Anda di halaman 1dari 6

Diagnosis Keperawatan

1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :

a. Faktor Biologis

b. Faktor ekonomi

c. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien

d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

e. Ketidakmampuan menelan makanan

f. Faktor psikologis

2. Ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :

a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik

b. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan aktivitas fisik(konsumsi kalori)

3. Resiko ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :

4. Gangguan Menelan berhubungan dengan :

a. Defisit Kongenital

b. Masalah Neurologis

C. Rencana Keperawatan

Tujuan :

1. Meningkatakan nafsu makan apabila nutrisi kurang

2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral

Rencana Tindakan :

1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi atau
kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya

2. Kurangi faktor yang memepengaruhi perubahan nutrisi

3. Ajarkan untuk merencanakan makanan


4. Kaji tanda vital dan bising usus

5. Monitor glukosa,elektrolit,albumin dan hemoglbin

6. Berikan pendidikan tentang cara diet,kebutuhan kalori,atau tindakan lainnya

Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :

1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan

2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tapi sering dengan memperhatikan jumlah
kalori dan tanpa kontra indikasi

3. Menata ruangan senyaman mungkin

4. Menurunkan stres psikologis

5. Menjaga kebersihan mulut

6. Menyajikan makanan mudah dicerna

7. Hindari makanan yang mengandung gas

Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :

1. Hindari makanan yang mengandung lemak

2. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan

3. Lakukan program olah raga

Perencanaan dan Implementasi

1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.

Yang berhubungan dengan :

 Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.

 Penurunan absorpsi nutrisi

 Muntah, anoreksia, gangguan digesti

 Depresi, stres, isolasi sosial


Kriteria hasil

Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat aktivitas dan kebutuhan
metabolik.

Indikator

 Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

 Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari

 Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan

Intervensi umum

Mandiri

 Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang
adekuat.

 Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang
sesuai dengan klien.

 Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.

 Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.

 Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.

 Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari mengonsumsi
cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.

 Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.

 Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya paling lapar.

 Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan

 Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji apabila memungkinkan.

 Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area makan.

 Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.


 Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang diperbolehkan dari rumah apabila
memungkinkan.

 Ciptakan lingkungan yang santai saat makan.

 Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :

 Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.

Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan lemak jenuh.

 Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.

 Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan ideal.

2. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan

Yang berhubungan dengan :

 Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.

 Medikasi (Kortikosteroid, antihistamin, estrogen).

 Risiko peningkatan berat badan sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.

 Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.

Kriteria hasil

Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan berat badan.

Indikator

▪ Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan atau panciuman.

▪ Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

▪ Mendiskusikan pengaruh olah raga terhadap pengontrolan berat badan.

Intervensi umum
▪ Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti penurunan indera pembau dan perasa
pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan berat badan lebih dari 15 kg selama kehamilan.

▪ Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi kenyang setelah makan.
Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan
kenyang.

▪ Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-obatan tertentu (misalnya,
steroid, androgen).

▪ Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama kehamilan.

▪ Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa menyebabkan peningkatkan asupan
makanan.

Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir.

Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1 minggu yang menjelaskan hal-hal
berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa klien makan, serta kehadiran orang lain saat
makan.

Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang mempengaruhi asupan
makannya.

▪ Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori, seperti :

- Jangan makan pada saat melakukan kegiatan.

- Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.

- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis dan alkohol.

- Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang sisanya.

- Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna.

▪ Instrusikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membakar kalori.

3. Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan

Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan individu yang memiliki riwayat obesitas pada keluarga,
yang juga memperlihatkan pola berat badan yang lebih tinggi serta individu yang pernah memiliki
riwayat peningkatan berat badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian
klinis membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau risiko) atau
risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk memberikan penyuluhan langsung
guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi pola diet yang tidak sehat.

D. Evaluasi

Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila :

1. Klien mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet.

2. Klien mampu mengontrol pola makannya.

3. Klien merasa nyaman saat makan.

Anda mungkin juga menyukai