Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

I. KONSEP DASAR TEORI


A. DEFINISI

Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.Kebutuhan
energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti; karbohidrat, protein, lemak, air,
vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan kepadatan
nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah kilo kalori.
Makanan dengan kepadatan nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau gula, adalah
makanan yang tinggi kilo kalori tetapi rendah nutrisi. (Potter & Perry,2010; 274).

Nutrisi adalah salah satu komponen penting yang menunjang kelangsungan


proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat
membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.
Apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi, maka proses tumbuh kembang
selanjutnya dapat terhambat. (AAA, Hidayat, 2006;38).

Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. (AAA,Hidayat,
2006; 52). Gangguan pemenuhan nutrisi adalah pemenuhan nutrisi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan metabolic yang dibutuhkan oleh tubuh.
(LyndaJuall,Carpenito,2006).

B. ETIOLOGI

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada kebutuhan


nutrisi, antara lain :

a. Intake nutrisi
b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
c. Gangguan menelan dan sakit gigi
d. Anoreksia
e. Nausea dan vomiter (mual dan muntah)
f. Obstruksi saluran cerna
g. Malabsorbsi nutrien
h. Stres dan depresi
i. Pertumbuhan
j. Gaya hidup dan kebiasaan
k. Kebudayaan dan kepercayaan, seperti orang asia yang lebih memilih padi
sebagai makanan pokok
l. Sumber ekonomi
m. Kelemahan fisik, seperti atritis (kelainan pada sendi)

C. PATOFISIOLOGI
 Produksi saliva menurun → mempengaruhi proses perubahan kompleks
karbohidrat menjadi disakorida
 Fungsi ludah menurun → sukar menelan
 Fungsi kelenjar pencenaan menurun → perut terasa tidak enak / kembung
 Banyak gigi yang lepas (ompong) → nafsu makan berkurang
 Dengan proses menua terjadi gangguan motilitas otot polos oesofagus.
Dari proses perubahan-perubahan pada proses menua pada lansia
menyebabkan intake makanan pada lansia berkurang yang nantinya akan
mempengaruhi status gizi pada lansia.

D. TANDA DAN GEJALA


 Gigi tidak lengkap dan ompong
 Nafsu makan menurun
 Lesu
 Tidak semangat
 BB kurang / lebih dari normal
 Perut terasa kembung
 Sukar menelan
 Mual muntah
 Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita
rasa manis, asin, asam, dan pahit.
 Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.
 Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
 Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi.
 Penyerapan makanan di usus menurun

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG

Pada pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemeriksaan penunjang yang dilakukan


seperti;

a. Rontgen
b. USG
c. Laboratorium

F. KOMPLIKASI

Masalah-masalah yang mempengaruhi/berhubungan dengan kebutuhan nutrisi


antara lain :

a. Kekurangan/kelebihan nutrisi (malnutrisi)


b. Kekurangan kalori (marasmus)
c. Kekurangan protein (kwarsiorkor)

G. PENATALAKSANAAN
1. Perbaikan gizi
2. Pendidikan kesehatan
3. Pengobatan
4. Kolaborasi
a. Pemberian cairan parenteral
b. Pemberian obat-obatan peroral maupun parenteral
c. Pengaturan diet terprogram sesuai saran ahli gizi
d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat


meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi:

1. Identitas

Melakukan pengkajian yang meliputi nama pasien, jenis kelamin, umur,


status perkawinan, pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir, tanggal masuk, no
mor register, diagnosa medis, dan lain-lain.

2. Riwayat Kesehatan

Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola


makanan,tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang
lebih disukai,yang dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis
makanan untuk sekarang dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.

 Keluhan Utama

Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat dilakukan pengkajian

 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien bercerita tentang riwayat penyakit, perjalanan dari rumah ke


rumahsakit

 Riwayat Penyakit Dahulu

Data yang diperoleh dari pasien, apakah pasien mempunyai penyakit di


masalalu maupun sekarang

 Riwayat Penyakit Keluarga

Data yang diperoleh dari pasien maupun keluarga pasien, apakah


keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit menurun maupun menular.

