Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA SDRI.

D DENGAN
ISOLASI SOSIAL DI RUANG XI
RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa 2

Oleh :

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA SDRI. D
DI RUANG XI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR.AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

I. IDENTITAS
1. Identitas Klien
a. Nama : Nn. D
b. Umur : 25 tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : Sarjana
f. Pekerjaan : Karyawan kantor
g. Alamat : Semarang
h. Tgl. Masuk RS : 27 Agustus 2019
i. Tgl. Pengkajian : 27 Agustus 2019
j. Dx. Medis : Skizofrenia Tak Terinci
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama : Tn. A
b. Hub. Dengan Klien : Ayah
c. Alamat : Semarang

II. ALASAN MASUK


Keluarga mengatakan 3 bulan ini perilaku klien kacau, sering makan sambil melamun,
mandi berlama-lama, susah tidur, tertawa sendiri, jarang bergaul, sering berdiam diri di
kamar. Klien tidak bekerja, kemudian oleh orang tuanya dibawa ke RSJD DR.Amino
Gondohutomo Semarang.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Ayah klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa
lalu. Dari keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Akan tetapi klien pernah
mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya, yaitu pada masa
sekolah klien tidak disukai teman-temannya, hal ini dikarenakan teman-temannya merasa
iri karena klien selalu berprestasi.
IV. FAKTOR PRESIPITASI
Klien keluar dari pekerjaanya karena sering mendapat cibiran dari teman-temannya.
Klien dituduh mengguna-guna atasanya karena kinerjanya selalu mendapat apresiasi dari
atasanya.

V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesadaran umum
Kesadaran klien composmentis (E4M6V5)
B. Tanda Vital
- Tekanan Darah :130/90 mmHg
- Hate Rate : 86 x/menit
- Respiratory Rate : 20 x/menit
- Suhu : 36,7 C
- TB : 155 cm
- BB : 55 kg
- IMT
𝐵𝐵
IMT = 𝑇𝐵2

= 22 (Berat Badan ideal)


C. Riwayat makan/minum dirumah
Klien makan sebanyak 3 kali sehari di rumah dengan porsi normal dan selalu habis.
Klien mengatakan saat di Rumah Sakit minum air putih dan minum yang disediakan
saja.
D. Keluhan Fisik
Klien tidak memiliki keluhan fisik apapun di bagian tubuhnya.
VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Klien merupakan anak tunggal. Pasien tinggal bertiga dengan ayah dan ibunya.
B. Konsep diri
1. Gambaran diri
Pasien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya dan tidak ada yang tidak
disukai.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya seorang perempuan, dan seorang anak tunggal
3. Peran
Peran klien dalam keluarga adalah sebagai seorang anak tunggal. Klien
mengatakan sebagai seorang anak adalah membanggakan orang tuanya,
4. Ideal diri
Klien mengatakan jika sudah sembuh klien ingin mencari pekerjaan yang sesuai
dengan dirinya. Menjadi orang yang tidak terlalu berambisi untuk apapun.
5. Harga diri
Klien mengatakan dia hanya berteman dengan orang-orang yang sederajat dengan
dengan klien. Klien mudah marah apabila keinginannya tidak dituruti orang
tuanya.

