Anda di halaman 1dari 32

31

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Pendukung yang Digunakan untuk Perancangan PLTS


Data pendukung yang dimaksud adalah data yang diperlukan sebagai pendukung agar
analisis dan perhitungan dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang ada. Data pendukung
dapat disebut juga sebagai data sekunder. Data sekunder berbeda dari data utama atau data
primer yang didapat dari pengukuran langsung oleh penulis, melainkan data yang diperoleh
melalui sumber yang akurat dan dapat dibuktikan kebenarannya. Data sekunder tersebut
terdiri atas data intensitas radiasi matahari kota Malang, data temperatur kota Malang, data
spesifikasi komponen sistem PV, data beban tagihan listrik PLN gedung Universitas
Brawijaya II Malang serta data harga komponen sistem PV yang ada di pasaran.

4.1.1 Data Intensitas Radiasi Kota Malang dan Data Temperatur Kota Malang
rata-rata tahun 2015-2016
Data intensitas radiasi matahari kota Malang dan data temperatur atau suhu udara kota
Malang rata-rata tahun 2015-2016 diperoleh dari BMKG Karangploso Malang. Data
tersebut diperoleh menggunakan alat yang disebut Actinograph Bimetal yaitu alat pengukur
radiasi matahari secara otomatis dengan satuan gram.kalori/cm2. Pada alat tersebut terdapat
dua strip bimetal hitam dan dua strip bimetal putih yang melekat pada bimetlat coupling.
Bimetal warna putih mencerminkan radiasi dari matahari, sedangkan bimetal hitam
menyerap radiasi dari matahari sehingga apabila suhu naik maka bimetal strip hitam akan
melengkung. Selain intensitas radiasi matahari, diperlukan data temperatur/ suhu udara yang
diukur menggunakan Psychrometer Stadar. Data suhu tersebut diperoleh dari website
NASA yaitu eosweb.larc.nasa.gov. Data yang diukur oleh berupa data harian, selanjutnya
data harian yang sudah terkumpul selama satu bulan diambil nilai rata-rata nya sehingga
diperoleh besar intensitas radiasi dan suhu udara rata-rata dalam satu bulan.
Pada software PV Syst data dapat dimasukkan secara manual maupun mendapatkan data
dari webiste resmi Meteonom atau NASA dengan memasukkan koordinat wilayah yang
diinginkan. Kota Malang teletak pada koordinat 7° 45’ 48” LS dan 112° 35’ 48” BT. Adapun
data intensitas radiasi matahari per jam tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.1, data

31
32

intensitas radiasi matahari per bulan tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan data suhu
udara per bulan pada tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.1 Data Intensitas Radiasi Matahari Per Jam Kota Malang

Jam Radiasi Matahari (Watt/Meter2)

0.00 0,00

1.00 0,00

2.00 0,00

3.00 0,00

4.00 0,00

5.00 0,00

6.00 0,00

7.00 165,54

8.00 377,36

9.00 563,37

10.00 697,76

11.00 779,64

12.00 805,45

13.00 773,41

14.00 684,41

15.00 536,67

16.00 366,68

17.00 143,29

18.00 0,00

19.00 0,00
33

20.00 0,00

21.00 0,00

22.00 0,00

23.00 0,00

Sumber: www.meteoblue.com Formatted: Underline, Font color: Custom


Color(RGB(5,99,193))
Dari Tabel 4.1 di atas dapat diketahui data radiasi matahari tertinggi yaitu pada jam
12.00 sebesar 805,45 Watt/m2 pada tanggal 30 Mei 2018 yang akan digunakan pada
perancangan power hibrida di Laboratorium Tenaga Surya Universitas Brawijaya II Malang.

Data radiasi matahari per jam


900
800
Radiasi Matahari (Watt/m2)

700
600
500
400
300
200
100
0
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00

Waktu

Gambar 4.1 Grafik data intensitas radiasi matahari per jam di kota Malang.

Tabel 4.2 Data Intensitas Radiasi Matahari Tahun 2016


Intensitas Radiasi Matahari
Bulan
(gr.kal/cm2)

Januari 339,85

Februari 318,45

Maret 346,05

April 346

Mei 340,7
34

Juni 335,1

Juli 361,35

Agustus 397,6

September 429,8

Oktober 428,85

November 383,65

Desember 335,2

Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Data intensitas radiasi matahari tahun 2016


500
Intensitas Radiasi Matahari (gr.kal/cm2)

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0

Bulan

Gambar 4.2 Grafik intensitas radiasi matahari per bulan di kota Malang tahun 2016

Dari data pada Tabel 4.2 diketahui bahwa kota Malang memiliki tingkat radiasi matahari
yang bervariasi. Namun selisih tingkat radiasi matahari masing-masing bulan tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Radiasi matahari terendah terletak pada bulan Februari, yaitu sebesar 318,45 gr.kal/cm2,
sedangkan untuk tingkat radiasi matahari tertinggi ada pada bulan September, yaitu sebesar
429,8 gr.kal/cm2 dan pada tabel 4.2 diketahui total radiasi matahari untuk satu tahun sebesar
4708,6 gr.kal/cm2 dan tingkat radiasi matahari rata-rata sebesar 392,38 gr.kal/cm2.
35

Tabel 4.3 Data Temperatur Udara Kota Malang


Temperatur Udara
Bulan
(°C)

Januari 25,7

Februari 25,8

Maret 25,8

April 25,9

Mei 25,7

Juni 25,1

Juli 24,4

Agustus 24,3

September 24,7

Oktober 25,2

November 25,6

Desember 25,7

Sumber: eosweb.larc.nasa.gov

Data temperatur udara Kota Malang


26.5
Temperatur udara (°C)

26

25.5

25

24.5

24

23.5

Bulan

Gambar 4.3 Grafik data temperatur kota Malang tahun 2016


36

Pada Tabel 4.3 tidak terlihat perbedaan yang signifikan untuk suhu udara kota
Malang pada tahun 2017. Suhu udara terendah yaitu pada bulan Agustus sebesar 24,3°C
sedangkan suhu udara tertinggi pada bulan April sebesar 25,9°C dan suhu udara rata-rata
dalam satu tahun sebesar 25,3 °C.

