Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.

1. Pengertian laporan keuangan menurut Akuntansi Keuangan:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan


keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan
(yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas,
atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”. Dari pengertian diatas
laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.

2. Tujuan Laporan Keuangan


Laporan keuangan wajib dibuat agar para pemangku kepentingan dalam suatu
organisasi atau perusahaan memahami posisi keuangan mereka. Anda dapat
mengetahui apakah bisnis Anda meraih untung atau rugi, berapa banyak kewajiban
yang harus Anda bayar, dan bagaimana Anda harus mengalokasikan anggaran Anda.

3. Fungsi Laporan Keuangan


Laporan keuangan penting untuk mengetahui secara pasti kondisi finansial suatu
organisasi atau perusahaan. Beberapa fungsi laporan keuangan antara lain:
A. Menunjukkan Kredibilitas Perusahaan.
Kredibilitas perusahaan dapat dibuktikan melalui laporan keuangannya. Laporan
keuangan yang lengkap, transparan, dan jelas menunjukkan bahwa operasional
perusahaan berjalan dengan lancar. Ini dapat membantu meningkatkan
kepercayaan investor dan klien terhadap perusahaan Anda.
B. Meningkatkan Proses Pengambilan Keputusan.
Analisis keuangan yang tepat membantu Anda mengambil keputusan yang tepat
bagi bisnis Anda. Di mana Anda harus berinvestasi, bagaimana Anda harus
memanfaatkan modal usaha Anda, biaya apa saja yang perlu dikurangi,
semuanya dapat Anda tentukan berdasarkan laporan keuangan Anda.
C. Memperlihatkan Kesehatan Perusahaan
Sehat atau tidaknya suatu perusahaan dapat dinilai dari laporan keuangannya.
Anda perlu memperhatikan perputaran uang perusahaan Anda. Jika
pengeluarannya selalu lebih besar daripada pendapatannya, maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan Anda tidak sehat.

4. Jenis & Contoh Laporan Keuangan


Sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, berikut ini
adalah beberapa jenis laporan keuangan yang perlu Anda ketahui.
A. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi atau income statement adalah jenis laporan keuangan yang
menunjukkan tentang pendapatan dan pengeluaran dari suatu perusahaan dalam
periode waktu tertentu. Jika pendapatan lebih besar, maka perusahaan dapat
dinyatakan meraih untung, dan sebaliknya jika pengeluarannya yang lebih besar,
berarti perusahaan mengalami kerugian. Pada umumnya, ada dua cara yang bisa
digunakan untuk membuat laporan laba rugi, yaitu cara langsung (single step)
dan cara bertahap (multiple step). Cara langsung cenderung lebih mudah, karena
Anda hanya perlu menjumlahkan seluruh pendapatan dari atas sampai bawah
dalam satu kelompok, kemudian menguranginya dengan total biaya dalam
periode tertentu.
B. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau cash flow statement atau dibuat untuk menunjukkan aliran
masuk dan keluar kas perusahaan dalam periode tertentu. Dengan laporan arus
kas, Anda dapat memperkirakan perputaran uang Anda di masa mendatang.
Laporan ini juga bisa dijadikan pertanggungjawaban kepada para pemangku
kepentingan perusahaan. Ada dua sumber yang dapat digunakan untuk melihat
arus kas yang masuk, yakni dari kegiatan operasional dan dari pendanaan atau
pinjaman. Sementara arus kas yang keluar dapat dilihat dari banyaknya jumlah
biaya yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk kegiatan operasional maupun
investasi.

C. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal (statement of changes in equity) menyediakan
informasi tentang jumlah modal yang dimiliki dalam kurun waktu tertentu.
Dengan laporan jenis ini, dapat mengetahui dengan detail tentang perubahan
modal yang terjadi, berapa banyak dan apa yang menyebabkan perubahan
tersebut. Ada beberapa data khusus yang diperlukan untuk membuat laporan
perubahan modal, yakni modal di awal periode, pengambilan dana pribadi oleh
pemilik bisnis, dan jumlah laba atau rugi bersih pada periode yang terkait.
Artinya, mengharuskan terlebih dahulu membuat laporan laba rugi sebelum
membuat laporan perubahan modal.
D. Laporan Neraca
Laporan neraca atau balance sheet menunjukkan kondisi dan posisi keuangan
secara keseluruhan selama periode tertentu. Dengan menyusun laporan jenis ini
dapat mengetahui jumlah aktiva (aset perusahaan), kewajiban (utang), dan
ekuitas (modal perusahaan). Ada dua bentuk penyajian laporan neraca, yaitu
staffel dan scontro. Dalam neraca bentuk staffel, laporan disusun memanjang ke
bawah dan saldo diletakkan pada bagian samping di kolom debet dan kredit.
Sementara dalam neraca bentuk scontro, aktiva diletakkan di kolom sebelah
kanan dan pasiva diletakkan di kolom sebelah kiri.
5. Alat Pengukur Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan adalah hasil dari banyak keputusan individual yang
dibuat secara terus menerus oleh manajemen (Helfert, 2003:67). Untuk menilai
kinerja perusahaan perlu dilibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan
ekonomi dari keputusan, dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran
komparatif. Alat kinerja keuangan yang hingga saat ini masih banyak digunakan
adalah rasio keuangan, seperti Return On Equity (ROE), Return On Assets (ROA),
atau Return On Investment (ROI). Analisis Rasio Keuangan sangat bermanfaat bagi
stakeholder, yaitu dalam hal :
A. Memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan pada masa yang akan
dating,
B. Memberikan petunjuk atau gejala – gejala yang timbul dari informasi yang
disajika
C. Memudahkan dalam menginterprestasikan laporan keuangan

Jika dicermati secara seksama penilaian kinerja dengan menggunakan rasio


keuangan mengandung keterbatasan yang sangat fundamental. Beberapa
keterbatasan tersebut antara lain :
A. Rasio Keuangan tidak disesuaikan dengan tingkat harga,
B. Rasio Keuangan sulit digunakan sebagai pembanding antar perusahaan sejenis
jika terdapat perbedaan metode akuntansinya dan
C. Rasio Keuangan hanya menggambarkan kondisi sesaat, yaitu pada tanggal
laporan keuangan dan periode pelaporan keuangan

Rasio Keuangan adalah suatu bentuk rumusan matematis yang menunjukkan


hubungan diantara variable – variable yang terdapat dalam laporan keuangan. Dalam
analisis rasio keuangan terdapat beberapa kategori yang terdiri dari rasio likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan nilai pasar. Khusus rasio nilai pasar ini
berlaku untuk perusahaan yang sudah go public.

6. Pengambilan Keputusan
Setiap tindakan yang dilakukan orang sebenarnya sudah melalui proses pengambilan
keputusan. Proses pengambilan keputusan ini didasarkan pada informasi. Dalam
proses pengambilan keputusan yang baik, peranan model dan informasi sangat
penting. Semakin banyak dan akurat informasi mestinya semakin baik keputusan
yang diambil. Dalam dunia bisnis, keputusan yang salah akan menghasilkan kerugian
bagi perusahaan. Sedangkan keputusan yang benar akan menghasilkan keuntungan
(laba) bagi perusahaan. Pengambilan Keputusan adalah “Proses memilih satu
alternatif daari beberapa alternatif yang ada”. Pengambilan keputusan ini harus dapat
dilakukan oleh semua orang dalam perusahaan jika kita ingin perusahaan menjadi
besar.

7. Kesulitan Dalam Pengambialan Keputusan


Pengambilan keputusan ini sangat sulit karena beberapa sifat, factor atau keadaan
yang melingkupinya yang dijelaskan sebagai berikut :
A. Certainly
Kemungkinan akibat yang akan timbul diketahui pasti. Misalnya jika
dimasukkan bahan yang salah produksi pasti rusak.
B. Risk
Kemungkinan akibatnya diketahui tetapi tidak jumlah nilainya. Misalnya
memproduksi barang jenis baru.
C. Uncertainly
Kemungkinan yang timbul tidak diketahui dan tidak pasti, alternative, dan
akibatnya juga serba tidak pasti. Misalnya membuka perusahaan (bisnis lain
yang baru).

8. Pengguna laporan keuangan

Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-puhak yang berkepentingan terhadap


kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah
(kantor pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan digolongkan
menjadi dua yaitu, pihak internal dan pihak eksternal.

A. Pihak Internal
Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi
perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer
sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya
perusahaan. Banyaknya jenis data yang dibutuhkan oleh seorang manajer
tergantung dari besar kecil perusahaan yang dikelolanya. Informasi ini
dibutuhkan oleh manajeruntuk mengevaluasi kegiatan usaha yang akan
dijalankan.

