Anda di halaman 1dari 17

ADMINISTRASI PENGELOLAAN HIBAH

PMK nomor 99/PMK.05/2017

JAKARTA, 9 Agustus 2017


Latar Belakang
1. Temuan BPK pada Laporan Keuangan Bagian Anggaran Pengelolaan Hibah
(999.02) yang merekomendasikan perlunya melakukan pengaturan kembali
terkait pencatatan pengelolaan hibah langsung.
2. PMK nomor 191/PB.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah dan
Perdirjen Perbendaharaan Nomor 81/PB/2011 tentang Tata Cara Pengesahan
Hibah Langsung Bentuk Uang Dan Penyampaian Memo Pencatatan Hibah
Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga. Kedua peraturan tersebut
belum mengatur pengelolaan hibah pada kantor vertikal dan unit layanan
bersama.
3. Usulan DJPPR terkait pengelolaan Hibah :
• Perlunya melibatkan instansi vertikal DJPBN (Kanwil/KPPN) dalam proses
pengajuan registrasi hibah dan forum konsultasi satker Kementerian
Negara/Lembaga sebelum menerima hibah langsung;
• Penyederhanaan bisnis proses registrasi dan pengesahan hibah barang, jasa
dan surat berharga negara melalui satu pintu; dan
• Penerapan sanksi yang tegas terhadap Kementerian Negara/Lembaga yang
tidak melaporkan hibah langsung yang diterimanya

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 2


Pokok-pokok Peraturan Menteri Keuangan
tentang Administrasi Pengelolaan Hibah
1. Konsultasi, permohonan dan penerbitan nomor registrasi dalam rangka Hibah Langsung
Dalam Negeri akan dilakukan oleh Kanwil DJPB yang sebelumnya dilakukan oleh DJPPR.
2. Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung dalam bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga akan
dilakukan oleh KPPN, pengesahan sebelumnya dilakukan oleh DJPPR.

No PENGELOLAAN HIBAH PERUBAHAN


LANGSUNG DN PMK.191 KMK.669 PMK NO, 99/PMK.05/2017
1 Konsultasi Tidak diatur Co-location • Kanwil DJPB
Register Hibah Dalam
2 Dit. EAS DJPPR Co-location • Kanwil DJPB
Negeri (Uang, B/J/S)
Pengesahan
3 Pendapatan Hibah Dit. EAS DJPPR Tidak diatur • KPPN
Langsung B/J/S
• Penerbitan Noreg HL dlm
Kewenangan Kanwil DJPBN bentuk uang/BJS adalah
4 Penetapan Nomor Dit. EAS DJPPR Kanwil DJKN di kewenangan DJPPR
Registrasi lokasi colocation • Kanwil DJPB menerbitkan surat
penetapan noregistrasi

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 3


DAFTAR ISI RPMK ADMINISTRASI PENGELOLAAN HIBAH
BAB URAIAN PASAL
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1,
BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2,
BAB III KRITERIA, KLASIFIKASI DAN PENARIKAN HIBAH
Bagian Kesatu : Kriteria Hibah Pasal 3,
Bagian Kedua : Penggunaan Hibah Pasal 4
Bagian Ketiga : Klasifikasi Hibah Pasal 5, 6, 7 dan 8
Bagian ke empat : Penarikan Hibah Pasal 9, pasal 10
BAB IV KONSULTASI RENCANA PENERIMAAN HIBAH
Bagian Kesatu : Konsultasi Pasal 11
Bagian Kedua : Cara Konsultasi Pasal 12
BAB V PERJANJIAN HIBAH Pasal 13, 14, dan 15
BAB VI TATACARA PENGESAHAN HIBAH
Bagian Kesatu : Umum Pasal 16
Bagian Kedua : Tahapan Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung dalam bentuk Uang
Paragraf 1 : Penerbitan Nomor Register Psl. 17,18,19, 20, 21,
Paragraf 2 : Pembukaan dan Pengelolaan Rekening Hibah Psl. 22,23,24, 25
Paragraf 3 : Penyesuaian Estimasi Pendapatan dan Pagu Belanja Yang Bersumber Dari Hibah Dalam DIPA Pasal 26,27,28
Paragraf 4 : Pengesahan Pendapatan Hibah dan Belanja dalam Bentuk Uang Pasal 29,30,31
Paragraf 5 : Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah dalam Bentuk Uang yang Penarikannya Tidak Melalui Pasal 32 dan 33
Kuasa BUN
Bagian Ketiga : Pengesahan dan Pencatatan Pendapatan Hibah dan Belanja yang Bersumber dari Hibah Langsung Dalam Bentuk
Barang/Jasa/Surat Berharga yang Penarikannya Tidak Melalui Kuasa BUN
Paragraf 1 : Penerbitan Nomor Register Pasal 34,35,36,37,38
Paragraf 2 : Penandatanganan BAST Pasal 39
Paragraf 3 : Pengesahan dan Pencatatan Pendapatan Hibah dan Beban/Aset yang Bersumber dari Pasal 40,41,42
Hibah Langsung Dalam Bentuk Barang/Jasa atau Surat Berharga
BAB VII SANKSI Pasal 43
BAB PENDAPATAN HIBAH YANG DIGUNAKAN TIDAK SESUAI PERJANJIAN HIBAH Pasal 44
VIII
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 45
BAB X INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN Pasal 46,47 4
1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Pasal 38 ayat (1) : Menteri Keuangan dapat menunjuk pejabat yang diberi kuasa
atas nama Menteri Keuangan untuk mengadakan utang negara
atau menerima hibah yang berasal dari dalam negeri ataupun
dari luar negeri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Undang- undang APBN.
Pasal 38 ayat (4) : Tata cara pengadaan utang dan/atau penerimaan hibah baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri serta
penerusan utang atau hibah luar negeri kepada Pemerintah
Daerah/BUMN/BUMD, diatur dengan peraturan pemerintah