C. Hubungan Sosial
1. Orang terdekat
Klien mengatakan ia dekat dengan orang tuanya
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan di RS
a. Di kelompok/masyarakat
Klien mengikuti karang taruna tempat tinggalnya, tetapi tidak terlalu aktif
b. Di Rumah Sakit
Selama di rumah sakit klien mengikuti kegiatan yang dilakukan dengan pasien
lainnya seperti makan bersama, duduk bersama diluar bangsal dan di dalam
bangsal, tetapi klien tidak mau bergabung dengan pembicaraan psien lainnya
dan lebih memilih duduk sendiri sambal melihat yang lainnya berbincang.
Klien mau mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk klien. Klien
terlihat kooperatif saat menjalin komunikasi dengan perawat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Tidak ada hambatan tertentu dalam berkomunikasi dengan orang lain, hanya
saja klien lebih pemilih dalam berteman.
D. Spiritual
1. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya beragama Islam.
2. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan bahwa dirinya sholat 5 waktu baik itu di Rumah Sakit maupun
di rumah, dan mengaji.
VII. STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien berpenampilan tidak rapi. Badan klien kotor dan tercium aroma yang kurang
sedap. Kuku klien tampak sedikit panjang. Rambut klien berwarna hitam keputihan
dan kurang rapi.. Pakaian yang digunakan adalah seragam dari rumah sakit yang
diganti setiap sehari sekali.
B. Pembicaraan
Ketika sedang berkomunikasi, klien terkadang ngelantur/inkoheren dan sering tiba-
tiba terdiam dan melihat pandangan ke arah lain. Pembicaraan klien mudah dipahami,
saat berbicara klien mengatur susunan kata dengan baik. Klien berbicara dengan
bahasa Indonesia dan bahasa Jawa.
C. Aktivitas Motorik
Ketika menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat, klien menatap muka
perawat. Klien enggan menggunakan gestur dalam pembicarannya.
D. Alam Perasaan
Klien mengatakan tidak ingin hidup di dunia lagi. Klien merasa dengan
ketidakhadiran dia akan berdampak positif untuk orang lain.
E. Afek
Afek klien labil. Kadang-kadang tersenyum kadang-kadang tidak berekspresi.
F. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif selama wawancara. Selama wawancara dengan perawat, klien
kadang-kadang tidak mempertahankan kontak mata.
G. Persepsi
Klien mengatakan bahwa dirinya kerap mendapatkan bisikan untuk mengakhiri
hidupnya.
H. Proses Pikir
Pembicaraan klien mudah dipahami, jawaban klien berhubungan dengan pertanyaan
perawat, terkadang berbelit-belit tetapi tidak melompat dari pokok pertanyaan.
I. Isi Pikir
Klien mengatakan bahwa dirinya hanya ingin semua orang di sekitarnya bahagia
tanpa kehadiran dia.
J. Waham
Klien tidak mengalami waham. Klien tidak meyakini dirinya sebagai apapun.
K. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran composmentis. Orientasi klien terhadap nama, dan tempat, namun
klien tidak mampu menyebutkan waktu (hari, tanggal, bulan, dan tahun) dengan jelas
dan klien mengeyel bahwa waktu yang disebutkannya adalah benar. Klien
mengetahui namanya adalah D, waktu saat pengkajian adalah pagi hari berada di
rumah sakit. Klien menyadari bahwa dirinya di rawat di rumah sakit jiwa namun klien
tidak menyadari bahwa dirinya sakit jiwa, klien mengatakan hanya dirinya merasa
asing di keramaian.
L. Memori
Klien mampu mengingat memori jangka panjang ketika ditanya tentang kegiatan
kesehariannya yang dilakukan di rumah. Memori jangka saat ini klien masih bagus
saat ditanya tadi pagi sudah sarapan, klien menjawab “saya puasa mbak, karena saya
mau ECT”. Namun klien tidak mampu mengingat nama dengan baik, selalu lupa
meskipun baru saja berkenalan. Memori jangka pendek klien juga masih bagus saat
menceritakan awal mulanya klien dibawa ke Rumah Sakit.
M. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi klien baik. Selama wawancara klien mampu berkonsentrasi
dengan baik, mampu melakukan perhitungan perkalian yang ditanyakan oleh perawat.
Saat diberikan soal yang mudah klien mengatakan seperti soal anak TK, sehingga
diberikan soal perhitungan perkalian.
N. Kemampuan Penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana seperti ingin tidur, ingin makan
dulu atau minum dulu. Klien memutuskan untuk makan terlebih dahulu setelah itu
minum dan tidur.
O. Daya tilik diri
Daya tilik diri pada klien kurang baik. Klien menyadari bahwa sekarang sedang
berada di RSJD Amino Gondohutomo, klien mengaku sedang menjalani pengobatan
di RSJ, klien mengatakan saat ini sedang di ECT agar bisa sembuh, namun klien tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)


A. Makan
Klien mampu makan dan minum secara mandiri. Klien makan 3x sehari. Klien
mampu menggunakan alat makan dengan benar dan makan tidak berceceran di
mulut. Klien mampu menghabiskan porsi makan yang di berikan dan
membereskan alat makan pada tempatnya.
B. BAB/BAK
Klien mampu memenuhi kebutuhan BAB dan BAK secara mandiri. Klien BAB
dan BAK di kamar mandi.
C. Mandi
Klien mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri. Klien mandi
dua kali sehari yaitu pagi dan sore dengan menggunakan air dan sabun. Klien
mampu menggosok gigi dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Klien keramas ketika
ada shampoo.
D. Berpakaian/berhias
Klien mampu berpakaian secara mandiri, menggunakan pakaian yang tersedia di
RSJ. Klien mampu merapikan rambut secara mandiri, berhias dengan wajar seperti
menyisir rambutnya
E. Istirahat dan tidur
1. Selama dirumah
Klien mengatakan terkadang mengalami kesulitan tidur saat di rumah karena
pusing pada kepalanya.
2. Selama di rumah sakit
Klien tidak mengalami kesulitan tidur. Klien tidak memiliki kebiasaan khusus
sebelum tidur. Kualitas tidur bagus, merasa segar setelah bangun tidur.
Lama waktu tidur siang : 10.00 – 11.30 (1 jam 30 menit)
Lama waktu tidur malam : 20.00 – 03.30 (7 jam 30 menit)
F. Penggunaan obat
Klien minum obat teratur yang diberikan secara rutin pada pagi dan sore hari oleh
perawat. Klien minum obat secara mandiri langsung setelah perawat memberikannya.
Klien mengatakan obat yang dikonsumsi adalah cerequil dan olansapin, diminum
setelah atau sebelum makan pada pagi dan malam hari.
G. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan rutin kontrol di RSJ Amino, namun klien tidak mau meminum obat
jika di rumah sudah merasa sehat, klien mengatakan membiarkan obatnya. Klien
mengatakan setelah minum obat klien merasa tenang dan mengantuk
H. Aktivitas di dalam rumah
Klien mengatakan kalau di rumah dia belajar dan memabantu orang tua
I. Aktivitas di luar rumah
Klien mengikuti kegiatan karang taruna

IX. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping klien maladaptive. Ketika klien memiliki masalah, klien
mengurung diri dikamar dan menangis. Ketika di rumah sakit klien juga seperti itu.
MK : Koping tidak efektif
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DI LINGKUNGAN
Klien mengikuti karang taruna namun tidak aktif karena takut tidak diterima oleh
anggota yang lain.