B. Pihak Eksternal
Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi
tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan
operasional perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai berikut:

1) Pemillik perusahaan, memerlukan informasi akuntansi pada waktu


tertentu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaannya.
2) Investor & pemegang saham, memerlukan informasi akuntansi untuk
mengetahui status keuangan dan prospek perusahaan yang akan datang.
Informasi ini dijadikan pertimbangan dasar untuk menanamkan modal
atau tidak pada perusahaan tersebut.

3) Kreditor, memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan


perusahaan dalam melunasi hutangnya.
4) Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi suatu
perusahaan berkaitan dengan masalah perpajakan. Dari laporan
keuangan yang ada, pemerintah dapat menentukan jumlah pajak dan
penetapan pajak dari perusahaan tersebut.

5) Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui


profitabilitas dan akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

6) Masyarakat, terutama yang berada disekitan perusahaan, karena


perusahaan berkepentingan dalam penyediaan lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar.

BEBERAPA ISTILAH DALAM MANAJEMEN


KEUANGAN
1. MANJEMEN KEUANGAN adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

2. PROFIT MAXIMINATION adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk


menentukan harga dan level output yang memberikan profit yang paling besar.
Terdapat beberapa pendekatan untuk masalah ini.

3. WEALTH MAXIMINATIOON Sebuah proses yang meningkatkan nilai bersih


saat ini dari bisnis atau modal pemegang saham keuntungan, dengan tujuan
membawa kemungkinan kembali tertinggi. Strategi maksimalisasi kekayaan
umumnya melibatkan membuat keputusan investasi keuangan yang sehat yang
mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang akan kompromi atau lebih besar
daripada manfaat yang diharapkan.

4. PENJUALAN
A. Penjualan bersih atau penjualan netto (net sales) adalah total pendapatan
penjualan dikurangi faktor-faktor pengurang seperti retur, komisi dan diskon.
B. Penjualan adalah ilmu dan senimempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh
penjual, untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang
ditawarkan”

5. HARGA POKOK PENJUALAN adalah semua biaya yang muncul dalam rangka
menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual.

6. EBIT Laba sebelum pajak adalah laba bersih sebelum dikurangi kewajiban pajak

7. NET INCOME Pendapatan bersih (net income) atau laba bersih atau laba adalah
sisa setelah penghasilan dikurangi semua biaya dalam satu periode.

8. EPS adalah Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap
lembar saham yang beredar, dan akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk
menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan.
9. ROE Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan
antar laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau
modal).

10. ROA , Return on Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang
berhubungan dengan profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal
saham tertentu.

11. NPM , Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan
penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan
strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan
kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha.

12. TATO Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover/TATO): mengukur


efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan untuk menciptakan penjualan dan
menghasilkan laba Penjualan Perputaran Total Assets x1kali Total Asset.

13. NILAI WAKTU UANG adalah pengakuan atas kemampuan uang untuk
mendapatkan bunga dan kondisi yang dihasilkan bahwa semakin jauh ke depan
jumlahnya dibayar, semakin berkurang nilai uangnya.

14. PRESENT VALUE Nilai sekarang (present value) adalah jumlah kas sekarang
yang nilainya setara dengan pembayaran atau aliran pembayaran, yang akan
diterima di masa depan.

15. FUTURE VALUE adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat
bunga tertentu.

16. PRESENT VALUE ANNUITY nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana
tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan.
17. FUTURE VALUE ANNUITY Mencari nilai akan datang dari suatu anuitas yang
dibayar setiap akhir periode.

18. NET PRESENT VALUE /NPV (nilai tunai sekarang netto) adalah aliran manfaat
dan biaya masa depan yang dikonversi menjadi nilai setara hari ini.

19. PAYBACK PERIOD Periode balik modaladalah lamanya waktu yang


dibutuhkan untuk semua aliran arus kas masuk dari proyek menyamai semua
aliran kas yang telah dikeluarkan.

20. PROFIT INDEX Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang


membagi antara Present Value dari Proceeds dengan Present Value dari Outlays.

