Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

I. KONSEP DASAR NUTRISI

1. DEFINISI
 Pengertian nutrisi
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.Kebutuhan
energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti; karbohidrat, protein, lemak, air,
vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan kepadatan
nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah kilo kalori.
Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau gula, adalah
makanan yang tinggi kilo kalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,2010; 274).
Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan
proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat
membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses tumbuh kembang
selanjutnya dapat terhambat. (AAA, Hidayat, 2006;38).
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (AAA,Hidayat,
2006; 52). Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan metabolic yang dibutuhkan oleh tubuh.
(LyndaJuall,Carpenito,2006)

 Fungsi zat gizi


 Menghasilkan energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
 Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan sel-sel
tubuh dalam tubuh.
 Sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh. (Tartowo.Wartonah.2006; 30).

 Komponen Zat Gizi


 Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan.
Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat
sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan berat
badan menurun. Demikian sebaliknya, apabila jumlah kalori yang
tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang
cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung,
dan sayur-sayuran. (AAA.Hidayat.2011; 42).
 Lemak
Merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut vitamin A, D, E,dan K yang
larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah sekitar 98%
(diantaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2%-nya adalah asam lemak bebas
(diantaranya monogliserida, digleserida, kolesterol, serta fosfolipid termasuk lesitin,
sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Lemak merupakan sumber yang kaya akan
energi dan pelindung organ tubuh terhadap suhu, seperti pembuluh darah, saraf,
organ, dan lain lain. Lemak juga dapat membantu memberikan rasa kenyang
(penundaan waktu pengosongan lambung). Komponen lemak dalam tubuh harus
tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan
terjadinya perubahan kulit,khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan
kurang.
Namun,apabila jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadi
hiperlipidemia, hiperkolesterol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain-lain. Jumlah
lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur,daging, ikan,
keju, kacang-kacangan, dan minyak sayur (Pudjiadi, 2001).

 Protein
Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cu
kup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan
untuk menjaga keseimbangan osmotik plasma. Protein terdiri atas dua puluh empat
asam amino, diantaranya sembilan asam amino esensial (seperti treonin,valin,
leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya
asam amino non esensial. Protein tersebut dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah
yang cukup. Jika jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi
ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang, maka dapat menyebabkan kelemahan,
edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwasiorkor dan
marasmus. Kwasiorkor terjadi apabila kekurangan protein dan marasmus
merupakan kekurangan protein dan kalori. Komponen zat gizi protein dapat
diperoleh dari susu, telur, daging, ikan,unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan
padi-padian. (Pudjiadi, 2001).

 Air
Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai
medium untuk ion, transpor nutrien dan produk buangan,
serta pengaturan suhu tubuh. Sumber air dapat diperoleh dari air dan semua
makanan. (AAA.Hidayat.2011; 43).

 Vitamin
Vitamin merupakan zat
organic yang diperlukan tubuh dalam jumlahsedikit dan akan menimbulkan penyakit
yang khas bila tubuh tidak memperolehnya dalam jumlah yang mencukupi.
(Asmadi.2008; 70). Digunakan untuk mengatalisasi metabolisme sel yang berguna
untuk pertumbuhan dan perkembangan serta pertahanan tubuh. Vitamin yang
dibutuhkan tubuh antara lain sebagai berikut:
 Vitamin A (retinol)
Mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi
mata, pertumbuhan tulang dan gigi, serta pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini
dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarin, tumbuh-
tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan.

 Vitamin B kompleks (tiamin).


Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan,
anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi, edema, dan peningkatan
kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari hati,
daging, susu, padi, biji-bijian, kacang,dan lain- lain.

 Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena jika tidak akan
menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, dan gagal dalam pertumbuhan. Vitamin
ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati, daging,telur, ikan, sayur-sayuran hijau, dan
padi.

 Vitamin B12 (sianokobalamin)


Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia. Vitamin ini dapat diperoleh
dari daging organ, ikan telur, susu, dan keju.

 Vitamin C (asam askornat)


Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka.
Vitamin ini dapat diperoleh dari tomat,semangka, kubis, dan sayur-sayuran hijau.

 Vitamin D
Berguna untuk mengatur penyerapan serta pengendapan kalsium dan fosfor
dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, juga mengatur kadar alkalin
fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari susu, margarin,
minyak sayur, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber ultaraviolet lain.
 Vitamin E
Berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A, dan asam linoleat;
disamping menstabilkan membran sel. Apabila kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi prematur dan kehilangan
keutuhan sel syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian dan kacang-
kacangan.

 Vitamin K
Berfungsi untuk pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII,IX, dan X yang
harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup.Kekurangan vitamin K dapat
menyebabkan pendarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil. Vitamin ini
tersedia dalam sayur-sayuran hijau,daging, dan hati. (Pudjiadi, 2001).

 Mineral
 Kalsium
Berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot,iritabilitas saraf,
koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium dapat diperoleh dari
susu, keju, sayur-sayuran hijau, kerang, dan lain-lain.

 Klorida
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta keseimbangan asam dan
basa. Klorida dapat diperoleh dari garam, daging, susu, dan telur.

 Kromium
Berguna untuk metabolisme glukosa dan metabolisme dalam insulin.Kromium
dapat diperoleh dari ragi.

 Tembaga
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan
hemoglobin, penyerapan besi, dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh dari hati,
daging,ikan padi, dan kacang-kacangan.

