Field Note Kelompok 51
Field Note Kelompok 51
Upacara dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB,
dengan pembina upacara bapak Dr. H Sumanta, M. Ag. Setelah upacara kami
bergegas kembali menuju lapangan Ma’had untuk membereskan segala peralatan
yang akan dibawa ke lokasi KKN dan memasukannya kedalam mobil elf yang
sudah disediakan oleh pihak LP2M.
Rombongan yang menggunakan elf datang sekitar pukul 13.00 WIB dan
langsung menujuKantor Kepala Desa Kubangpari, disana sudah ada anak-anak
yang menggunakan motor dan bapak DPL yaitu Bapak Ripa’i. Kedatangan kami
semua disambut baik oleh warga Desa Kubangpari. Dan disambut baik juga oleh
Bapak Suginefo selaku Carik Desa Kubangpari (Sekretaris Desa), beliau juga
sekaligus memandu acara penerimaan dan pemebukaan KKN IAIN Syekh Nurjati
Cirebon yang dimulai pada pukul 13.30 WIB sampai dengan pukul 14.15 WIB.
Hari ketiga
Kami pergi ke area pesawahan dengan berjalan kaki karena memang jarak
yang tidak terlalu jauh dari pemukiman. Sesampainya di area pesawahan, kami
membantu para petani bekerja sekaligus belajar untuk memanen padi. Disamping
membantu para petani bekerja kami selingi dengan berbincang mengenai
pesawahan. Menurut salah satu petani yaitu ibu Endang, Desa Kubangpari ini
memiliki area pesawahan yang luas, namun akhir-akhir ini petani di Desa
Kubangpari sulit mendapatkan air untuk mengairi sawah. Hal tersebut
dikarenakan pada bulan Juni sudah memasuki musim kemarau, sehingga saluran
irigasi yang berasal dari waduk malahayu meminimalisir penggunaannya. Pada
bulan ini, petani desa Kubangpari mayoritas menanam padi, namun untuk
penanaman selanjutnya yaitu jagung.
Sebagian dari kami melakukan kegiatan olahraga di pagi hari yang dimulai
pada pukul 07.00 WIB, tujuan awal kami akan mengikuti senam pagi di Balai
Desa. Namun ketika sampai di tempat tidak ada kegiatan apapun disana, akhirnya
kami memutuskan untuk melanjutkan jogging mengelilingi Desa Kubangpari.
Kegiatan olahraga ini berlangsung sampai pukul 09.30 WIB dan setelahnya kami
beristirahat di posko.
Pada malam harinya, seperti biasa ba’da shalat maghrib kami mengunjungi
TPQ untuk membantu ibu Oom dan bapak Kusnandi mengajar anak-anak. Ibu
Oom dan bapak Kusnandi merupakan orang yang mendirikan TPQ di Desa
Kubangpari.
Selasa, 16 Juli 2019
Kegiatan hari ini (tepat satu minggu) kami melaksanakan KKN di Desa
Kubangpari, bertepatan pula dengan acara pelantikan Kepala Desa serentak di
Lapangan Kersana. Tidak banyak kegiatan pada hari ini selain menghadiri acara
pelantikan tersebut.
Agenda yang kami lakukan hari ini yaitu membantu pelaksanaan kegiatan
posyandu Dahlia yang berada di sebelah utara. Kegiatan posyandu ini rutin
dilakukan satu bulan sekali dengan dipimpin oleh ibu bidan Dyah Ayu.
Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dilakukan pada setiap
anak-anak yang menghadiri posyandu bersama orang tuanya, kemudian
setelahnya anak-anak akan mendapatkan satu bungkus snack yang berisi bubur
kacang ijo, susu, dan biskuit bayi.
Kegiatan hari ini kami semua dibagi kelompok untuk menyebar ke setiap
elemen pendidikan yang ada di Desa Kubangpari dari mulai PAUD sampai
perguruan tinggi. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai
kegiatan belajar dan mendapatkan data-data anak yang putus sekolah disetiap
tingkatan pendidikan. Data tersebut akan kami gunakan untuk laporan ketika acara
lokakarya desa.
Dua hari ini kelompok kami fokus untuk mempersiapkan acara lokakarya
desa yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Juli 2019. Persiapan yang kami
lakukan mulai dari mencari data-data yang belum lengakap seperti data anak yang
putus sekolah, dan lainnya. Selain itu kami fokus untuk mengerjakan pembuatan
kalender musim, transect wilayah, trend and change, serta pohon masalah yang
ada di Desa Kubangpari. Semuanya kami persiapkan dengan matang agar
pelaksanaan lokakarya desa berjalan dengan lancar.