4.2 Analisis Data


4.2.1 Pembagian Sistem PLTS
Perancangan PLTS ini terbagi atas dua sistem yaitu on grid dengan kapasitas terpasang
40 kWp dan off grid dengan kapasitas terpasang 10 kWp.
Sistem on grid dirancang untuk mensuplai beban-beban kritis yang ada di perkantoran
Universitas Brawijaya II Malang, sedangkan sistem off grid dirancang untuk mensuplai
beban penerangan jalan umum Universitas Brawijaya II Malang.
Sistem off grid akan dirancang dengan tujuan agar beban dapat beroperasi selama 12
jam dalam satu hari, sehingga perancangan untuk sistem off grid dilakukan selama 2 kali
yaitu mengacu pada ketersediaan kapasitas terpasang yang terlah ditentukan proyek 10 kWp
dan perancangan yang mengacu pada kebutuhan beban.
Perancangan sistem fotovoltaik hibrida Pembangkit Listrik Tenaga Surya Universitas
Brawijaya II ini mempunyai skema perancangan sebagai berikut:

Gambar 4.4 Skema Sistem Hibrida Fotovoltaik-Jaringan Universitas Brawijaya II Malang

Pada Gambar 4.4 di atas adalah skema hibrida sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya
off grid dengan on grid dan jaringan PLN dimana ada beberapa kondisi. Pada kondisi
pertama saat siang hari terik dan besar energi matahari yang dapat diterima oleh array
fotovoltaik jumlahnya lebih dari atau sama dengan kebutuhan beban. Pada kondisi tersebut
di DC bus, cahaya matahari yang diterima susunan panel surya sistem off grid dikonversi
menjadi energi listrik lalu diteruskan ke solar charge controller kemudian disalurkan ke
baterai untuk disimpan agar dapat digunakan untuk mensuplai beban malam hari. Pada AC
37

bus, susunan panel surya sistem on grid juga menerima cahaya matahari yang dikonversikan
menjadi energi listrik, karena keluaran panel surya adalah DC maka harus diubah menjadi
energi listrik yang mempunyai arus AC oleh inverter grid tie dan dapat digunakan untuk
mensuplai beban perkantoran. Pada DC bus ketika malam hari, untuk mensuplai beban maka
energi yang disimpan di baterai akan disalurkan ke inverter bi directional , karena energi
listrik yang dihasilkan oleh array fotovoltaik mempunyai keluaran arus searah (DC) agar
dapat digunakan untuk mensuplai beban lampu AC maka diperlukan inverter bi directional,
setelah inverter merubah keluaran DC menjadi AC maka energi yang dapat dihasilkan oleh
array fotovoltaik akan diteruskan ke beban. Apabila baterai sudah penuh dan tidak mampu
menampung energi listrik yang dihasilkan susunan panel surya, maka kelebihan tersebut di
eskpor ke AC bus.
Kondisi kedua adalah ketika cuaca mendung dan energi yang dihasilkan lebih sedikit
daripada kebutuhan beban. Pada kondisi tersebut, karena energi yang diterima oleh panel
surya sedikit, maka energi yang dapat digunakan baterai akan berkurang. Apabila baterai
dalam kondisi lemah maka energi yang digunakan untuk mengisi baterai dapat di import dari
jaringan PLN dengan cara inverter bi directional berubah fungsi menjadi rectifier yang dapat
menyearahkan keluaran AC dari jaringan menjadi DC agar dapat digunakan untuk mengisi
daya baterai. Pada sistem hibrida apabila ada kebijakan feed in tariff atau net metering maka
kelebihan energi yang dihasilkan oleh sistem fotovoltaik on grid dapat di eksport/jual ke
PLN dengan harga per kWh menyesuaikan kebijakan.

4.2.65 Data Beban Sistem On Grid

Pada perancangan ini, data beban sistem on grid mencakup beban perkantoran dimana
beban tersebut fluktuatif, sehingga sistem on grid dirancang untuk mensuplai beban
perkantoran. Sistem on grid dipasang dengan kapasitas terpasang 40 kWp.
Beban yang akan disuplai oleh PLTS on grid adalah beban-beban penting yaitu beban
perkantoran Universitas Brawijaya II yang terdapat pada gedung rektorat. Kapasitas daya
terpasang yang pada Universitas Brawijaya II adalah 197000 VA. Konsumsi listrik
sementara yang ada pada UB Dieng adalah konstan pada angka 7.880 kWh per bulan dengan
nominal tagihan Rp. 7.659.360,00. Tarif dasar listrik yang dikenakan adalah golongan S-2
dengan harga Rp. 900,00 per kWh.
38

4.2.2 Data Beban Sistem Off Grid


Pada perancangan ini, terdapat perhitungan manual berdasarkan beban yang ada dan
perhitungan yang dilakukan oleh software PV Syst yang digunakan untuk
menghitung berdasarkan kapasitas terpasang serta perhitungan berdasarkan beban yang ada.
Data beban dibutuhkan untuk menentukan mampu atau tidaknya kapasitas panel surya
off grid sebesar 10 kWp untuk memenuhi beban penerangan jalan umum dengan lama
penyalaan 12 jam. Data banyaknya penerangan jalan umum yang akan dipasang untuk
Universitas Brawijaya II dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:.

Tabel 4.4 Data Beban Penerangan Jalan Umum Universitas Brawijaya II Malang
Jumlah Beban Daya Per Satuan Durasi Penyalaan
Jenis Beban
(unit) Beban (Watt) (jam)

LED (AC) 79 100 12

Inverter 3 3800 12

Sumber: Dokumen Pribadi


Pada Tabel 4.6 4 memperlihatkan bahwa jumlah titik lampu yang akan dipasang adalah
79 titik dengan lampu LED dan mempunyai daya total sebesar 7900 Watt. Beban akan
disuplai energi yang keluar dari inverter, sehingga total watt-hours beban harus dibagi
dengan efisiensi inverter sebagai berikut.
Energi total (ET) = Total 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠 Inverter + Total 𝑊𝑎𝑡𝑡 𝐻𝑜𝑢𝑟𝑠 lampu…(4-1)
= 136800 𝑊ℎ + 94800 𝑊ℎ
= 231600 Wh

4.2.3 Perhitungan Kapasitas Daya Modul Surya Off Grid


Perhitungan kapasitas daya modul sel surya secara manual dapat diperhitungkan dengan Formatted: Tab stops: 0.3", Left

memperhatikan beberapa faktor, yaitu kebutuhan energi sistem yang disyaratkan, data
radiasi matahari dan faktor penyesuaian.
Kebutuhan energi sistem yang disyaratkan telah dihitung yaitu sebesar 109020 Wh. Formatted: Indent: First line: 0", Tab stops: 0.3", Left

Insolasi matahari yag digunakan yaitu 4.98 kWh/m2. Faktor penyesuaian pada kebanyakan
instalasi PLTS adalah 1,1 (MarkaHankins, 1991 Small Solar Electric System for Africa
halaman 68). Kapasitas daya modul surya yang dihasilkan adalah:
39

𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Kapasitas daya modul surya = 𝑖𝑛𝑠𝑜𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 x 1.1…………….…………(4-2)
231600 𝑊ℎ
= x 1.1
4.98

= 51165 Watt-peak
Pada sistem ini menggunakan modul panel surya 350 Wp (kondisi STC), maka
kebutuhan modul surya adalah nilai kebutuhan watt peak tersebut dibagi dengan nilai daya
panel surya.
51165 𝑊𝑝
Panel surya = 350 𝑊𝑝

= 146.2 Panel Surya


= 148 Panel Surya
Jadi panel surya yang dibutuhkan adalah 148 panel surya dengan kapasitas 350 Wp.

4.2.4 Perhitungan Kapasitas Baterai


Baterai yang biasa digunakan untuk sistem PV adalah baterai deep cycle dimana baterai
tersebut dirancang untuk discharged pada saat energi sedikit dan mengisi daya kembali
setelahnya setiap harinya selama beberapa tahun kedepan. Baterai harus mempunyai
kapasitas cukup besar untuk menyimpan energi agar beban penerangan jalan tetap menyala
pada malam hari. Untuk mengetahui ukuran baterai, maka kapasitasnya dihitung sebagai
berikut.
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖
Ah = x d……………………….……………(4-3)
(0.85 𝑥 0.8 𝑥 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖)
231600 𝑊ℎ
= x1
(0.85 𝑥 0.8 𝑥 48 𝑉)

= 7095 Ah
= 7200 Ah
Maka baterai yang dibutuhkan untuk 1 hari otonomi adalah 48 V 7200 Ah.

4.2.5 Perhitungan MPPT Solar Charge Controller


Solar charge controller yang digunakan pada sistem PLTS off grid adalah Schneider
Conext MPPT 80 600 dengan spesifikasi tegangan sistem baterai yang digunakan adalah 48
Volt, untuk menghitung jumlah kapasitas dan jumlah unit MPPT solar charge controller
memerlukan salah satu variabel yaitu recharge factor. Recharge factor adalah cara untuk
40

memperhitungkan probabilitas hari yang cerah dan ada tiga macam nilai untuk recharge
factor yaitu 1.15 ( faktor ini digunakan jika sistem PLTS yang dirancang bukan untuk beban
kritis, contohnya untuk mensuplai beban yang tidak setiap hari digunakan), 1.2 (faktor ini
digunakan sebagai standart untuk sistem PLTS yang dirancang dengan desain yang baik dan
akan beroperasi sepanjang tahun tanpa adanya kegagalan sistem) dan 1.3 ( faktor ini
digunakan jika sistem yang akan dirancang sangat penting dan apabila gagal beroperasi
dapat menyebabkan gangguan).
Recharge factor yang digunakan dalam perancangan PLTS off grid ini adalah 1.2
karena sistem dirancang untuk beroperasi sepanjang tahun dan menyuplai beban penerangan
jalan yang harus menyala 12 jam setiap harinya untuk beberapa tahun kedepan, sehingga
perhitungan untuk solar charge controller yang diperlukan adalah sebagai berikut.
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑟𝑒𝑐ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑥 𝑟𝑢𝑔𝑖−𝑟𝑢𝑔𝑖 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙𝑙𝑒𝑟
Kapasitas MPPT = ……..(4-4)
𝑗𝑎𝑚 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
231600 𝑊ℎ 𝑥 1.2 𝑥 1.1
= 5 𝑗𝑎𝑚

= 61142 Watt
Jadi, kapasitas MPPT solar charge controller yang dibutuhkan adalah 92924 Watt. MPPT
yang digunakan mempunyai kapasitas 4800 Watt, sehingga jumlah MPPT yang dibutuhkan
adalah.
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑃𝑃𝑇 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛
Jumlah MPPT yang dibutuhkan = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑀𝑃𝑃𝑇
………….….(4-5)
61142
=
3840

= 15 unit MPPT solar charge controller


Jadi MPPT solar charge controller yang digunakan sebanyak 18 unit dengan kapasitas 3840
Watt per unit.

4.3 Hasil Simulasi Sistem Off Grid dengan Kkapasitas Tterpasang 10 kWp
Perancangan PLTS sistem off grid pada awalnya mempunyai ketersediaan kapasitas 10
kWp dimana angka tersebut merupakan ketentuan proyek PLTS tersebut, untuk mengetahui
mampu atau tidaknya kapasitas terpasang 10 kWp untuk menyuplai beban selama 12 jam,
maka hasil simulasi dari PVsyst adalah sebagai berikut.
41

Gambar 4.5 Parameter Simulasi Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 10.50 kWp

Pada Gambar 4.5 mMenunjukkanmperlihatkan parameter simulasi, yaitu modul PV


yang digunakan adalah REC SERI 350TP2S 72 dengan daya nominal 350 Wp sebanyak 30
modul, terdiri atas 10 modul seri dan 3 modul seri yang dipasang paralel. Baterai yang
digunakan adalah BAE Secura jenis oPzV dengan kapasitas baterai 48 Volt 1200 Ah terdiri
atas 24 baterai seri. MPPT konverter yang digunakan adalah Schneider solar charge
controller MPPT sejumlah 3 unit, karena kapasitas terpasang hanya 10 kWp maka beban
42

penerangan jalan dan juga inverter hanya bisa beroperasi selama setengah jam dengan profil
beban harian sebagai berikut.

Gambar 4.6 Profil beban harian yang akan disuplai PLTS off grid

Dengan kapasitas terpasang 10 kWp beban hanya akan mampu beroperasi selama setengah
jam (pada simulasi minimum penggunaan tertulis satu jam) dikarenakan sistem dibatasi
sehingga energy yang dapat dibangkitkan tidak mampu memenuhi tujuan beban menyala
selama 12 jam. Hasil simulasi energi yang bisa dibangkitkan sistem dapat dilihat pada
Gambar 4.7 di bawah.
43

Gambar 4.5 menunjukkan hasil utama simulasiGambar 4.74 Produksi Energi sistem
PLTS off grid kapasitas terpasang 10 kWh

Pada Gambar 4.7 menunjukkan adanya available energy yaitu keseluruhan energi yang
dapat dibangkitkan dari sistem yaitu 22702 kWh/tahun, used energy adalah energi yang
dapat digunakan untuk mensuplai beban yaitu 3655 kWh/tahun, missing energy-nya 0 kWh
yang berarti Eload dan Euser nya bernilai sama atau energi yang dihasilkan mampu untuk
menyuplai beban yang ada, tetapi terdapat kekurangan pada sistem yaitu excess energy yaitu
energi yang tidak dapat digunakan saat baterai penuh adalah 18574 kWh/tahun. Hasil
simulasi dengan perhitungan yang mengacu pada ketersediaan kapasitas yang ditentukan
proyek hanya mampu menyalakan lampu setengah jam menghasilkan energi tersedia yang
hasilnya jauh dari energi yang dibutuhkan, tetapi apabila lama nyala beban lampu dan
inverter ditambahkan, maka previsible load current (arus beban yang diprediksi)
mengharuskan untuk menambahkan jumlah solar charge controller yang mengakibatkan
44

kapasitas harus diatas 10 kWp. Rugi-rugi yang didapatkan dari sistem PLTS off grid
kapasitas terpasang 10 kWp dapat dilihat pada gambar 4.7 sebagai berikut.

Gambar 4.8 Normalized Production per kWp terpasang sistem PLTS off grid 10 kWp

Pada Gambar 4.8 di atas menunjukkan keluaran yang dihasilkan oleh pv array, baterai,
sistem dan energi yang dapat disuplai ke beban per kWp terpasang.
Lu (unused energy) adalah nilai potensial energi yang dapat diproduksi pada array
dimana energi tersebut tidak dapat digunakan karena sistem mengalami titik jenuh (baterai
penuh), pada hasil perancangan diatas nilai Lu adalah 4.85 kWh/kWp/hari.
Lc (collection loss) adalah rugi-rugi pada array PV mencakup pengkabelan, module
quality dan mismatch dimana didapatkan dari hasil perhitungan selisih nilai Yr (energi yang
seharusnya dapat dibangkitkan olah array PV apabila tidak ada rugi-rugi) dan Ya (energi
yang diproduksi sistem array sehari-hari) yang bernilai 1.38 kWh/kWp/hari.
Ls (system losses) adalah rugi-rugi pada baterai yang dimana didapatkan dari hasil
selisih antara Ya (energi yang diproduksi sistem array sehari-hari) dan Yf (system yield)
adalah energi yang dapat digunakan untuk menyuplai beban sehari-hari yang bernilai 0.19
kWh/kWp/hari.
Yf (system yield) yaitu energi yang disupplai ke beban adalah 0.95 kWh/kWp/hari. Hasil
dari Gambar 4.8 diatas adalah per 1 kWp yang terpasang. Rugi-rugi yang dihasilkan dari Lu
(unused energy) adalah rugi-rugi yang terbesar diantara rugi Lc (collection loss) dan Ls
(system losses), maka dari itu hasil dari energi yang terbuang sangat besar pada sistem PLTS
45

off grid 10 kWp. Agar dapat melihat rasio kinerja sistem dan solar fraction pada sistem dapat
dilihat pada Gambar 4.9 dibawah.

Gambar 4.9 5 Mmenunjukkan hasil gambar performance ratio dan solar fraction pada
sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 15.75 kWp

Pada gambar 4.9 di atas menunjukkan rata-rata rasio kinerja untuk satu tahun dan rata-
rata solar fraction per bulan untuk satu tahun. Rasio kinerja menunjukkan rasio antara hasil
aktual (output inverter) dengan hasil target (output dari array pv). Rata-rata rasio kinerja
tahunan yang tercatat setelah simulasi adalah 0.129 dengan pendekatan 12.9%. Rasio kinerja
dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 (𝑌𝑓)
Rasio kinerja = 𝑅𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 (𝑌𝑟)
…………………………………………..(4-6)

Solar fraction adalah hasil pembagian jumlah energi yang dihasilkan oleh pv array
dengan total energi yang dibutuhkan. Solar fraction didapatkan melalui beberapa faktor
seperti beban, penggunaan dan iklim, pada sistem PLTS off grid 10 kWp nilainya adalah
100% dimana berarti energi yang dihasilkan oleh sistem dapat mensuplai keseluruhan beban.
𝐸 𝑢𝑠𝑒𝑟
Solar fraction = ………………………………………………….(4-7)
𝐸 𝑙𝑜𝑎𝑑
46

4.3.2 Loss Diagram Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 10 kWp

Gambar 4.10 Rugi-Rugi Sistem PLTS Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 10 kWp

Kerugian yang ditimbulkan oleh sistem PLTS off grid 10 kWp setelah simulasi
digambarkan pada Gambar 4.106, bahwa energi yang dapat dihasilkan sistem adalah sebesar
27466 kWh/tahun untuk lokasi geografis kota Malang. Panel PV mempunyai efisiensi
sebesar 17.48%. Kerugian PV karena suhu adalah sebesar -12.7% , energi yang terbuang
karena baterai penuh adalah -80.9%, efisiensi solar charge controller sebesar -4.9%,
sedangkan kerugian efisiensi baterai -7.8%. Energi yang dibutuhkan untuk menyuplai beban
adalah 3655 kWh dan energi yang disuplai untuk beban dari sistem PV adalah 3655 MWh.
Jadi energi yang dihasilkan oleh sistem hasilnya sama dengan energi yang dibutuhkan untuk
mensuplai beban.
Formatted ...
Formatted ...
47 Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
4.3 Tabulasi Rugi-rugi Sistem Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 10 kWp Formatted ...
Formatted ...
Tabel 4.57 5 Rugi-rugi Sistem per Bulan (off grid 10 kWp) Formatted ...
ModQual MisLoss OhmLoss EUnused EArray Formatted ...
Bulan Formatted
(kWh) (kWh) (kWh) (kWh) (kWh) ...
Formatted ...
Januari -9.357 25.45 39.74 1869 378.7
Formatted ...
Februari -8.256 22.45 34.92 1647 336.9 Formatted ...
Maret -8.581 23.34 34.72 1691 370.7 Formatted ...
April -7.433 20.22 27.35 1431 359.3 Formatted ...
Formatted ...
Mei -6.751 18.36 22.18 1258 370.7
Formatted ...
Juni -6.074 16.52 18.62 1107 360.0
Formatted ...
Juli -6.491 17.65 20.35 1196 371.3 Formatted ...
Agustus -7.293 19.83 25.25 1386 372.0 Formatted ...

September -7.967 21.67 30.69 1558 359.5 Formatted ...


Formatted ...
Oktober -8.933 24.30 36.85 1775 372.1
Formatted ...
November -8.972 24.40 37.87 1792 364.1 Formatted ...
Desember -9.370 25.48 39.60 1880 371.3 Formatted ...
Total -95.480 259.67 368.12 18590 4388.2 Formatted ...
Formatted ...
Bulan ModQual MisLoss OhmLoss EUnused EArray
Formatted ...
kWh kWh kWh kWh kWh
Formatted ...
Januari -5.839 15.88 15.18 10.89 1402 Formatted ...
Februari -5.021 13.65 14.39 17.55 1196 Formatted ...

Maret -6.007 16.34 16.76 8.19 1444 Formatted ...


Formatted ...
April -5.787 15.74 15.49 20.34 1379
Formatted ...
Mei -5.923 16.11 15.97 7.78 1425
Formatted ...
Juni -5.698 15.50 13.73 0.07 1380 Formatted ...
Juli -6.395 17.39 16.93 0.00 1547 Formatted ...
Formatted ...
Agustus -6.986 19.00 19.14 0.00 1689
Formatted ...
September -7.042 19.15 21.02 51.99 1649
Formatted ...
Oktober -7.362 20.02 22.70 73.15 1704 Formatted ...
November -6.422 17.46 17.62 53.24 1499 Formatted ...

Desember -5.859 15.93 14.75 0.21 1418 Formatted ...


Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
48

Total -73.340 202.17 203.69 243.42 17730 Formatted: Font: 12 pt

Formatted: Font: 12 pt
Pada Tabel 4.5 di atas menunjukkan rugi-rugi pada sistem antara lain, ModQu (module Formatted: Font: 12 pt

quality loss) di dalam PVSystpv syst ditujukan untuk modul PV yang umumnya menyimpang Formatted: Tab stops: 0.3", Left

dari spesifikasi teknis pabrikan yang bernilai -95.840 kWh. Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: 12 pt
MisLoss (module mismatch loss) menunjukkan ketidakcocokan pada arus atau tegangan
Formatted: Font: 12 pt
modul dalam string karena data yang bervariasi, namun kerugian dapat dikurangi dengan
Formatted: Font: 12 pt
mengurutkan modul sesuai arus sebelum pengiriman pabrik yang bernilai 259.67 kWh.
OhmLoss (ohmic loss wiring) adalah hambatan listrik pada kabel antara daya yang Formatted: Font: 12 pt

tersedia di modul dan di terminal array yang menimbulkan kerugian ohmic, kerugian berada Formatted: Font: 12 pt, Italic

pada beban penuh dan PVSyst menghitung kerugian keseluruhan mengingat pembangkit Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: 12 pt
surya banyak beroperasi pada beban parsial yang bernilai 368.12 kWh.
EUunused adalah adalah energi yang terbuang karena baterai tidak mampu menampung Formatted: Font: 12 pt, Italic

energi tersebut ketika dalam keadaan full, EAarray adalah energi yang dihasilkan oleh Formatted: Font: 12 pt, Italic
Formatted: Font: 12 pt
sistem. Pada sistem PLTS off grid 15.75 kWp yang dirancang, beban penerangan jalan dan
Formatted: Font: 12 pt, Italic
inverter hanya bisa beroperasi selama 3 jam lamanya dan menghasilkan Eunused sebesar
Formatted: Font: 12 pt, Italic
18590 kWh/tahun yang berarti sistem yang dirancang kurang efektif. Formatted: Font: 12 pt
Tujuan dirancangnya sistem PLTS off grid ini adalah agar mencapai beban penerangan
jalan dan inverter dapat beroperasi selama 12 jam menggunakan sistem PV yang ada, maka
dari itu dikarenakan beban belum dapat tercover penuh dengan kapasitas terpasang 10 kWp
perancangan dilanjutkan dengan kapasitas terpasang sesuai dengan kebutuhan beban sebagai Formatted: Font: 12 pt

berikut. Formatted: Tab stops: 0.59", Left


Formatted: Font: 12 pt
Tabel 4.5 memperlihatkan rugi-rugi sistem masing-masing per bulan.
Formatted: Font: 12 pt
Hal ini disebabkan karena radiasi matahari tertinggi ada pada bulan Oktober yaitu 4.98
Formatted: Tab stops: 0.3", Left
kWh/m2. Formatted: Font: 12 pt
4.4 Hasil Simulasi Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp Formatted: Font: 12 pt, Italic
Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: 12 pt
Pada simulasi sistem off grid dengan kapasitas terpasang 10 kWp beban hanya dapat
Formatted: Font: 12 pt
beroperasi selama setengah jam, agar beban dapat beroperasi 12 jam maka kapasitas
Formatted: Font: 12 pt, Italic
terpasang untuk sistem off grid disesuaikan dengan perhitungan manual menjadi 52 kWp Formatted: Font: 12 pt
dengan komponen yang sama tetapi dengan jumlah berbeda. Formatted: Font: 12 pt

Parameter simulasi sistem off grid dengan kapasitas terpasang 52 kWp adalah sebagai Formatted: Font: 12 pt
Formatted: Font: 12 pt
berikut.
Formatted: Font: 12 pt
49

Gambar 4.11 Parameter Ssimulasi Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp
sistem off grid 23.10 kWp

Pada parameter simulasi Gambar 4.11 mMenunjukkan bahwa modul surya yang dipakai
sama dengan parameter simulasi sistem off grid dengan kapasitas terpasang 10 kWp yaitu
REC 350TP2S 72 XV, pada kapasitas terpasang 52 kWp modul surya yang digunakan
sejumlah 180 modul, terdiri atas 10 modul seri dan 15 modul seri dipasang secara paralel.
Baterai yang digunakan BAE Secura 48 Volt 8400 Ah terdiri atas 24 baterai seri dan 6 baterai
paralel. Kebutuhan energi adalah 232 kWh per hari.

Hasil simulasi energi yang dapat dibangkitkan sistem off grid 60 kWp ditunjukkan sebagai
berikut.
50

Gambar 54.12 Menunjukkan hasil utama simulasi sistem off grid dengan kapasitas terpasang
52 kWp Energi yang dapat dibagkitkan sistem off grid 23.10 kW

Pada Gambar 5.14.12. mMenunjukkan bahwa dari sistem off grid 52 kWp, maka
available energy nya 113757 kWh/tahun, energi yang digunakan adalah 84355 kWh/tahun.
Tetapi, terdapat excess energy yaitu energi yang tidak dapat digunakan untuk mensuplai
beban atau meng charge baterai ketika baterai dalam kondisi saturasi nilainya sebesar 23221
kWh/tahun.
Hasil simulasi juga menunjukkan keluaran rugi-rugi yang ada pada sistem yaitu pada
pv array, baterai, unused energy dan energi yang dihasilkan sistem per kWp yang terpasang
sebagai berikut pada Gambar 4.13.

Gambar 5.24.13 Keluaran dari pProduksi sSolar cCell Sistem Off Grid dengan Kapasitas
Terpasang 52.5 kWp
Pada Gambar 5.24.13 di atas menunjukkan keluaran yang dihasilkan oleh pv array,
baterai, sistem dan energi yang dapat disuplai ke beban per kWp terpasang. Lu (unused
energy) adalah nilai potensial energi yang dapat diproduksi pada array dimana energi
tersebut tidak dapat digunakan karena sistem mengalami titik jenuh (baterai penuh), pada
hasil perancangan diatas nilai Lu adalah 1.21 kWh/kWp/hari.
Lc (collection loss) adalah rugi-rugi pada array PV mencakup pengkabelan, module
quality dan mismatch dimana didapatkan dari hasil perhitungan selisih nilai Yr (energi yang
51

seharusnya dapat dibangkitkan olah array PV apabila tidak ada rugi-rugi) dan Ya (energi
yang diproduksi sistem array sehari-hari) yang bernilai 1.43 kWh/kWp/hari.
Ls (system losses) adalah rugi-rugi pada baterai yang dimana didapatkan dari hasil
selisih antara Ya (energi yang diproduksi sistem array sehari-hari) dan Yf (system yield)
adalah energi yang dapat digunakan untuk menyuplai beban sehari-hari yang bernilai 0.57
kWh/kWp/hari.
Yf (system yield) yaitu energi yang disupplai ke beban adalah 4.41 kWh/kWp/hari.
Hasil dari Gambar 4.13 di atas adalah per 1 kWp yang terpasang sehingga apabila kapasitas
yang dipasang adalah 52 kWp.

4.4.1 Rasio Kinerja Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 94.5 kWp
Pada Gambar 5.34.14 dibawah5 menunjukkan rata-rata rasio kinerja untuk satu tahun
dan rata-rata solar fraction per bulan untuk satu tahun. Rasio kinerja menunjukkan rasio
antara hasil aktual (output inverter) dengan hasil target (output dari array pv). Rata-rata rasio
kinerja tahunan yang tercatat setelah simulasi adalah 0.483 atau 48.3 %.
𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 (𝑌𝑓)
Rasio kinerja = …………………………………………...(4-8)
𝑅𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑒 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 (𝑌𝑟)

Solar fraction adalah hasil pembagian jumlah energi yang dihasilkan oleh pv array
dengan total energi yang dibutuhkan. Solar fraction didapatkan melalui beberapa faktor
seperti beban, penggunaan dan iklim, pada sistem PLTS off grid 94.5 kWp nilainya adalah
100% dimana berarti energi yang dihasilkan oleh sistem dapat mensuplai keseluruhan beban.
𝐸 𝑢𝑠𝑒𝑟
Solar fraction =
𝐸 𝑙𝑜𝑎𝑑
………………….……………………………….(4-9)
52

Gambar 4.14 Menunjukkan hasil performance ratio dan solar fraction pada 5.3 Rasio
performansi dan Solar Fraction sSistem Ooff Ggrid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp

4.4.2 Loss diagram Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp

Gambar 5.44.15 Rugi- rugi Ssistem PLTS off Off Grid dengan Kapasitas Terpasang
grid 52 kWp
Kerugian yang ditimbulkan oleh sistem PLTS off grid 52 kWp setelah simulasi
digambarkan pada gambar 4.14 dimana terdapat horizontal global irradiation yaitu jumlah
total radiasi gelombang pendek yang diterima dari atas ke permukaan horizontal (tanah)
sebesar 2747 kWh/m2 untuk lokasi geografis kota Malang.
Effecitve irradiance adalah radiasi yang tersedia untuk pv array setelah dikurangi rugi-
rugi per unit area seluas 301 m2 adalah 2701 kWh/m2 , panel PV mempunyai efisiensi sebesar
17.48%. Kerugian PV karena suhu adalah sebesar -12.9 % dan kerugian konverter selama
operasi sebesar -1.1 %, sedangkan kerugian unused energy -32 %. Energi yang dibutuhkan
untuk menyuplai beban adalah 84535 kWh/tahun dan energi yang disuplai untuk beban dari
Formatted ...
Formatted ...
53 Formatted ...
Formatted ...
sistem PV adalah 84535 kWh/tahun. Jadi energi yang dapat disuplai ke beban hasilnya sama Formatted ...
dengan energi yang dibutuhkan untuk mensuplai beban. Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
4.4.3 Rugi-rugi Sistem Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp
Formatted ...
Tabel 4.65.1 Rugi-rugi Sistem per Bulan
Formatted ...
Bulan ModQual MisLoss OhmLoss EUnused EArray
Formatted ...
(kWh) (kWh) (kWh) (kWh) (kWh) Formatted ...
Januari -75.719 205.9 306.8 4172 14036 Formatted ...

Februari -69.864 190.0 293.8 4524 12265 Formatted ...


Formatted ...
Maret -77.783 211.5 330.0 5099 13590
Formatted ...
April -72.811 198.0 297.2 4340 13166
Formatted ...
Mei -71.000 193.1 271.9 3466 13622 Formatted ...
Juni -66.283 180.3 243.1 2757 13027 Formatted ...
Formatted ...
Juli -69.717 189.6 258.5 3152 13636
Formatted ...
Agustus -73.651 200.1 288.3 4103 13595
Formatted ...
September -74.425 202.4 307.1 4698 13192 Formatted ...
Oktober -77.439 210.6 323.3 4983 13629 Formatted ...
November -73.542 200.0 299.3 4480 13203 Formatted ...
Formatted ...
Desember -74.744 203.3 297.2 4373 13605
Formatted ...
Total -876.889 2384.8 3516.3 50148 160747
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
ModQu (module quality loss) di dalam PVSystpv syst ditujukan untuk modul PV yang
Formatted ...
umumnya menyimpang dari spesifikasi teknis pabrikan dengan nilai -876.889kWh/tahun
Formatted ...
yang didapatkan dari parameter konstan modul PV. Formatted ...
MisLoss (module mismatch loss) menunjukkan ketidakcocokan pada arus atau tegangan Formatted ...
modul dalam string karena data yang bervariasi, namun kerugian dapat dikurangi dengan Formatted ...
Formatted ...
mengurutkan modul sesuai arus sebelum pengiriman pabrik dengan nilai 2384.8 kWh/tahun
Formatted ...
yang didapatkan dari parameter konstan dilihat dari sistem.
Formatted ...
OhmLoss (ohmic loss wiring) adalah hambatan listrik pada kabel antara daya yang Formatted ...
tersedia di modul dan di terminal array yang menimbulkan kerugian ohmic, kerugian berada Formatted ...
pada beban penuh dan pvsyst menghitung kerugian keseluruhan mengingat pembangkit Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
54 Formatted ...
Formatted ...
surya banyak beroperasi pada beban parsial dengan nilai 3516.3 kWh/tahun yang dihitung Formatted ...
setiap jam dengan arus pada array. Formatted ...

EUunused adalah adalah energi yang terbuang karena baterai tidak mampu menampung Formatted ...
Formatted ...
energi tersebut ketika dalam keadaan full dengan nilai 50148 kWh.
Formatted ...
EAarray adalah energi yang dihasilkan oleh sistem yaitu 160747 kWh.
Formatted ...
Formatted ...
4.4.4 Pemakaian Baterai Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 52 kWp Formatted ...

Tabel 5.24.7 Detail Pemakaian Baterai Formatted ...


Bulan U Batt SOCmean SOC End EffBatl EffBatE Formatted ...
Formatted ...
(V) (%) (%)
Formatted ...
Januari 50.7 0.829 0.805 91.7 89.7
Formatted ...
Februari 50.7 0.839 0.805 95.1 92.8 Formatted ...
Maret 50.7 0.840 0.805 95.1 92.7 Formatted ...

April 50.8 0.841 0.807 95.0 92.7 Formatted ...


Formatted ...
Mei 50.8 0.841 0.808 94.9 92.6
Formatted ...
Juni 50.8 0.842 0.808 94.7 92.4
Formatted ...
Juli 50.8 0.841 0.807 94.8 92.4 Formatted ...
Agustus 50.8 0.840 0.806 95.0 92.7 Formatted ...
Formatted ...
September 50.8 0.842 0.807 95.0 92.6
Formatted ...
Oktober 50.8 0.843 0.805 95.1 92.7
Formatted ...
November 50.8 0.844 0.807 95.0 92.6 Formatted ...
Desember 50.8 0.842 0.806 95.0 92.7 Formatted ...

Total 50.8 0.840 0.806 94.7 92.4 Formatted ...


Formatted ...
Formatted ...
Pada Tabel 5.24.7 memperlihatkan U batt (tegangan baterai di segala kondisi)
Formatted ...
dengan nilai 50.8 Volt/tahun. Formatted ...
SOC mean (kondisi muatan rata-rata dalam siklus penyimpanan dan pengeluaran Formatted ...
daya dari baterai) yang nilainya 0.840, SOC end (kondisi muatan di akhir waktu siklus Formatted ...
Formatted ...
penyimpanan dan pengeluaran daya dari baterai) yang nilainya 0.806.
Formatted ...
State of charge dihitung dari kapasitas aktual baterai tetapi dengan variasi tingkat
Formatted ...
arus dan suhu. Formatted ...
EffBatl (efisiensi arus ketika baterai charge/discharge) sebesar 94.7%, EffBatE Formatted ...
(efisiensi energi ketika baterai charge/discharge) sebesar 92.4%. Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
55 Formatted ...
Formatted ...
4.4.5 Energi yang Dihasilkan Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 60 kWp Formatted ...
Formatted ...

Tabel 4.85.3 Energi yang Dihasilkan Formatted ...


Bulan EAarray E Load E User SolFac T LOL Formatted ...
Formatted ...
(kWh) (kWh) (kWh) (Hour)
Formatted ...
Januari 14036 11963 111963 1.000 0.00
Formatted ...
Februari 12265 10805 10805 1.000 0.00 Formatted ...
Maret 13590 11963 11963 1.000 0.00 Formatted ...

April 13166 11577 11577 1.000 0.00 Formatted ...


Formatted ...
Mei 13622 11963 11963 1.000 0.00
Formatted ...
Juni 13207 11577 11577 1.000 0.00 Formatted ...
Juli 13636 11963 11963 1.000 0.00 Formatted ...
Agustus 13595 11963 11963 1.000 0.00 Formatted ...
Formatted ...
September 13192 11577 11577 1.000 0.00
Formatted ...
October 13629 11963 11963 1.000 0.00
Formatted ...
November 13203 11577 11577 1.000 0.00 Formatted ...
Desember 13605 11963 11963 1.000 0.00 Formatted ...

YearTotal 160747 140852 140852 1.000 0.00 Formatted ...


Formatted ...
Formatted ...
Pada Tabel 5.34.8 adalah tabelmenunjukkan detail energi yang ada pada simulasi.
Formatted ...
EAarray adalah energi keluaran yang dihasilkan oleh array PV (ketika baterai dalam Formatted ...
keadaan hidup) sebesar 160747 kWh. Formatted ...

ELload adalah adalah energi yang dibutuhkan untuk mensuplai beban yaitu sebesar Formatted ...
Formatted ...
140852 kWh.
Formatted ...
EUuser adalah energi yang disuplai ke beban (termasuk energi yang sudah di back up)
Formatted ...
yang nilainya sama besar yaitu 140852 kWh. Formatted ...
SolFrac adalah hasil dari EUuser dibagi dengan ELload yang bernilai 100%, T LOL Formatted ...
adalah durasi loss of load yaitu kehilangan beban dari sisi konsumen dan besarnya 0 jam, Formatted ...
Formatted ...
dimana berarti pada setiap jamnya beban selalu mendapatkan suplai energi dari sistem.
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
Formatted ...
56

4.4.6 Nilai Investasi Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 60 kWp

Gambar 4.16 Nilai Investasi pada Sistem Off Grid dengan Kapasitas Terpasang 60 kWp

Pada Gambar 4.16 diatas memperlihatkan nilai investasi untuk PLTS dengan rincian
harga komponen sebagai berikut.
Tabel 4.9 Harga Komponen PLTS Sistem Off Grid 52 kWp
No. Komponen Jumlah (unit) Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp)
1. Panel PV 180 Rp. 2.000.000,00 Rp. 360.000.000,00

2. Baterai 144 Rp. 8.500.000,00 Rp. 1.224.000.000,00

Solar Charge
3. 15 Rp. 22.000.000,00 Rp. 330.000.000,00
Controller

4. Inverter/charger 3 Rp. 15.000.000,00 Rp. 45.000.000,00


57

Total Rp. 1.899.000.000,00

Pada Gambar 4.16 diketahui total investasi dengan umur proyek 25 tahun (sesuai dengan
lifetime modul surya) adalah Rp. 1.899.000.000,00. Nilai investasi tersebut harus
ditambahkan dengan pajak 10% untuk komponennya sehingga nilai net investment nya
adalah Rp. 2.088.900.000,00 sehingga nilai investasi tersebut apabila dibagi per tahunnya
dengan rentang waktu 25 tahun adalah.
𝑅𝑝. 2.088.900.000
Nilai investasi yang harus dibayarkan per tahun = 25 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

= Rp. 83.556.000,00
Di Indonesia belum ada tariff untuk export-import daya sehingga tariff acuan yang
digunakan adalah tariff PLN untuk Universitas Brawijaya II yaitu Rp. 900,00 per kWh
sedangkan kebutuhan penerangan jalan dan inverter untuk proyek PLTS adalah 266,340
kWh/hari sehingga apabila dikalkulasi maka harga yang harus dibayarkan apabila
penerangan jalan menggunakan daya dari PLN adalah Rp. 239.706,00 per hari dan apabila
dikalkulasi per tahun adalah Rp. 87.492.690,00 dengan menggunakan PLTS off grid maka
dapat menghemat daya dari PLN sebesar Rp. 3.936.690,00.

4.5.1 Data Beban Sistem On Grid


Pada sistem PLTS on grid, beban di asumsikan sebagai unlimited load, dimana sistem
PLTS on grid hanya akan mensuplai beban-beban kritis perkantoran ketika grid PLN padam.
Universitas Brawijaya II pada tahun 2018 masih pada tahap pembangunan dimana
pemakaian beban yang ada masih sedikit. Berikut parameter simulasi sistem PLTS on grid.
58

Gambar 4.17 Parameter Simulasi Sistem PLTS On Grid 40 kWp

Pada Gambar 4.17 di atas, modul surya yang digunakan adalah 15 modul seri dan 8
modul seri dipasang secara paralel sehingga menghasilkan daya nominal array sebesar 42
kWp. Pada sistem PLTS on grid, menggunakan grid tie inverter yang mempunyai daya 20
kW per grid tie inverter.
Pada sistem PLTS on grid, jumlah modul yang ditentukan berdasarkan spesifikasi
komponen pv dan dirancang berdasarkan perhitungan sebagai berikut.
𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑔𝑒
Jumlah maksimal modul seri = Voc x (1+TC Voc x (Tmin−25))) …………………...(4-10)
1000
=
46.7 𝑥 (1+( −0.0036 𝑥 (−28−25)))

= 17.9 modul
Sehingga pada sistem PLTS 40 kWp, modul seri dipasang sejumlah 15 modul dan string 8
modul. Pada sistem PLTS on grid, modul pv dipasang di rooftop dan di grounded, sehingga
sketsa bangunan PLTS dan modul pv serta bangunan gedung rumah susun yang ada di
sebelah PLTS dapat digambarkan sebagai berikut.
59

Gambar 4.18 Bangunan PLTS beserta modul pv dan bangunan rusunawa yang menjadi
pembayangan

Dengan sistem perancangan yang melibatkan pembayangan, maka hasil energi yang dapat
dibangkitkan untuk sistem PLTS on grid adalah sebagai berikut.

Gambar 4.19 Hasil Utama Simulasi On Grid

Pada Gambar 4.19 di atas, hasil energi yang dapat dibangkitkan adalah 91.55
MwH/tahun dengan rincian rugi-rugi Lc (collection loss) adalah rugi-rugi pada array PV
mencakup pengkabelan, module quality dan mismatch dimana didapatkan dari hasil
perhitungan selisih nilai Yr (energi yang seharusnya dapat dibangkitkan olah array PV
apabila tidak ada rugi-rugi) dan Ya (energi yang diproduksi sistem array sehari-hari) yang
bernilai 1.5 kWh/kWp/hari.
60

Ls (system losses) adalah rugi-rugi pada baterai yang dimana didapatkan dari hasil
selisih antara Ya (energi yang diproduksi sistem array sehari-hari) dan Yf (system yield)
adalah energi yang dapat digunakan untuk menyuplai beban sehari-hari yang bernilai 0.14
kWh/kWp/hari.
Yf (system yield) yaitu energi yang disupplai ke beban adalah 5.97 kWh/kWp/hari. Hasil
dari gambar 4.17 diatas adalah per 1 kWp yang terpasang sehingga apabila kapasitas yang
dipasang adalah 40 kWp, untuk mengetahui tabulasi energi setiap bulannya maka dapat
dilihat pada Gambar 4.20 sebagai berikut.

Gambar 4.20 Hasil Utama Simulasi Sistem PLTS on grid

Pada Gambar 4.20 diatas, terdapat EArray yaitu energi yang dapat dihasilkan oleh
sistem yaitu sebesar 93720 kWh, dan Egrid yaitu energi yang dapat disuplai adalah 91547
kWh, sehingga terdapat rugi-rugi yang dapat dilihat pada Gambar 4.21 di bawah.
61

Gambar 4.21 Diagram rugi-rugi sistem PLTS on grid

Pada Gambar 4.21 dapat dilihat bahwa rugi-rugi PV yang disebabkan radiasi
matahari adalah -0.5%, rugi pv karena suhu adalah -12.9%, mismatch loss sebesar -1.1%,
ohmic wiring loss sebesar -1.4% sedangkan rugi dari sisi grid tie inverter adalah sebesar -
2.3%. Energi yang dapat dihasilkan sistem adalah 91.5 MWh per tahun.
62

Analisis Ekonomi Sistem PLTS

Gambar 4.22 Analisis Ekonomi Sistem On Grid


Tabel 4.10 Harga Komponen Sitem On Grid
No. Komponen Harga per satuan Harga Total
1. PV array Rp. 2.000.000,00 Rp. 243.600.000,00
2. Grid Tie Inverter Rp. 58.603.958,00 Rp. 117.207.916,00
Total Rp. 360.807.916,00

Jumlah total investasi adalah Rp. 360.807.916,00, setelah ditambah pajak menjadi Rp.
396.888.708,00. Saat ini, tagihan listrik Universitas Brawijaya II adalah Rp. 7.200.000,00
per bulan, hasil dari energi terbangkitkan PV dengan kapasitas terpasang 40 kWp adalah
91.5 MWh/tahun. Sehingga harga energi yang dapat di ekspor ke PLN per tahun adalah Rp.
8.235.000.000,00 per tahun sedangkan untuk sementara daya yang diimpor dari PLN adalah
Rp. 2.628.000.000,00.

Anda mungkin juga menyukai