 Fluor
Berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang sehingga jika kekurangan fluor
dapat menyebabkan karies gigi. Sumber fluor terdapat dalam air, makanan laut, dan
tumbuh-tumbuhan.
 Iodium
Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat
diperoleh dari garam.

 Zat besi
Merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk
pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia dan
osteoporosis, sedangkan kelebihan zat besi menyebabkan sirosis, gastritis, dan
hemolisis. Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayur-sayuran
hijau, padi, dan tumbuh tumbuhan.

 Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dansangat penting
dalam proses metabolisme. Kekurangan magnesiummenyebabkan hipokalsemia
atau hipokalemia. Magnesium dapat diperolehdari biji-bijian, kacang-kacangan,
daging, dan susu.

 Mangan
Berfungsi dalam aktivasi enzim. Mangan dapat diperoleh dari kacang-kacangan,
padi, biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.

 Fosfor
Merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.Kekurangan fosfor
dapat menyebabkan kelemahan oto. Fosfor dapat diperolehdari susu, kuning telur,
kacang

kacangan, padi

padian, dan lain - lain.-

Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls syaraf,keseimbangan
cairan, dan pengaturan irama jantung. kalium dapat diperolehdari semua makanan.-

Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturankeseimbangan asam,
basa, dan cairan. Kekurangan natrium dapatmenyebabkan kram otot, nausea,
dehidrasi, dan hipotensi. Natrium dapatdiperoleh dari garam, susu, telur, tepung, dan
lain

lain.-

Sulfur
Membantu proses metabolisme jaringan syaraf. Sulfur dapat diperolehdari makanan
protein.-

Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase
yang penting dalam pertukaran CO2. Seng dapat diperoleh dari daging, padi

padian, kacang

kacangan, dan keju. (AAA.Hidayat.2011; 42

46).

2.

ETIOLOGIa.

DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin di tandai dengan penghancuran sel-
sel betapancreas yang di sebabkan oleh :-

Faktor genetic penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu sendiri, tetapimewarisi suatu
predisposisi atau kecenderunga genetic kearah terjadinyadiabetes tipe I-

Faktor imunologi (autoimun)-

Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu prosesautoimun yang
menimbulkan estruksi sel beta
b.
DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.Faktor resiko yag
berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe II :

Usia-

Obesitas-

Riwayat dan keluargaHasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca pembedahan


dibagi menjadi 3,yaitu : (sudoyo Aru,dkk 2009)-

< 140 mg/dL

normal-

140-<200 mg/dL

toleransi glukosa terganggu-

≥200 mg/dL

diabetes(NANDA,NIC-NOC,2015,jilid 1;188)
3.

ANATOMI
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris. Salura
n pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organa
sesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini
membantuterlaksananya pencernaan makanan secara kimiawi.
(AAA.Hidayat.2006;52).
c.

Saluran Pencernaan
Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan terdiri atas dua bagian
luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipidan bagian
dalam, yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan
mengalami proses mekanis melalui pengunyahan yang akan membuat makanan da
pathancur sampai merata, dibantu oleh enzim amilase yang akan memecahamilum
yang terkandung dalam makanan menajdi maltosa.(AAA.Hidayat.2006;52).

Faring & Esofagus


Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakanghidung,
mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar
di bagian atas hingga vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungandeng
an esofagus, sebuah tabung yang memiliki otot dengan panjang kuranglebih 20

25 sentimeter dan terletak di belakang trakea, di depan
tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhu
bungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.Esofagus
merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanandari faring menuju ke
lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan panjang
kurang lebih dua sentimeter dengan kedua ujungnya

dilindungi oleh sfingter. Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalutertutup,
kecuali bila ada makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitulingkaran serabut
otot di depan makanan mengendor dan yang di belakangmakanan berkontraksi.
(AAA.Hidayat.2006;52).

Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri
atas bagian atas disebut fundus bagian utama, dan bagian bawah berbentukhorizont
al (antrum pilorik). Lambung berhubungan langsung dengan esofagusmelalui
orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.Lambung
terletak di bawah diafragma dan di depan pankreas, sedangkanlimpa menempel
pada sebelah kiri fundus.Lambung mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi sekresi dan
pencernaan.Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung
makanansamapi dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah
memecahmakanan menjadi partikel

partikel kecil yang dapat bercampur dengan asamlambung. Fungsi sekresi dan
pencernaan adalah mensekresi pepsin dan HClyang akan memecah protein menjadi
pepton, amilase memecah amilummenjadi maltosa, lipase memecah lemak menjadi
asam lemak, dan gliserolmembentuk sekresi gastrin, mensekresi faktor intrinsik yang
memungkinkanabsorbsi vitamin B12 yaitu di ileum, dan mensekresi mukus yang
bersifat protektif. Makanan berada pada lambung selama 2

6 jam,
kemudian bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak berwarna) yan
gmengandung 0,4% HCl untuk mengasamkan semua makanan serta
bekerjasebagai antiseptik dan desinfektan. Dalam getah lambung terdapat
beberapaenzim, diantaranya pepsin, dihasilkan oleh pepsinogen serta
berfungsimengubah makanan menjadi bahan yang lebih mudah larut dan
renin, berfungsi mengubah makanan menjadi bahan yang lebih dari karsinogen
yangdapat larut. (AAA.Hidayat.2006;53).