3. Tingkat Aktifitas sehari-hariPola Istirahat /Tidur


 Waktu tidur

Waktu tidur yang dialami pasien pada saat sebelum sakit dan dilakukan
dirumah, waktu tidur yang diperlukan oleh pasien untuk dapat tidur
selama dirumah sakit
 Waktu bangun

Waktu yang diperlukan untuk mencapai dari suatu proses NERM ke posisi
yang rileks, waktu bangun dapat dikaji pada saat pasien sebelum sakit
dan pada saat pasien sudah di rumah sakit

 Masalah tidur

Apa saja masalah-masalah tidur yang dialami oleh pasien pada saat
sebelum sakit dan pada saat sudah masuk di rumah sakit

 Hal-hal yang mempermudah tidur

Hal-hal yang dapat membuat pasien mudah untuk dapat tidur secara
nyenyak

 Hal-hal yang mempermudah pasien terbangun

Hal-hal yang menyangkut masalah tidur yang menyebabkan pasien


secara mudah terbangun. (Stuart dan Sunden, 1995)

4. Pola Eliminasi
 Buang Air Kecil

Berapa kali dalam sehari, adakah kelainan, berapa banyak, dibantu


atausecara mandiri

 Buang Air Besar

Kerutinan dalam eliminasi alvi setiap harinya, bagaimanakah bentuk dari


BAB pasien (encer, keras, atau lunak)

 Kesulitan BAK / BAB

Kesulitan-kesulitan yang biasanya terjadi pada pasien yang kebutuhan


nutrisinya kurang, diet nutrisi yang tidak adekuat

 Upaya mengatasi BAK / BAB

Usaha pasien untuk mengatasi masalah yang terjadi pada pola eliminasi

5. Pola Makan dan Minum


 Jumlah dan jenis makanan

Seberapa besar pasien mengkonsumsi makanan dan apa saja makanan


yang di konsumsi
 Waktu pemberian makanan

Rentang waktu yang diperlukan pasien untuk dapat mengkonsumsi


makanan yang di berikan

 Jumlah dan jenis cairan

Berapakah jumlah dan apasajakah cairan yang bisa dikonsumsi oleh pasi
en yang setiap harinya di rumah maupun dirumah sakit

 Waktu pemberian cairan

Waktu yang di butuhkan pasien untuk mendapatkan asupan cairan

 Masalah makan dan minum

Masalah-masalah yang dialami pasien saat akan ataupun setelah


mengkonsumsi makanan maupun minuman

6. Kebersihan Diri / Personal Hygiene


 Pemeliharaan badan

Kebiasaan pasien dalam pemeliharaan badan setiap harinya mulai dari


mandi, keramas, membersihkan kuku dan lain-lain

 Pemeliharaan gigi dan mulut

Rutinitas membersihkan gigi, berapa kali pasien menggosok gigi dalam


sehari

 Pola kegiatan lain

Kegiatan yang biasa dilakukan oleh pasien dalam pemeliharaan badan

7. Data Psikososial
 Pola komunikasi

Pola komunikasi pasien dengan keluarga atau orang lain, orang yang
paling dekat dengan pasien

 Dampak di rawat di Rumah Sakit

Dampak yang ditimbulkan dari perawatan di Rumah Sakit

8. Data Spiritual
 Ketaatan dalam beribadah
 Keyakinan terhadap sehat dan sakit
 Keyakinan terhadap penyembuhan
B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum / Kesadaran


Composmentis, somnolen, koma, delirum
2. Tanda-tanda vital
Ukuran dari beberapa kriteria mulai dari tekanan darah, nadi, respirasi, dan
suhu
3. Pemeriksaan Kepala

Pada kepala yang dapat kita lihat adalah bentuk kepala,


kesimetrisan, penyebaran rambut, adakah lesi, warna, keadaan rambut

4. Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : adakah sianosis, bentuk dan struktur wajah
5. Pemeriksaan Mata

Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah kelengkapan dan


kesimetrisan

6. Pemeriksaan Hidung

Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada pernafasan cuping


hidung,keadaan membrane mukosa dari hidung

7. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Keadaan telinga, adakah serumen, adakah lesi infeksi yang akut
atau kronis
8. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : adakah kelainan pada kulit leher

Palpasi : palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau bengkok),


adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah pembendungan vena jugularis

9. Pemeriksaan Integumen

Bagaimanakah keadaan turgor kulit, adakah lesi, kelainan pada kulit,


tekstur,warna kulit

10. Pemeriksaan Thorax

Inspeksi dada, bagaimana bentuk dada, bunyi normal


11. Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi : mendeteksi letak jantung, apakah ada
pembesaran jantung

Perkusi : mendiagnosa batas-batas diafragma dan abdomen

Auskultasi : bunyi jantung I dan II

12. Pemeriksaan Abdomen

Inspeksi : bagaimana bentuk abdomen (simetris, adakah luka, apakah


ada pembesaran abdomen)

Auskultasi : mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1 menit

Perkusi : apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati (pekak),


lambung(timpani)

Palpasi : adanya nyeri tekanan atau nyeri lepas saat dilakukan palpasi

13. Pemeriksaan Genetalia


Inspeksi : keadaan rambut pubis, kebersihan vagina atau penis, warna dari
kulit disekitar genetalia

Palpasi : adakah benjolan, adakah nyeri saat di palpasi

14. Pemeriksaan Anus

Lubang anus, peripelium, dan kelainan pada anus

15. Pemeriksaan Muskuloskeletal

Kesimetrisan otot, pemeriksaan abdomen, kekuatan otot.

