Anda di halaman 1dari 8

Laboratorium Mikropaleontologi 2013

BAB I
MIKROSKOP BINOKULER

Mikroskop Binokuler adalah digolongkan ke dalam kelompok mikroskop cahaya yang


digunakan dengan tujuan meneliti bagian dalam sebuah sel. Hanya saja, jika pada
mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, maka pada mikroskop binokuler
dijumpai dua lensa yang terdiri atas lensa objektif dan juga lensa okuler. Kedua lensa ini
saat digunakan di kedua mata sang peneliti akan menciptakan efek tiga dimensi pada
benda yang diteliti. Sumber cahaya yang digunakan pada mikroskop binokuler ini adalah
cahaya lampu. Adapun kemampuan pembesarannya tidak terlalu besar. Kisarannya
berbeda untuk masing-masing jenis lensa. Untuk lensa objektif sekitar 1 kali sampai 2
kali sementara itu untuk lensa okuler perbesarannya 10 kali hingga 15 kali. Mikroskop
binokuler ini menggunakan lensa objektif dengan ukuran yang besar sebab pada bagian
atasnya terdapat sistem lensa lainnya yang dibuat terpisah sehingga pada posisi paralel.
Pada mikroskop ini juga dijumpai jalur cahaya yang terpisah pada bagian kanan dan juga
kiri.
Bagian – Bagian Mikroskop Binokuler dan Fungsinya :
1. Lensa Okuler
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang
dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
2. Tabung Mikroskop
Berfungsi mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Berfungsi memfokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun
atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus halus
Berfungsi memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop
turun atau naik dengan lambat
5. Revolver
Berfungsi memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan
struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta
Nama : Prima Erlisa
NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 1
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki


nilai“apertura”yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan
menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang
berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Untuk menentukan bayangan objektif
serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan
pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
7. Lengan Mikroskop
Berfungsi sebagai pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat.
Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja
terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja
tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru,
meja preparat dapat dinaik-turunkan
9. Penjepit Objek Glass
Berfungsi untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar. lensa
onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk
menaikturunkan meja preparat.
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja
objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk
mikroskop.
12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis
cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu,
digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari
yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.

Nama : Prima Erlisa


NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 2
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

Gambar Mikroskop Binokuler

Nama : Prima Erlisa


NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 3
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

BAB II
FORAMINIFERA BESAR

Foraminifera tergolong protozoa (binatang kecil menyerupai tanaman)pembentuk


karang sederhana yang memiliki penutup (kerang) kalsiumkarbonat keras yang
membungkus bagian dalam yang menyerupai agar-agar.Kerangnya tertutup protoplasma
yang bisa dikembang kempiskan untukpergerakan perlahan.Foraminifera besar yaitu
golongan benthos yang memiliki ukurancangkang (test) yang relatif besar, jumlah kamar
yang relatif banyak, dan juga sturktur dalam yang kompleks. Pada foram besar biasanya
dapatmenentukan suatu umur relatif batuan yang mengandung fosil foram besar itu
sendiri. Hal ini dikarenakan foram besar memiliki umur yang relatif pendekdan foram
besar tersebut dapat juga ditentukan sebagai penentu lingkunganpengendapan karena
golongan ini hidupnya sangat peka terhadaplingkungan sehingga hanya hidup pada
lingkungan kedalaman tertentuForaminifera mengalami perkembangan secara terus-
menerus, dengandemikian spesies yang berbeda diketemukan pada waktu (umur)
yangberbeda-beda. Foraminifera mempunyai populasi yang melimpah danpenyebaran
horizontal yang luas, sehingga diketemukan di semualingkungan laut. Alasan terakhir,
karena ukuran fosil foraminifera yang kecildan pengumpulan atau cara mendapatkannya
relatif mudah meskipun darisumur minyak yang dalam.Fosil foraminifera benthonik
sering dipakai untuk penentuan lingkunganpengendapan, sedangkan fosil foram
benthonik besar dipakai untukpenentuan umur.Fosil benthonik ini sangat berharga untuk
penentuanlingkungan purba. Selain itu, karena foram besar tersebut hidup didasar
lautbaik itu secara merayap ataupun merambat, sehingga foram besar tersebutsangat
cocok untuk mencocokkan lingkungan hidupnya dengan suatu faktor kedalaman yang
lebih dikenal dengan nama zona bathymetri.