Usus Halus
Usus halus merupakan tabung berlipat

lipat dengan panjang kuranglebih 2,5 meter dalam keadaan hidup. Usus halus
terdiri atas tiga bagian, yaiutduodenum dengan panjang kurang lebih 25 cm, jejunum
dengan panjangkurang lebih 2 m, dan ileum dengan panjang kurang lebih 1 m atau
3/5 akhirdari usus. Lapisan dinding dalam usus halus menyerupai beludru.
Pada permukaan setiap vili terdapat tonjolan yang menyerupai jari

jari, yangdisebut mikrovili.Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan
mengabsorbsichime dari lambung. Zat

zat makanan yang telah halus akan diabsorbsi didalam usus halus, yaitu pada
duodenum, dan disini terjadi absorbsi besi,kalsium dengan bantuan vitamin D.
Vitamin A, D, E, dan K dengan bantuanempedu dan asam folat.
(AAA.Hidayat.2006;53).

Usus Besar
Usus besar atau juga disebut sebagi kolon merupakan sambungan dariusus halus
yang dimulai dari aktup ileokolik yang merupakan tempat lewatnyamakanan. Usus
besar memilki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon terbagiatas desenden, sigmoid,
dan berakhir di rektum yang panjangnya kira

kira 10cm dari usus besar, dimulai dari kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran

anal. Tempat kolon asenden membentuk belokan tajam di abdomen


atas bagian kanan disebut fleksura hepatis, sedang tempat kolon transversummemb
entuk belokan tajam di abdomen atau bagian kiri disebut fleksuralienalis.Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorbsi air (kurang lebih 90%)elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih5000 cc/hari. Flora yang terdapat
pada usus besar berfungsi untuk menyintesisvitamin K dan B serta memungkinkan
pembusukan sisa

sisa makanan.(AAA.Hidayat.2006;54).

Anus
Anus bertugas mengeluarkan feses yang sebelumnya telahdikumpulkan di rektum.
Proses ini sering disebut proses defikasi.
Anus bekerja ditopang oleh otot polos yang berada di dalam anus dan otot lurikyang
terletak di luar anus. Otot lurik akan terpicu ketika feses menyentuhdinding rektum.
Pada kondisi ini otot polos mengendur hingga feses akankeluar tubuh. (Sarwadi &
Erwanto. 2014; 37). Buku Pintar Anatomi TubuhManusia.Jakarta:Dunia Cerdas.
d.

Organ Asesoris

Hati
Hati merupakan kelenjar tersbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian paling atas
rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, danmemiliki berat kurang
lebih 1500 gram (kira

kira 2,5% orang dewasa).Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang
dipisahkanoleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong
empeduterdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing
laindalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu,
fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah danmen
yimpan glikogen. (AAA.Hidayat.2006;56).

Kantong Empedu
Kantung emepedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantongyang terletak
di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati
sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8

12 cm dan berkapasitas 40

60cm2. Kantong empedu memilki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus,yaitu
sebelah luar pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris,
dan sebelah dalam membran mukosa.Fungsi kantong empedu adalah tempat
menyimpan cairan empedu,memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH
sesuai dengan pHoptimum enzim

enzim pada usus halus, mengemulsi garam

garamempedu, mengemulasi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak
digunakanoleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau

hijauan(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air,
garam,empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit
protein.(AAA.Hidayat.2006;55).

Pankreas
Pankreas meupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjarludah dan
memilki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yangletaknya di belakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama,
serta bagian ekor pankreas yang merupakan bagian runcing di sebelah kiri danmeny
entuh limpa.Pankreas memilki dua fugsi, yaitu fungsi eksokrin yang
dilaksanakanoleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolitdan fungsi endokrin yang tersebar di antara alveoli
pankreas.(AAA.Hidayat.2006;56).
Anus
Anus bertugas mengeluarkan feses yang sebelumnya telahdikumpulkan di rektum.
Proses ini sering disebut proses defikasi.
Anus bekerja ditopang oleh otot polos yang berada di dalam anus dan otot lurikyang
terletak di luar anus. Otot lurik akan terpicu ketika feses menyentuhdinding rektum.
Pada kondisi ini otot polos mengendur hingga feses akankeluar tubuh. (Sarwadi &
Erwanto. 2014; 37). Buku Pintar Anatomi TubuhManusia.Jakarta:Dunia Cerdas.
d.

Organ Asesoris

Hati
Hati merupakan kelenjar tersbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian paling atas
rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, danmemiliki berat kurang
lebih 1500 gram (kira

kira 2,5% orang dewasa).Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang
dipisahkanoleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong
empeduterdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing
laindalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu,
fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah danmen
yimpan glikogen. (AAA.Hidayat.2006;56).

Kantong Empedu
Kantung emepedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantongyang terletak
di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati
sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8

12 cm dan berkapasitas 40

60cm2. Kantong empedu memilki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus,yaitu
sebelah luar pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris,
dan sebelah dalam membran mukosa.Fungsi kantong empedu adalah tempat
menyimpan cairan empedu,memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH
sesuai dengan pHoptimum enzim

enzim pada usus halus, mengemulsi garam

garamempedu, mengemulasi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak
digunakanoleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau

hijauan(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air,
garam,empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit
protein.(AAA.Hidayat.2006;55).

