Teori Kebudayaan Dan Implikasinya Pada P PDF
Teori Kebudayaan Dan Implikasinya Pada P PDF
A. Teori Kebudayaan
Menurut ilmu antropologi, “kebudayaan” adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal ini berarti
hampir seluruh tindakan manusia adalah “kebudayaan” karena semua
tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat perlu dibiasakan dengan
belajar.
Menurut Edward B. Taylor, Kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Koentjaraningrat (1990: 180) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Kebudayaan hanya ada pada
makhluk manusia, kebudayaanmula-mula hanya merupakan satu aspek dari
proses evolusi manusia, tetapi yang kemudian menyebabkan ia lepas dari
alam kehidupan makhluk primata yang lain. (2009: 177). Jadi dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang
meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan teori kebudayaan itu merupakan usaha untuk
mengonsepkan makna data untuk memahami hubungan antara data yang
didapat dengan manusia dan kelompok manusia yang mewujudkan data
tersebut. Teori kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis,
memperlancar pembangunan masyarakat, membangun manusia yang beradab
melalui pengajaran-pengajaran nilai-nilai budaya, pengkajian dan
pembelajaran akan artefak seperti naskah karya sastra, dan sebagainya.
Pentingnya teori budaya adalah membawa dari modernitas (untuk yang pro-
pascamodernitas atau postmodernitas) ke era masa yang dianggap mampu
menyelamatkan kehidupan manusia, sehingga manusia merasa terlahir
kembali.
2
internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam
bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih
sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Pendidikan adalah suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal. Usaha sadar itu tidak boleh dilepaskan dari
lingkungan peserta didik berada, terutama dari lingkungan budayanya, karena
peserta didik hidup tak terpishkan dalam lingkungannya dan bertindak sesuai
dengan kaidah-kaidah budayanya. Pendidikan yang tidak dilandasi oleh
prinsip itu akan menyebabkan peserta didik tercerabut dari akar budayanya.
Ketika hal ini terjadi, maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan
baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam lingkungan budayanya. Selain
menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang
yang tidak menyukai budayanya.
Budaya, yang menyebabkan peserta didik tumbuh dan berkembang,
dimulai dari budaya di lingkungan terdekat berkembang ke lingkungan yang
lebih luas yaitu budaya nasional bangsa dan budaya universal yang dianut
oleh umat manusia. Apabila peserta didik menjadi asing dari budaya terdekat
maka dia tidak mengenal dengan baik budaya bangsa dan dia tidak mengenal
dirinya sebagai anggota budaya bangsa. Dalam situasi demikian, dia sangat
rentan terhadap pengaruh budaya luar dan bahkan cenderung untuk menerima
budaya luar tanpa proses pertimbangan. Kecenderungan itu terjadi karena dia
tidak memiliki norma dan nilai budaya nasionalnya yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk melakukan pertimbangan. Oleh karena itu kebudayaan
suatu bangsa wajib dipertahankan dan dikembangkan, sebab berfungsi
sebagai filter (counter culture) dan motor penggerak dalam meningkatkan
kreatifitas yang tinggi, ketahanan jati diri, dan kelangsungan hidup suatu
bangsa.
Pendidikan dipandang sebagai proses melaksanakan acculturation and
culturation, artinya pendidikan adalah sebagai sarana pengembangan budaya,
ekonomi, teknologi dan pengetahuan sekaligus pula pendidikan harus dapat
mengembangkan sikap hidup, cara bekerja yang tercermin dalam sistem
3
kemasyarakatan sehingga mampu menghadapi perkembangan yang ada tanpa
membawa akibat destruktif terhadap identitas bangsa sebagai subjek budaya.
Dalam masyarakat modern proses pendidikan tersebut didasarkan pada
program pendidikan secara formal yaitu melalui pendidikan di
sekolah. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal yang
nantinya menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada
tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru.
4
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Internet
Hadirukiyah.blogspot.com/hubungan-kebudayaan-denagn-pendidikan.html
Indonesia.co.id/Penjelasan-umum/13057-konsep-budaya-dalam-pendidikan-
nasional-Indonesia.