Anda di halaman 1dari 16

PENGOLAHAN SINYAL GEOFISIKA (GFS64034)

TA 20182

#Kuliah 04
01 11/03/2019
Dosen Pengampuh:
Dr. La Hamimu, S.Si., M.T
Al Rubaiyn, S.T., M.T.

Jurusan Teknik Geofisika


Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Analisa Fourier Fungsi Analog
(Integral Fourier)

01 Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik

02 Transformasi Fourier dalam f dan W

03 Sifat-sifat Transformasi Fourier


Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik

 Jika suatu sinyal ( ) merupakan sinyal aperodik, maka sinyal ( ) tersebut dapat direpresentasekan
sebagai suatu integral Foiurier:

X ( )  

x(t ) e  it dt (4.1)

 Persamanan (3.1) dapat diapandang sebagai generalisasi dari representasi deret Fourier untuk sinyal
periodik dengan periode → ∞ , sehingga notasi ∑ berubah menjadi Integral dan ∆ berubah menja
di . Ungkapan ( ) merupakan transformasi Fourier dari sinyal ( ).Sedangkan sinyal merupa-
kan invers transformasi Fourier dari ( ) :

1
x(t ) 
2 

X ( )eit d  (4.2)
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik

 Korespodensi hubungan antara ( ) dengan ( ) disebut sebagai pasangan Transformasi Fourier.


Transfromasi Fourier seringpula dituliskan dengan menggunakan variable frekuensi sebagai pengga
nti frekuensi sudut (2π ).

X(f )  

x(t )e  i 2 ft dt


x(t )  

X ( f )ei 2 ft df (4.4)

 Proses perubahan dari → ( ): diakatakan sebagai proses harmonik analisis. Sedangkan proses
perubahan dari ( ) → ( ): dikatakan sebagai proses perubahan harmonic xintesis.
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik
Ilustrasi

 Misalkan suatu fungsi bergantung waktu didefinisikan sebagai berikut:

h(t )   e  t untuk t  0
h(t )  0 untuk t  0
Dari persamaan 4.3 dapat dituliskan
 
H( f )   e e  t  j 2 ft
dt    e  (  j 2 f )t dt
0 0

 
H( f )  e  (  j 2  f ) t 
  i 2 f 0
  i 2 f
 2 f 
H( f )  i
 2   2 f   2   2 f 
2 2

 j tan 1  2 f / 
H( f )  e
Gambar 1. Ilutrasi Fungsi h(t) sisi kiri dan H(f) sisi kanan
 2   2 f 
2
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik
PASANGAN TRANSFORMASI FOURIER
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik
PASANGAN TRANSFORMASI FOURIER
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik
PASANGAN TRANSFORMASI FOURIER
Integral Fourier dari Fungsi Aperiodik
PASANGAN TRANSFORMASI FOURIER
Transformasi Fourier dalam dan

 Transformasi Fourer dalam dalam domain  Transformasi Fourer dalam dalam domain

 

 
 i 2 ft
X(f )  x(t )e dt X ( )  x(t ) e  it dt
 

 
1
 
i 2 ft
x(t )  X ( f )e df x(t )  X ( )eit d 

2 
Sifat-Sifat TF

 Linearitas
Jika suatu fungsi dan y(t) memiliki tranformasi Fourier ( ) dan Y( ) secara berturut-turut,
maka penjumlahan + ( ) mempunyai tranformasi fourier + ( ), dapat dituliskan

  x(t )  y(t ) e
 i 2 ft
dt  X ( f )  Y ( f )


 Simetri
Jika suatu fungsi dan ( ) merupakan pasangan transformsi fourier maka ( ) merupakan
pasangan tranformasi fourier dari ( ). Contoh:
2 AT0 sin(2 T0 f )
h(t )  A ( t  To ) 
2 T0 f
2 AT0 sin(2 T0t )
 h(  f )  h( f )  A ( f  To )
2 T0t
Sifat-Sifat TF
 Time and Frequency scaling
Ekspansi (Kontraksi) linier dari sumbu waktu dalam domain waktu mempunyai efek pada domain
frekuensi yaitu kontraksi linier (Ekspansi). Jika transfromasi fourier dari ℎ adalah ( ) maka

1 1 t
h(kt )  H ( kf ) h( )  H ( fk )
k k k
Sifat-Sifat TF
 Time Shift
Sifat time-shift menyatakan bahwa perpindahan linier dari waktu berkorespondensi dengan faktor
phase linier dengan domain frekuensi. Jika suatu fungsi h memiliki tranformasi Fourier ( ), maka

h(t  t0 ) 
TF
 e  i 2t0 H ( )
 Frequency Shift
Sifat Frequency shift menyatakan jika suatu signal dikalikan dengan eksponential kompleks pada
frekuensi , maka yang terjadi pada TF nya adalah fungsi tersebut digeser oleh frekuensi yang sama
sebesar .Jika suatu fungsi ℎ adalah invers tranformasi Fourier ( ), maka

H (  0 ) 
InversTF
 h(t ) ei 20
Sifat-Sifat TF

 Konvolusi
Sifat konvolusi menyatakan bahwa FT dari hasil konvolusi dari dua fungsi waktu adalah hasil perkalian
dari dari FT kedua fungsi tersebut. Jika F(f) dan H(f) merupakan transformasi fourier dari f(t) dan g(t)
secara berturut-turut maka:

f (t ).g (t )  F ( f ) * G ( f )
f (t ) * g (t )  F ( f ).G ( f )
 Kross-korelasi
Jika suatu fungsi dan y(t) memiliki tranformasi Fourier ( ) dan Y( ) secara berturut-turut, maka
kross-korelasi antara dan y t merupakan perkalian Y( ) dengan konjugat sinyal ( ) dalam

domain frekuensi [ ( )]
Terima Kasih
UHO BISA
JAGAD KITA
Lampiran
Ilustrasi Sederhana Transformasi Fourier
%By Bain
delta=0.1; %sampling waktu
Code Gambar 1 t=0.:delta:5;
beta = 4;
alfa = 3;
ht = beta*exp(t*-alfa); %Sinyal Masukan
subplot(1,2,1)
plot(t,ht)
title('Fungsi \betae^{-\alphat}')
xlabel('Time');ylabel('h(t)')

fnyq = 1/(2*delta); %frekuesni niquis


delf=2*fnyq/length(t);
freq=-fnyq:delf:fnyq-delf;
Hf = beta*exp(j*1./(tan(-2*pi*freq/alfa)))./sqrt(alfa^2+(2*pi*freq).^2);
subplot(1,2,2)
plot(freq,abs(Hf))
title('TF Fungsi \betae^{-\alphat}')
xlabel('Freq');ylabel('|H(f)|')

Anda mungkin juga menyukai