Pankreas
Pankreas meupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjarludah dan
memilki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yangletaknya di belakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama,
serta bagian ekor pankreas yang merupakan bagian runcing di sebelah kiri danmeny
entuh limpa.Pankreas memilki dua fugsi, yaitu fungsi eksokrin yang
dilaksanakanoleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolitdan fungsi endokrin yang tersebar di antara alveoli
pankreas.(AAA.Hidayat.2006;56).

Anus
Anus bertugas mengeluarkan feses yang sebelumnya telahdikumpulkan di rektum.
Proses ini sering disebut proses defikasi.
Anus bekerja ditopang oleh otot polos yang berada di dalam anus dan otot lurikyang
terletak di luar anus. Otot lurik akan terpicu ketika feses menyentuhdinding rektum.
Pada kondisi ini otot polos mengendur hingga feses akankeluar tubuh. (Sarwadi &
Erwanto. 2014; 37). Buku Pintar Anatomi TubuhManusia.Jakarta:Dunia Cerdas.
d.

Organ Asesoris
Hati
Hati merupakan kelenjar tersbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian paling atas
rongga abdomen, di sebelah kanan di bawah diafragma, danmemiliki berat kurang
lebih 1500 gram (kira

kira 2,5% orang dewasa).Hati terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang
dipisahkanoleh ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong
empeduterdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing
laindalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu,
fagositosis bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah danmen
yimpan glikogen. (AAA.Hidayat.2006;56).

Kantong Empedu
Kantung emepedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantongyang terletak
di bawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati
sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8

12 cm dan berkapasitas 40

60cm2. Kantong empedu memilki bagian fundus, leher, dan tiga pembungkus,yaitu
sebelah luar pembungkus peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris,
dan sebelah dalam membran mukosa.Fungsi kantong empedu adalah tempat
menyimpan cairan empedu,memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH
sesuai dengan pHoptimum enzim

enzim pada usus halus, mengemulsi garam

garamempedu, mengemulasi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak
digunakanoleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau

hijauan(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air,
garam,empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit
protein.(AAA.Hidayat.2006;55).
Pankreas
Pankreas meupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjarludah dan
memilki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yangletaknya di belakang
lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama,
serta bagian ekor pankreas yang merupakan bagian runcing di sebelah kiri danmeny
entuh limpa.Pankreas memilki dua fugsi, yaitu fungsi eksokrin yang
dilaksanakanoleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas berisi enzim serta
elektrolitdan fungsi endokrin yang tersebar di antara alveoli
pankreas.(AAA.Hidayat.2006;56).

4.

FISIOLOGI
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk menyediakan
nutrisitubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi, metabolisme, dan
eksresi.(Asmadi.2008; 74).
a.

Ingesti
Ingesti adalah proses masuknya makanan dan cairan dari lingkungan kedalam tubuh
melalui proses menealn baik melalui koordinasi gerakan volunterdan involunter.
Tahap pertama pada proses ingesti ini adalah koordinasi ototlengan dan tangan
membawa makanan ke mulut. Makanan di mulut terjadi prosesmengunyah yaitu
proses penyederhanaan ukuran makanan yang melibatkan gigi,kontrol volunter otot
mulut, gusi, dan lidah. Proses mengunyah ini dilakukansecara sadar dan diatur oleh
sistem saraf pusat. Proses mengunyah ini dilakukanuntuk memudahkan makanan
masuk ke dalam esofagus dan tidak mengiritasinya.Dalamproses mengunyah ini,
terjadi pencampuran makanan dengan saliva.Bercampurnya saliva ini bukan hanya
menyebabkan terjadi pemecahan ukuranmakanan di mulut, melainkan juga terjadi
proses digesti. Hal tersebt disebabkanterdapatnya kandungan enzim ptialin dalam
saliva, yang dapat mengubah amilummenjadi maltosa. Saliva juga membuat proses
menelan lebih mudah sebabmengandung banyak air yang berfungsi sebagai
pelumas.Tahap selanjutnya makanan dikunyah adalah proses menelan.
Menelanmerupakan bergeraknya makanan dari mulut ke esofagus menuju ke
lambung.Proses menaln ini terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian
faring.(Asmadi.2008; 75).
b.
Digesti
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yangdibaea ke
dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti ini
terjadi penyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal. Or
gan pencernaan yang berperan pada proses ini diantaranya adalah mulut, faring,eso
fagus, lambung, usus halus, dan kolon. (Asmadi.2008; 75).

c.

Absorbsi
Absorbsi merupakan proses nutrien diserap usus melalui saluran darahdan getah
bening menuju ke hepar. Proses absorbsi ini tidak merata di tiap bagiansaluran
pencernaan. Misalnya, di lambung hanya terjadi proses absorbsi alkohol, pada
usus halus terjadi proses absorbsi yang paling utama yaitu 90% dari nutrienyang
sudah dicerna dan sedikit absorbsi air. Secara spesifik, absorbsi yang

dilakukan pada usus halus adalah sebagai berikut: pada usus halus bagian
atasmengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asam lemak, dan gliserol,
natrium,kalsium, Fe, serta klorida. Usus halus bagian tengah mengabsorbsi
monosakarida,asam amino, dan zat lainnya. Sedangkan usus halus bagian bawah
mengabsorbsigaram empedu dan vitamin B12. Absorbsi air paling banyak dilakukan
di kolon.(Asmadi.2008; 77).
d.

Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalam tubuh yangmeliputi
semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap olehtubuh hingga
dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Proses metabolisme terjadi berbeda

beda berdasarkan jenis nutrien. (Asmadi.2008; 78).
Metabolisme zat nutrisi terdiri atas tiga proses utama, yaitu:

Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida, dan air(glikogenolisis).

Anabolisme glukosa menjadi glikogen yang akan disimpan (glikogenesis).


Katabolisme asam amino dan gliserol menjadi glukosa untuk
energi(glukoneogenesis). (Potter & Perry.2010; 281).Glukosa yang merupakan hasil
akhir digesti karbohidrat akan
mengalami proses oksidasi dan menghasilkan kalori, energi, dan zat buangan sepert
ikarbondioksida. Bila glukosa ini tidak dipakai sebagai sumber energi, makaglukosa
akan mengalami proses glikogenesis dan menghasilkan glikogen yangkemudian
disimpan di hepar dan otot. Bila sewaktu

waktu glukosa kurang,maka glikogen diubah kembali menjadi glukosa (glikolisis).
(Asmadi.2008; 78).

Protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas dalam tubuh, sistem imundan
normalisasi pertumbuhan, memproduksi enxim, memelihara sel, perbaikan jaringan,
dan menjadi keseimbangan cairan tubuh. Bila kekurangan protein, makadapat
menyebabkan terjadinya edema, asites, dan gangguan pertumbuhan.(Asmadi.2008;
78).
Jenis Metabolisme:

Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat yang berbentuk monosakarida dan disakaridadiserap
melalui mukosa usus. Setelah proses penyerapan (di dalam pembuluhdarah),
semua berbentuk monosakarida. Bersama

sama dengan darah,karbohidrat ini di bawa ke hati.Monosakarida (fruktosa,
galaktosa, serta glukosa) yang masuk bersama

sama darah dibawa ke hati. Di hati, ketiga monosakarida ini diubah menjadiglukosa
dan dialirkan melalui pembuluh darah ke otot untuk dibakar,membentuk glikogen
melalui proses glikoneogenesis. (AAA.Hidayat.2006;64).

Metabolisme Lemak
Lemak diserap dalam bentuk gliserol asam lemak. Gliserol larut dalamair sehingga
dapat diserap secara pasif, lagsung memasuki pembuluh darahdan dibawa ke hati.
Melalui beberapa proses kimiawi, gliserol diubah menjadiglikogen, selanjutnya
mengikuti metabolisme hidrat arang sampaimenghasilkan tenaga. Jadi, gliserol
diubah menjadi tenaga melewati prosesyang dilakukan oleh karbohidrat. Asam
lemak yang telah membentuk emulsisetelah melewati dinding usus halus memasuki
pembuluh limpa. Bersama

sama dengan getah bening emulsi, lemak dibawa ke dalam darah.


Pertemuan pembuluh darah bening dengan pembuluh darah terjadi pada vena
porta.Bersama

sama dengan darah, sebagian emulsi asam lemak dibawa kehati dan dibentuk
menjadi trigliserida yang akan dialirkan kembali ke
dalam pembuluh darah. Trigliserida yang dialirkan kembali ke dalam pembuluhdarah
tersebut adalah lipoprotein. Metabolisme lemak menghasilkan tenaga berbentuk
ATP dengan sisanya hidrogendioksida dan karbondioksida. Lemakakan dibakar
mempunyai hasil sampingan yang disebut kolesterol.(AAA.Hidayat.2006; 64).

Metabolisme Protein
Pada umumnya protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama

sama dengan darah di bawah ke hati, kemudian dibersihkan dari toksin.Proses
masuknya asam amino dapat dikatakan tidak bersifat dinamis danselalu diperbarui.
Asam amino yang masuk tidak sebanding dengan jumlahasam amino yang
diperlukan untuk menutupi kekurangan amino yang dipakaioleh tubuh.
(AAA.Hidayat.2006; 65).
e.

Ekskresi
Ekskresi yaitu proses pembuangan zat

zat sisa metabolisme dalam tubuhuntuk menjaga homeostatis. Caranya melalui
defekasi, miksi, diaforesis,ekspirasi. Defekasi ialah mengekskresi sisa metabolisme
berupa fese melaluisaluran cerna. Miksi membuang sisa metabolisme dalam bentuk
urin yangdikeluarkan oleh urogenitalia. Diaforesis merupakan mengeluarkan air
dankarbondioksida. (Asmadi.2008; 78).
5.
BATASAN KARAKTERISTIKa.

Mayor (harus terdapat)


1.

Pasien yang tidak puasa mengeluhkan atau mendapat : asupan makanan yangtidak
adekuat, kurang dari angka kecukupan gizi (recommended dailyallowance,RDA),
dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan atau2.

Kebutuhan metabolic aktual atau potensial dalam asupan yang berlebihan.


b.

Minor (mungkin terdapat)


1.

Berat badan 10% sampai 20% atau lebih di bawah berat badan ideal berdasarkan
tinggi dan kerangka tubuh2.

Lipasan kulit triseps, lingkar lengan dan lingkar otot lengan kurang dari 60%ukuran
standar3.

Kelemahan otot dan nyeri tekan4.

Konfusi atau iritabilitas mental5.

Penurunan albumin serum6.

Penurunan transferin serum atau penurunan kapasitas ikatan-besi7.

