Anda di halaman 1dari 10

• p· · I ,11i wianusia

Pen1.mtun PraktikuWt. AnatOMI 1510 0:::J

PERCOBAAN5
SITEM KARDIOV ASKULAR

I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan per b . . .
co aan mt mahas1swa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan peng ...-: k .
e. uan te anan darah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Menjelalskan fenomena pengaturan aliran darab
3
· Menjelaskan karakteristik darah dan manfaat penentuan parameter-parameter hematologi

II. Pembuluh darah dan tekanan darah

11.1. Teori singkat


Aliran darah dalam pembuluh darah disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam berbagai
bagian dari sistem sirkulasi. Darah mengalir dari daerah dengan tekanan lebih tinggi kle
tekanan lebih rendah. Tekanan darah terns menurun mulai dari aorta, arteri, arteriol, kapiler,
venula, vena sampai ke vena cava. Dengan demikian darah mengalir melalui urutan jalur
tersebut.

Tekanan darah nonnal pada manusia adalah sekitar 120 mm Hg/ 80 mm Hg adalah tekanan
sistole yaitu tekanan tertinggi yang terjadi saat ventrikel berkontraksi untuk mendorong daral1
ke arteri. 80 mm Hg adalah tekanan diastole yaitu tekanan teredndah yang terjadi saat jantung
berada dalam fase relaksasi dan tidak ada darah yang mengalir melalui katup semilunar.

11.2. Baban dan alat


Stigmomanometer, stetoskop.

a. Pengukuran tekanan darab


Tekanan darah dapat ditentukan dengan cara palpatori atau auskultasi. Kedua cara ini
menggunakan ban yang dililitkan rapi pada lengan atas. Ban diikat sedemikian rupa sehingga
tabung-tabung karet mengarah ke ban bawah. Lengan disandarkan pada meja.

Suwendar, M.Si., Apt. 22


· Iog; wianusia
Pen,mtun PraktikuWI Anatowu• p·1s10

label
Hubungan Teka
nan Darah dengan posisi/ Aktivitas Tubuh

Posisi/ aktivitas Tekanan darah


perempuan Tekanan darah Jaki-laki
(sistole/diastole) (sistole/diastole)
Duduk
Berbaring
Kal<i 90° tubuh
Berdiri
Kerja otak (diberi soal hitungan)
Gerak badan selama 1 menit

Bahas bagaimana kaitan antar perubahan tekanan darah dengan perubahan posisi atau
aktivitas dan bagaimana mekanismenya.

b. Hyperemia

i. Hyperemia pasif/ reaktif


Ikatkan seutas benang di ats sendi kedua pada sebuah jari tangan anda.
Biarkan beberapa menit.
Amati peristiwa yang terjadi (perubahan wama, perubahan ukuran, perubahan suhu)
Mengapa jenis Hyperemia ini dikatakan hiperimia tipe pasif?
Peristiwa fisiologis apa yang menyebabkannya?

ii. Hyperemia aktif/ fungsional


Rendam sebuah jari tangan anda dalam air panas (dengan suhu tertinggi yang dapat saudara
tahan)
Biarkan beberapa menit.
Amati peristiwa yang terjadi (perubaban wama, perubahan ukuran, perubahan suhu)
Mengapa jenis hyperemia ini dikatakan hyperirnia aktit'?

StAwer\dar, MSi., Apt. rg


Penuntun Praktiku""1 AM.to""1i Fisiofogi """anusia

i. Cara palpatori
Tutup sekrup pentil pada bola karet yang dipegang dengan tangan kanan.
Dengan ibu jari tanga n km,
· • ra balah nadi pada pergelangan tangan yang akan diukur
tekanannya.
Berangsur-angsur, kem bangkan ban dengan memompa bola karet perhatikan
. tekanan
pada saat denyut menghilang.
Naikkan tekanan l Omm Hg lagi di atas tekanan tadi.
Turunkan tekanan berangsur-angsur dengan cara perlahan-lahan membuka sekrup pentil.
Tekanan manometer di saat munculnya kembali denyut nadi untuk pertama kali adalah
tekanan sistolik yang diukur.

ii. Cara auskultasi


Ikatkan ban pada lengan atas.
Tempatkan bel stetoskop pada percabangan arteri bronchial menjadi arteri ulnaris dan
arteri radalis.
Naikkan tekanan dalam ban, sehingga aliran dalam arteri radialis dan arteri uinaris

dihambat.
Turunkan tekanan berangsur-angsur dengan membuka sekrup pentil.
Catat tekanan saat bunyi terdengar untuk pertama kalinya. Ini merupakan tekanan

sistolik.
Turunkan terns tekanao dalam ban, sampai pada suatu saat bunyi tidak terdengar Jagi.
Catat tekanan saat bunyi menghilaog. Ini merupakan tekanan diastolik.

