Anda di halaman 1dari 8

Anggaran Dasar Koperasi Dan Keanggotaan Koperasi Di Indonesia

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan
bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-
badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
Anggaran dasar merupakan keseluruhan aturan yang mengatur secara langsung
kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dengan para anggotanya, untuk
terselenggaranya tertib organisasi. Anggaran dasar koperasi dianggap sebagai peraturan
intern koperasi ditaati oleh seluruh perangkat organisasi koperasi dan seluruh anggota
koperasi.
Anggaran dasar koperasi adalah merupakan sumber peraturan tata tertib bagi tertibnya
organisasi koperasi dengan segala kegiatan usahanya. Dengan kata lain, anggaran dasar koperasi
adalah sebagai dasar formal bagi persetujuan atau kesepakatan para anggota untuk bekerja sama, yang
merupakan fondasi setiap koperasi.
Di dalam praktek bisanya, anggaran dasar koperasi ini memuat ketentuan – ketentuan
pokok seperti antara lain :
a) Nama Koperasi
b) Tempat kerja atau daerah kerja
c) Maksud dan tujuan
d) Syarat – syarat keanggotaan
e) Hak dan kewajiban serta tanggung jawab anggota
f) Pengurus dan Pengawas Koperasi
g) Rapat Anggota dan Keputusan Rapat Anggota
h) Penetapan tahun buku

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang hendak diuraikan dalam makalah ini adalah:
1.2.1 Apa pengertian anggaran dasar koperasi?
1.2.2 Bagaimana isi dari anggaran dasar koperasi?
1.2.3 Bagaimana ketentuan menjadi anggota koperasi di Indonesia?
PEMBAHASAN
2.1 Anggaran Dasar
Definisi dan sifat hukum anggaran dasar adalah keseluruhan aturan yang mengatur
secara langsung kehidupan koperasi dan hubungan antara koperasi dan para anggotanya.
Anggaran dasar dibuat dengan persetujuan para pendiri yang memiliki tingkat otonomi
tertentu dalam menyusun isi anggaran dasar menurut keinginannya.
Pentingnya Anggaran Dasar, dengan memberikan kepada organisasi koperasi status
badan hukum dengan pendaftaran dan juga menetapkan dalam Anggaran Dasar suatu struktur
organisasi dan tata tertib ke dalam yang akan mengikat semua anggota sekarang dan yang
akan datang, maka koperasi akan menjadi suatu bentuk organisasi yang sesuai dengan tujuan
jangka panjang untuk kehidupan para anggotanya. Anggaran dasar juga menentukan dasar
formal bagi komitmen para anggota untuk bekerjasama dimana kerjasama semua anggota
untuk keuntungan bersama merupakan fondasi setiap perhimpunan koperasi.
Dasar hukum penyusunan anggaran dasar adalah pasal 7 ayat (1) UU No. 25/1992 yang
berbunyi “pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dilakukan
dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar”.[1] Adapun tujuan penyusunan
anggaran dasar ialah agar tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas, menjadi peraturan
segenap elemen koperasi, menjadi dasar ketentuan lainnya, mewujudkan ketertiban dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi.[2] Sedangkan dalam penyusunannya, dibahas dan
diputuskan dalam rapat pembentukan koperasi pada saat pendirian oleh pemrakarsa atau pada
rapat pengesahan perubahan anggaran dasar oleh mereka yang ditunjuk anggota untuk
mengubah anggaran dasar yang telah disepakati sebelumnya.[3]
Isi anggaran dasar dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori berikut ini: perihal
perhimpunan koperasi yang telah diatur dengan lengkap dalam UU/Peraturan Pemerintah, Perihal
yang ditetapkan secara lengkap dalam UU/Peraturan Pemerintah hanya dapat diulang dalam anggaran
dasar, Perihal yang menurut ketentuan UU/peraturan pemerintah perlu dimasukan dalam anggaran
dasar koperasi ia harus mengatur dalam anggaran dasarnya yang menentukan syarat-syarat bagi
peneriman anggota dan sebagainya, Perihal perhimpunan koperasi yang boleh diatur dalam anggaran
dasar jika para anggota menginginkan demikian.[4]

Isi anggaran dasar antara lain sebagai berikut:


