Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG EMESIS

GRAVIDARUM DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN TRIMESTER 1


DI PUSKESMAS BATURITI 1
TAHUN 2017

Hesteria Friska Armynia Subratha, Dewa Ayu Ari Kusumayuni


Program Studi Diploma III Kebidanan, STIKES Advaita Medika Tabanan
Email : hesteria.friska@yahoo.com

ABSTRAK

Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terjadi pada kehamilan
trimester I, hal inilah yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil, namun kurangnya
pengetahuan ibu tentang emesis gravidarum juga dapat memperparah kondisi ibu hingga terjadinya
penurunan berat badan yang drastis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang emesis gravidarum dengan perubahan berat badan ibu hamil trimester 1 di
Puskesmas Baturiti tahun 2017.nMetode penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Variabel yang digunakan adalah variabel independent yaitu tingkat pengetahuan tentang emesis
gravidarum dan variabel dependentnya adalah perubahan berat badan ibu hamil trimester 1 yang
mengalami emesis gravidarum.Sampel penelitian sebanyak 34 orang diambil dengan teknik total
sampling. Data dikumpulkan dengan menyebarkan test dan lembar observasi berat badan. Teknik analisis
yang digunakan untuk menganalisa adalah uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan
tingkat pengetahuan responden paling banyak dalam kategori kurang yaitu 16 orang (47,05%) dan
perubahan berat badan yang paling banyak dalam kategori turun yaitu 19 orang (55,88%). Berdasarkan
hasil uji korelasi pada analisis data diperoleh nilai P = 0,00 lebih kecil dari α 0,05 dan rho sebesar 0,654 .
Temuan ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan kuat antara tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang emesis gravidarum dengan perubahan berat badan ibu hamil trimester 1. Simpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil penelitian tersebut hendaknya petugas kesehatan di
puskesmas lebih efektif dalam memberikan informasi tentang emesis gravidarum agar tidak terjadi
penurunan berat badan yang sangat drastis.

Kata kunci : Pengetahuan, Perubahan Berat Badan, Ibu Hamil Emesis Gravidarum
1. PENDAHULUAN gravidarum peneliti mengambil maksimal
Emesis gravidarum adalah gejala mencapai 5% dari berat badan sebelum
yang wajar dan sering didapatkan pada ibu hamil, maka dapat disimpulkan bahwa untuk
hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya kategori turun jika ibu hamil trimester 1
terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula yang mengalami emesis gravidarum
timbul setiap saat pada malan hari. Emesis mengalami penurunan berat badan maksimal
gravidarum kurang lebih terjadi 6 minggu mencapai 5%, kategori tetap jika ibu hamil
setelah hari pertama haid terakhir. Pada trimester 1 yang mengalami mual muntah
umumnya wanita dapat menyesuaikan tidak mengalami perubahan berat badan dari
dengan keadaan ini, meskipun gejala mual berat badan sebelum hamil, dan untuk
dan muntah yang berat dapat berlangsung kategori naik jika ibu hamil trimester 1 yang
sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari mengalami emesis gravidarum mengalami
menjadi terganggu dan keadaan umum kenaikan berat badan dari berat badan
menjadi buruk yang disebut hiperemesis sebelum hamil.
gravidarum (Prawirohardjo, 2005). Salah satu upaya yang dilakukan
Keluhan yang sering terjadi pada pemerintah adalah dengan mencanangkan
hampir 50-90% wanita hamil pada trimester program kunjungan ANC minimal 4 kali
satu adalah mual (nausea) dan muntah selama kehamilan, dimana salah satunya
(emesis gravidarum). Emesis gravidarum adalah kunjungan K1 yang bertujuan untuk
adalah muntah-muntah pada wanita hamil mendeteksi komplikasi-komplikasi
(Dorlan, 2002). Keadaan ini biasanya kehamilan lebih dini, sehingga keluhan dan
didahului rasa mual (nausea). Mual muntah komplikasi yang di alami ibu hamil dapat
biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat segera diatasi. Selain itu untuk mengurangi
pula timbul pada saat malam hari. gejala-gejala terjadinya mual dan muntah
Perubahan bentuk tubuh yang terjadi pada yaitu dengan memberikan pendidikan
ibu dengan emesis yaitu berat badan kesehatan atau penyuluhan kepada ibu
cenderung turun atau ibu terlihat lebih hamil.
kurus, turgor kulit berkurang dan mata Hasil dari prasurvey pendahuluan
terlihat cekung. Dewasa ini masih tingginya yang penulis lakukan di Poli KIA
kejadian emesis gravidarum yang Puskesmas Baturiti 1 dari 20 orang ibu
dikeluhkan oleh ibu-ibu hamil trimester 1, hamil trimester 1 diperoleh data bahwa
gejala tersebut kebanyakan terjadi pada terdapat 14 ibu hamil yang mengalami
primigravida dan beberapa pada emesis gravidarum dan perubahan berat
multigravida. badan yaitu turun, tetap, ada yang naik,
Data dari Profil Kesehatan setelah dilakukan pemeriksaan terdapat 11
Kabupaten/Kota di Bali Tahun 2015 dan ibu hamil yang mengalami penurunan berat
Badan Statistik Provinsi Bali, diproleh data badan.
angka kesakitan ibu hamil di Provinsi Bali
15.822 orang, sementara di wilayah 2. METODE PENELITIAN
Kabupaten Tabanan jumlahnya 189 orang. Jenis penelitian ini adalah asosiatif
Jumlah kunjungan ibu hamil ( K1 ) Tahun dengan pendekatan cross sectional. Populasi
2016 untuk Provinsi Bali 64.656 orang, penelitian adalah keseluruhan subjek
untuk wilayah Kabupaten Tabanan 5.323 penelitian atau subjek yang diteliti
orang dan K1 Puskesmas baturiti I 457 (Notoatmodjo, 2005). Populasi yang
orang (103 %). digunakan dalam penelitian ini adalah
Menurut (Manuaba,2006) beberapa semua ibu hamil trimester 1 yang
ibu hamil yang mengalami mual muntah mengalami keluhan mual muntah atau
yang berlebihan ( Hiperemesis Gravidarum) emesis gravidarum saat berkunjung di
akan kehilangan berat badan >5% dari berat Puskesmas Baturiti 1 bulan Juni – Juli
badan sebelum hamil, sehingga penurunan 2017.
berat badan untuk kategori emesis
Menurut Hidayat (2007), sampel Penelitian ini merupakan jenis
merupakan bagian populasi yang akan penelitian asosiatif, maka setelah data
diteliti atau sebagian jumlah dari dikumpulkan dan data diperiksa, kemudian
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. dilakukan analisa data dengan menggunakan
