5. M. YUSUF ZUBARI
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan karangan ?
b. Apa saja jenis-jenis karangan ?
c. Apa saja ciri-ciri dari karangan ilmiah, karangan semi ilmiah, dan
karangan non ilmiah ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Karangan
Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari dua segi. Ditinjau dari segi
isi, maka karangan dapat dibedakan menjadi karangan fiksi dan nonfiksi atau
rekaan dan ilmiah. Kedua karangan ini memiliki perbedaan yang sangat
mencolok. Karangan fiksi (rekaan) berisi cerita yang bukan kenyataan tetapi
merupakan hayalan atau imajinasi pengarang, sedangkan karangan ilmiah (non
fiksi) merupakan karangan yang isinya dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat ilmiah. Karangan
ilmiah (fiksi) menggunakan bahasa dengan kata yang bermakna konotasi.
B. Jenis-jenis Karangan
a. Karya Ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya
kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan
informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi
ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Macam-macam Karangan Ilmiah:
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil
penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk
lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel
ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan
karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah
artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot.
Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli
dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel.
Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional.
Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
3) Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor
(Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian
yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus
mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir
abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-
penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang
sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang
tinggi.
4) Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis
dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi
penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi,
terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan
(masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan
menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
5) Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat
mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan
dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan
‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan
mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung;
observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
6) Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan
pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada
‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu.
Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis
rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
7) Makalah
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa
yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot
akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya,
makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
b. Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi
tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat
subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal). Jenis-jenis
karangan non ilmiah:
1) Cerpen, merupakan suatu bentuk naratif fiktif, cerita pendek yang
cendrung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi yang lebih panjang.
2) Dongeng, merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata diakhir cerita biasanya mengandung pesan moral.
3) Roman, merupakan sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau ganjaran
yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa
masing-masing.
4) Novel, merupakan karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya
dalam bentuk cerita.
5) Drama, merupakan suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk
diperankan oleh actor.
1) Artikel, adalah tulisan lepas berisi opini seseorang atau kelompok yang
mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya actual dan
controversial untuk tujuan member informasi, mempengaruhi dan
meyakinkan atau menghibur khalayak pembaca.
2) Resensi, buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik
objektif terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah
yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
3) Opini, (Inggris: Opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk
menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu
terhadap prespektif dan idiologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena
belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan
sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan
kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan.
Opini bukanlah merupakan sebuah fakta akan tetapi jika dikemudian hari
dapat dibuktikan atau diverifikasi maka opini akan berubah menjadi sebuah
kenyataan atau fakta.
c) Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan
dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
d) Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Topik
Pengertian topik adalah berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti
tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang
menjadi landasan penulisan suatu artikel.
a) Cara Membatasi Topik
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan
mempergunakan cara sebagai berikut:
1. Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2. Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam
kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat,
tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3. Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4. Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci
lebih lanjut atau tidak.
b) Syarat Topik Yang Baik
1. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan
dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan
mengundang minat untuk membacanya.
Tema
Tema berasal dari bahasa Yunani thithenai, berarti sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama
yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Dalam karang mengarang,
tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun.
Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi
tulisan. Tema ini yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari penulisan
artikel itu. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarmya
yang akan ditulis atau diuraikan oleh penulis.
Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam
sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah
berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa
kejadian dan sebagainya.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahawa tema sebagai satu gagasan,
pikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastra dan
terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implisit). Tema
dalam sesebuah cerita tidak dapat dilihat sepenuhnya sehingga cerita itu selesai
dibaca. Selain itu, tema dapat dikesan melalui: perwatakan watak-watak dalam
sesebuah cerita, peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai-nilai
kemanusian dan kemasyarakatan yang terdapat dalam cerita. Persoalan-
persoalan yang disungguhkan dan kemudian mendapatkan pokok persoalannya
secara keseluruhan. cerita diselesaikan, semuanya menentukan rupa tema yang
dikemukakan oleh pengarang.
a) Syarat-syarat Tema yang Baik
Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik
dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
Judul juga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala
berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat
menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan
wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan Judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau
disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas,
padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi
cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika
topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan
ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema,
shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul
yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan
temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu,
sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam
karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam
sebuah laporan eksposisi, contohnya : “Suatu Penelitian tentang Korelasi antara
Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai.
FUNGSI JUDUL :
1. Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
2. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk
membaca isinya.
3. Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
4. Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.
1. Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita,
sehingga hubungannya dengan bagian utama berita terlihat jelas.
2. Judul tak langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan
bagian utama berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN