GRAVES’ OPHTHALMOPATHY
Oleh :
Christine Firsta Vella
K1A1 13 145
Pembimbing :
dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya , Sp. M.
A. Pendahuluan
Sebagian besar pasien dengan Thyroid eye disease memiliki bukti biokimia
Namun Thyroid eye disease dapat terjadi pada pasien yang memiliki
kejadian 2.9 hingga 6 kasus per 100.000 populasi per tahun. Penyakit ini
memulai pengobatan.2
atau subakut akan ditemukan tanda-tanda inflamasi, setelah itu timbul tanda
dan gejala lain yang menyertai sesuai dengan stadium yang mengenai
yang jelas, dan sebagian lagi akan mengunjungi ahli mata akibat kelainan
empat dinding yang mengerucut ke posterior. Dinding medial orbita kiri dan
kanan terletak parallel dan dipisahkan oleh hidung. Pada setiap orbita,
lingkar anterior sedikit lebih kecil daripada diameter region di bagian dalam
tepian sehingga terbentuk bingkai pelindung yang kokoh. Bola mata orang
dengan epitel kornea di limbus. Konjungtiva terdiri dari tiga bagian, yaitu
luar yang hampir seluruhnya terdiri atas kolagen. Jaringan ini padat dan
dibungkus oleh sebuah lapisan tipis jaringan elastik halus, episklera, yang
3. Kornea
mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata sebelah depan dan
terdiri dari 5 lapisan. Lapisan tersebut antara lain lapisan epitel, lapisan
humour aquos dan air mata. Kornea superfisial juga mendapat oksigen
4. Traktus Uvealis
Traktus uvealis terdiri atas iris, corpus ciliaris dan koroid. Bagian
ini merupakan lapisan vaskuler tengah mata dan dilindungi oleh kornea
a. Iris
Iris memisahkan bilik mata depan dari bilik mata belakang. Di dalam
b. Corpus Ciliare
fokus baik untuk objek berjarak dekat maupun yang berjarak jauh
c. Koroid
sklera. Koroid tersusun atas tiga lapis pembuluh darah koroid; besar,
sebelah dalam dibatasi oleh membran Bruch dan di sebelah luar oleh
sklera. Ruang suprakoroid terletak di antara koroid dan sklera. Koroid
menyokongnya.
5. Lensa
elektrolit masuk.
menjadi lebih besar dan kurang elastik. Nukleus dan korteks terbentuk
yang tersusun atas banyak fibril; fibril-fibril ini berasal dari permukaan
corpus ciliare dan menyisip ke dalam ekuator lensa. Tidak ada serat nyeri,
bilik mata belakang, aqueous humor melalui pupil dan masuk ke bilik
Sudut bilik mata depan terletak pada pertautan antara komea perifer
dan pangkal iris. Ciri-ciri anatomis utama sudut ini adalah garis
dengan dasar yang mengarah ke corpus ciliare. Anyaman ini tersusun atas
suatu filter dengan pori yang semakin mengecil ketika mendekati kanal
depan, dikenal sebagai anyaman uvea; bagian luar‚ yang berada di dekat
eferen dari kanal Schlemm (sekitar 300 saluran pengumpul dan 12 vena
dan berakhir pada ora serrata dengan tepi yang tidak rata. Permukaan luar
Di sebagian besar tempat, retina dan epitel pigmen retina mudah terpisah
hingga terbentuk suatu ruang subretina, seperti yang terjadi pada ablasi
retina. Namun pada diskus optikus dan ora serrata, retina dan epitel
9. Vitreus
Vitreus adalah suatu badan gelatin yang jemih dan avaskular yang
membentuk dua pertiga volume dan berat mata. Vitreus mengisi ruangan
yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus. Permukaan luar
penempelan yang kuat seumur hidup ke lapisan epitel para plana dan
kuat pada kapsul lensa clan caput nervi optici, tetapi segera berkurang di
kemudian hari. Vitreus mengandung air sekitar 99% Sisa 1% meliput: dua
komponen, kolagen clan asam hialuronat, yang memberi bentuk dan
banyak air.
Otot rektus medial dipersarafi oleh divisi yang lebih rendah dari saraf
okulomotor (saraf kranial ketiga). Otot ini memiliki busur kontak skleral
terpendek (6mm) dan panjang tendon otot rektus terpendek (4 mm). Dari
dengan limbus dan karena itu rentan terhadap trauma selama prosedur
rektus lateral memiliki tendon terpanjang (8 mm) dan busur kontak skleral
terpanjang (10 mm) dari otot rektus. Kontak busur panjang terjadi karena
Otot rektus inferior dipersarafi oleh divisi yang lebih rendah dari saraf
sklera di atas. Koneksi fasia antara otot rektus inferior, otot oblikus
abduksi terjadi ketika bagian belakang mata ditarik ke atas dan ke arah
otot rektus superior, memanjang dari kutub temporal otot rektus superior
anterior dan posterior oblik yaitu serat tendon superior lebih penting
dan ekstorsi. Struktur penting dekat insersi oblik inferior meliputi makula
dan vortex temporal inferior. Otot oblik inferior dipersarafi oleh cabang
inferior dari saraf ketiga pada titik yang hanya lateral dari otot rektus
inferior. Inervasi terjadi pada aspek posterior otot perut inferior, dan saraf
30-50 tahun terbukti paling sering terkena penyakit ini, dengan kasus berat
sering dijumpai pada pasien di atas usia 50 tahun. Dari pasien yang
mengalami orbitopati tiroid sekitar 80% adalah hipertiroid secara klinis dan
perempuan dan 3 kasus untuk jenis kelamin laki-laki per 100.000 orang per
tahun 6
D. Patogenesis7,8
terkait dengan TED. Diakui bahwa fibroblas orbital secara fenotip berbeda
dari fibroblas yang berasal dari bagian lain di dalam tubuh. Fibroblas orbital
glycan (GAG). Hal tersebut terjadi pada tingkat yang 100 – kali lipat lebih
besar dalam fibroblas orbital dibandingkan fibroblas di perut pasien TED
dari pasien yang sama. Kaskade kenaikan regulasi ini berdampak pada
delapan kali ukuran normal, dan dapat menekan saraf optik. Degenerasi
dan sel mast jaringan intersisial, lemak dan kelenjar lakrimal orbital terkait
menghambat jalur ini oleh agen biologis yang tersedia telah muncul sebagai
E. Klasifikasi
enam kelas;7
1. Retraksi palpebra
2. Eksoftalmos
mulai dari ringan, yaitu kurang dari 24 mm, hingga berat yaitu 28 mm
atau lebih.
3. Lagoftalmus
Lagoftalmus adalah kelainan pada mata berupa kelopak mata tidak dapat
Akibatnya kornea mata menjadi kering dan mudah terjadi infeksi seperti
4. Miopati Restrikrif
otot yang paling sering terlibat adalah musculus rectus inferior dan
musculus rectus medialis. Pada keadaan yang lebih berat, hal ini dapat
dapat pula terjadi karena iskemia nervus optik. Gejala yang dialami
tidak selalu terlihat edema nervus optik, maka penting untuk dilakukan
mata.
palpebra. Dapat pula ditemukan kerutan pada glabella (glabellar furrows). Tanda-
- Joffroy sign: tidak ada lipatan dahi pada pergerakan bola mata ke atas
- Ballet sign: adanya restriksi pada satu atau lebih otot ekstraokular.
- Gifford's sign: kelopak mata atas sulit untuk di eversi (dibalik)
G. Diagnosis7
1. Sedang dalam perawatan imun karena disfungsi tiroid akibat satu atau
lebih penyakit dibawah ini:
a. Graves hipertiroidisme
b. Hashimoto tiroiditis
c. Terdapatnya antibodi tiroid tanpa keadaan distiroid yang bersamaan
(pertimbangan parsial diberikan): antibodi reseptor TSH (TSH-R),
imunoglobulin penghambat pengikatan tiroid (TBll), immuno-
globulin stimulasi tiroid (TSI), antibodi antimikrosomal.
2. Tanda-tanda khas orbital (satu atau lebih dari tanda-tanda berikut):
a. Retraksi kelopak mata unilateral atau bilateral dengan khas
kemerahan di sebelah temporal (dengan atau tanpa lagoftalmus).
b. Proptosis unilateral atau bilateral
c. Strabismus restriktif dengan pola yang khas
d. Neuropati optik kompresif
e. Edema/eritema kelopak mata flukuatif
f. Kemosis
3. Bukti radiografi (pembesaran fusiform unilateral/bilateral dari satu atau
lebih otot berikut):
a. Otot rektus inferior
b. Otot rektus medial
c. Otot rektus/levator kompleks superior
d. Otot rektus lateral
H. Pemeriksaan Penunjang4,8
I. Diagnosis Banding7,10
1. Selulitis orbita
Tanda-tanda tersebut muncul pada bola mata yang sakit saja sedangkan
pada TED biasanya gejala muncul pada kedua mata. Pada pemeriksaan
pada TED tidak, dan pemeriksaan T3, T4 dan TSH dalam batas normal.9
2. Tumor orbita
orbital dibatasi sebelah medial oleh tulang yang membentuk dinding luar
sinus ethmoid dan sfenoid. Sebelah superior oleh lantai fossa anterior,
dan sebelah lateral oleh zigoma, tulang frontal dan sayap sfenoid besar.
Sebelah inferior oleh atap sinus maksilari. Tumor orbita terdiri dari
sering dijumpai, berjalan bertahap dan tak nyeri dalam beberapa bulan
atau tahun (tumor jinak) atau cepat (lesi ganas). Nyeri orbital terlihat
terganggu langsung akibat terkenanya saraf optik atau retina, atau tak
scan terlihat lokasi massa tumor orbita dan dapat membedakan apakah
J. Tatalaksana10
diplopia menetap dengan sudut deviasi yang tidak berubah selama 6 bulan.
Usia salah satu faktor yang dapat mempengaruhi. Anak-anak dan remaja
sampai batas waktu yang lama. Pada orang dewasa, manifestasinya sedang
2. Perros P, etc. 2009. Thyroid Eye Disease. Clinicl Review BMJ. Vol: 338.
Medicine.
Public Access.
10. Verity DH, Rose GE. 2013. Acute thyroid eye disease (TED): principles of