawah rumput potongan, tidak terlalu mudah ditanam
dan jumlahnya tidak begitu banyak
 Tahan terhadap pinjakan dan renggutan ternak, tipe rumput yang kuat terhadap
tekanan
 Menyebar dengan mengguunakan stolan dan rhizome
 Membentuk tegakan yang menyebar dipermukaan tanah

7. Jelaskan sifat-sifat tanaman pakan yang baik untuk produksi dan penggunaan
hijauan pakan?
Jawab :
Tanaman yang baik untuk produksi tanaman pakan yaitu:
 Mempunyai kemampuan produksi yang tinggi. Kuncinya yaitu pemupukan,
pengendalian gulma, pengendalian hama pengaturan pengairan
 Mempunyai kualitas yang baik. Dapat dilihat dari banyaknya daun,
palatabilitas, komposisi kimia, dan tingkat kecernaan tanaman
 Distribusi produksi yang merata sepanjang tahun. Sangat sulit di Indonesia
untuk memenuhi kebutuhan tanaman sepanjang tahun hanya dengan satu
species tanaman harus dibuat kombinasi beberapa tanaman untuk ditanam.
 Mudah penanaman dan pemeliharaan. Mudah dalam penanaman ini tidak
terlepas dari tersedia nya material tanaman yang berupa biji, stek batang,
stolon, rhizome, dan sobekan rumpun.
 Mudah dikembangbiakkan. Berhubungan dengan biji dan bahan perbanyakan
vegetatif.
 Mempunyai umur yang panjang. Agar tidak perlu penyemaian benih lagi
untuk setiap musim nya karena menjadi tidak efisien.
 Toleran terhadap kondisi lingkungan. Meliputi tingkat naungan, kekeringan,
banjir atau berawa-rawa, tinggi kadar salinitasnya, dan tinggi kadar garamnya
 Mempunyai kompatabilitas spesies yang tinggi. Kompatabilitas ini penting
bagi penanaman campuran sehingga terciptanya produksi hijauan
berkelanjutan sepanjang tahun dan peningkatan kualitas hijauan yang
diberikan.
 Resisten terhadap hama dan penyakit. Tanaman yang resisten terhadap
penyakit harus dikembangkan agar tidak menurunkan produktifitas tanaman
sehingga nilai ekonomi juga menurun.
 Bebas racun dan antinutrisi. Beberapa tanaman pakan ada yang menyebabkan
keracunan, biasanya ada akumulasi zat-zat yang dapat menyebabkan
keracunan disebabkan adanya respon terhadap kondisi lingkungan yang
ekstrim dan respon terhadap gangguan dari hama penyakit (membentuk
kekebalan diri).

8. Jelaskan bahaya-bahaya apa yang dapat ditimbulkan dari tanaman pakan?


Mengapa hal tersebut dapat terjadi, sebutkan jenis-jenis senyawa sekunder yang
dapat menyebabkan kelainan pada ternak dan bagaimana mekanismenya?
Jawab :
Beberapa tanaman pakan dapat berbahaya yang disebabkan jeleknya
maajemen pakan, jeleknya manajemen pengelolaan ternak, dan bisa disebabkan
karena kurang beruntung saja,bahaya tanaman antara lain :
 Bloat.
Terjadi karena gas didalam rumen membentuk busa terjerembab tidak bisa
disendawakan sehingga bisa menyebabkan kematian, ini diakbibatkan oleh
kebanyakannya mengonsumsi hijauan basah
 Grasstetany.
Gejalanya yaitu ternak mengalami nervous, kejang otot, kondisi ini
diakibatkan kurangnya nagnesium didalam makanan, rerumputan relative
memiliki kandungan magnesium yang rendah dibandingkan legum.
 Keracunan tanaman pakan.
Sejumlah senyawa dapat hadir dalam tanaman pakan jika diakumulasi pada
level tertentu dapat menyebabkan keracunan bagi ternak. Contohnya nitrat
yang diakumulasi pada saat terjadinya ketidakseimbangan nitrogen di dalam
tanah. Antara lain senyawa asam prussic mempunyai tingkat racun yang tinggi
bagi seluruh organisme. Kemudian senyawa tersebut diakumulasi oleh
tanaman pada musim dingin dan pemberian pupuk nitrogen dalam jumlah
yang sangat besar.

9. Jelaskan pertanyaan yang timbul pada saat akan menanam hijauan? Informasi
apa yang harus anda kumpulkan untuk menjawabnya? Apa yang dimaksud
dengan keuntungan komparatif? Jelaskan apa yang dimaksud dengan hubungan
komplementer, kompetisi, dan individu dari hijauan dengan tanaman lain?
Jelaskan keuntungan komplementer yang diperoleh dari hijauan.
Jawab :
Pertanyaanyangharusdijawab
 Berapa luas hijauan yang akan ditanam?
 Tipe dan variasi hijauan apa yang akan dipilih?
 Berapa produksi yang akan dicapai dengan pemberian dengan beberapa
tingkat input?
 Digunakan untuk apa hijauan tersebut?
 Teknologi apa yang digunakan untuk itu semua?
 Berapa keuntungan yang diperoleh dari kegiatan tersebut?
Informasi yang harus kita ketahui untuk menjawabnya yaitu informasi bidang
rekayasa (performa mesin) dan bidang ekonomi memiliki informasi biaya yang ada.
Keuntungan koperatif tanaman yang ditanam tidak selalu memberi keuntungan,
contohnya didaerah orang biasa menanam padi karena harga perkg lebih mahal
dibandingkan rumput namun belum tentu keuntunganya lebih tinggi dari rumput.
Hubungan komplementer adalah hubungan yang saling melengkapi
Hubungan kompetisi adalah hubungan antara spesies yang memiliki daya saing antara
rumput dan gulma sama sama bersaing untuk menyerap nutrisi tanah.
Hubungan individu adalah hubungan antara sesame spesies, contohnya rumput gajah
dan rumput raja.
Keuntungan komplementer tanamanya itu tanaman rumput gajah dengan legum cover
crop lahan yang ditanami rumput gajah akan sulit ditanami gulma dan legume tetap
bisa tumbuh dilahan itu.

10. Bagaimana trend produksi hijauan dimasa yang akan datang?


Jawab :
Trend produksi hijauan dimasa yang akan datang
Dimasa yang akan datang produksi hijauan akan lebih fokus pada penggunaan SDA
berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi alam agar tidak memberi dampak
merugikan dan dampaknya sampai keturunan kita, pemilihan hijauan yang cocok,
pengolahan lahan minimum, penggunaan mikroorganisme dalam meningkatkan
produksi, serta mengurangi penggunaan bahan kimia. Peningkatan pengembangan
benih pakan BUS serta pemuliaan untuk mendapatkan nutrisi yang bagus dan tahan
terhadap hama penyakit harus dikembangkan, konservasi hijauan dengan pendekatan
kepada petani agar petani merasakan langsung dampaknya kemudian fakta bahwa
lahan pasture sebagai sumber hijauan itu rendah karena hijauan banyak tumbuh
dilahan-lahan lain yang memiliki kontribusi lebih dalam penyediaan hijauan. Oleh
karena itu perlu upaya pendekatan untuk meyakinkan bahwa tanaman pakan akan
mempunyai kontribusi yang tinggi baik secara ekonomi maupun ekologi dalam jangka
waktu pendek maupun panjang.

Anda mungkin juga menyukai