Dasar 2. PP 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan PLN dan Penerimaan Hibah
Pasal 74 ayat (2) : Penatausahaan Pinjaman Luar Negeri dan Hibah mencakup
Hukum kegiatan
a. administrasi pengelolaan; dan
b. akuntansi pengelolaan
Pasal 74 ayat (4) : Ketentuan lebih lanjut mengenai penatausahaan Pinjaman Luar
Negeri dan Hibah diatur dengan Peraturan Menteri
3. PP 45 tahun 2013 tentang Tatacara Pelaksanaan APBN
Pasal 56 ayat (1) : Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal bertanggungjawab atas
pelaksanaan pendapatan hibah.
Pasal 56 ayat (2) : Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Menteri Keuangan menyelenggarakan penatausahaan
pendapatan hibah

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 5


Ruang lingkup yang diatur dalam Peraturan
RUANG Menteri ini meliputi :
LINGKUP
a. Kriteria dan klasifikasi Hibah;
b. konsultasi rencana penerimaan Hibah;
c. perjanjian Hibah; dan
d. tata cara pengesahan Hibah.

Peraturan Menteri ini tidak mengatur


penerimaan Hibah pada satuan kerja yang
menerapkan pola keuangan badan layanan
umum.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 6


KRITERIA, PENGGUNAAN, PENARIKAN , DAN KLASIFIKASI HIBAH 1/2

KRITERIA PENGGUNAAN PENARIKAN

1.Mendukung program pembangunan


1. tidak dibayarkan kembali • melalui Kuasa BUN
nasional
kepada Pemberi Hibah;
• memberikan manfaat bagi satuan dilaksanakan DJPBN
2. tidak disertai ikatan politik,
kerja Penerima Hibah untuk cq. DiT PKN/KPPN
serta tidak memiliki muatan yang
mendukung pencapaian sasaran
dapat mengganggu stabilitas
kerja keluaran kegiatan,
keamanan negara;
3. digunakan untuk mendukung • Tidak melalui Kuasa
2. Mendukung penanggulangan
pencapaian sasaran output BUN
bencana alam dan bantuan
kegiatan penerima Hibah, atau dilaksanakan oleh
kemanusiaan
digunakan untuk mendukung Kementerian/Lembaga.
• Penanggulangan bencana alam,
penanggulangan keadaan
• Bantuan Kemanusiaan, termasuk
darurat
 bencana non alam : Gagal teknologi,
modernisasi, epidemi, wabah
penyakit
 bencana Sosial : konflik sosial antar
klp. Masy, antar komunitas masy,
teror.