Fontanel bayi cekung (Lynda Juall,Carpenito,2002,345)

6.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHIa.

Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapatmempengaruhi
pola konsumsi makan.

b.

Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapatmempengaruhi status gizi seseorang.
c.

Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanantertentu juga
dapat mempengaruhi status gizi
d.

Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapatmengakibatkan
kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan
secara cukup. (AAA.Hidayat.2006;69).
e.

Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.(AAA.Hida
yat.2006;70).
f.

Peningkatan basal metabolism rate.g.

Aktivitas tubuhh.

Faktor usiai.

Suhu lingkungan j.

Penyakit atau status kesehatan. (Tartowo.Wartonah.2006; 30).


7.

KLASIFIKASI NUTRISIa.

Kurang dari Kebutuhan Nutrisi


Kondisi ketika individu, yang tidak puasa, mengalami atau berisikomengalami
ketidakadekuatan asupan atau metabolisme nutrien untuk kebutuhanmetabolisme
dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan. (Carpenito,LJ.2012;
346).Asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik.(Wilkinson Judith, 2011;
503).Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalamkeadaa
n tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibatketidakcukupan
asupan nutrisi kebutuhan matabolisme. (AAA.Hidayat. 2006;67).
Tanda klinis :

Berat badan 10-20% dibawah normal

Tinggi badan dibawah ideal

Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar.

Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot

Adanya penurunan albumin serum

Adanya penurunan transferin


Kemungkinan penyebab :
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker

Disfagia karena adanya kelainan

Penurunan absrobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa.

Nafsu makan menurun. (AAA.Hidayat. 2006; 67).

b.

Lebih dari Kebutuhan Nutrisi


Kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami kenaikan
berat badan yang berhubungan dengan asupan yang melebihi kebutuhan metabolik.
(Carpenito, LJ.2012; 360).Asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik.
(Wilkinson Judith M,2011; 512). Kelebihan nutrisi merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorangyang mempunyai resiko peningkatan berat badan
akibat asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebih.
Tanda klinis :

Berat badan lebih dari 10% berat ideal

Obesitas (lebih dari 20% berat ideal).

Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita

Adanya jumlah asupan yang berlebihan


Aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :

Perubahan pola makan

Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. (AAA.Hidayat.2006; 67).

c.

Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebihdari 20
% berat badan normal. (AAA.Hidayat.2006; 68).Perubahan pola makan normal yang
mengakibatkan perubahan berat badan.(Taylor, M, 2010; 235).Munculnya resiko
perubahan pola makan normal yang mengakibatkan peningkatan berat badan
(Taylor, M, 2010; 237).
d.

Malnutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekuranganzat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat giziyang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badanrendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhantubuh,
adanya kelemahan otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit, membranemukosa
, konjungtiva, dan lain

lain. (AAA.Hidayat.2006; 68).
e.

Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandaidengan adan
ya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulinatau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
f.

Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagaimasalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas
sertaasupan kalsium,
natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. (AAA.Hidayat.2006;68).
g.

Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan olehadanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung

koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak
sehat,obesitas dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 68).
h.

Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsianlemak
secara berlebihan. (AAA.Hidayat.2006; 68).
i.

Anoreksia Nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan,ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri ab
domen,kedinginan, letargi, dan kelebihan energi. (AAA.Hidayat.2006; 69).
8.

PENATALAKSANAAN
a.

Pemberian Nutrisi melalui oral b.

Pemberian Nutrisi melalui pipa penduga/Lambungc.

Pemberian Nutrisi melalui Parenteral.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


II.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN1.

PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:
a.

Identitas
Melakukan pengkajian yang meliputi nama pasien, jenis kelamin, umur,
status perkawinan, pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir, tanggal masuk, nomerreg
ister, diagnosa medis, dan lain-lain.
b.

Riwayat Kesehatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan,tipe
makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai,yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuksekarang dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.

Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat dilakukan pengkajian

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien bercerita tentang riwayat penyakit, perjalanan dari rumah ke rumahsakit

Riwayat Penyakit Dahulu


Data yang diperoleh dari pasien, apakah pasien mempunyai penyakit di masalalu
maupun sekarang

Riwayat Penyakit Keluarga


Data yang diperoleh dari pasien maupun keluarga pasien, apakah keluargaada yang
memiliki riwayat penyakit menurun maupun menular.
c.

Tingkat Aktifitas sehari-hariPola Istirahat /Tidur

Waktu tidur
Waktu tidur yang dialami pasien pada saat sebelum sakit dan dilakukan dirumah,
waktu tidur yang diperlukan oleh pasien untuk dapat tidur selama dirumah sakit

waktu bangun
waktu yang diperlukan untuk mencapai dari suatu proses NERM ke posisiyang
rileks, waktu bangun dapat dikaji pada saat pasien sebelum sakit dan pada saat
pasien sudah di rumah sakit

masalah tidur
apa saja masalah-masalah tidur yang dialami oleh pasien pada saat sebelumsakit
dan pada saat sudah masuk di rumah sakit

hal-hal yang mempermudah tidur


hal-hal yang dapat membuat pasien mudah untuk dapat tidur secara nyenyak

hal-hal yang mempermudah pasien terbangun


hal-hal yang menyangkut masalah tidur yang menyebabkan pasien secaramudah
terbangun. (Stuart dan Sunden, 1995)