21. INFLASI adalah kenaikan terus-menerus tingkat harga konsumen dan upah atau
penurunan terus-menerus daya beli uang, yang disebabkan oleh peningkatan mata
uang yang beredar melebihi kenaikan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

22. NPL (Non Performing Loan) adalah salah satu indikator kesehatan aset suatu
bank. Indikator tersebut dapat berupa rasio keuangan pokok yang mampu
memberikan informasi penilaian atas kondisi permodalan, rentabilitas, risiko
kredit, risiko pasar, serta likuiditas.
23. LEVERAGE dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan
sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut
perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap.

24. BAD DEBT Piutang yang disangsikan atau diragukan penerimaannya karena
kegagalan usaha atau memang merupakan suatu kesengajaan debitur tidak
membayarnya.

25. NERACA Neraca adalah salah satu dari tiga laporan keuangan penting mengenai
kinerja dan kesehatan perusahaan, bersama dengan Laporan Laba-Rugi dan
Laporan Arus Kas.

26. AKTIVA LANCAR Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera berubah
menjadi uang t unai. Termasuk dalam kelompok ini adalah Piutang Dagang,
Deposito, Piuta ng Wesel dan Persediaan.

27. AKTIVA TETAP Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak. Masuk
dalam kelompok i ni Tanah, Bangunan, Mesin dan Peralatan serta Kendaraan.

28. AKTIVA TAK BERWUJUD merupakan aktiva non moneter yang bisa
diidentifikasi, tidak memiliki wujud fisik secara yata serta dimiliki guna
menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan ataupun hanya
bertujuan administrasi.

29. HUTANG LANCAR adalah hutang yang harus dibayar dalam 12 bulan atau
kurang.
30. KAS adalah uang tunai dalam bentuk kertas dan koin.

31. PIUTANG salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan
konsumen yang berhutang pada seseorang, suatu perusahaan, atau suatu
organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen
tersebut.

32. PERSEDIANAAN (inventory) adalah pasokan atau stok barang atau produk yang
perusahaan miliki untuk dijual. Perusahaan manufaktur mungkin memiliki tiga
jenis persediaan: bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang siap
dijual.

33. SEWA BAYAR DIMUKA adalah prepaid rent expense yaitu beban sewa yang
sebenarnya belum menjadi kewajiban yang harus dibayarkan dalam periode yang
bersangkutan, tetapi telah dibayarkan lebih dulu.

34. DEPRESIASI Sejumlah/proporsi nilai dari nilai awal sebuah aset tak bergerak
untuk dibebankan sebagai pengeluaran organisasi dalam laporan Pendapatan &
Pengeluaran

35. AMORTISASI
A. Melikuidasi secara bertahap: proses bertahap melunasi kewajiban selama
periode waktu tertentu. Misalnya jika biaya sebesar Rp 100 juta dan harus
diamortisasi selama sepuluh tahun, laporan keuangan akan menunjukkan biaya
Rp 10 juta per tahun selama sepuluh tahun. Jika biaya tidak diamortisasi,
seluruh Rp 100 juta akan muncul di laporan keuangan sebagai beban pada
tahun pengeluaran dilakukan.
B. Pengakuan biaya pada saat pemberlakuannya, bukan saat pembayaran,
termasuk praktek-praktek seperti penyusutan, deplesi, penghapusan aktiva
tidak berwujud, biaya dibayar di muka dan biaya tangguhan.

36. SEKURITAS Sekuritas atau efek adalah dokumen berupa sertifikat (warkat) fisik
atau elektronik yang dapat diperjualbelikan, yang menunjukkan bahwa seseorang
memiliki sebagian kepemilikan atas atau piutang kepada perusahaan. Sekuritas
dapat berupa saham atau obligasi. Sebagian orang juga memasukkan produk
derivatif sebagai sekuritas.

37. MODAL (capital) adalah faktor produksi non-manusia yang digunakan dalam
produksi barang dan jasa, dan nilai dari faktor tersebut.

38. MODAL KERJA (working capital) adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar,
mewakili investasi berputar yang dibutuhkan untuk membeli persediaan,
membayar hutang usaha, dan pekerjaan dalam proses.

39. BIAYA MODAL tingkat keuntungan yang disyaratkan (biaya untuk


mendapatkan modal).
40. SAHAM adalah sebuah instrumen yang menandakan posisi kepemilikan (disebut
ekuitas) dalam perusahaan, dan merupakan klaim proporsional atas aset dan laba
perusahaan. Kepemilikan dalam perusahaan ditentukan oleh jumlah saham
seseorang dibagi dengan jumlah total saham yang beredar.

41. OBLIGASI Obligasi adalah bukti hutang di mana perusahaan penerbit biasanya
berjanji untuk membayar pemegang obligasi sejumlah bunga untuk jangka waktu
tertentu, dan untuk membayar kembali pinjaman sejumlah nominalnya pada
tanggal jatuh tempo.

42. HIPOTIK Satu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil
pergantian daripadanya bagi perlunasan suatu perutangan.

43. LABA DITAHAN (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan
sebagai dividen tetapi diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan
dilaporkan pada bagian kekayaan bersih atau ekuitas dalam neraca.

44. DEVIDEN adalah pembayaran yang ditetapkan oleh dewan direksi yang akan
dibagikan secara pro rata di antara saham yang beredar. Pada saham preferen,
umumnya jumlahnya tetap. Pada saham biasa, dividen bervariasi sesuai kinerja
dan jumlah kas perusahaan, dan dapat tidak diberikan jika kinerja bisnis buruk
atau direksi memutuskan untuk menahan laba untuk berinvestasi dalam pabrik
dan peralatan. Kadang-kadang perusahaan akan membayar dividen dari laba masa
lalu (cadangan), bahkan jika tidak menghasilkan laba dari operasi saat ini.
Semuanya tergantung pada apa yang diyakini sebagai keputusan terbaik bagi
perusahaan.

45. KUPON Kupon adalah coupon yaitu suku bunga atas obligasi yang akan
dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi tersebut pada saat tanggal
jatuh tempo.

46. BUNGA Bunga adalah jumlah yang dibebankan oleh pemberi pinjaman untuk
penggunaan uangnya, atau jumlah imbalan yang diperoleh dari penyimpanan dana
oleh lembaga keuangan.

47. IDLE CASH (MONEY) atau Uang diam adalah kasus dimana suatu
perusahaan/orang memiliki kelebihan uang yang tidak dimanfaatkan untuk waktu
yang lama.

48. CASH IN HAND uang yang ada di tangan perusahaan.

49. BEP (Break Even Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan
modal yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Break Even
Point menjadi ukuran yang penting dalam bisnis.

50. Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya),
perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

51. Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang
adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan
lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.

52. Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa


proyek2 dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran modal.
Keputusan penggaran modal akan berpengaruh pada jangka waktu yang lama
sehingga perusahaan kehilangan fleksibilitasnya.

53. Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan
individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan
dalam suatu periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat
pengembalian adalah: bersifat linear atau searah.

54. Portofolio Optimal merupakan salah satu cara untuk meminimalkan risiko dan
memaksimalkan return dengan cara diversifikasi investasi.

55. Arbitrage Pricing Theory (APT) teori ini didasarkan pada pemikiran yang
menyatakan bahwa 2 kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik identik
tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda, lebih lanjut teori ini
mengasumsikan bahwa tingkat keuntungan tersebut dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor dalam perekonomian dan dalam industri. Korelasi diantara tingkat
keuntungan dua sekuritas terjadi karena sekuritas-sekuritas tersebut dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang sama.

56. Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen,
saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi
perusahaan.

57. Bond adalah suatu pernyataan hutang dari penerbit bond tersebut kepada
pemegang bond beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon
bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Pemegang bond
adalah kreditor dan penerbit bond adalah peminjam.

58. Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan
jk panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan hutang jangka
panjang terhadap modal sendiri. Kebutuhan dana persh dari modal sendiri berasal
dari modal saham, laba ditahan.

59. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang.
60. Merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu
di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap
berdiri tersebut.

61. Akuisisi ( acquisition ) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu
perusahaan, yaitu pengakuisisi ( acquirer ) memperoleh kendali atas aset neto dan
operasi perusahaan yang diakuisisi ( acquiree ), dengan memberikan aset tertentu,
mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham.

62. Saham preferen (Preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan
hak melebihi saham biasa.

Perbedaaan PT, CV, dan FIRMA

1. Perseroan terbatas (PT)


Badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-
saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena
modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan
kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.

2. Firma
Perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah
sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan memakai nama bersama.Pemilik firma terdiri dari beberapa orang yang
bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi
sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

3. Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV)


Suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang
mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang
menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.

Dari pengertian di atas, sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

A. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan


perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua
kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga
disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus.

B. Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan
modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung,
uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status
Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal
pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng
yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan,
maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero
diam.

PERBEDAAN PERSEROAN TERBATAS PERSEROAN FIRMA


KOMANDITER

BENTUK Bentuk badan usaha yang Berbadan Bentuk badan usaha Bukan Bentuk badan
PERUSAHAAN Hukum. Berbadan Hukum. usaha Bukan
Jenis Perusahaan : Jenis Perusahaan: Berbadan Hukum.
PT - Swasta non PMA/PMDN Swasta Nasional Jenis Perusahaan:
PT-BUMN Swasta Nasional.
PT-BUMD
PT-PMA
PT-PMDN
DASAR Pendirian PT harus sesuai Belum ada Undang-Undang Belum ada Undang-
HUKUM dengan Undang-Undang PT Nomor atau Peraturan yang secara Undang atau
40 Tahun 2007 tentang Perseroan khusus mengatur tentang Peraturan yang secara
Terbatas . Pendirian CV . khusus mengatur
tentang Pendirian
Firma.
PENDIRI Jumlah pendiri perseroan Jumlah pendiri CV minimal 2 Jumlah pendiri
PERUSAHAAN terbatas minimal 2 (dua) orang atau (dua) orang atau lebih. Firma minimal 2 (dua)
lebih. Para pendiri Perseroan ini orang atau lebih.
Dapat didirikan oleh warga negara adalah Warga Negara Para pendiri Firma
Indonesia atau warga negara Asing. Indonesia. adalahWarga Negara
Warga negara asing dapat menjadi Para pendiri terdiri dari Pesero Indonesia
pendiri untuk Perseroan yang aktif dan Pesero Pasif/Diam Para pendiri terdiri dari
didirikan dalam rangka Penanaman (komanditer). anggota (kemitraan)
Modal Asing (PMA). Persero Aktif adalah pesero yang memiliki
Para pendiri harus mengambil bagian pengurus dengan jabatan tanggung jawab
saham pada saat perseroan terbatas sebagai Direktur yang bersama, dan masing-
didirikan. bertanggung jawab penuh masing anggota
Setelah PT mendapatkan status melaksanakan kegiatan usaha memiliki kewenangan
sebagai badan hukum sesuai Undang- termasuk menanggung segala untuk mewakili
Undang yang berlaku, maka segala resiko harta pribadinya. perusahaan dalam
resiko yang timbul menjadi tanggung Pesero diam (komanditer) melaksanakan kegiatan
jawab perusahaan dan bukan menjadi hanya bertanggung jawab usaha, termasuk
tanggung jawab pribadi para pendiri sebatas besarnya jumlah modal menanggung segala
perusahaan . yang disetor ke dalam resiko secara bersama-
perusahaan. sama dengan harta
pribadinya.

NAMA Ketentuan nama Perseroan Terbatas Tidak ada Undang-undang atau Tidak ada undang-
PERUSAHAAN diatus dalam pasal Undang-Undang peraturan yang secara khusus undang atau peraturan
PT Nomor 40 Tahun 2007. mengatur tentang Pemakaian yang secara khusus
Pemakaian Nama Perseroan Nama Perseroan Komanditer mengatur tentang
Terbatas tidak boleh sama atau mirip atau CV. Pemakaian Nama
dengan nama PT yang sudah ada dan Artinya: Firma.
berdiri di wilayah Republik. Adanya kemungkinan Artinya:
kesamaan atau kemiripan nama Adanya kemungkinan
perusahaan. kesamaan atau
kemiripan nama
perusahaan.