Lakukan pengukuran tekan darah terhadap 2 anggota dari masing-masing kelompok,


seorang perempuan dan seorang 1aki-1aki, menurut posisi dan aktivitas yang tercantum

pada tabel berikut.

Suwendar, M.5(., Apt. 21/


- --
. p· . ( 11i Manusia
Penuntun Pr-aktikuWI AnatoWlt 1510 0 ::::J

Peristiwa fisiologis apa yan b


g menye abkannya?
Catat perbedaan gejala . . . . .
Yang t1mbul antara kedua tipe hypenm1a mt!

IIL Darah

111.1. Teori singkat

Darah berfungsi mengangkut t . . · uh


za -zat yang dtperlukan dan yang harus d1buang dan tub •
Darah berperan pula dalam pro tuk . ·
ses ar-menukar zat-zat dt dalam tubuh ba1k yang berupa
gas, elektrolit, zat organik, vitamin, honnon dan lain-lain.

Secara anatomis darah merupakan J·ann


'
·g · ct· · · I Id ah
an carr yang ter m dan plasma dan se -se ar .
Plasma darah sebagian besar terdiri dari cairan yang mengandung bahan padat seperti
albumin, globulin, fibrinogen, asam urat, urea, glukosa, asam amino dan elektrolit.
Sedangkan sel-sel darah meliputi sel darah merah (eritrosut), sel darah putih (leukosit) dan
platelet (trombosit).

Eritrosit merupakan bagian utama dari darah. Sel darah merah berperan penting antara lain
dalam mentransport )2 dan nutrient yang diperlukan oleh sel-sel tubuh. Leukosit adalah
bagian dari sistem pertahanan tubuh. Sedangkan platelet (trombosit) berperan penting dalam
proses pembekuan darah karena di dalamnya terdapat enzim-enzim yang penting dalam
proses tersebut. Proses pembekuan darah merupakan proses yang kompleks 1mtuk mencegah
tubuh kehilangan darah berlebih ketika terjadi terluka.

Berdasarkan jenis protein yang menyusun membrane sel darah merah, darah digolongkan
menjadi beberapa tipe. Penggolongan ini penting karena protein ini menyebabkan reaksi
antigen antibody. Tipe darah (golongan darah) yang utama adalah A, B, 0 (nol), dan AB.
Penggolongan darah tersebut didasarkan pada memiliki atau tidak memiliki protein jenis A
dan B yang sering disebut sebagai aglutinogen. Aglutinogen ini akan menimbulkan aglutinasi
dan bemolisis sel darah merah bila berhubungan dengan antibody yang khas, sehingga sangat
penting untuk diperhatikan pada proses transfuse. Menurut penggolongan di atas, golongan A

SLCwendar, 1"1.Si., Apt. 25


Pevu.o,.tun PraktiklAW\ AnatOW\t, F'15'·0 I0~11; W\anusia

memiliki protein (aglutinogen) jenis A golongan B memjli.ki protein (aglutinogen) jenis B


dan golongan AB memiliki keduanya, sedangkan golongan O tidak memiliki satu pun
aglutinogen tersebut dalam eritrositnya.

Antibody yang dapat mengaglutinasi eritrosit terdapat dalam plasma dan disebut agglutinin.
Agglutinin tipe alpha (@) Yang dimiliki oleh golongan B dan O mengaglutinasi sel tipe A
(yang dimjliki golongan A). agglutinin tipe beta(@) yang dimiliki oleh golongan A dan O
mngaglutinasi sel tipe B (yang dimiliki oleh golongan B)

111.2. Bahan dan alat

Alat :

Lanset darah, hemositometer, tabung-tabung reaksi, kaca objek, pipet pengencer sel darah
merah, pipet pengencer sel darah putih, mikroskop, pipa kapiler henatokrit, sentrifuga
hematokriot (mikrosentrifuga), a1at pengukur hematokrit, kertas tes Tallquist, pipet sahli,
lilin, tusuk gigi, stopwatch, tali.

Dahan:

Kapas, alkohol 70%, NaCl, Na sitrat, asam asetat, gentian violet, serum anti A, serum anti B,
serum Rh.

111.3. Prosedur percobaan


a. Anatomi

i. karakteristik dan morfologi darah


cara memperoleh darah segar untuk pemeriksaan :
bersihkan jari manis atau kelingking dengan kapas yang dibasahi dengan etanol 70%.
Biarkan etanol menguap.
Ambil darah dengan cara menusukan lanset sten-1ke UJUD
· g jari yang telah dibersihkan.

S~wet\dar, M.Si., Apt. 26


. W\a.-iu.sia
·1 Fisio/ 091
• I'\/\ AV\atoW\
PerumtuV\ Praktiku

sebaiknYa darah mengalir denga sendirinya tanpa ditekan.


Jangan menggunakan tetes pertama.

(a) Qtra pengisian pipet


pegang pipet dekat pada ujungnya. 5
• . uk sebanyak 0'
Tempatkan UJung p1pet tersebut pada tetesan darah segar sehingga darah mas
tanda.
. . · . ditentukan.
1s1 p1pet dengan cairan pengencer-p1pet dalam keadaan horizontal sebanyak yang
Jangan sampai terbentuk gelembtmg udara di dalam pipet.
Tutup ujung pipet dengan jari, kemudian kocok selarna 2 menit.
Teteskan 2 tetes larutan encer ini pada hematocytometer.
Tutup hematocytorneter dengan cover glass.
Setelah ½ menit, hitungjumlah sel darah dibawah rnikroskop.

(b) Pengukuran sel darah merah


Ambil darah segar dengan cara seperti di ats.
Encerkan 200 x denga cairan pengencer sel darah merah, yaitu natrium sitrat 2,5%.
Kocok.
Teteskan 2 tetes pada hemositometer.
Hitung jumlah sel darah merah. Sel darah merah yang dihitung adalah sel yang terdapat pada
5 kotak kecil pada kotak besar yang terdapat di pusat, yaitu dari kotak-kotak kecil pada tiap
sudut dan pada pusat kotak besar.
Sel darah merah yang rnenyentuh batas atau berada di atas batas, hanya diltltung pada 2 sisi
yang saling tegak lurus dari kotak ybs.
Faktor perhitungan untuk rnenghitung sel darah merah adalah 10.000 jadi untuk memperoleh
nilai sel darah merah per mrn3 darah, kalikanlah jumlah sel darah merah yang diperoleh dari
basil perhitungan antara volume kamar hitung pada hemositometer dengan faktor
pengenceran.
(llihatlah pada literatur, bagaimana bentuk sel darah merah)

Suwen.dar, M.Si., Apt. 27

>
• (uwsia
· Fisiolo91 W\
PeV\u n.twl\ Praktikuw•. Av,at OIN\I

(c) ~ a n sel darah putih


AJllbil darah segar denga car<1 scpeni diatas.
F,ncerkan 20 ka\i dengan cairan pengencer : \arutan Turk
i,arutan Turk terdiri dari :
Asam asetat glasial 1 ml.
0
Larutan gentian violet l % (dalam air) 1 ml
0
Aquadest ad 100 ml
0
Kocok
Teteskan 2 tetes pada hemositometer
1-litung jumlab sel darah putih
1-litung pula berapa jumlah neutrofil, eusinofi\, basofil. limfosit dan monosit serta
presentasenya terhadap sel dqrab putih total.
Sel darah putih yang dihitung adalah yang terdapat pada 4 kotak besar pada kedua sudut
bemositometer.
Sel darab putih yang berada. pada batas, dihitung dari dua sisi yang saling tegak \urns dari
kotak ybs.
Faktor perbitungan untuk ;'nenghitung f.el darah putih ada\ah SOjadi untuk memperoleh nilai
sel darah putih per mm3 daral1, kalikanlah jumlah sel darab putih yang diperoleh dari basil
perhitungan dengan SO faktor peri1itungan ini diperoleh dari hasil perhitungan antara volume
kamar bitung pada hemositometer denga faktor pengenceran (\ihatlah pada litelatur bentuk-
bentuk sel darah putih)

(d) Hematokrit
Ambii darah segar dengon ca.ra seperti di atas.
Tempatkan pipa kapiler hematokrit pada tetes tersebut.
lsi kapiler kematokrit, minimal ~/d. 2/3 penuh.
Tutup pipa kapiler yang tel ah terisi darah tersebut dengan lilir..
Letakanpipa-pipa kapilei: prrda chamber mikrosentrifuga sedemilcih~ rupa sehingga posisinya
seimbang Uika jumlah pipa kapiler yang sentrifuga tidak memm1gkinkan untuk mernbuat
posisi yang seimbang, dapat dit:unbahkan pipa kapiler kosong sebagai penyeimbang)
Tutup chamber dengan ti.l~ sen~ifuga.
► - .
Pen.uY\ttm Prakt1kuW1
. • • i W\arwsia
AviatoW\t F1s10 109

sentrifuga dilakuakn pada kecepatan tinggi selama 4 menit.