Pada penelitian ini sampelnya adalah semua uji statistik non parametrik yaitu Korelasi
ibu hamil trimester 1 dengan keluhan mual Spearman Rank. Korelasi Spearman Rank
muntah atau emesis gravidarum yang digunakan untuk mencari hubungan dan
melakukan kunjungan ke Puskesmas Baturiti membuktikan hipotesis hubungan dua
1 pada bulan Juni – Juli 2017 yaitu variabel yang dinyatakan dengan skala
sebanyak 34 orang. ordinal dan sumber data dari dua variabel
Berdasarkan populasi yang akan tidak sama dan variabel tidak harus
diambil untuk bisa dijadikan sampel harus membentuk distribusi normal.
memenuhi kreteria inklusi dan eksklusi Prosedur perhitungan Korelasi
1. Kreteria inklusi dalam penelitian ini Spearman Rank adalah sebagai berikut :
adalah :
a. Ibu hamil yang ada di wilayah Rho =
kerja Puskesmas Baturiti I Keterangan :
b. Ibu hamil yang umur rho = koefisien korelasi Rank Spearman
kehamilannya dibawah 12 minggu B = beda, yaitu selisih nilai variabel 1
c. Ibu hamil yang mengalami emesis dengan variabel 2
gravidarum
n = banyaknya subjek pemilik nilai
d. Ibu hamil yang kooperatif dan
bersedia menjadi responden Analisis data penelitian dilakukan
2. Kreteria eksklusi dalam penelitian ini pada tingkat kepercayaan 95% dengan
adalah: pogram Statistical Product and Service
a. Ibu hamil yang tidak mengalami Solution (SPSS) . H0 ditolak bila p < 0,05,
emesis gravidarum berarti ada hubungan tingkat pengetahuan
b. Ibu hamil yang usia kehamilannya ibu hamil tentang emesis gravidarum dengan
diatas 12 minggu dan mengalami perubahan berat badan ibu hamil trimester I.
emesis gravidarum H0 diterima bila p > 0,05, berarti tidak ada
c. Ibu hamil yang menderita gastritis hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
kronis hamil tentang emesis gravidarum dengan
Pada penelitian ini pengambilan perubahan berat badan ibu hamil trimester I
besar sampel ditentukan dengan cara
total sampling.
3. HASIL
Dalam penelitian ini yang menjadi Penelitian ini dilakukan di
sampel yaitu semua ibu hamil yang Puskemas Baturiti 1. Lokasi UPTD
mengalami keluhan mual muntah yang Puskesmas Baturiti I berada di Jalan raya
berkunjung ke Puskesmas Baturiti I pada
Denpasar - Singaraja, Desa Baturiti,
bulan Juni-Juli 2017. Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan,
Penelitian dilaksanakan di Wilayah
Provinsi Bali. Wilayah kerja UPTD
Kerja Puskesmas Baturiti I Kecamatan Puskesmas Baturiti I mewilayahi tujuh desa
Baturiti Kabupaten Tabanan. Waktu
dari dua belas desa yang ada di Kecamatan
penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Baturiti. Adapun tujuh desa tersebut
Juli 2017. yaitu: Desa Baturiti, Desa Bangli, Desa
Untuk mengumpulkan data, peneliti
Batunya, Desa Antapan, Desa Candikuning,
menggunakan sumber data primer pada Desa Apuan dan Desa Angsri.
bulan Mei 2017. Pada penelitian ini cara Adapun karakteristik responden
pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian yang telah diteliti dan disajikan
lembar Koesioner, lembar observasi dan dalam tabel adalah karakteristik responden
buku kunjungan KIA ibu.
berdasarkan umur, pendidikan terakhir, Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil
pekerjaan dan usia kehamilan ibu saat ini. Trimester 1
Karakteristik responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan berdasarkan tingkat pengetahuan ibu
Umur tentang Emesis Gravidarum pada ibu
Distribusi responden hamil trimester 1 menunjukkan dari 34
berdasarkan umur menunjukkan bahwa responden terdapat 16 orang (47,05%)
dari 34 responden paling banyak yang memiliki pengetahuan kurang, 10
berumur antara 20-35 tahun yaitu orang (29,41% ) responden memiliki
sebanyak 23 orang (67,64%), umur < pengetahuan cukup dan 8 orang
20 tahun sebanyak 8 orang (23,52%), (23,52%) responden memiliki
umur > 35 tahun sebanyak 3 orang pengetahuan baik.
(8,82%).
6. Karakteristik Responden Berdasarkan
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Perubahan Berat Badan Ibu Hamil
Pendidikan Trimester 1 yang mengalami Emesis
Distribusi responden Gravidarum.
berdasarkan pendidikan menunjukkan Karakteristik responden
bahwa sebagian besar responden yang berdasarkan perubahan berat badan ibu
mengalami emesis gravidarum memiliki hamil trimester 1 yang mengalami
pendidikan terakhir SMP yaitu sebanyak Emesis Gravidarum. Menunjukkan dari
16 orang (47,05%), SMA 9 orang 34 responden paling banyak mengalami
(26,47%), Akademi 5 orang (14,70%), penurunan berat badan yaitu sebanyak
dan SD 4 orang (11,76%). 19 orang (55,88%), 9 orang (26,47%)
responden dengan katagori berat badan
3. Karakteristik Responden Berdasarkan tetap, 6 orang (17,64%) responden
Pekerjaan dengan katagori berat badan naik.
Distribusi responden
berdasarkan pekerjaan tampak bahwa 7. Distribusi Responden Berdasarkan
sebagian besar responden adalah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
buruh/petani yaitu sebanyak 16 orang ( Hamil Tentang Emesis Gravidarum
47,05%), ibu rumah tangga (IRT) Dengan Perubahan Berat Badan Ibu
sebanyak 12 orang (35,29%), karyawan Hamil Trimester 1 di Puskesmas Baturiti
swasta sebanyak 5 orang ( 14,70%), I.
PNS/POLRI/ABRI sebanyak 1 orang Sebanyak 4 responden (11,76%)
(2,94%). memiliki tingkat pengetahuan yang baik
tentang emesis gravidarum mengalami
4. Karakteristik Responden Berdasarkan kenaikan berat badan, 4 responden
Umur Kehamilan (11,76%) memiliki tingkat pengetahuan
Distribusi responden baik dengan berat badan tetap. 1
berdasarkan usia kehamilan responden (2,94%) memiliki tingkat
menunjukkan bahwa dari 34 responden pengetahuan cukup dan berat badannya
sebagian besar usia kehamilan naik, 5 responden (14,70%) memiliki
responden adalah 2 bulan yaitu tingkat pengetahuan cukup dengan berat
sebanyak 16 orang (47,05%), usia badan tetap dan 4 responden (11,76%)
kehamilan 3 bulan 14 orang (41,17%), dengan berat badan turun. Tingkat
usia kehamilan 1 bulan 4 orang pengetahuan kurang yaitu 1 responden
(11,76%) (2,94%) mengalami kenaikan berat
badan dan 15 responden (44,11%)
5. Karakteristik Responden Berdasarkan mengalami penurunan berat badan.
Tingkat pengetahuan Ibu Tentang
Korelasi antara variabel sesorang maka informasi yang didapat
pengetahuan dan variabel sikap bisa diserap dengan baik sehingga
menggunakan uji korelasi Rank tingkat pengetahuannya akan semakin
Spearman diolah dengan pogram tinggi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
Statistical Product and Service Solution makin tinggi pendidikan seseorang
(SPSS). Kemaknaan korelasi dilihat dari maka semakin mudah pula mereka
nilai p ,dimana Uji korelasi bermakna menerima informasi dan pada akhirnya
bila p < 0,05. Hasil analisa data makin banyak pula pengetahuan yang
menunjukkan bahwa nilai P yang dilihat dimilikinya. Kuncoroningrat (dalam
dari sig (2-tailed ) adalah sebesar 0.00. Nursalam dan Pariani, 2001)
Nilai ini lebih kecil dari α yang menyatakan bahwa semakin tinggi
disyaratkan sebesar 0,05 (5%). Ini tingkat pendidikan seseorang maka
berarti hipotesis menyatakan bahwa ada makin mudah dalam menerima
hubungan antara variabel pengetahuan informasi sehingga makin banyak pula
tentang emesis gravidarum dengan pengetahuan yang dimiliki. Dalam
perubahan berat badan ibu hamil penelitian ini responden paling banyak
trimester I. berpendidikan SMP yaitu sebanyak 16
Nilai koefisien korelasi ( rho ) orang (47,05%).
antara variabel pengetahuan dan Pengalaman juga
perubahan berat badan seperti yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
ditunjukkan pada lampiran adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang
sebesar 0,654. Nilai tersebut bertanda akan menambah pengetahuan orang
positif yang berarti terdapat hubungan tersebut dan dapat menjadi sumber
positif antara tingkat pengetahuan pengetahuan yang bersifat informal,
tentang emesis gravidarum dengan seperti pada data umum yang didapat
perubahan berat badan ibu hamil oleh peneliti ditempat penelitian paling
trimester I. Nilai koefisien korelasi ( banyak keluhan mual muntah ditemui
rho ) sebesar 0,654 berada pada kisaran pada usia kehamilan 2 bulan yaitu
0,60 – 0,799 sesuai dengan interpretasi sebanyak 16 orang (47,05%). Pada awal
tingkat hubungan pada tabel 3.2 dapat kehamilan belum banyak pengalaman
diinterpretasikan bahwa ada hubungan ibu hamil dalam mengatasi keluhan
yang kuat antara tingkat pengetahuan mual dan muntah. Hal inilah yang
tentang emesis gravidarum dengan mempengaruhi pengetahuan responden,
perubahan berat badan ibu hamil secara otomatis keluhan akan bisa
trimester I. diatasi sesuai pengalaman yang pernah
dia alami. Karena hal inilah pengalaman
4. PEMBAHASAN seseorang sangat mempengaruhi
1. Tingkat Pengetahuan Tentang Emesis pengetahuan hingga akhirnya
Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 membentuk sikap positif dalam
Karakteristik responden kehidupannya.
berdasarkan tingkat pengetahuan ibu Pengetahuan juga dipengaruhi
hamil tentang emesis gravidarum, paling oleh umur, dalam penelitian ini
banyak responden mempunyai tingkat beberapa responden berumur kurang
pengetahuan yang kurang yaitu dari 20 tahun yaitu sebanyak 8 orang
sebanyak 16 orang (47,05%). Hal ini (23,52%), umur dapat mempengaruhi
dapat disebabkan oleh faktor pendidikan pengetahuan seseorang, semakin tua
responden. Hal tersebut ditegaskan oleh umur seseorang maka kemampuan dan
Notoatmodjo (2005), bahwa tingkat kematangan seseorang akan lebih tinggi
pendidikan seseorang dapat baik dari cara berfikir maupun dalam
mempengaruhi pengetahuannya, dimana bertindak.
semakin tinggi tingkat pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian di sulit dikembalikan. Berdasarkan hasil
Puskesmas Baturiti 1 menunjukan penelitian di Puskesmas Baturiti 1
bahwa dari 34 responden yang menunjukan bahwa dari 34 responden
mengalami perubahan berat badan yang mengalami perubahan berat badan,
diantaranya terdapat 6 orang (17,64%) sebanyak 16 orang (47,05%) responden
yang mengalami kenaikan berat badan, bekerja sebagai petani/buruh/pedagang.
9 orang (26,47%) yang tidak mengalami Faktor hormonal juga mempengaruhi
perubahan berat badan dan yang paling perubahan berat badan, hal ini sesuai
banyak yaitu responden yang dengan teori Hartanto (2004)
mengalami penurunan berat badan mengatakan bahwa faktor hormonal
sebanyak 19 orang (55,88%). Dalam hal mempengaruhi perubahan pola makan
ini dapat kita amati pada tabel 4.2 yang menyebabkan terjadinya
mengenai karakteristik responden perubahan berat badan. Faktor penyakit
berdasarkan perubahan berat badan ibu juga mempengaruhi terjadinya
hamil trimester 1 yang mengalami perubahan berat badan misalnya pada
emesis gravidarum. Hal tersebut dapat penyakit gastritis atau penyakit infeksi
terjadi karena pengetahuan ibu hamil lainnya yang mempengaruhi perubahan
yang kurang tentang emesis gravidarum pola makan ibu sehingga asupan nutrisi
. Sedangkan dalam penelitian ini berkurang dan terjadi penurunan berat
mayoritas responden berpendidikan badan.
terakhir SMP sehingga informasi yang
diberikan hanya sedikit yang bisa 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan
dipahami maka dapat mempengaruhi Tentang Emesis Gravidarum Dengan
perubahan berat badan ibu. Perubahan Berat Badan Ibu Hamil
Trimester 1
2. Perubahan Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan uji hipotesa didapat
Trimester 1 yang mengalami emesis Ha diterima yang artinya terdapat
gravidarum hubungan yang kuat dan signifikan
Ibu hamil yang mengalami antara tingkat pengetahuan tentang
penurunan berat badan dipengaruhi oleh emesis gravidarum dengan perubahan
beberapa faktor yaitu faktor pola makan, berat badan ibu hamil trimester 1.
ibu yang mengalami emesis pada saat Berdasarkan hasil penelitian di
hamil akan mengalami perubahan pola Puskesmas Baturiti I menunjukan bahwa
makan. Hal ini disebabkan karena nafsu dari 34 responden terdapat ibu hamil
makan ibu yang menurun akibat yang mengalami emesis gravidarum
perasaan mual yang dialaminya memiliki pengetahuan yang baik tentang
sehingga asupan nutrisi ibu hamil emesis gravidarum dan mengalami
berkurang sehingga menyebabkan kenaikan berat badan yaitu sebanyak 4
penurunan berat badan pada ibu hamil. orang (11,76%), ibu hamil yang
Selain faktor pola makan, faktor mengalami emesis gravidarum yang
aktivitas juga mempengaruhi perubahan berpengetahuan cukup, tidak mengalami
berat badan. Ibu hamil yang memiliki perubahan berat badan yaitu sebanyak 5
aktivitas berlebih sangat mempengaruhi orang (14,70%) dan ibu hamil yang
perubahan berat badan, dalam hal ini mengalami emesis grvaidarum yang
mayoritas responden memiliki pekerjaan memiliki pengetahuan kurang dan
sebagai petani/buruh yang mempunyai mengalami penurunan berat badan yaitu
aktivitas cukup berat. Hal ini sesuai sebanyak 15 orang (44,11%). Dari hasil
dengan teori Maydav (2011) penelitian yang dilakukan di Puskesmas
mengatakan bahwa aktivitas yang Baturiti I menunjukan bahwa tingkat
berlebih bisa menyebabkan berat badan pengetahuan tentang emesis gravidarum
akan cepat sekali turun dan tentunya dapat dinyatakan berhubungan dengan
perubahan berat badan, artinya ibu b. Sebagian besar perubahan berat badan
hamil yang mengalami penurunan berat yang dialami oleh ibu hamil trimester 1
badan disebabkan oleh tingkat yang mengalami emesis gravidarum
pengetahuan ibu yang kurang tentang dalam kategori berat badan turun.
emesis gravidarum. c. Ada hubungan yang kuat dan signifikan
Pengetahuan akan merangsang antara tingkat pengetahuan tentang
ibu untuk berpikir dan berusaha untuk emesis gravidarum dengan perubahan
mencari penyelesaian tentang emesis berat badan ibu hamil trimester I di
gravidarum menjadi lebih baik sehingga Puskesmas Baturiti I.
berat badan ibu tidak turun atau dapat
dipertahankan. Pengetahuan tentang 6. REFERENSI
emesis gravidarum sangat berpengaruh
terhadap sikap dalam mengatasi emesis Prawirohardjo, Sarwono. (2007). Ilmu
gravidarum sehingga perubahan berat Kebidanan. Jakarta : Yayasan
badan dapat berubah secara signifikan. Bina Pustaka Sarwono
Pengetahuan ibu yang baik Prawirohardjo
dalam mengatasi emesis gravidarum
yang dialaminya dengan berbagai cara Manuaba, IBG. (2006). Ilmu Kebidanan,
diantaranya mengkonsumsi makanan Penyakit Kandungan dan
yang dapat mengurangi rasa mual Keluarga Berencana
seperti roti-roti kering, menghindari Untuk Pendidikan Bidan.
makan makanan berminyak,segera Jakarta:EGC
memeriksakan kondisi ibu dan
kehamilannya apabila keluhan ibu Mochtar, Rustam. (2005). Sinopsis Obstetri
bertambah parah, dan rutin melakukan edisi I.Jakarta:EGC
ANC akan mengalami kenaikan berat
badan. Sebaliknya ibu yang kurang Notoatmodjo. (2010).Metodelogi Penelitian
pengetahuannya tentang emesis Kesehatan. Edisi Revisi, PT
gravidarum yang dialaminya akan Rineka Cipta, Jakarta
cenderung menghadapi masalah
sehingga meyebabkan terjadinya Lily, Yulaikhah. (2006). Seri Asuhan
penurunan berat badan. Kebidanan Kehamilan. Jakarta :
EGC
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
telah dilakukan mengenai hubungan tingkat Metodelogi Penelitian Ilmu
pengetahuan ibu hamil tentang emesis Keperawatan.Jakarta: Salemba
gravidarum dengan perubahan berat badan Medika
ibu hamil trimester I di Puskesmas Baturiti I
bahwa didapat hasil adanya hubungan yang Kusmiyati Yuni, Heni Puji Wahyuningsih,
kuat dan signifikan antara tingkat Sujiyatini. (2009). Perawatan
pengetahuan tentang emesis gravidarum Ibu Hamil. Yogyakarta :
dengan perubahan berat badan ibu hamil Fitramaya
trimester I di Puskesmas Baturiti I yang
dapat disimpulkan sebagai berikut : Achadiat, Chrisdiono M. (2004). Prosedur
a. Rata–rata ibu hamil trimester 1 yang Tetap Obstetri dan Ginekologi.
mengalami emesis gravidarum memiliki Jakarta : EGC
pengetahuan tentang emesis gravidarum
dalam kategori tingkat pengetahuan Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi
kurang. Research Jilid
1.Yogyakarta:Andi
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik Edisi Revisi. Rineka
Cipta, Jakarta.

Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi Statistik


Jilid 2 .Yogyakarta:Andi

Maydav. (2011).
http://maydav.wordpress.com/2
011/08/13/penyebab-turunnya-
berat-badan-secara-drastis/
diakses tgl 7 April 2013, jam
18.30 wib

Sanjaya, Ade. (2011).


http://aadesanjaya.blogspot.com
/2011/09/pengertian-berat-
badan.html, diakses tgl 20 April
2013, jam 15.00 wib

Sekartaji, Arum. (2011).


http://arumsekartaji.wordpress.c
om/2011/03/30/jaga-makanan-
saat-hamil/ diakses tgl 21 April
2013, jam 15.00 wib

Anda mungkin juga menyukai