Klasifikasi Foraminifera Besar


Ordo foraminifera ini memiliki bentuk yang lebih besar dibandingkan dengan yang
lainnya. Sebagian besar hidup didasar laut degan kaki semu dan type Letuculose, juga ada
yang hidup di air tawar, seperti family Allogromidae. Memiliki satu kamar atau lebih
yang dipisahkan oleh sekat atau septa yang disebut suture . aperture terletak pada
permukaan septum kamar terakhir. Hiasan pada permukaan test ikut menentukan
perbedaan tiap–tiap jenis. Foraminifera besar benthonik baik digunakan untuk penentu

Nama : Prima Erlisa


NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 4
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

umur. Pengamatan dilakukan degan mengunakan sayatan tipis vertical, horizontal, atau,
miring di bawah miroskop. Pemberian sitematik foraminifera benthonik besar yang
umum ( A. Chusman 1927).:
A. Famili Discocyclidae
a. Genus Aktinocyclina : kenampakan luar bulat, tidak berbentuk bintang, di
jumpai rusak – rusak yang memancar.
b. Genus Asterocyclina : kenampakan luar seperti bintang polygonal, dijumpai
rusak – rusak radier.

Genus Asterocyclina Genus Aktinocyclina


c. Genus Discocyclina : kenampakam luar merupakan lensa, kadang bengkok
menyerupai lensa, kadang bengkok menyerupai pelana, kelilingnya bulat degan/
tanpa tonggak – tonggak.
Discocyclina memiliki cangkang lentikular, kadang sangat pipih dgnatau tanpa
pilar. Sh : kamar ekuatorial segi empat, tersusun secara konsentrik. Sv : kamar
ekuatorial tdk menebal ke arah periphery dan dinding lateralsangat halus dan
rumit.
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Klas : Sarcodina
Ordo : Foraminifera
Family : Dyscocyclinidae
Genus : Discocyclina Genus Discocyclina

B. Famili Camerinidae
a. Genus Asslina : kenampakan luar pipih (lentukuler) discoidal, test
besar ukuran 2 – 50 mm, di jumpai tonggak – tonggak.
Nama : Prima Erlisa
NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 5
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

Assilina memiliki cangkang yang pipih, bentuk test evolute, dgn atautanpa
pilar.Sh : kmr-kmr ekuatorial terputar secara spiral, kamar kamar makin tinggi
secara perlahan-lahan, umumnya lbh dari 4 putaran. Pada sayatan ini sulit
dibedakan dengan nummulites. Sv : kmr terputar secara evolute, marginal cord
berkembang baik.
Kingdom : Animalia
Phylum : Protozoa
Ordo : Foraminifera
Genus : Assilina

b. Genus Cycloclypeus : kenampakan luar seperti lensa dan kamar sekunder


yang siku – siku terlihat dari luar.

Genus Cycloclypeus
c. Genus Nummulites : kenampakan luar seperti lensa, terputar secara
planispiral, hanya putaran terluar yang terlihat, pada umumnya licin.
Memilki bentuk cangkang lentikuler, involute, hanya putaran akhir
ygkelihatan dari luar.Sh : kmr-kmr ekuatorial tersusun secara spiral, tinggi dari
kamar naiksecara perlahan-lahan,umumnya mempunyai lebih dari4 putaran.Sv :
kmr terputar secara involute, ada marginal cord.

Genus Nummulites
Nama : Prima Erlisa
NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 6
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

C. Famili Alveolinelliadae
a. Genus Alveolina : kenampakan luar berbentuk telur/slllips (fusiform),
panjang kurang lebih 1 cm.

Genus Alveolina
b. Genus Alveolinella : bentuk sama degan Alveolina panjang sumbunya 0,5 –
1,5 cm serta ada suatu kanal (pre septa). Celah – celahnya tersusun menjadi 3
baris dan tersusun bergantian, tetapi sambung menyambung.
·
D. Famili Miogpsinidae
a. Genus Miogypsian : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong hingga
bulat, kadang seperti bintang/pligonal, permukaan papilliate, sering di jumpai
tongkak.
b. Genus Miogypsinoides : kenampakan luar terbentuk segitiga, lonjong dan kulit
luarnya datar.
·
E. Famili Calcarinidae
a. Genus Biplanispira : kenampakan luar pipih hingga seperti lensa, discoidal,
hampir bilateral simetri dengan/tanpa tonggak.

Nama : Prima Erlisa


NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 7
Laboratorium Mikropaleontologi 2013

b. Genus Pellatispira : kenampakan luar seperti lensa (lentikuler) dan bulat


sering dijumpai tonggak.

F. Famili Orbitoididae
a. Genus Lepidocyclina : kenampakan seperti lensa (lentiluler) pipih cembung,
discoidal, permukaan test papilate, halus reticulate, pinggirnya bisa bulat, kadang
seperti batang atau polygonal.

Nama : Prima Erlisa


NIM : 111.110.025
Plug : 1 Page 8

Anda mungkin juga menyukai