Pola Eliminasi

Buang Air Kecil


Berapa kali dalam sehari, adakah kelainan, berapa banyak, dibantu atausecara
mandiri

Buang Air Besar


Kerutinan dalam eliminasi alvi setiap harinya, bagaimanakah bentuk dariBAB pasien
(encer, keras, atau lunak)

Kesulitan BAK / BAB


Kesulitan-kesulitan yang biasanya terjadi pada pasien yang kebutuhannutrisinya
kurang, diet nutrisi yang tidak adekuat

Upaya mengatasi BAK / BAB


Usaha pasien untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pola eliminasi
Pola Makan dan Minum

Jumlah dan jenis makanan


Seberapa besar pasien mengkonsumsi makanan dan apa saja makanan yangdi
konsumsi

Waktu pemberian makanan


Rentang waktu yang diperlukan pasien untuk dapat mengkonsumsi makananyang di
berikan

jumlah dan jenis cairan


berapakah jumlah dan apasajakah cairan yang bisa dikonsumsi oleh pasienyang
setiap harinya di rumah maupun dirumah sakit

waktu pemberian cairan


waktu yang di butuhkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan
masalah makan dan minum
masalah-masalah yang dialami pasien saat akan ataupun setelahmengkonsumsi
makanan maupun minuman
Kebersihan Diri / Personal Hygiene

pemeliharaan badan
kebiasaan pasien dalam pemeliharaan badan setiap harinya mulai dari
mandi,keramas, membersihkan kuku dan lain-lain

pemeliharaan gigi dan mulut


rutinitas membersihkan gigi, berapa kali pasien menggosok gigi dalam sehari

pola kegiatan lain


kegiatan yang biasa dilakukan oleh pasien dalam pemeliharaan badan
Data Psikososial

pola komunikasi
pola komunikasi pasien dengan keluarga atau orang lain, orang yang palingdekat
dengan pasien

dampak di rawat di Rumah Sakit


dampak yang ditimbulkan dari perawatan di Rumah Sakit
Data Spiritual

ketaatan dalam beribadah


keyakinan terhadap sehat dan sakit

keyakinan terhadap penyembuhan

2.

PEMERIKSAAN FISIKa.

Keadaan Umum
Composmentis, somnolen, koma, delirum
b.

Kesadaranc.

Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa criteria mulai dari tekanan darah, nadi, respirasi, dansuhu
d.

Pemeriksaan Kepala
Pada kepala yang dapat kita lihatadalah bentuk kepala, kesimetrisan, penyebaran
rambut, adakah lesi, warna, keadaan rambut
e.

Pemeriksaan WajahInspeksi :
adakah sianosis, bentuk dan struktur wajah
f.

Pemeriksaan Mata
Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah kelengkapan dankesimetrisan
g.

Pemeriksaan Hidung
Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada pernafasan cuping hidung,keadaan
membrane mukosa dari hidung
h.

Pemeriksaan TelingaInspeksi :
Keadaan telinga, adakah serumen, adakah lesi infeksi yang akutatau kronis
i.

Pemeriksaan LeherInspeksi :
adakah kelainan pada kulit leher
Palpasi :
palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau bengkok),adakah pembesaran
kelenjar tiroid, adakah pembendungan vena jugularis
j.

Pemeriksaan Integumen
Bagaimanakah keadaan turgor kulit, adakah lesi, kelainan pada kulit, tekstur,warna
kulit
k.

Pemeriksaan Thorax
Inspeksi dada, bagaimana bentuk dada, bunyi normal
l.

Pemeriksaan JantungInspeksi dan Palpasi


: mendeteksi letak jantung, apakah ada pembesaran jantung
Perkusi :
mendiagnosa batas-batas diafragma dan abdomen
Auskultasi :
bunyi jantung I dan II
m.

Pemeriksaan AbdomenInspeksi

:
bagaimana bentuk abdomen (simetris, adakah luka, apakah ada pembesaran
abdomen)
Auskultasi
:
mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1 menit
Perkusi

:
apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati (pekak), lambung(timpani)
Palpasi

:
adanya nyeri tekanan atau nyeri lepas saat dilakukan palpasi
n.

Pemeriksaan GenetaliaInspeksi

:
keadaan rambut pubis, kebersihan vagina atau penis, warna darikulit disekitar
genetalia
Palpasi

:
adakah benjolan, adakah nyeri saat di palpasi
o.

Pemeriksaan Anus
Lubang anus, peripelium, dan kelainan pada anus
p.

Pemeriksaan Muskuloskeletal

Kesimetrisan otot, pemeriksaan abdomen, kekuatan otot, kelainan pada anus


q.

Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran atau meninggal ringan, syaraf otak, fungsi motorik, fungsisensorik
r.

Pemeriksaan Status Mental


Tingkat kesadaran emosi, orientasi, proses berfikir, persepsi dan bahasa,
danmotivasi
s.

Pemeriksaan Tubuh Secara Umum


Kebersihan, normal, postur
t.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan
pemenuhankebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hemoglobin,
glukosa,elektrolit, dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 70

71).

3.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan anoreksia b.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan mual dan muntahc.

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan gangguan absorbsi
4.