Acara lokdes berlangsung sekitar satu jam setengah, yang diawali dengan
sambutan dari bapak Sutarjo. Kemudian kami mulai berdiskusi terkait hasil
temuan kami selama tinggal di Desa Kubangpari. Kami mengangkat masalah
mengenai pendidikan yakni maraknya anak yang putus sekolah, dari diskusi ini
aparat desa menilai bahwa laporan dan temuan kami sudah tepat. Sebagai tindak
lanjut dari masalah yang kami angkat, aparat desa meminta kami untuk mendata
kembali anak-anak yang putus sekolah agar mengikuti kegiatan PKMB di SKB
yang memang sudah ada di Desa Kubangpari ini, agar sumber daya di desa ini
juga semakin meningkat dengan baik apabila mendapatkan pendidikan.
Hari kelima belas, mencari data anak yang putus sekolah dan SKB
Menurut informasi dari ibu Lilis, selaku staf SKB di kecamatan Kersana
menuturkan terkait gerakan kembali bersekolah dan banyak dijelaskna mengenai
PKBM karena itu merupakan program SKB yang telah terlaksana. Selain itu,
informasi yang didapat mengenai data anak yang putus sekolah dan mengetahui
bahwa cabang SKB di kecamatan Kersana hanya ada di dua desa, yaitu desa
Kramatsampang dan desa Kubangpari.
Hari keenam belas sampai hari kedua puluh tiga, fokus penyusunan laporan
Kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu satu minggu yaitu lebih
fokus untuk menyatuka data yang telah diterima guna penyusunan laporan akhir
KKN. Disamping penyelesaian pengumpulan data, kami juga mencari data dengan
cara door to door kesetiap RT dan RW serta mencoba mensosialisasikan kegiatan
seminar pendidikan yang akan kelompok kami lakukan. Namun, ada beberapa
kendala yang terjadi seperti belum kondusifnya situasi, kondisi, dan toleransi di
Desa Kubangpari.
Hari kedua puluh lima sampai hari kedua puluh sembilan, fokus untuk acara
lokakarya kecamatan
Kegiatan yang dilakukan selama rentang empat hari ini, kami benar-benar
fokus untuk mempersiapkan acara lokakarya kecamatan. Mulai dari
mempersiapkan laporan kelompok, mempersiapkan warga yang akan menjadi
perwakilan untuk menjadi pembicara pada saat acara lokakarya kecamatan, serta
memantapkan persiapan lokakarya kecamatan. Karena hal tersebut harus
diperhatikan demi lancarnya sebuah kegiatan.
Setelah acara lokakarya kecamatan selesai sekitar pukul 12.30 WIB kami
bersama bapak Ripa’i selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) berkumpul
bersama di posko. Kami mendapatkan arahan terkait hal-hal yang perlu dilakukan
pasca lokakarya desa dan lokakarya kecamatan. Serta arahan mengenai pelaporan
akhir kelompok dan individu. Setelah mendapatkan arahan, kami semua makan
siang bersama di posko, sebagai wujud rasa syukur kami setelah melaksanakan
lokakarya kecamatan san kehadiran bapak Ripa’i di posko.
Hari ketiga pulus satu, membahas tentang kegiatan di hari Idul Adha
Hari ketiga puluh dua sampai hari ketiga puluh tiga, lebaran Idul Adha
Atas dasar kesepakatan bersama kelompok kami, bahwa anggota
perempuan melaksanakan lebaran Idul Adha di kampung halaman masing-masing.
Sedangkan anggota laki-laki tetap berada di desa Kubangpari untuk membantu
proses penyembelihan hewan kurban, sampai membantu untuk membagikan
daging kurban kepada setiap warga. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban
dilaksanakan di masjid bagian selatan.
Tidak terasa kegitan KKN kami telah memasuki hari ke tiga puluh empat,
dan sudah sampai dipenghujung kegiatan. Banyak sekali pelajaran yang kelompok
kami dapatkan selama kegiatan KKN ini berlangsung. Kami mulai paham
bagaimana menjalani kehidupan bermasyarakat. Bekerja sama dengan tim agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Dan memahami setiap berbedaan karakter
yang tiap individu miliki. Semua terasa indah dan menyenangkan.