MODAL Memiliki modal yang terdiri dari Tidak memiliki modal dasar, Tidak memiliki modal
PERUSAHAAN Modal dasar, modal ditempatkan dan modal ditempatkan atau modal dasar, modal
modal disetor yang disebutkan disetor yang ditempatkan atau
didalam Akta Pendirian atau disebutkan didalam akta modal disetor yang
perubahannya. pendirian atau perubahannya. disebutkan didalam
Modal perseroan terbatas ditentukan Artinya: akta pendirian &
sebagai berikut; Tidak ada kepemilikan saham perubahannya.
Modal dasar minimal Rp. 50.000.000 didalam Artinya:
(lima puluh juta) perusaahaan. Besarnya
Dari modal dasar tersebut minimal penyetoran modal ditentukan Tidak ada kepemilikan
25% atau sebesar Rp. 12.500.000,- dan dicatat sendiri secara saham didalam
harus sudah ditempatkan dan disetor terpisah oleh para pendiri. perusahaan. Besarnya
oleh Para Pendiri Perseroan selaku Bukti penyetoran modal oleh penyetoran modal
Pemegang Saham Perseroan. para pendiri yang terdiri dari ditentukan dan dicatat
Ketentuan modal tersebut dapat Pesero Aktif dan Pesero Pasif sendiri secara terpisah
ditentukan lain oleh Undang-undang dapat dibuat perjanjian sendiri oleh para pendiri
atau Peraturan yang mengatur yang disepakati oleh masing- Bukti penyetoran
tentang pelaksanaan kegiatan usaha masing pihak. modal oleh para pendiri
tersebut di Indonesia. Sumber Modal : yang terdiri dari sekutu
Sumber Modal : 100% modal bersumber dari firma dapat dibuat
Pemilik modal dapat bersumber dari dalam negeri. Pemilik modal perjanjian sendiri yang
swasta (individu, badan usaha), dari
pemerintah pusat, pemerintah daerah, adalah warga negara disepakati oleh masing-
warga negara asing, badan usaha Indonesia. masing pihak
asing atau pemerintah asing. Sumber Modal :
100% modal
bersumber dari dalam
negeri. Pemilik modal
adalah warga negara
Indonesia.

PENGURUS Pengurus Perseroan Terbatas minimal Pengurus Perseroan Pengurus Firma


PERUSAHAAN 2 (dua) yang terdiri dari seorang Komanditer minimal 2 (dua) minimal 2 (dua) orang
Direksi dan seorang Komisaris, orang yang terdiri dari Pesero sebagai Direktur yang
kecuali untuk Perseroan Terbuka Akta dan Pesero Pasif. masing-masing dapat
wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) Pesero Aktif adalah orang bertindak untuk dan
orang anggota Direksi. bertanggung penuh atas nama perusahaan.
Apabila Direksi dan Komisaris lebih melaksanakan kegiatan
dari satu orang maka salah satu bisa perusahaan, termasuk kerugian
diangkat menjadi Direktur Utama dan yang harus ditanggung oleh
Komisaris Utama. harta pribadinya.
Pengurus dapat juga sebagai Pesero Pasif adalah orang
Pemegang Saham Perseroan, kecuali yang bertanggung jawab
ditentukan lain. Pengurus perseroan sebatas pada besarnya modal
diangkat dan diberhentikan yang diberikan kepada
berdasarkan RUPS. perusahaan.
PROSES Pendirian badan hukum PT harus Pendiiran badan usaha CV Pendiiran badan usaha
PENDIRIAN dibuat dengan Akta Otentik sebagai harus dibuat dengan Akta Firma harus dibuat
PERUSAHAAN Akta Pendirian oleh Notaris Otentik sebagai Akta Pendirian dengan Akta Otentik
sesuai Prosedur Mendirikan oleh Notaris sesuai Prosedur sebagai Akta Pendirian
Perusahaan (PT). Mendirikan Perusahaan (CV). oleh Notaris
Aka Pendirian PT harus Akta Pendirian CV tidak sesuai Prosedur
mendapatkan Persetujuan atau mendapatkan Persetujuan atau Mendirikan
Pengesahan dari Menteri Hukum dan Pengesahan dari Menteri Perusahaan (Firma)
HAM RI. Akta
Pendirian Firma tidak
Hukum dan HAM RI atau dari mendapatkan
Persetujuan atau
Instansi terkait. Pengesahan dari
Menteri Hukum dan
HAM RI atau dari
Instansi terkait.
PERUBAHAN Setiap perubahan anggaran dasar Setiap perubahan tidak perlu Setiap perubahan tidak
ANGGARAN harus berdasarkan RUPS-rapat umum RUPS. perlu RUPS.
DASAR pemengang saham. Perubahan anggaran dasar dan Perubahan anggaran
PERUSAHAAN dasar dan perubahan
Setiap perubahan anggaran dasar perubahan lainnya tidak perlu lainnya tidak perlu
(AKTA)
wajib mendapatkan Persetujuan mendapatkan Persetujuan mendapatkan
Menteri Hukum dan HAM RI. Menteri. Persetujuan Menteri.

Anda mungkin juga menyukai