Tentukan nilai hematokrit dengan cara :


Mengukur perbadinagn tinggi antara darah (sel darah dan plasma) dengan sel darah.
Hematokrit (%) =[(tinggi sel darh )/(tinggi darah dan plasma)] x 100%.
Atau dapat pula dengan menggunakan alat pengukur hematokrit.
Amati pula : warna plasma, di bagian mana terdapat sel darah.
Bandingkan nilai hematokrit dari laki-laki dan perempuan!

b. Fisiologi

i. Penentuan Hb
(a) Metode Tallquist
Prosedur :
Ambil satu tets darah dengan kertas Tallquist.
Tentukan prosentase Hb dengan membandingkan warna yang saudara peroleh dengan wama
pada kertas pembanding.
(b) Metode Sahli
Prosedur :
Tabung sahli diisi dengan HCl 0,1 N s/d setinggi 10% dari tinggi skala maksimal.
Masukan darah sebanyak 20 mikroliter.
Aduk dengan menggunakan pengaduk yang tersedia.
Encerkan dengan HCl sampai warna campuran sama dengan warna standard pada alat.
Pembacaan dilakukan pada penerangan yang wajar, tidak dio depanjendela.
Angka yang dibaca pada skala langsung rnenunjukan kadar Hb darah.
Bandingkan basil yang diperoleh dari ke-2 metode di atas.

ii. Waktu perdarahan


Ujungjari dilukai dengan lanset steril.
Catat wa1.'tl.l saat timbulnya tetes darah pertama.
Serap darah yang keluar dengan menggunakan kertas dapat menyerap · a1n •
, lllls ya tissue.

Suwendar, M.Si., Apt.


29
- - - - --------·--- ..

PeVU(n.ti.o, Pr-aktikuw. Ar.atow.i Fisiolo!Ji w.aV\l,(sia

waktU saat darah pertam.


catat
darah yang keluar dengan menggunakan kertas dapat menyerap miosalnya tissue.
serap '
c~t waktu saat darah berhenti mengalir (saat diserapkan , tidak ada bercak darah pada
tissue)
Selisih waktu antara saat timbulnya tetes darah pertama dengan saat darah berhenti mengalir
adalah waktu perdarahan .

... Waktu koagulasi


tU,

Ujungjari dilukai dengan lanset steril.


lsikan darah yang keluar dari ujungjari pada sebuah kapiler.
pada interval waktu ½ menit, patahkan sebagian dari pipa kapiler sampai teramati terjadinya
benang halus fibrin pada bagian yang dipatahkan.
Waktu koagulasi (waktu pembekuan darah) adalah selisih waktu antara saat timbulnya tetes
darah dari luka, sampai terbentuknya benang fibrin tersebut.
Catat basil yang diperoleh dari seluruh kelompok.

iv. Penggolongan darab


Prosedur :
Siapkan sebuah kaca objek, beri garis tengah dengan lilin supaya kedua bagian tidak
berhubungan.
Beri tanda Adan B pada sudut kiri dan kanan masing-masing.
Teteskan serum anti A pada bagian bertanda A dan teteskan serum anti-B pada bagian
bertanda B.
Teteskan satu tetes darah pada bagian A (anti-A) kemudian campurkan ke-2 cairan dengan
tusuk gigi.
Amati terjadinya aglutinasi.
Tentukan golongan darah saudara menurnt tabel di bawah ini.

30
S1.1wtVldar, M.Si., Apt.
Pen.un.tun. PraktikuW\ An.atoMi Fisiolo9i W\al'\L,(sia

Tabel
Pengama1an penentuan golongan darah
Golongan Pengama1an

-- 0
A
Tidak terjadi penggumpalan sel darah pada kedua sisi
Terjadi penggumpulan sel darah oleh serum anti-A

-- B
AB
Terjadi penggumpalan sel darah oleh serum anti-B
Terjadi penggumpalan sel darah pada kedua sisi.
-

31

S1.1wel'\dar, M.Si., Apt.

Anda mungkin juga menyukai