16. Pemeriksaan Neurologi

Tingkat kesadaran atau meninggal ringan, syaraf otak, fungsi motorik, fungsi
sensorik

17. Pemeriksaan Status Mental

Tingkat kesadaran emosi, orientasi, proses berfikir, persepsi dan bahasa, dan
motivasi

18. Pemeriksaan Tubuh Secara Umum

Kebersihan, normal, postur


19. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan pemenuhan


kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hemoglobin,
glukosa,elektrolit, dan lain-lain. (AAA.Hidayat.2006; 70

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan anoreksia
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan mual dan muntah
c. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
gangguan absorbsi

D. INTERVENSI

1. Diagnosa Keperawatan I :

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan anoreksia

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam maka diharapkan


kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi dan nafsu makan pasien meningkat

Kriteria Hasil :

 Observasi TTV dalam keadaan normal


 Pasien mau makan lagi
 Nafsu makan pasien meningkat
 Pasien mengatakan merasa nyaman dan lebih sehat karena kebutuhan
nutrisinya terpenuhi

Intervensi :

 Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien


dankeluarga, misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun

R/ : agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan
 Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi

R/ : agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi

 Kaji faktor yang berhubungan dengan nafsu makan

R/ : mengidentifikasi dan meningkatkan nafsu makan pasien

 Motivasi pasien untuk makan sedikit (dalam porsi kecil rendah lemak dan
rendah serat) dan makan lebih sering (selama tidak ada kontra indikasi)
R/ : agar pasien mau makan lagi dan bisa meningkatkan nafsu makan
 Observasi TTV
R/ : sebagai parameter untuk mengetahui perkembangan pasien
 Kolaborasi dengan tim medis
R/ : untuk menentukan tindakan selanjutnya dan mempercepat
proses penyembuhan.

2. Diagnosa Keperawatan II :

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan mual dan muntah

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien


dapat terpenuhi dan mual atau muntah pasien hilang

Kriteria Hasil :

 Observasi TTV dalam keadaan normal


 Porsi makan habis
 Intake makan meningkat
 Mual dan muntah pasien hilang
 Pasien mengatakan merasa nyaman karena kebutuhan nutrisi terpenuhi dan
merasa lebih sehat

Intervensi :

 Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien


dankeluarga, misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ : agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan
 Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
R/ : agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Monitor Berat Badan
R/ : untuk mengetahui perkembangan berat badan pasien
 Berikan makanan kesukaan jika tidak ada kontra indikasi
R/ : meningkatkan nafsu makan pasien
 Modifikasi pengujian makanan
R/ : agar nafsu makan pasien bisa bertambah dan mengurangi mual
 Anjurkan untuk menjaga oral hygiene
R/ : untuk menjaga kebersihan mulut pasien dan mengurangi mual
 Atur jadwal tindakan medis keperawatan agar tidak menurunkan nafsu makan
R/ : Agar tidak mengganggu jadwal makan pasien.

3. Diagnosa Keperawatan III :

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan


dengan gangguan absorbsi

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien


dapat terpenuhi

Kriteria Hasil :

 Observasi TTV dalam keadaan normal


 Intake makanan meningkat
 Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
 Pasien merasa lebih sehat

Intervensi :

 Dilakukan tindakan terapeutik (pendekatan terapeutik) pada pasien dan


keluarga, misal : senyum, sapa, salam, sopan dan santun
R/ : agar terjalin hubungan saling percaya antara pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan
 Berikan informasi pada pasien tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
R/ : agar pasien mengerti tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Motivasi pasien untuk makan sedikit (dalam porsi kecil) dan lebih sering
(selama tidak ada kontra indikasi)
R/ : meningkatkan nafsu makan pasien
 Observasi TTV
R/ : sebagai parameter untuk mengetahui perkembangan pasien
 Kolaborasi dengan tim medis.Berikan terapi medika mentosa sesuai program
dan berikan nutrisi parenteral per IV sesuai program
R/ : memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

E. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nurisi secara umum dapat dinilai dari
adanya kemampuan dalam ;

1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam


makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari
kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makan yang adekuat. (AAA.Hidayat.2006)
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Siti. 2012. Nutrisi. Online.Fhatimfhatim.wordpress.com/2012/07/24/nutrisi/.

Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2002. Buku Saku Praktikum
Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGCNANDA

International. 2011. Diagnosa Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.


Jakarta: EGCRicha. 2013. LP Nutrisi. Online.

Richa-faricha.blogspot.com/2013/08/lp-nutrisi.html?m=1. Diunduh 8 Juli 2014, pukul


10.00 WITA8

Anda mungkin juga menyukai