1. Nama bersama, yaitu penunjukan dengan mana koperas itu mengadakan transaksi
usahanya.
2. Kantor terdaftar, yaitu lokasi dimana kantor utama dan manajemen kopersi itu teretak dan
dimana lemari kas dan rekeningnya dipelihara.
3. Tujuan koperasi. Para anggota harus mengadakkan persetujuan diantara mereka,
kepentingan umum mana yang mereka ingin capai dalam istilah-istilah konkrit, apa yang
akan menjadi obyek koperasi, dan pa tugas yang akan dipenuhi oleh koperasi yang ingin
mereka ciptakan.
4. Daerah kerja, yaitu daerah geografis dimana koperasi itu mengembangkan kegiatan
ekonominya.
5. Syarat-syarat masuk-keluar anggota. Anggaran dasar harus menetapkan syarat-syarat
obyektif yang harus dipenuhi oleh pelamar yang kan menjadi anggota dan harus
menetapkan standar obyektif pemberhentian anggota.
6. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban anggota. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban
anggota yang paling penting sudah ditetapkan oleh UU, yang perlu diatur dalam AD
adalah hak dan kewajiban yang lebih terperinci.
7. Undangan rapat umum dan keputusan
8. Ketentuan mengenai akumulasi cadangan
9. Ketentuan mengenai pembagian keuntungan. Mengenai pembagian keuntungan antara para
anggota pada akhir tiap tahun fiskal dan setelah dialokasikan untuk dana cadangan, UU
dan peraturan pemerintah memuat ketentuan umum sehubungan dengan cara pembagian
yang berbeda-beda.
10. Ketentuan mengenai bentuk notifikasi.
Isi tambahan anggaran dasar, anggaran dasar boleh memuat ketentuan tambahan yang
disebutkan dalam UU sebagai ”hal-hal yang menurut para anggota koperasi dapat diatur
dalam anggaran dasar jika dianggap bermanfaat”, yaitu yang dapat dimasukan dalam kategori
dibawah ini:
a. pembatasan lamanya koperasi itu berlangsung hingga jangka waktu tertentu.
b. afiliasi koperasi dengan koperasi kedua, federasi, dsb.
c. Izin untuk menjalankan usaha dengan bukan anggota dan pembatasan-pembatasan tertentu
usaha itu.
d. Syarat-syarat mayoritas bersyarat untuk keputusan-keputusan mengenai hal-hal tertentu
dalam rapat umum.
e. Ketentuan-ketentuan untuk kontribusi saham minimum yang diatur, yaitu ketentuan-
ketentuan yang menuntut setiap anggota supaya memberi kontribusi sejumlah modal
saham yang erat hubungannya dengan volume usahanya dengan badan usaha koperasi.

