Permohonan Maaf:
Jika ada salah angka atau perhitungan dalam jawaban kasus ini, mohon
dimaafkan. Hal yang perlu disampaikan adalah konsep dari koreksi fiskal
tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2) Dalam piutang lain-lain terdapat pinjaman kepada Direksi dan karyawan tanpa bunga
sejumlah Rp 2 milliar. Dana pinjaman ini berasal dari uang pinjaman dari Bank BNI 46.
Beban bunga pinjaman Rp 100 juta. (PP-94 pasal 12/Pasal 18 (3) UU PPH)
3) Selain itu ada juga Piutang lainnya kepada PT GII (Hubungan Istimewa) sejumlah Rp
10 milliar tanpa bunga. Dana yang dipinjamkan ini teridentifikasi berasal dari uang
pinjaman dari Bank BII dengan bunga 15%. (PP-94 pasal 12/Pasal 18 (3) UU PPH)
5) Persediaan Bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dicatat dengan net
realisable value, yaitu Rp 11.429.569.179,- sedangkan harga perolehannya adalah Rp
12.400.000.000,- (Pasal 9 UU PPH)
***) koreksi positif atas Penurunan nilai = Rp 970.430.821,-
Informasi Pinjaman:
Pinjaman Bank Independent Rp 21.556.525.372,- dan Pinjaman kepada MNA Ltd (Parent
co) Rp 440.826.197.489 dengan total bunga pinjaman sbb:
Beban Bunga pinjaman Bank (3.250.000.000)
Beban Bunga pinjaman ke Parent Co.LN (60.160.000.000)
Jumlah Beban Bunga Pinjaman 63.410.000.000
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
DER = 4:1 maka Pinjaman yang diperkenankan adalah 4 x Equity
DER = 4 x Equity = 4 x Rp 10.416.457.140 = Rp 41.665.828.560,-
7) Pos Penjualan:
Penjualan Total Rp 163,5 milliar
DPP PPN Rp 170,0 milliar
Koreksi Positif Rp 6,5 milliar
Note Koreksi Penjualan:
Apabila hasil rekonsiliasi sejumlah Rp 6,5 milliar tidak bisa dijelaskan, maka
penjualan dikoreksi sebesar tersebut.
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
b) beban perpajakan berupa SKPKB PPh 2010 dengan pokok Rp 500 juta dan bunga Rp
100 juta... total Rp 600 juta
c) beban bea siswa untuk anak direksi (PMK-154/PMK.03/2009) Rp 100 juta
d) ...
e) beban Pph 21 tanggungan perusahaan untuk para direksi Rp 150 juta
f) beban sewa apartement Expatriate (professional) asal Singapore Rp100 juta
g) beban perawatan sedan Rp 60 juta x 50% (KEP-220/PJ./2002) Rp 30 juta
h) Pajak sedan Rp 30 juta x 50%.... Rp 15 juta
i) beban sumbangan uang kepada Pak Camat setempat Rp 100 (untuk perayaan HUT RI)
juta dan infrastruktur warga desa sekitar Rp 500 juta dalam bentuk uang, totalnya
Rp600 juta
Jumlah Rp 1.695 juta
(Sumbangan:PMK-76/PMK.03/2011)
Koreksi pada nomor 6 pada soal): Mesin dan truck adalah asset dengan cara perolehan
sewa dengan hak opsi dari BCA Finance, sehingga:
***) Koreksi Negatif-adanya tambahan beban fiskal atas Cicilan setahun
(plus bunganya) (Rp 2 milliar)
***) Koreksi Positif atas penyusutan mesin dan truck seluruhnya Rp 500 juta
(KMK-1169/KMK/1991 dan SE - 10/PJ.42/1994)
Note: Adanya Beban cicilan mobil Porch Cayenne milik pribadi Pak Direktur Utama, Bang
Selamet sejumlah Rp 800 juta dikenakan PPh dividen = 10% final. (Pasal 4(1) huruf g UU
PPH)
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
Beban ATK dan Umum 0
Beban Perjalanan Dinas (60%) 194.925.000
Beban Kepegawaian (fiskal Rp 260 juta) 45.647.000
Beban Lainnya 0
Rp 3.751.100.660
Note 1:
Equalisasi SPT Pasal 21 masa Desember 2014 diketahui bahwa DPP gaji, upah, komisi,
dan objek Pasal 21 lainnya adalah sejumlah :
DPP Rp 14.500.000.000,-.
Beban Upah di HPP Rp 8.562.500.000,-
Beban Gaji bag. Umum Rp 8.400.000.000,-
Beban Notaris Rp 50.000.000,-
Jumlah Rp 17.012.500.000,-
Koreksi positif atas Selisih Bingung Rp 2.512.500.000,-
(Koreksi sejumlah Rp 2,512.500.000,- ini akan dibatalkan oleh pemeriksa pajak jika PT
LLB dapat merinci sumber-sumber selisih disertai dokumen pendukungnya)
Note 2:
Beban kerugian piutang tak tertagih rinciannya adalah sbb:
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
BEBAN USAHA
Beban penjualan 5.159.744.080 4.794.769.672 364.974.408
Beban Administrasi dan Umum 12.724.909.660 3.751.100.660 8.973.809.000
Jumlah beban usaha 17.884.653.740 9.338.783.408
LABA USAHA 24.729.033.350 45.052.903.682
PENDAPATAN LUAR USAHA
Pendapatan Luar Usaha (2.898.291.350) 5.178.053.396 2.279.709.503
LABA SEBELUM PAJAK 21.830.742.853 45.832.613.185
Kredit PPh:
Pasal 22 atas pembelian solar (0,3% x pembelian solar) Rp 50.915.219,-
Pasal 22 atas penjualan kepada Pemerintah (1,5% x Rp 3M) Rp 45.000.000,-
Pasal 22 atas import Rp 676.304.587,-
Pasal 23 atas jasa outsourcing pengolahan Rp 40.000.000,-
Pasal 24 atas pendapatan cabang di LN (see below) Rp 907.460.000,-
Pasal 25 atas cicilan bulanan Rp 1.200.000.000,-
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
Pasal 25 atas STP pokok Rp 100.000.000,-
Jumlah Kredit PPh Rp 3.019.679.806,-
PPh Kurang Bayar Rp 8.438.473.444,-
Tax Limit Pasal 24 = (Income dari LN/ Laba Kena Pajak) x PPh terhutang
1
Kasus SPT Tahunan Badan – PT Longlasting Beverage 2017
Beban Kerugian Piutang tak tertagih 0
Beban Konsumsi Kantor 0
Beban Perawatan aktiva tetap (ruko 10%/Sedan
60%/ sisanya aktiva lainnya)- Pasal 23 (cv/PT) 750.000.000
Beban Listrik/Air/Telepon (beban Ruko 20%) 0
Beban Management & Technical Fee (MNA Ltd.)
- Pasal 23 (Lihat pasal 2 UU PPh tentang BUT) 550.000.000
Beban Notaris (beban Sewa Ruko) 50.000.000
Beban ATK dan Umum 0
Beban Perjalanan Dinas 0
Beban Kepegawaian 0
Beban Lainnya 0
600.000.000
Indrayagus Slamet