Isi (EkoTrans)
Isi (EkoTrans)
PENDAHULUAN
paling sederhana adalah memikul dan menjunjung barang diatas kpala dan
dan merupakan dasar bagi teknologi angkutan darat selanjutnya. Di air, dimulai
banyak ditemui di tepi daerah aliran sungai, pada saat itu daerah – daerah di
muara sungai menjadi strategis letaknya dan tumbuh sebagai pusat perdagangan
yang ramai.
Sejak abad 10, gerobak kuda yang berukuran besar mulai digunakan orang
untuk angkutan barang dan hal penting diabad ini adalah diemukannya kompas.
menggantikan gerobak kuda. Kapal layar diganti dengan kapal mesin, kereta api
diciptakan sebagai alat angkut baru. Pada abad ke 20 dimulailah era baru dalam
alat angkut, alat – alat angkut sudah mulai menggunakan mesin dengan bahan
bakar mesin. Sesudah tahun 1960 mesin jet digunakan untuk alat angkut udara,
1
Secara definitif pengangkutan merupakan pemindahan barang dan manusia dari
sektor – sektor lain. The servicing sector, dibangun untuk melayani sektor yang
1. Tahap immobilitas dan masyarakat tradisional, masyarakat dalam era ini masih
perdagangan belum tumbuh, masyarakat hidup dari hasi hasil hutan, pertanian
sederhana.
pasaran yang lebih jauh letaknya. Hewan dipakai sebagai penarik gerobak,
prasarana telah dibangun, jalan tanah, kanal dan sebagai biaya angkut mulai
bertambah luas.
2
3. Tahap menuju stabilitas dan tingkat hidup yang lebih tinggi, dicapai setelah
Pembangunan jalan raya diperluas dan masyarakat tidak hanya tergantung pada
tersebut. Masih banyak masyarakat di dunia ini yang berada dalam tahap
– ciri dari beberapa tahun pertumbuhan ini, disamping angkutan modern, angkutan
tradisionil tetap dipertahankan. Urutan diatas hanya bisa dilihat secara jelas di negara
– negara industri.
3
1.3. Pengaruh Faktor Geografi, Ekonomi, Sosial dan Politik
Perkembangan pengakutan dipengaruhi oleh banyak hal – hal yang terjadi pada
1. Geografi :
- Sebaliknya daerah dengan pegunungan yang terjal akan sulit dan mahal
- Hal tersebut sedikit demi sedikit dapat ditaklukkan oleh manusia dengan
2. Ekonomi :
4
ekonomi akan selalu memerlukan jasa angkutan yang besar yang perlu
dilayani.
3. Sosial :
baik.
4. Politik :
5
BAB II
PEMBANGUNAN TRANSPORT
II.1 Pendekatan
(range) dari teknik perencanaan transport, apakah relevan untuk rural dan
penting (kritis).
3. Dibutuhkan sumber – sumber yang meluas; mencakup tenaga ahli dan data.
6
Kesukaran utama dari negara – negara yang sedang berkembang : adalah adanya
struktur institusi dan struktur social yang mempan, tekniknya sendiri merupakan
Arah utama : membuat suatu paket investasi yang menyeluruh untuk membantu
Usaha – usaha planning dalam hal ini; membuat skema dan evaluasi dalam suatu
yang komplek. Teknik perancangan yang tradisional; adalah jangka panjang dari
Di Australia : long run planning sukar diprediksi, untuk itu diperlukan short run
hal mana menyebabkan sulitnya melakukan prediksi. Long run planning harus
factor – factor struktur institusi dan pengaruh geografis dimasukkan dalam proses
pengaruh kuat, memilih teknik perencanaan yang tepat. Hal tersebut merupakan
7
II.2. Proses Manajemen untuk Perancangan Pembangunan
tersedia, kegunaan dan tingkat keakuratan data, struktur pembuat kebijakan dan
Contoh di Australia : menyediakan ruas – ruas jalan antara pusat – pusat kota
Hal ini akan melibatkan berbagai tingkat pemerintahan dan transport authorities
masing – masing tingkat authority dan tingkat komunikasi antar tingkat tersebut,
selain itu hal yang penting juga adalah integrasi sektoral dalam lingkup level
merupakan suatu masalah yang pelik di Indonesia; salah satu usaha yang telah
Daerah (DTKD) sebagai lembaga untuk mengolah segala macam planning dan
programming agar terpadu, dan mencapai tujuan atau sasaran yang sama.
8
Prosedur planning harus dapat menghitung pengaruh feed back dalam sektor
penting untuk sistem transport yang optimum sebagai dasar pembangunan (titik
awal pembangunan).
transport planning harus dilihat sebagai suatu bagian dari total dan merupakan
harus dibuat secara detail apabila ingin mempunyai nilai, sasaran (objectives)
merupakan input dalam planning proses yaitu sebagai dasar memilih planning
9
- Distribusi income merata
Transport memegang peranan penting untuk mencapai sasaran – sasaran ini, dan
usaha transport apa (tindakan – tindakan apa) yang harus dilakukan, bagaimana
investasinya, sejauh mana hal ini akan menentukan budget planning dan project
planning.
– usaha transport dalam suatu dasar tahun (base year) yang sesuai, apabila
10
Di Indonesia ; berbagai wilayah mempunyai ragam yang berbeda untuk itu
harus diukur :
a. Panjang dan kondisi berdasarkan klas jalan (jalan utama, sekunder, lokal)
c. Deskripsi fisik dari masing – masing ruas jalan yang homogen (lebar,
dan sebagainya).
sebagai berikut :
dari GDP, 40% penduduk tinggal di daearh rural dan merupakan penduduk
miskin.
11
2. Keadaan sekarang dari sistem jalan raya (existing road system) : penduduk
dan jaringan jalan tidak tersebar secara merata ditiap pulau, dan yang
utama di Indonesia.
pertanyaan utama :
1. Sejauh mana tingkat dana yang cocok untuk transport dan sektor lainnya
tertentu.
12
2. Perencanaan periode investasi
3. Penggunaan data
sumber-sumber :
Dalam hal ini total nasional untuk tiap tahun anggaran pada sektor ekonomi
imput – output teknik untuk melihat hubungan angkutan jalan raya dengan
Dalam hal ini transport dilihat secara sectoral kemungkinan akan terjadi
Budget Planning dan alokasi sumber – sumber dalam metoda ini dibuat
melalui proses :
wilayah.
13
c. Estimasi biaya dan pengaruh (benefits dan disbenefits) dari masing –
masing alternativ.
cocok.
Subjective : yang baik adalah ada konsultasi yang effective antara pemerintah
dengan masyarakat setempat. Harus juga diberikan link antara transport project
– project lainnya.
Pertama kali dibuat estimasi pengaruh negative (cost) dan positif effects
14
Teknik yang konvensional : perbandingan antara manfaat – biaya (benefits –
task).
menjadi dua :
b. Non – road user (bukan pemakai jalan; pemakai jasa tidak langsung). Juga
traffic:
- Kecepatan (speed)
antara satu route dengan route lainnya masing – masing route dihitung
dihitung. Hal ini yang perlu diperhatikan adalah Users cost dihitung selama
design life dari proyek dan pada dasarnya estimasi benefits costs ini
15
Di negara-negara berkembang perbaikan jalan raya cenderung
mempengaruhi bukan pemakai jalan. Dua situasi utama dari pengaruh yang
terjadi adalah :
b. Pemeliharaan tahunan
c. Rehabilitasi
16
Keuntungan pemakai jalan akan dipengaruhi oleh kondisi jalan selama
17
BAB III
motor atau jalan raya belum berkembang. Selama dekade ini ; jalan raya
sudah ada tetapi tidak dipelihara dan sebagian rusak berat. Sistem yang ada
ditingkatkan.
e. Kereta api menurun terutama untuk jarak – jarak dekat yang tidak
efisien
- Kereta Api
18
jarak sedang : - Jalan raya
- Kereta Api
Jabodetabek : over kapasitas untuk jalan raya; kereta api cukup murah
Ada muatan (yang diangkut), alat angkut (kendaraan) dan jalan (tempat
dan pengangkutan tidak akan terjadi apabila diperoleh tambahan nilai dari
dari segi produksi dan perdagangan jasa angkutan merupakan salah satu faktor
input.
19
meningkat dan akan menyebabkan permintaan jasa angkutan meningkat pula.
Jenis ini dibedakan atas : sifat jasa angkutannya (service), operasi dan biaya
1. Angkutan Kereta Api (KA) : kurang efisien bila digunakan untuk jarak dekat
3. Angkutan laut
4. Angkutan udara
5. Angkutan pipa
1. Kereta Api : angkutan barang yang banyak jumlahnya dan jarak jauh
20
2. Motor dan Jalan Raya ; angkutan barang yang sedang dan jarak sedang ( 2
3. Angkutan laut untuk jarak lebih jauh lagi : pelayaran lokal, pelayaran antar
4. Angkutan udara untuk penumpang : waktu yang terbatas jarak yang jauh
Tarif adalah pendapatan angkutan dan sekaligus merupakan biaya bagi pemakai
perusahaan angkutan
- Tarif tinggi, harga barang dipasar akan meningkat, sebab merupakan bagian
21
Pengusahaan angkutan menghasilkan produk yang berupa jasa, yang jumlahnya
maka tarif angkutan adalah merupakan harga yaitu harga (uang) yang harus
dibayarkan oleh para pemakai jasa angkutan. Ditinjau dalam hubungan dengan
tarif angkutan dan sifat pelayanan jasanya, maka perusahaan atau usaha
waktu tertentu dan pada trayek – trayek yang telah ditetapkan. Jadi
sewanya atau tarifnya ditentukan oleh supply dan demand secara langsung,
serta beroperasi pada trayek-trayek yang diperlukan oleh para pemakai dan
yang bersedia dilayani oleh perusahaan angkutan. Jadi contract carrier ini
pihak.
22
bagaimana, sebab ada perusahaan besar, efisien sehingga biaya bisa lebih
rendah dan banyak perusahaan kecil; tidak efisien sehingga biaya lebih
tinggi.
Pada prinsipnya tarif angkutan dipengaruhi dan ditentukan atas dasar dua
yang bersangkutan.
Nilai jasa yang dihasilkan yaitu jumlah uang yang oleh para pemakai jasa
Namun demikian kedua faktor itu dipengaruhi pula oleh berbagai hal
a). Jarak yang harus ditempuh dari tempat asal ke tempat tujuannya.
23
d). Ongkos-ongkos khusus yang dikeluarkan berhubung karena berat dan
e). Kepastian atau keteraturan adanya return cargo yang akan diangkut.
yang sejenis.
angkutan yang lebih tinggi dari barang-barang yang rendah harganya atau
a). Tanggung jawab (liability) yang dipikul oleh para carriers untuk
24
b). Daya kemampaun atau kesanggupan (ability) dari barang-barang yang
Kelompok biaya
Biaya variabel (variable cost) : bahan baker, olie, tenaga kerja, asuransi,
angkutan yang tepat untuk dibebankan pada barang yang diangkut, yaitu :
25
b. Value Of Service Pricing
paling menguntungkan.
Dengan kurva yang sederhana dapat dijelaskan prinsip charging what the
Tarif
Po
Ro
P1
R1
P2
R2
C
C
Ao A1 A2 D
0 Qo Q1 Q2 Volume Angkutan
26
Tarif OR o penerimaan kotor = ORoPoQo
Keuntungan Total = C Ro Po Ao
Keuntungan total = C R 2 P2 A 2
Dari gambar terlihat bahwa jika terlalu tinggi tarifnya maka total keuntungannya
adalah rendah. Begitu juga tarif terlalu rendah maka total keuntungannya juga
rendah. Oleh karena itu tarif harus diambil atau ditetapkan sedemikian rupa
total penerimaan yang akan memberikan keuntungan total yang paling besar.
paling besar.
27
a). Prinsip Marginal Cost (MC) :
Dasar biaya : long run marginal cost dan short run marginal cost
Jika biaya didasarkan atas short run marginal cost kemungkinan terjadi
Underutilized : biaya rata – rata akan lebih tinggi daripada biaya marginal,
berarti lebih sedikit jasa angkutan yang dapat dibebankan dengan biaya
tetap.
tersedia.
Biaya rata – rata satuan dihitung dengan jumlah jasa angkutan. Tarif
keutungan perusahaan.
BAB IV
28
ANALISA INVESTASI PROYEK TRANSPORTASI
1. Umum
Studi kelayakan ini timbul sebagai akibat adanya keinginan sponsor (pemberi
modal) agar terjadinya kelangsungan usaha, bagi usaha yang dibiayai dan pada
akhirnya dengan biaya kredit yang memberikan dapat kembali dengan selamat.
usaha baru, maupun dalam usaha menyelidik atau penganalisa usaha atau proyek
yang sudah berdiri dan berjalan. Jika suatu proyek atau usaha akan dibiayai oleh
prioritas pemerintah.
dan membayar bunga uang serta biaya-biaya dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Untuk menyimpulkan apakah suatu usaha atau proyek itu layak atau tidak, maka
29
aspek teknis, aspek kesempatan kerja, aspek keuangan, aspek kemanfaatan
Dengan demikian paling sedikit ada 2 pihak yang perlu memperoleh manfaat dari
kelayakan usaha yaitu : dari segi pengusaha itu sendiri dan dari segi masyarakat
atau pemerintah.
input dari studi proyek. Dalam studi ini akan menujukkan bahwa hanya
taksiran akan mengubah besar – kecilnya kapasitas usaha atau proyek yang
diusulkan dan juga akan menerangkan beberapa alternatif proses yang akan
b. Tahap analisa kelayakan teknis suatu proyek : dalam hal ini kita mencoba
untuk menentukan apakah syarat – syarat teknis itu dapat dipenuhi, misalnya
pemilikan seperangkat peralatan kerja, dan siap pakai. Tahap ini juga
30
c. Analisa kelayakan ekonomi : analisa ini meliputi prospek pasaran (luas dan
ancaman persaingan.
Aktiva tetap atau capital cost, modal kerja, hasil penjualan, ongkos operasi,
nasional, baik untuk yang menggunakan proyek itu secara langsung maupun
yang tidak langsung (benefits user and non user). Kelompok keuntungan
langsung, asal semuanya bisa dinyatakan dengan nilai uang, sebenarnya sama
saja.
konstruksi juga merupakan salah satu factor pokok dalam menganalisa studi
31
jenis tanah dsbnya. Sekalipun biaya – biaya yang dihasilkan masih merupakan
diharapkan tidak jauh menyimpang dari standard atau prosentase dari angka
sebenarnya.
tersebut.
bahwa pembangunan jalan tersebut akan rusak akibat lalu lintas dalam waktu
32
itu. Secara teknis, konstruksi jalan yang dibangun tidak akan rusak oleh lalu
konstruksi tidak dapat menampung lagi dan pelebaran jalan atau perubahan-
perubahan lainnya perlu diadakan. Inilah saatnya umur kosntruksi jalan itu
Untuk pertimbangan financial, perlu penilaian dalam periode yang sama dan
F = P (1 + i ) n
F = future amount
P = present amount
n = jumlah tahun
33
seringkali yang diketahui bukan besarnya P melainkan F, maka P dapat dicari
dengan :
P= F =Fx 1
(1+i)n (1+i)n
(1+i)n
mengalikan suatu jumlah di waktu yang akan datang (F) supaya menjadi nilai
sekarang (P).
Dalam time evaluation, selain P dan F masih ada pengertian tentang annuity
(unifrom series) yaitu jumlah yang dibayar atau diterima secara berturut-turut
payments)
34
2. Menghitung nilai waktu uang.
i i
A=F i ---> i
(1+i)n – 1 (1+i)n – 1
35
d. Discount factor : (P/F) i n
P = F 1 ----> 1
(1+i)n (1+i)n
i (1+i)n (1+i)n
i (1+i)n - i (1+i)n – 1
3. Kriteria Investasi
investasi.
36
a. Net Present Value (NPV)
• Rumus
n Pt - Bt
NPV = ∑ (1 + i )t
t=1
dipakai proyek)
• Hasil Evaluasi
37
b. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV sama dengan nol, yaitu
n Pt - Bt
∑ (1 +IRR)t = 0
t=1
sebelumnya.
Rumus :
NPV1 - NPVII
(NPVII )
38
NPVI = net present value pada percobaan 1
Hasil Evaluasi :
n Pt – Bt , Pt – Pt > 0
∑ (1 + i )t
t=1
B/C =
B/C =
n Bt – Pt , Bt – Pt > 0 (Pt – Pt < 0)
∑ (1 + i )t
t=1
Hasil Evaluasi :
39
Dalam Gross Benefit – Cost Ratio, serupa dengan net B/C tetapi benefit
n Pt
∑ (1 + i)t
Gross t=1
B/C =
n Bt
∑ (1 + i)t
t=1
d. Profitability Ratio
` Kadang – kadang orang ingin tahu besarnya net return bagi modal
investasi yang ditanam dalam proyek. Besarnya net return bagi modal
Selisih ini dianggap sebagai net return bagi modal investasi. Selisih ini
n Pt
∑ (1 + i)t
t=1 , Kt = biaya modal tahun t
PV/K =
T = ii
∑ Kt
t=i
BAB V
40
PENUTUP
darat selanjutnya. Sejak abad ini dimulailah era baru dalam alat angkut, dimana alat
angkut sudah mulai menggunakan mesin dengan bahan bakar premium, solar dan
pada manusia dan masyarakat karena itu pengangkutan merupakan sebab dan akibat
Dari segi ekonomi kegiatan pengangkutan dilakukan karena nilai barang akan
lebih tinggi ditempat tujuan. Dengan demikian pengangkutan memberikan nilai (nilai
tempat dan waktu) kepada barang yang diangkut dan pengangkutan tidak akan terjadi
Keuntungan pemakai jalan akan dipengaruhi oleh kondisi jalan selama periode
maintenance strategies).
41
Pada umumnya studi kelayakan proyek memperhitungkan hal-hal sebagai berikut :
dan pengaruh sosial dari adanya pembangunan. Pengaruh sosial pada hakekat sukar
dinilai dengan uang karena itu merupakan keuntungan tidak langsung. Biaya
pembangunan harus seimbang dengan pendapatan dalam jangka waktu tertentu yang
sebagai berikut :
Ketiga cara diatas paling dikenal dan dijumpai pada studi kelayakan bagi proyek-
proyek baik dananya berasal dari dalam negeri (APBN) maupun dari bantuan luar
DAFTAR PUSTAKA
42
DPMJ. Ditjen Bina Marga Dep. PU. Jakarta
UI – Press Jakarta
UI – Press Jakarta
ITB – Bandung
BPFE Yogyakarta
43