2.2 Keanggotaan Koperasi


Di dalam buku pengetahuan perkoperasian, secara umum yang dapat menjadi anggota
koperasi di Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia, yang memenuhi ketentuan-
ketentuan berikut:[5]
a. Dewasa dan mampu melaksanakan tindakan hukum.
Ini berarti bahwa anak-anak dibawah umur tidak dapat mendirikan koperasi di kalangan
mereka sendiri. Ini disebabkan karena hanya orang-orang dewasa yang dapat mengikat
perjanjian jual beli, memiliki hak menuntut di muka pengadilan. Adanya koperasi-koperasi
disekolah yang dimaksudkan sebagai wadah pendidikan praktek koperasi disekolah-sekolah
dikecualikan, karena koperasi ini dimaksudkan sebagai tempat dimana para murid belajar.
b. Menyetujui landasan idiil, asas dan sendi dasar koperasi.
Seseorang yang hendak menjadi anggota koperasi, sebelumnya mempelajari maksud dan
tujuan koperasi yang bersangkutan dan juga landasan idiil, asas sendi dasar koperasi. Jika
seseorang menyetujui menjadi anggota suatu koperasi, maka dengan sendirinya dapat
dianggap bahwa ia sebelumnya telah mempelajari dan menyetujui hal-hal tersebut di atas.
Yang sudah menjadi anggota sekalipun, terus-menerus mempelajari tentang cara-
caramemajukan koperasi, sehingga semua anggota turut memikirkan usaha-usaha apa yang
dapat menambah perbaikan masing-masing anggota itu.
c. Sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban dan melakukan haknya sebagai anggota
koperasi.
Anggota koperasi lebih dahulu harus mengetahui kewajibannya. Baru sesudah kewajibannya
sebagai anggota dipenuhi, dapatlah ia menuntut haknya. Anggota yang demikian adalah
anggota yang baik, dan perlu menjadi teladan. Yang dimaksud dengan kewajibannya adalah:
1) Melunasi bagiannya masing-masing dalam simpanan anggota terutama simpanan pokok,
pelunasan simpanan pokok ini merupakan salah satu syarat keanggotaan yang harus dipenuhi
lebih dahulu untuk menjadi anggota. Jumlahnya ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi.
Jika simpanan pokok belum terkumpul sebagai permulaan modal, maka sulit bagi koperasi
untuk memulai usahanya.
2) Mentaati semua landasan, asas dan sendi dasar koperasi, undang-undang koperasi yang
ditetapkan oleh pemerintah republik indonesia, demikian juga dengan anggaran dasar
koperasi, beserta semua peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh rapat anggota koperasi
sendiri.
3) Menghadiri rapat anggota koperasi dan turut mengambil bagian dalam pembicaraan jika
dirasa perlu. Oleh karena rapat anggota adalah kekuasaan tertinggi dalam koperasi, maka
hadir tidaknya anggota dalam rapat anggota tersebut turut menentukan. Kewajiban untuk
menghadiri rapat anggota juga dapat dianggap oleh anggota sebagai haknya, karena itu tidak
dapat dilarang untuk menghadiri rapat tersebut, namun kehadiran anggota dalam rapat
anggota pada umumnya masih sangat kurang. Oleh karena itu, masih perlu menggairahkan
anggota agar semua hadir dalam rapat tersebut.
Dalam beberapa hal, koperasi dapat saja menetapkan syarat-syarat khusus bagi calon
anggota yang dituangkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi.
Pengertian syarat-syarat khusus adalah tambahan dari syarat-syarat umum yang juga harus
dipenuhi oleh calon-calon anggota untuk dapat diterima menjadi anggota penuh. Syarat-
syarat khusus ini dapat berbeda-beda dari satu koperasi dengan koperasi lainnya. Berikut
adalah contoh syarat khusus keanggotaan pada jenis koperasi tertentu.
a) Koperasi Pegawai Negeri
Yang bisa diterima sebagai anggota adalah karyawan yang sudah berstatus sebagai
pegawai negeri di lingkungan departemen atau dinas yang bersangkutan. Diluar ketentuan itu
tidak bisa diterima sebagai anggota.
b) Koperasi Perikanan
Anggotanya terdiri dari pemilik perahu dan pemilik kapal, pemilik alat-alat penangkap
ikan, dan para nelayan penangkap ikan yang tidak memiliki perahu atau peralatan khusus.
Sebagaimana telah dipaparkan di bagian depan bahwa keanggotaan koperasi adalah
sukarela dan terbuka sifatnya. Keinginan untuk masuk menjadi anggota dan keluar sebagai
anggota adalah sifatnya sukarela. Namun keanggotaan koperasi berakhir bilamana anggota
bersangkutan:
1. Meninggal dunia
Bila seorang anggota meninggal dunia, maka status keanggotaannya secara otomatis
gugur saat dia meninggal. Sesuai ketentuan, maka keanggotaan ini tidak bisa
dipindahtangankan kepada siapapun.
2. Minta berhenti karena atas kehendak sendiri
Ini merupakan hal biasa apabila permohonan itu diajukan secara tertulis kepada
pengurus, atas permintaan tersebut disampaikan dalam rapat pengurus dan sekaligus
dibicarakan tentang hak-haknya (khususnya dalam bentuk simpanan) dan kewajiban yang
masih melekat pada yang bersangkutan.
3. Diberhentikan karena tidak memenuhi syarat keanggotaan
Hal ini bisa terjadi apabila seorang anggota koperasi pindah ketempat lain diluar
jangkaun daerah kerja koperasi atau bisa juga karena yang bersangkutan pindah pekerjaan,
misalnya dari pegawai negeri pindah ke swasta.
4. Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota.
Apabila seorang anggota secara sengaja tidak memenuhi kewajibannya sebagai
anggota, misalnya tidak mau bayar simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam anggaran
dasar, dan sebagainya dan tindakan tersebut dianggap merugikan perkembangan koperasi
maka pengurus dapat mengambil tindakan untuk menghapus keanggotaannya dalam koperasi,
tentunya setelah dilakukan pendekatan-pendekatan kepada yang bersangkutan.

Bagaimanakah cara membuat AD ART Koperasi agar dapat menjadi tujuan utama dan dapat
memajukan koperasi?

Koperasi adalah salah satu tempat untuk melakukan transaksi keuangan. Koperasi
biasanya ada di daerah pedesaan ataupun perkotaan. Koperasi adalah lembaga yang akan
membantu perekonomian para anggotanya. Karenanya, dibutuhkan AD ART Koperasi yang
jelas serta memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Hal ini penting, agar dalam
pembuatan AD ART tidak menjadi kesalahan dan sesuai dengan tujuan awal.

Lantas, bagaimana cara membuat AD ART yang baik dan benar?

5 Cara Menyusun AD ART Koperasi yang Sesuai dengan


Tujuan Pembentukan Koperasi
1. Disesuaikan dengan Tujuan

Pastikan bahwa AD ART yang dibuat sesuai dengan tujuan dan kepentingan dari anggota
koperasi. Sehingga setiap kebutuhan anggota dapat terakomodir dan mensejahterakan
anggota. Contohnya, jika akan membuka koperasi simpan pinjam maka pastikan terdapat AD
ART yang mengatur tentang hal tersebut. Sehingga setiap anggota memahami apa yang
menjadi hak dan kewajibannya.