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Klien bertanya kapan dirinya bisa sembuh total agar bisa segera pulang bertemu
dengan orang tuanya . Klien mengatakan jika dirinya sudah di ECT maka sudah sehat
dan boleh pulang. Klien kurang mengetahui proses pengobatannya berapa lama dan
harus melaui apa saja.

XII. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medis : F20.3 Schizophrenia Tak terinci
2. Terapi medis
Nama obat Jenis Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
Risperidone Oral 2x1 - Menangani Hipersensitif Pusing.
skizofrenia dan terhadap Mengantuk.
gangguan psikosis risperidone. Pandangan kabur.
lain Mual.
- Mengurangi perilaku Gangguan
agresif dan disruptif pencernaan.
- Gemetar atau gelisah.
Sulit tidur.
Emosi yang tidak
stabil.
Detak jantung yang
cepat.
Kenaikan berat
badan.
Gangguan pada
gairah seks.
Mulut kering.
Kenaikan tekanan
darah.
Merlopam Oral 1 x 0,5 -
mg
Dextrosa 5% Intravena 20 tp,
XIII. ANALISA DATA
No Tanggal Data Masalah
1 27/08/19 Subjektif: Isolasi Sosial
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengurung diri di kamar
- Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering makan sambil melamun, kemudian
menangis dan tertawa sendiri
- Keluarga klien mengatakan klien berhenti dari pekerjaannya.
- Klien merasa terasingkan dari lingkungannya
Objektif:
- Klien terlihat bingung ketika berada di ruang perawatan
- Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata
- Klien bersuara dengan sangat pelan
- Klien tidak antusias terlibat pembicaraan

XIV. DAFTAR MASALAH


1. Isolasi Sosial
XV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Hari/Tgl Dx. Tujuan dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
1. 28/8/19 Isolasi sosial Setelah dilaksanakan a. Menjelaskan tanda dan
asuhan keperawatan
selama 1 x 24 jam gejala, penyebab, dan
masalah keperawatan akibat isolasi sosial
isolasi sosial teratasi
dengan kriteria: 1) Mengidentifikasi tanda
1) Mengenal
dan gejala, penyebab dan
masalah isolasi
akibat isolasi sosial
sosial
2) Mendiskusikan
2) Berkenalan
keuntungan memiliki
dengan perawat
teman, kerugian tidak
atau klien lain
memiliki teman
3) Bercakap-cakap
b. Menjelaskan dan melatih
dalam melakukan
klien berkenalan
kegiatan lain
 Menjelaskan cara
4) Berbicara sosial :
berkenalan
meminta sesuatu,
 Mendemonstrasikan cara
berbelanja dan
berkenalan
sebagiannya
 Melatih klien berkenalan
2-3 orang atau lebih
c. Menjelaskan dan melatih
klien bercakap-cakap
saat melakukan kegiatan
sehari-hari
d. Menjelaskan dan melatih
berbicara sosial:
meminta sesuatu,
berbelanja dan
sebagainya.
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tgl Dx. Keperawatan Implementasi Evaluasi
28/8/19 Isolasi sosial a. Menjelaskan tanda dan S:
Klien mengatakan bahwa
gejala, penyebab, dan
klien tidak membutuhkan
akibat isolasi sosial teman
1) Mengidentifikasi tanda Klien mengatakan mau
diajak berkenalan
dan gejala, penyebab
Klien mengatakan, “Nama
dan akibat isolasi sosial saya N.”
2) Mendiskusikan Klien mengatakan tidak
mau berkenalan dengan
keuntungan memiliki
orang sekitarnya di RS
teman, kerugian tidak O:
memiliki teman Klien terlihat sulit
mempertahankan kontak
b. Menjelaskan dan melatih
mata
klien berkenalan Klien tidak mau menatap
 Menjelaskan cara orang lain
Klien terlihat sulit diajak
berkenalan
komunikasi
 Mendemonstrasikan Klien selalu terlihat
cara berkenalan menunduk
Klien mau diajak
 Melatih klien komunikasi sesekali oleh
berkenalan 2-3 orang mahasiswa
atau lebih Klien terlihat komunikasi
dengan lirih saat Bersama
c. Menjelaskan dan melatih keluarga
klien bercakap-cakap saat A:
melakukan kegiatan Masalah belum teratasi
P:
sehari-hari Ulangi intervensi
d. Menjelaskan dan melatih Komunikasikan dengan
keluarga agar klien
berbicara sosial: meminta
dimotivasi untuk bicara
sesuatu, berbelanja dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai