Anda di halaman 1dari 5

NAMA : PUTRI FEBRIANA W.

KELAS/NPM : 4 / 15241093

RESUME
“AKUNTANSI UNTUK AKTIVA TAK BERWUJUD DAN SUMBER
ALAM”

A. AKTIVA TIDAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSET)


Aktiva tak berwujud adalah hak istimewa dan keuntungan kompetitif yang
timbul dari pemilikan suatu aktiva yang berumur panjang, yang tidak
memiliki wujud fisik tertentu. Aktiva tidak berwujud dapat diperoleh melalui
pembelian atau dikembangkan sendiri oleh perusahaan.
 Aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik penting, yaitu :
1. Kurang memiliki wujud fisik, tidak seperti aktiva berwujud seperti
property, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud memperoleh nilai
dari hak dan keistimewaan atau privilege yang diberikan pada
perusahaan yang menggunakannya.
2. Bukan instrument keuangan, tidak menghasilkan nilainya dari hak
untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
3. Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, Aktiva tak
berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun tahun. Investasi
dalam aktiva ini biasanya dibebankan pada periode masa mendatang
melalui beban amortisasi periodik.
4. Dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau
terbagi dari BPR dan dapat dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan
atau ditukarkan melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban
secara individual atau secara bersama.
 Yang termasuk aktiva tidak berwujud antara lain:
1. Hak Paten. Hak istimewa yang dikeluarkan oleh pemerintah yang
memberikan kewenangan kepada pemegang hak untuk memproduksi,
menjual dan mengawasi penemuannya dalam jangka waktu tertentu
sejak hal tersebut diberikan.
2. Hak Cipta. Hak yang diberikan oleh pemerintah, yang memberikan
hak istimewa kepada pemegang hak tersebut untuk memproduksi dan
menjual suatu karya seni atau karya tulis.
3. Merek Dagang. Kata, rangkaian kata, logo, atau simbol yang
membedakan atau memberi identitas suatu perusahaan tertentu atau
produk tertentu.
4. Franchise (Waralaba) dan License (Perijinan). Franchise adalah hak
yang diperoleh untuk melakukan suatu usaha tertentu, atau
memasarkan produknya, sekaligus mengikuti pola usaha, cara
pengelolaan, penggunaan logo maupun penggunaan alat usaha tertentu
yang aslinya dimiliki oleh perusahaan yang memberikan hak
franchise. Periijinan adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak
pemerintah baik daerah maupun pusat untuk melakukan suatu
aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya.
5. Lease hold (Hak sewa). Hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva
tertentu. Hak sewa dinyatakan sebagai aktiva tetap (tak berwujud)
karena dua alasan yaitu hak sewa memberikan kontribusi nyata bagi
perusahaan, dan manfaat yang akan diterima oleh perusahaan atas
kepemilikan hak sewa, akan dinikmati oleh perusahaan untuk periode
waktu lebih dari satu tahun buku.
6. Biaya Organisasi. Biaya yang timbul dalam bentukan suatu organisasi
perusahaan tersebut biaya organisasi.
7. Goodwill. Segala atribut yang memberi nilai atau citra yang
menguntungkan yang melekat pada suatu perusahaan. Dalam hal ini
termasuk diantaranya: manajemen yang istimewa, lokasi yang
strategis, hubungan baik dengan para konsumen, karyawan yang
terlatih, produk dengan kualitas tinggi.
B. Penilaian Aktiva Tidak Berwujud
1. Aktiva Tak Berwujud Yang Di beli
Aktiva Tak Berwujud yang dibeli dari pihak lain dicacatat pada
biaya. Biaya ini termasuk semua biaya akuisisi dan pengeluaran yang
diperlukan untuk membuat aktiva tak berwujud tersebut siap digunakan
sebagaimana dimaksudkan, sebagai contoh, harga beli, biaya hukum, dan
beban insidental lainnya.
2. Aktiva Tak Berwujud yang Dibuat secara Internal.
Biaya yang terjadi secara internal untuk menciptakan aktiva tak
berwujud biasanya dibebankan pada saat biaya itu dikeluarkan. Jadi,
walaupun sebuah perusahaan mungkin mengeluarkan biaya penelitian dan
pengembangan yang substansial untuk menciptakan aktiva tak berwujud,
namun biaya ini dibebankan.
3. Amortisasi Biaya Aktiva Tak Berwujud
Beberapa fakor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi umur
aktiva tak berwujud :
a) Ketentuan hukum, peraturan, atau kontraktual yang dapat
membatasi umur manfaat maksimum.
b) Ketentuan untuk pembaruan (renewal) atau perpanjangan
(extension) yang dapat mengubah batas umur masa manfaat aktiva
tersebut.
c) Pengaruh keusangan, permintaan, dan factor ekonomis lainya yang
dapat mengurangi umur manfaat.
d) Perkiraan umur pelayanan (service life) dari seorang atau
kelompok pegawai.
e) Tindakan yang diharapkan dilakukan pesaing dan pihak lainya
yang dapat membatasi keunggulan kompetitif yang sudah ada.
f) Umur manfaat yang tidak terbatas dan masa manfaat yang tidak
dapat diproyeksikan dengan layak.
g) Apakah aktiva tak berwujud itu terdiri dari berbagai factor
individual dengan umur manfaat efektif yang bervariasi.
C. SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam merupakan aktiva tetap. Contohnya mencakup biji besi,
minyak, gas alam dan kayu. Sumber daya alam mirip dengan kesediaan yang
terdapat dalam tanah(minyak) di atas tanah(kayu).
Pada dasarnya prinsip pencatatan dan penilaian sumber alam
menggunakan prinsip harga pokok berarti bahwa pada saat perolehannya
sumber alam harus dinilai dan dicatat sebesar harga pokok. Berdasarkan
prinsip mempertemukan maka harga pokok sumber alam harus dideplesi.
Deplesi adalah proses alokasi dan pembebanan harga pokok sumber alam
secara rasional dan sistematis pada periode-periode yang menikmati manfaat
ekonomi dari sumber alam tersebut. Dengan dilakukannya deplesi ini, maka
sumber alam akan dinilai sebesar harga pokok sumber alam dikurangi bagian
dari harga perolehan yang sudah dideplesi.
Pada dasarnya harga pokok sumber alam meliputi semua pengorbanan
sumber ekonomi yang terjadi dalam rangka perolehan sumber alam, sampai
berada pada kondisi untuk siap dieksploitasi. Harga pokok sumber alam
terdiri atas tiga elemen yaitu :
1. Harga beli, meliputi semua pengorbanan ekonomi yang terjadi dalam
hubungannya dengan perolehan hak untuk mencari dan menemukan
sumber alam yang belum diketenukan atau untuk memperoleh
tambang yang sudah temukan.
2. Biaya eksplorasi, meliputi semua pengorbanan ekonomi yang terjadi
dalam hubungannya dengan usaha untuk mencari, meneliti dan
menemukan barang tambang pada area tertentu, yang haknya sudah
dikuasai.
3. Biaya pengembangan non fisik, meliputi semua pengorbanan ekonomi
yang terjadi dalam hubungannya dengan usaha untuk mengembangkan
sumber alam yang sudah ditemukan, sampai sumber alam tersebut siap
untuk di eksploitasi. Biaya pengembangan ada yang bersifat fisik dan
ada yang bersifat non fisik. Yang termasuk harga pokok sumber alam
hanyalah yang bersifat non fisik saja.
Ketiga elemen harga pokok sumber alam tersebut akan dideplesi selama
periode yang menikmati manfaat ekonomi dari sumber alam tersebut.
Lazimnya deplesi sumber alam didasarkan pada kandungan ekonomi atas
sumber alam tersebut.
Besarnya beban deplesi untuk tiap-tiap periode tergantung pada jumlah
produksi periode yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan beban deplesi
adalah bagian dari biaya sumber daya alam yang digunakan selama periode
tertentu.
Apabila aktiva tetap tidak dapat dipindah ketempat yang lain maka harus
disusut selama jangka waktu mana yang terendah diantara taksiran umur
ekonomis atau umur sumber alam.

Anda mungkin juga menyukai