2. Membuat Ketentuan yang Dapat Dimengerti

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, AD ART memiliki banyak ketentuan didalamnya.
Termasuk beberapa peraturan yang harus dijalankan oleh anggota, pengurus, pengawas
bahkan pengelola koperasi. Jadi, setiap aturan tersebut harus dijelaskan secara terperinci.
Sehingga setiap aturan dan ketetuan dapat dimengerti oleh semua pengurus dan anggota agar
dapat dijalankan dengan tepat.

3. Disetujui Oleh Semua Pengurus dan Anggota

Karena AD ART akan dijalankan dalam waktu panjang, maka penting agar semua ketentuan
dimengerti. Salah satu cara membuat anggota dan semua elemen koperasi mengerti adalah
membahasnya pada forum. Biasanya pembahasan ini diadakan pada saat pergantian ketua
atau pengurus baru. Sekaligus melakukan pelantikkan ketua dan pengurus baru.

Selain membahasnya, AD ART yang telah dibuat harus disetujui dan disepakati oleh semua
anggota. Tidak hanya anggota, semua orang yang terlibat harus mengetahui hal tersebut. Jika
tidak, maka AD ART tidak dapat disepakati. Hingga akhirnya, harus diulang dan disusun
kembali.

Hal ini dilakukan sepesetujuan, pengurus dan pengawas koperasi. Jika dirasa sudah disetujui
maka hasil inilah yang digunakan dalam waktu beberapa tahun ke depan.

4. Menguasakan Penyusunan AD Pada Pendiri

Hal ini biasanya dilakukan jiak terjadi kendala untuk mengadakan rapat anggota. Namun
tidak semua orang dapat menerima kuasa yang diberikan. Karena hanya pendiri koperasi
yang dapat diberikan kuasa untuk mengadakan rapat penyusunan AD. Jika sudah, mereka
juga yang dapat diberikan kuasa untuk menandatangani, mengurus dan menyebarkannya.

Hal ini berlaku hingga Koperasi mendapatkan akta pendirian koperasi dari badan hukum.

5. Penyebaran AD ART Pada Anggota

Agar semua anggota dapat mengetahui informasi tentang AD ART, penting untuk
menyebarkannya. Biasanya AD ART Koperasi dapat disebarkan dalam bentuk lembaran atau
email. Sehingga setiap anggota mengerti dan memahami apa yang menjadi kewajiban dan
haknya. Selain itu, anggota dapat mengetahui setiap hak dan kewajiban dari pengurus. Dan
anggota dapat menjalankan tugasnya sebagai pengawas koperasi.

Menjalankan beberapa cara ini dipastikan dapat membantu untuk menyusun AD ART.
Sehingga AD ART Koperasi yang dibuat dapat sesuai dengan tujuan. Serta, memberikan efek
maksimal untuk pengurus ataupun anggota koperasi.
KESIMPULAN

3.1 Anggaran dasar adalah merupakan sumber peraturan tata tertib bagi tertibnya organisasi
koperasi dengan segala kegiatan usahanya. Dengan kata lain, anggaran dasar koperasi
adalah sebagai dasar formal bagi persetujuan atau kesepakatan para anggota untuk bekerja
sama, yang merupakan fondasi setiap koperasi.
3.2 Isi dari anggaran dasar koperasi antara lain memuat:
a) Nama bersama, yaitu penunjukan dengan mana koperas itu mengadakan transaksi
usahanya.
b) Kantor terdaftar, yaitu lokasi dimana kantor utama dan manajemen kopersi itu teretak dan
dimana lemari kas dan rekeningnya dipelihara.
c) Tujuan koperasi.
d) Daerah kerja, yaitu daerah geografis dimana koperasi itu mengembangkan kegiatan
ekonominya.
e) Syarat-syarat masuk-keluar anggota.
f) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban anggota.
g) Undangan rapat umum dan keputusan
h) Ketentuan mengenai akumulasi cadangan
i) Ketentuan mengenai pembagian keuntungan.
j) Ketentuan mengenai bentuk notifikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bernhard Limbong. 2010. Pengusaha Koperasi. Jakarta: Margaretha Pustaka.


Panji Anoraga.1993. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Riktan, “Anggaran Dasar Koperasi”, dalam http://tansrik.blogspot.co.id/2009/12/
anggaran-dasar-koperasi-koperasi-7.html diakses pada 12 November 2015.

Anda mungkin juga menyukai