RENCANA TINDAKAN
a.
Dx I :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan anoreksia
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam makadiharapkan
kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi dan nafsumakan pasien meningkat
Kriteria Hasil :

Observasi TTV dalam keadaan normal

Pasien mau makan lagi

Nafsu makan pasien meningkat

Pasien mengatakan merasa nyaman dan lebih sehat karena kebutuhannutrisinya


terpenuhi
Intervensi :

Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien dankeluarga,


misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ :
agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dantenaga kesehatan

Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhankebutuhan nutrisi


R/ :
agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhannutrisi

Kaji faktor yang berhubungan dengan nafsu makan


R/ :
mengidentifikasi dan meningkatkan nafsu makan pasien

Motivasi pasien untuk makan sedikit (dalam porsi kecil rendah lemakdan rendah
serat) dan makan lebih sering (selama tidak adakontraindikasi)
R/ :
agar pasien mau makan lagi dan bisa meningkatkan nafsu makan

Observasi TTV
R/ :
sebagai parameter untuk mengetahui perkembangan pasien

Kolaborasi dengan tim medis


R/ :
untuk menentukan tindakan selanjutnya dan mempercepat proses penyembuhan b.

Dx II :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan mual dan muntah
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhannutrisi pasien dapat
terpenuhi dan mual atau muntah pasienhilang
Kriteria Hasil :

Observasi TTV dalam keadaan normal

Porsi makan habis

Intake makan meningkat


Mual dan muntah pasien hilang

Pasien mengatakan merasa nyaman karena kebutuhan nutrisi terpenuhidan merasa


lebih sehat
Intervensi :

Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien dankeluarga,


misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ :
agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dantenaga kesehatan

Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhankebutuhan nutrisi


R/ :
agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhannutrisi

Monitor Berat Badan


R/ :
untuk mengetahui perkembangan berat badan pasien

Berikan makanan kesukaan jika tidak ada kontraindikasi


R/ :
meningkatkan nafsu makan pasien

Modifikasi pengujian makanan


R/ :
agar nafsu makan pasien bisa bertambah dan mengurangi mual
Anjurkan untuk menjaga oral hygiene
R/ :
untuk menjaga kebersihan mulut pasien dan mengurangi mual

Atur jadwal tindakan medis keperawatan agar tidak menurunkan nafsumakan


R/ :
agar tidak mengganggu jadwal makan pasienc.

Dx III :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan gangguan absorbsi
Tujuan :
setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhannutrisi pasien dapat
terpenuhi
Kriteria Hasil :

Observasi TTV dalam keadaan normal

Intake makanan meningkat

Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

Pasien merasa lebih sehat

Intervensi :

Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien dankeluarga,


misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ :
agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dantenaga kesehatan
Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhankebutuhan nutrisi
R/ :
agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhannutrisi

Motivasi pasien untuk makan sedikit (dalam porsi kecil) dan lebihsering (selama
tidak ada kontraindikasi)
R/ :
meningkatkan nafsu makan pasien

Observasi TTV
R/ :
sebagai parameter untuk mengetahui perkembangan pasien

Kolaborasi dengan tim medisBerikan terapi medika mentosa sesuai program dan
berikan nutrisi parenteral per IV sesuai program
R/ :
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
5.

EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi terhadap maslah kebutuhan nurisi secara umum dapat dinilaidari adanya
kemampuan dalam:1.

Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalammakan


serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang darikebutuhan.2.

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tandakekurangan


atau kelebihan berat badan3.

Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan denganadanya


proses pencernaan makan yang adekuat. (AAA.Hidayat.2006)
Intervensi :

Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien dankeluarga,


misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ :
agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dantenaga kesehatan

Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhankebutuhan nutrisi


R/ :
agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhannutrisi

Motivasi pasien untuk makan sedikit (dalam porsi kecil) dan lebihsering (selama
tidak ada kontraindikasi)
R/ :
meningkatkan nafsu makan pasien

Observasi TTV
R/ :
sebagai parameter untuk mengetahui perkembangan pasien

Kolaborasi dengan tim medisBerikan terapi medika mentosa sesuai program dan
berikan nutrisi parenteral per IV sesuai program
R/ :
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
5.

EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi terhadap maslah kebutuhan nurisi secara umum dapat dinilaidari adanya
kemampuan dalam:1.

Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalammakan


serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang darikebutuhan.2.

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tandakekurangan


atau kelebihan berat badan3.

Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan denganadanya


proses pencernaan makan yang adekuat. (AAA.Hidayat.2006)

DAFTAR PUSTAKA
Alimul,AAA.Hidayat.2006.
Pengantar KDM dan Proses Keperawatan Buku 2
.Jakarta:Salemba MedikaAlimul,AAA.Hidayat.2011.
PengantarIlmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan
.Jakarta:Salemba MedikaAsmadi.2008.
Teknik Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien
.Jakarta:Salemba MedikaCarpenito, LJ.2012.
Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed.13.
Jakarta: EGCPerry & Potter. 2005.
Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Vol.1. Edisi 4
.Jakarta:EGCPerry & Potter. 2006.
Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik Vol.2. Edisi 5
.Jakarta:EGCPerry & Potter. 2010.
Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan Buku 3 Ed.7
.Jakarta:EGCSarwadi & Erwanto.2014.
Buku Pintar Anatomi Tubuh Manusi
a.Jakarta:Dunia CerdasTaylor, Cynthia M.2010.
Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Asuhan Ed.10
.Jakarta:EGCWartonah & Tartowo.2006.
Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi3
.Jakarta:Salemba MedikaWilkinson, Judith M.2011.
Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed.9 Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria
Hasil NOC
.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai