b. Etiologi
Bakteri
Streptococcus pneumoniae (hingga 40%)
Haemophilus influenza (25-30%), terutama pada anak di bawah 5 tahun
Streptococcus haemolyticus
Staphylococcus aureus
Streptococcus anhemolyticus
Moraxella cararrhalis (10-20%)
Eshericia coli
Proteus vulgaris
Pseudomonas aeruginosa
Virus
Respiratory syncytial virus (RSV)
Mononucleosis
Campak
Lain-lainnya
Chlamydia
Mycoplasma
Sumber : Tanto, Chris dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi IV. Jakarta:
Penerbitan Media Aesculapius FKUI
7. Bagaimana tatalaksana?
Tatalaksana OMSK tipe benigna :
Bila sekret keluar terus menerus : Beri obat pencuci telinga berupa larutan
H2O2 3-5% selama 3-5 hari.
Bila sekret berkurang : Beri obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan
kortikosteroid.
Terapi oral : Antibiotik golongan ampisillin atau eritromisin sebelum hasil tes
resistensi diterima. Pada infeksi yang dicurigai karena penyebabnya telah
resisten terhadap ampisillin dapat diberikan kombinasi ampisillin-asam
klavunalat.
Bila sekret kering tetapi perforasi menetap setelah observasi 2 bulan : lalukan
miringioplasti atau timpanoplasti.
Bila ada sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada : Obati sumber
infeksi yang ada sebelumnya.
Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher
Edisi ke-7, Cetakan keempat. Tahun 2015. Penerbit : Badan Penerbit FKUI