PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
17,8%. Nyata di sini, dua angka yang dilaporkan oleh kelompok yang sama pada
2 daerah pedesaan di Sumatera Barat menunjukkan angka yang tinggi. Oleh
sebab itu perlu diteliti lebih lanjut, demikian juga angka yang relatif sangat
rendah. Survai penyakit jantung pada usia lanjut yang dilaksanakan Boedhi
Darmojo, menemukan prevalensi hipertensi’ tanpa atau dengan tanda penyakit
jantung hipertensi sebesar 33,3% (81 orang dari 243 orang tua 50 tahun ke
atas).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Bagi penulis
2
Sebagai mutu pelayanan kesehatan pada umumnya dan mningkatkan mutu
pelayanan klien dengan hipertensi sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya
komplikasi.
3. Bagi institusi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
B. Etiologi
Merupakan 90% dari kasus penderita hipertensi. Dimana sampai saat ini belum
diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa faktor yang berpengaruh dala, terjadinya
hipertensi esensial, seperti : faktor genetik, strees dan psikologi, serta faktor lingkungan
dan diet (peningkatan pengunaan garam dan berkurangnya asupan kalium atau
kalsium).
b. Hipertensi sekunder
Pada hipertensi sekunder, penyebab dan patofisiologi dapat diketahui dengan jelas
sehingga lebih mudah untuk dikendalikan dengan obat. Penyebab hipertensi sekunder
di antaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan arnedal, kelainan
aorta, kelaianan edokrin lainya seperti obesitas, resistensi insulin, hiperoidisme, dan
pemakaian obat-obatan seperti : kontrasepsi oral dan kortikosteroid. Penyebab utama
dari penyakit hipertensi adalah gaya hidup modern karena dalam hidup modern kerja
keras dalam situasi penuh tekanan, dan stres yang berkepanjangan. Kedua pola makan
yang salah seperti makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap
dalam jumlah tinggi, misalnya monosodium glutamac (MSG).
Ketika berat badan berlebih , jantung harus bekerja keras untuk memompa darah agar
bisa menggerakan beban berlebihan dari tubuh tersebut. Karena obesitas termasuk
salah satu faktor yang meningkatkan resiko hipertensi dan serangan
jantung.(Arnit,2008)
4
C. Patofisiologi
Progresifitas hipertensi dimulai dari prehipertensi pada pasien umur 10-30 tahun
(dengan meningkatkan curah jantung) kemudian menjadi hipertensi dini. Pasien pada
umumr 20 – 40 tahun (dimana tahanan perifer mingkat) kemudian menjadi hipertensi
pada umur 30-50 tahun dan akhirnya menjadi hipertensi dengan komplikasi pada usia
40-60 tahun (menurut sharma S et al, 2008 dalam anggraini, 2009).
5
PATHWAYS KEPERAWATAN HIPERTANSI
Umur, Jenis kelamin, Gaya hidup, Obesitas
HIPERTENSI
Gx. rasa
CVA Rangsang Intoleransi Nyeri dada
nyaman ;
aldosteron aktivitas
nyeri
Retensi Na
Oedema
Gx. Keseimbangan
cairan
6
D. Manifestasi Klinis
E. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a.Data biografi : nama , alamat, umur, tanggal, diagnose medis, penanggung jawab,
catatan kedatangan.
b.Riwayat kesehatan
Keluhan utama : biasanya pasien datang kerumah sakit dengan keluhan kepala
pusing dan bagian kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
1) Aktivitas / istirahat
7
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2) Sirkulasi
Tanda : tekanan TD, hipotensi postual, takhikardi, perubahan warna kulit, suhu dingin.
3) Integritas Ego
Tanda : letupan suara hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang
meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
4) Eliminasi
5) Mekanan / cairan
Gejala : makanan yang disukai yang daoat mencakup makanan tinggi garam, lemak
dan kelesterol
6) Neurosensori
Gejala ; keluhan pusing atau pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala, berdenyut,
ganguan penglihatan.
Gejala : angin, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala, nyeri abdomen.
8) Pernafasan
Gejala : dispnea, yang berkaitan dengan aktifitas, takipnea, ortopnea, batuk dengan
atau tanda sputum, riwayat merokok
9) Keamanan
8
10) Pembelajaran / penyuluhan
2. Diagnosa keperawatan
Tujuan : setelah dilakukan intervensi selama 3x24 jam diharapkan afterload tidak
meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard.
Hasil yang duharapkan : klien berpartisipsi dalam aktifitas yang menurunkan tekanan
darah / bebab kerja jantung, mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapat
diterima, memperlihatkan norma dan frekuensi stabil dalam rentang normal pasien.
Invertensi keperawatan :
9
pada tungkai mungkin menurun, mencerminkan efek dari vasokontriksi dan
kongestivena.
Rasional : S4 umum terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipertropi
atrium, perkemangan S3 mrenunjukan hipertropi vetrikel dan kerusakan fungsi,
adanya krakels, dapat mengindikasikan kongesti paru sekunder terhaadap terjadinya
atau gagal jantung kronik.
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperrawatan selama 3x24 jam diharapkam nyeri
berkurang.
Intervensi keperawatan:
10
3) Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
4) Beri cairan, makanan lunak, biarkan klien beristirahat selama 1 jam setelah
makan.
Tujuan : klien menunjukan volume cairan yang stabil setelah dilakukan tindakan
tindakan keperawatan selama 2x24 jam Hasil yang diharapkan : tidak ada edema,
keseimbangan masukan dan keluaran cairan. Intervensi keperawatan :
Rasional : terapi deuritik dapat disebabkan oleh kehilangan tiba-tiba atau berlebih.
