a. Faktor Biologis
b. Faktor ekonomi
f. Faktor psikologis
a. Defisit Kongenital
b. Masalah Neurologis
C. Rencana Keperawatan
Tujuan :
Rencana Tindakan :
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :
1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah
kalori dan tanpa kontra indikasi
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :
Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat aktivitas dan kebutuhan
metabolik.
Indikator
Intervensi umum
Mandiri
Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang
adekuat.
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang
sesuai dengan klien.
Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari mengonsumsi
cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.
Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya paling lapar.
Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji apabila memungkinkan.
Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area makan.
Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan lemak jenuh.
Kriteria hasil
Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan berat badan.
Indikator
▪ Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan atau panciuman.
Intervensi umum
▪ Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti penurunan indera pembau dan perasa
pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan berat badan lebih dari 15 kg selama kehamilan.
▪ Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi kenyang setelah makan.
Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan
kenyang.
▪ Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya,
steroid, androgen).
▪ Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama kehamilan.
▪ Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa menyebabkan peningkatkan asupan
makanan.
Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir.
Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1 minggu yang menjelaskan hal-hal
berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa klien makan, serta kehadiran orang lain saat
makan.
Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang mempengaruhi asupan
makannya.
- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis dan alkohol.
- Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang sisanya.
Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan individu yang memiliki riwayat obesitas pada keluarga,
yang juga memperlihatkan pola berat badan yang lebih tinggi serta individu yang pernah memiliki
riwayat peningkatan berat badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian
klinis membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau risiko) atau
risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk memberikan penyuluhan langsung
guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi pola diet yang tidak sehat.
D. Evaluasi