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 7


UANG • TUNAI
• UNTUK MEMBIAYAI KEGIATAN

BARANG/JASA

BENTUK KLASIFIKASI
SURAT BERHARGA

DIRENCANAKAN melalui mekanisme perencanaan

LANGSUNG
JENIS tidak melalui mekanisme perencanaan

LUAR NEGERI 1. negara asing;


2. lembaga di bawah PBB;
3. lembaga multilateral;
4. lembaga keuangan asing; 1. lembaga keuangan
SUMBER 5. lembaga non keuangan asing; dalam negeri;
DALAM NEGERI 6. lembaga keuangan nasional 2. lembaga non keuangan
yang berdomisili dan dalam negeri;
melakukan kegiatan usaha di 3. pemda;
luar wilayah RI 4. perusahaan asing yang
7. perorangan. berdomisili dan
melakukan kegiatan di
wilayah RI;
5. Lembaga lainnya
6. perorangan

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 8


KONSULTASI
Konsultasi dilakukan apabila : Cakupan :
PENERIMAAN 1. Penerimaan hibah untuk pertama kalinya 1. penentuan jenis Hibah;
HIBAH BARU atau tidak berulang; dan 2. bentuk Hibah
2. Tidak sama dengan karakteristik 3. penarikan Hibah.
penerimaan hibah sebelumnya

konsultasi
Penerima Hibah DJPPR DJPBN
Pemberi Hibah
(Dit.EAS) (Kanwil)

 Luar Negeri Cara :


 Dalam Negeri Kementerian/ 1. Tatap muka;
Lembaga 2. surat;
3. rapat;
4. komunikasi melalui sarana
elektronik

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 9


PERJANJIAN
HIBAH 1. Perjanjian Hibah paling sedikit memuat:
a. Pemberi dan penerima hibah
b. Tanggal perjanjian/ penandatanganan
c. Jumlah
d. Peruntukan; dan
e. Ketentuan dan Persyaratan
2. Salinan Perjanjian Hibah disampaikan kepada BPK.
3. Perjanjian Hibah yang Direncanakan ditandatangani
oleh Menteri Keuangan/pejabat yang diberi kuasa oleh
Menteri Keuangan dan Pemberi Hibah.
4. Perjanjian Hibah Langsung ditandatangani oleh
menteri/pimpinan lembaga/pejabat yang diberi kuasa
dan Pemberi Hibah.
5. Dalam hal Hibah Langsung untuk penanggulangan
bencana alam dan bantuan kemanusiaan dapat
menggunakan SPTMHL yang ditandatangani oleh PA/KPA

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 10


Tatacara Pengesahan Hibah yang penarikannya tidak melalui Kuasa BUN :
1. pengesahan pendapatan Hibah dalam bentuk uang atau barang/jasa atau
surat berharga;
2. pengesahan belanja yang bersumber dari Hibah dalam bentuk uang;
3. pencatatan beban jasa untuk Hibah dalam bentuk jasa
4. pencatatan barang persediaan, aset tetap dan/atau aset lainnya untuk

PENGESAHAN pencatatan persediaan, aset tetap dan/atau aset lainnya yang bersumber dari
Hibah dalam bentuk barang;
5. pencatatan setara kas dan/atau investasi untuk pencatatan surat berharga
HIBAH yang bersumber dari Hibah dalam bentuk surat berharga.

TAHAPAN PENGESAHAN

Hibah dalam PENERBITAN


PENERBITAN
bentuk uang NOMOR REGISTER;
PENGESAHAN PENDAPATAN NOMOR REGISTER;
HIBAH, BEBAN DAN ASET
PENGESAHAN YANG BERSUMBER DARI
PENGEMBALIAN PEMBUKAAN DAN HIBAH
PENDAPATAN HIBAH, PENGELOLAAN
REKENING HIBAH;

PENGESAHAN PENDAPATAN PENYESUAIAN ESTIMASI


HIBAH, DAN BELANJA PENDAPATAN DAN PAGU
DALAM BENTUK UANG BELANJA DARI HIBAH
DALAM DIPA
Hibah dalam PENANDATANG
bentuk B/J/S ANAN BAST;

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 11


TATA CARA PENGESAHAN HIBAH (UANG)

URAIAN K/L DJPPR DJPBN


1. REGISTER
a. Hibah Langsung Uang LN PA/ 1
EAS 1.b Server pertukaran
b. Hibah Langsung Uang DN KPA 1.a Permintaan No Reg
By Aplikasi hibah Upload No Reg data kemenkeu
berbasis web
1 KANWIL
1.a 1.c
2. REKENING
1.c
Pembukaan dan
Pengelolaan Rekening download
PA/ 2
Hibah KPPN 1.b
KPA 2.a

3. REVISI 1.a 2.a


Penyesuaian Estimasi
Pendapatan dan Pagu PA/ 3 download
KANWIL 1.b
Belanja Yang Bersumber KPA
3.a
Dari Hibah Dalam DIPA

4. PENGESAHAN EAS
1.a 2.a 3.a 4.b
Pengesahan Pendapatan
PA/ KPPN
Hibah dan Belanja/
KPA 4 2.a
Pengeluaran Pembiayaan 3.a
dalam Bentuk Uang
4.a
Upload SPHL
5. PENGEMBALIAN
Pengesahan Pengembalian
Pendapatan Hibah dalam EAS 5.b
Bentuk Uang PA/ KPPN
KPA 5

HIBAH LANGSUNG LN
5.a
HIBAH LANGSUNG DN Upload SP3HL

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 12


No Tahapan Pengesahan HL dlm bentuk Uang Keterangan
1 Register Lampiran :
a. Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang Luar Negeri diajukan ke DJPPR • perjanjian Hibah (grant agreement);
b. Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang Dalam Negeri diajukan ke • ringkasan Hibah (grant summary);
Kanwil DJPBN • surat kuasa untuk menandatangani perjanjian Hibah
2 Rekening Dalam hal sudah terdapat rekening untuk menampung dana hibah yang telah
- Permohonan di ajukan ke KPPN setelah mendapat nomor register dibuka sebelum ijin pembukaan rekening diterbitkan :
Hibah • Mengajukan ijin pembukaan rekening pengelolaan hibah;
- Jasa giro/bunga dari Rekening Hibah disetor ke Kas Negara sebagai • Membuka rekening pengelolaan hibah berdasarkan ijin yang telah
PNBP, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian Hibah. diterbitkan;
- Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan sesuai dengan tujuan • Memindahkan saldo dana hibah ke rekening yang telah mendapat
pembukaannya wajib ditutup dan saldonya disetor ke Kas Negara persetujuan;
kecuali ditentukan lain dalam perjanjian Hibah • Menutup rekening penampungan dana hibah
3. Revisi Penyesuaian pagu Belanja yang bersumber dari Hibah, pada TA berikutnya :
- sebesar yang direncanakan akan digunakan sampai akhir tahun 1. Sisa pagu belanja dapat menambah pagu belanja DIPA tahun anggaran
anggaran berjalan; berikutnya
- sebesar realisasi penerimaan Hibah; atau 2. paling tinggi sebesar sisa uang (saldo rekening) yang bersumber dari hibah
- paling tinggi sebesar perjanjian hibah pada akhir tahun berjalan
3. Untuk Hibah tahun jamak, dapat digabungkan dengan revisi penambahan
pagu DIPA dari rencana penerimaan Hibah tahun anggaran berikutnya
4. Melalui mekanisme revisi DIPA
4. Pengesahan Hibah Lampiran SP2HL
1. PA/KPA mengajukan SP2HL sebesar 1. salinan rekening koran atas Rekening Hibah
- pendapatan hibah yang telah diterima 2. salinan surat penetapan nomor register hibahuntuk pengajuan SP2HL
- Belanja yang telah dibelanjakan pertama kali
2. PA/KPA mengajukan SP2HL sebesar pendapatan hibah yang telah 3. SPTMHL
diterima saja, apabila belum ada realisasi belanja 4. Salinan surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan SP2HL
3. SP2HL diajukan minimal sekali dalam satu tahun dan setinggi-tinggi pertama kali
sebesar perjanjian Hibah Atas SP2HL yg diajukan, KPPN menerbitkan SPHL rangkap 3
4. Hibah LN, SP2HL diajukan ke KPPN KPH dan Hibah DN diajukan ke 1. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
KPPN Mitra. 2. Lemb-2, dilampiri salinan SP2HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem. Keuangan
3. Lemb-3, pertinggal KPPN
5. Pengesahan Pengembalian Hibah Lampiran SP4HL Pengembalian Hibah ke pemberi Hibah:
1. dikembalikan ke Pemberi Hibah • Salinan rekening atas Rekening Hibah;
PA/KPA mengajukan SP4HL ke KPPN, KPPN menerbitkan SP3HL • Salinan bukti pengiriman/transfer kepada Pemberi Hibah
2. Disetor ke Kas Negara Lampiran SP4HL Pengembalian Hibah yang disetor ke Kas Negara
PA/KPA mengajukan SP4HL ke KPPN, KPPN tidak menerbitkan SP3HL • Salinan rekening atas Rekening Hibah;
• Bukti penerimaan negara
Atas SP4HL yg diajukan, KPPN menerbitkan SP3HL rangkap 3
1. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
2. Lemb-2, dilampiri salinan SP3HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem. Keuangan
3. Lemb-3, pertinggal KPPN
INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 13
TATA CARA PENGESAHAN HIBAH (BARANG/JASA/SURAT BERHARGA)

URAIAN K/L DJPPR DJPBN

1. REGISTER
a. Hibah Langsung B/J/S
Luar Negeri
b. Hibah Langsung B/J/S web
PA/ 1 Server pertukaran
Dalam Negeri EAS Aplikasi No Reg
KPA 1.a Upload No Reg data kemenkeu
Register

1 KANWIL
1.a 1.c
1.c

2. PENANDA TANGANAN BAST

BAST

PEMBERI PA/
HIBAH KPA

3. PENGESAHAN
Pengesahan dan Pencatatan 3.b
Pendapatan Hibah dan 1.a 1c BAST EAS No Reg
Belanja/ Pengeluaran
PA/ KPPN
Pembiayaan dari Hibah B/J/S
KPA 3

3.a
Upload Persetujuan MPHL-BJS
HIBAH LANGSUNG LN
HIBAH LANGSUNG DN

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 14


No Tahapan Pengesahan HL dlm bentuk B/J/S Keterangan
1 Register Lampiran :
a. Hibah Langsung Dalam Bentuk B/J/S Luar Negeri • perjanjian Hibah (grant agreement);
diajukan ke DJPPR • ringkasan Hibah (grant summary);
b. Hibah Langsung Dalam Bentuk B/J/S Dalam Negeri • surat kuasa untuk menandatangani perjanjian Hibah
diajukan ke Kanwil DJPBN

2 BAST a. BAST paling sedikit memuat:


a. PA/KPA membuat dan menandatangani BAST bersama 1. tanggal serah terima;
dengan Pemberi Hibah. 2. pihak Pemberi dan Penerima Hibah;
b. Penandatangan BAST dapat didelegasikan kepada pejabat 3. tujuan penyerahan;
yang ditunjuk. 4. nilai nominal dalam rupiah dan mata uang asing untuk Hibah
dalam mata uang asing;
5. nilai nominal dalam rupiah untuk Hibah dalam mata uang
rupiah;
6. bentuk Hibah; dan
7. rincian harga per barang.

b. Format BAST disusun sesuai kebutuhan yang disepakati oleh


masing-masing pihak.

3. Pengesahan Hibah Lampiran MPHLBJS


1. PA/KPA mengajukan MPHL BJS dan SP3HL BJS secara 1. Surat Penetapan nomor register Hibah
bersamaan 2. BAST
2. PA/KPA mengajukan MPHLBJS sebesar pendapatan hibah 3. SPTMHL
yang telah diterima saja, apabila belum ada realisasi belanja Atas SP3HL BJS, KPPN mengesahkan SP3HLBJS
3. MPHLBJS diajukan minimal sekali dalam satu tahun dan Atas MPHLBJS yg diajukan dan pengesahan SP3HLBJS, KPPN
setinggi-tinggi sebesar perjanjian Hibah menerbitkan persetujuan MPHLBJS rangkap 3
4. MPHLBJS diajukan ke KPPN Mitra. 1. Lemb-1, kpd PA/KPA untuk mencatat realisasi Belanja Hibah
2. Lemb-2, dilampiri salinan SP2HL, kpd DJPPR (EAS) membukukan
pendapatan Hibah melalui server pertukaran data Kem.Keuangan
3. Lemb-3, pertinggal KPPN

INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN 15


1. K/L yang tidak melaporkan Hibah yang diterimanya kepada Menteri
Keuangan sebagaimana telah dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama 2 (dua) tahun berturut-turut, K/L
tersebut dikenakan sanksi berupa tidak diperkenankan menerima Hibah
SANKSI yang penarikannya tidak melalui Kuasa BUN pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
2. dicabut apabila K/L telah melakukan perbaikan pengelolaan Hibah yang
dibuktikan dengan telah diselesaikannya rekomendasi BPK sebagaimana
tertuang dalam laporan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK.

1. Penggunaan pendapatan Hibah yang tidak sesuai dengan perjanjian


(ineligible) atas pendapatan Hibah yang tidak diajukan register dan/atau
pengesahan oleh K/L, negara tidak menanggung atas jumlah ineligible
penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan.

2. Penggunaan pendapatan Hibah yang tidak sesuai dengan perjanjian


PENDAPATAN HIBAH (ineligible) atas pendapatan Hibah yang telah diajukan register dan
YANG DIGUNAKAN
TIDAK SESUAI
pengesahan oleh K/L, negara dapat menanggung atas jumlah ineligible
PERJANJIAN penggunaan pendapatan Hibah yang bersangkutan melalui DIPA K/L yang
bersangkutan.

16
INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN

Anda mungkin juga menyukai