2) Pertahankan duduk tau tirah baring dengan posisi semiflower selama fase
akut.
Rasional : posisi terlentang meningkatkan filtrasi ginjal dan penurunan produk ADH
sehingga mengangkatkan diurisi.
3) Aukultasi bunyi nafas, cacat penurunan dan atas bunyi tambahan seperti
krekeldan mengi.
11
diinginkan / diperlukan, melaporkan peningkatan dalam toleransi aktifitas yang dapat
di ukur.
Intervensi keperawatan ;
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah desain penelitian dekriptif,
yaitu desain penelitian yang bertujuan untuk mendeskipsikan peristiwa atau fenomena
yang ada pada saat ini (Nursalam, 2009). Karya tulis ilmiah ini berbentuk studi kasus
yang menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dengan gangguan
rasa aman nyaman di RSUD Sunan Kalijaga Demak.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah dua orang
pasien penderita hipertensi dengan gangguan rasa aman nyaman di RSUD Sunan
Kalijaga Demak
Kriteria inklusi:
1. Hipertensi
2. Dirawat di rumah sakit
3. Keluarga klien mengizinkan dijadikan responden.
Pengambilan subyek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah dengan cara
purposive sampling. Sampel purposive adalah Teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono,2012). Sehingga dalam pengambilan sampel, penulis
akan memilih setiap subyek dengan berdasarkan tujuan dan penimbangantertentu.
C. Fokus Studi
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini berfokus pada Asuhan Keperawatan pada dua
orang pasien yang mengalami hipertensi dengan gangguan rasa aman nyaman.
D. Definisi Operasional
Asuhan keperawatan pada bayi yang lahir rendah dengan gangguan termoregulasi:
Hipotermi adalah suatu asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi yang saat lahir
memiliki berat badan kurang dari <2500 gram yang tidak sesuai dengan usia
kehamilan ibu dan mengalami penurunan suhu hingga dibawah 36,5°C.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakanadalah :
1. Wawancara
13
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewancara dan terwancara (Herdiansyah, 2012). Sehingga penulis
dalam pengumpulan data melakukan wawancara atau anamnesa terhadap
keluarga klien, perawat yang bersangkutan.
2. Observasi dan PemeriksaanFisik
Untuk observasi, yang penulis lakukan yaitu dengan pengamatan secara
langsung keadaan klinis klien melalui pemeriksaan fisik,selain itu penulis juga
terlibat dalam menilai respon klien setelah mendapat tindakan yang diberikan dan
mencatat hasil dari tindakan.
3. Studi Dokumentasi
14
pemeriksaan penunjang serta dokumentasi keperawatan klien untuk
memperoleh masalah keperawatan dan menegakkan diagnose keperawatan
pada klien.
8. Melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang
meliputi penanganan gangguan termoregulasi: Hipotermi sesuai dengan
respon klien dan kriteria hasil.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang dilakukan untuk pengumpulan data
(Notoatmodjo, 2010). Dimana dalam pengumpulan data, penulis menggunakan alat
sebagai berikut :
1. Alat tulis (pulpen, pensil, penghapus dan penggaris)
2. Laptop
3. Printer
4. Alat untuk melakukan pemeriksaanfisik dan observasi.
5. Alat pelindung diri (APD) meliputi masker dan handshcoon.
G. Lokasi dan Waktu penelitian
Studi kasus ini dilakukan di RSUD Sunan Kalijaga Demak.. Yang berlokasi di Jl.
Sultan Fatah 669/50, Bintoro, Kecamatan Demak, Bogorame, Bintoro, Kec. Demak,
Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Asuhan Keperawatan ini akan dilakukan selama klien dirawat di rumah sakit,
minimal 3x24 jam berdasarkan intervensi keperawatan yang ditetapkan.
15
Kalijaga Demak dengan data subjektif maupun objektif yang diperoleh dari klien,
keluarga, pemeriksaan fisik maupun dari hasil pemeriksaan penunjang.
I. Etik Penelitian
Etik dalam penulisan menyangkut masalah tata aturan dan nilai bagi peneliti maupun
yang diteliti agar tidak terjadi benturan antara nilai yang dianut oleh kedua belah pihak
atau untuk menghindari ekspoitasi dan manipulasi yaitu berdampak merugikan bagi
salah satu pihak (Herdiansyah, 2012).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian meliputi :
1. Informed Concent (Lembar Persetujuan Penelitian)
Informed Concent adalah serangkaian persyaratan yang disepakati dan ditanda
tangani oleh subjek penulisan sebelum subjek berpartisipasi dalam penulisan
(Creswell dalam Herdiansyah, 2012)
Tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak
yang diteliti selama pengumpulan data. Dari responden dalam penelitian ini semua
responden bersedia untuk diteliti, dan responden bersedia mendatangani lembar
persetujuan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan indentitas subjek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar persetujuan. Peneliti hanya
mencantumkan jenis kelamin, tingkat Pendidikan, suku bangsa, umur serta kode
urut untuk masing-masing responden pada waktu pengambilan data dilakukan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi atau masalah-masalah lain yang telah diperoleh dari responden
disimpan dan dijamin kerahasiaannya, segala informasi yang diberikan oleh
responden dijamin hanya untuk kepentingan penelitian. Apabila data sudah
melewati 5 tahun maka akan dimusnahkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume
17