Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1

MESIN FLUIDA DAN PERPINDAHAN


Pengampu: Ir. Bambang Yunianto, M.Sc

Disusun oleh:
Muhammad Fajrur Rochmat NIM. 21050115120016
Ndaru Fauzi Putrawijaya NIM. 21050115130107

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2019
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari
tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk
mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk
udara biasa disebut kompresor, kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah,
seperti di ventilasi, pemanas, dan pendingin ruangan maka sebutanya
menjadi kipas atau penghembus (blower) .
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida compressible, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar.
Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan
positif

Turbin adalah suatu mesin penggerak yang memanfaatkan energi dari aliran
fluida seperti air, uap, dan gas untuk menggerakkan beban seperti generator, pompa,
baling-baling, kompresor, dll. Secara sederhana suatu turbin terdiri atas rotor atau
roda turbin dan stator atau rumah turbin. Rotor terdiri atas shaft atau poros yang
dilengkapi dengan blade atau sudu yang terpasang di sekelilingnya. Aliran fluida
berupa air, gas, atau uap diarahkan dan diatur kecepatan gerakkannya oleh nosel
sehingga mampu menggerakkan sudu turbin.

Klasifikasi pompa

a. Positive Displacement Pump

Merupakan pompa yang menghasilkan kapasitas yang intermittent, karena


fluida ditekan di dalam elemen-elemen pompa dengan volume tertentu. Ketika fluida
masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga tidak ada kebocoran (aliran
balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa ini kurang lebih
berbanding lurus dengan jumah putaran atau banyaknya gerak bolak-balik pada tiap
satuan waktu dari poros atau engkol yang menggerakkan. Pompa jenis ini
menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas rendah. Pompa ini dibagi lagi
menjadi:
1. Reciprocating Pump (pompa torak)

Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik translasi dari
elemen-elemennya, dengan perantaran crankshaft, camshaft, dan lain-lainnya. Pompa
jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup buang yang mengatur aliran fluida
keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan derajat
pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan
sangat tinggi, yaitu lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250 sampai 500
rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan sangat berat. Pompa ini banyak dipakai
pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa cairan kental, dan untuk
pompa air ketel pada PLTU. Skema pompa torak ditunjukkan pada gambar berikut

Gambar skema pompa torak (karrasik, 2008)


2. Rotary Pump

Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa jenis ini
adalah :

a. rumah pompa yang stasioner


b. rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar dalam rumah
pompa

Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-elemen yang
memindahkannya ke sisi buang kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena tidak
memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa maupun
sebagai motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan 5000 rpm
atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk pompa
pelumas dan pada hydraulic power transmission. Yang termasuk jenis pompa ini
adalah:

a. Gear Pump (Pompa Roda Gigi)

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua buah roda gigi
berpasangan yang terletak dalam rumah pompa akan menghisap dan menekan fluida
yang dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan ke sisi buang. Akibat
diisinya ruang antar sisi tersebut maka pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari
pompa ini adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan head yang
tinggi dan debit yang rendah. Contoh pompa roda gigi terdapat pada gambar dibawah
ini.
Gaabar pompa roda gigi (Edward, 1996)

b. Pompa Piston

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar menyebabkan
piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida
terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat gerakan naik turun
piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan
kapasitas rendah. Skema pompa piston ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar Skema pompa piston (Sutikno, 1996)

B. Dynamic Pump

Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja.
Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida. Dalam
pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi kinetik,
kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor
dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam
jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal.

1. Pompa Aksial

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa ini
cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi, seperti
pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar di bawah ini.
Gambar Pompa aksial (Kurtz, 2005)

2. Pompa Sentrifugal

Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-sudu yang
berputar pada kecepatan tinggi. Fluida yang masuk dipercepat oleh impeler yang
menaikkan tekanan maupun kecepatannya, dan melempar fluida keluar melalui volute
atau rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan head medium
sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam aplikasinya, pompa sentrifugal
banyak digunakan untuk proses pengisian air pada ketel dan pompa rumah tangga.
Bagian-bagian dari pompa sentrifugal adalah stuffling box, packing, shaft, shaft
sleeve, vane, casing, eye of impeller, impeller, casing wear ring dan discharge nozzle.
Gambar Penampang Memanjang Pompa Sentrifugal

Klasifikasi pompa

Kompresor terbagi menjadi dua jenis yaitu positive displacement compressor


dan dynamic compressor. Positive displacement compressor terbagi menjadi dua jenis
yaitu reciprocating compressor dan rotary compressor. Sedangkan dynamic
compressor terbagi menjadi axial compressor dan centrifugal compressor.

Klasifikasi Turbin

Turbin diklasifikasikan menurut fluida kerja yang digunakan. Berikut ini


adalah klasifikasi turbin:

Turbin Air

Turbin angin

Turbin gas
Turbin uap

Berdasarkan letak pemasangan/instalasi Turbin, maka Turbin dapat dibagi menjadi


dua jenis yaitu ;

1. Turbin Vertikal

2. Turbin Hirizontal
Ditinjau dari reaksi, maka turbin dapat dibagi menjadi ;

1. Turbin Reaksi

Turbin reaksi ialah Turbin dimana air yang dilewati runner mengalami
penurunan tekanan baik pada sudut pengatur maupun pada runner. Beberapa Jenis
Turbin Reaksi ialah Turbin Francis, Turbin Propeller dan Turbin Kaplan.

Turbin francis/turbin horizontal

2. Turbin Impuls

Turbin Impuls ialah Turbin dimana proses penurunan tekanan airnya terutama
terjadi didalam diatributor/nozelnya dan tidak terjadi pada sudu - sudu jalannya.
Salah satu jenis Impuls ialah Turbin Pelton.
Turbin pelton/turbin vertical

Turbin dapat dibagi lagi berdasarkan arah aliran air yaitu;

1. Turbin Radial, yaitu turbin dimana aliran air yang melewati runner dalam arah
radial. Salah satu jenis turbin radial ialah Turbin Pelton.

2. Turbin Axial, yaitu turbin dimana aliran air yang melewati runner dalam arah
aksial. Salah satu jenis turbin axial ialah Turbin Turbin Proppeler dan Turbin Kaplan.

Turbin propeller
Turbin Kaplan

3. Turbin Radial Aksial

Turbin radial aksial ialah Turbin dimana air yang masuk ke runner dalam
arahradial dan setelah keluar dari runner dalam arah aksial.Salah satu jenis Turbin
radial aksial adalahTurbin Francis.

Pada pembangkit listrik tenaga air, turbin air diklasifikasikan menjadi High
End, Medium Head, Low Head. Tidak ada batasan pasti yang dapat yang ditetapkan
untuk masing - masing kelas namun umumnya adalah sebagai berikut :

1. Low Head pada umumnya untuk tinggi jatuh lebih kecil dari 100 feet.
2. Medium Head untuk tinggi jatuh antara 100 - 800 feet.
3. High Head untuk tinggi jatuh diatas 800 atau 1000 feet.

Jenis Turbin yang digunakan untuk pembangkitan tergantung pada jumlah air head
yang ada dan faktor ekonomi.

I. Jelaskan
a. Perbedaan pompa dinamis dan perpindahan positif
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memberikan gaya
tertentu, berupa energi kinetik, pada volume fluida yang tetap dari sisi inlet
menuju titik outlet pompa. Prinsip kerja tersebut sangat berbeda dengan
pompa dinamik, yang secara teori pompa positive displacement akan
menghasilkan debit aliran yang tetap pada RPM tertentu meskipun tekanan
keluaran pompa berubah-ubah. Namun teori ini tidak akan berlaku jika di
dalam pompa terjadi kebocoran.

b. Klasifikasi pompa dinamis ditinjau jenis sudu dan konstruksi


Klasifikasi pompa menurut jenis sudu
 Impeler tertutup
Sudu sudu ditutup oleh dua buah dinding yang merupakan satu
kesatuan , digunakan‐untuk pemompaan zat cair yang bersih atau sedikit
mengandung kotoran.

 Impeller setengah terbuka


Impeler jenis ini terbuka disebelah sisi masuk (depan) dan tertutup di
sebelah belakangnya. Sesuai untuk memompa zat cair yang sedikit
mengandung kotoran misalnya: air yang mengandung pasir, zat cair
yang mengauskan, slurry, dll.

 Impeller terbuka
Impeler jenis ini tidak ada dindingnya di depan maupun di belakang.
Bagian belakangada sedikit dinding yang disisakan untuk memperkuat
sudu. Jenis ini banyak digunakan untuk pemompaan zat cair yang
banyak mengandung kotoran.
c. Klasifikasi pompa perpindahan dan pengunaan
Berikut ini adalah klasifikasi pompa perpindahan positif

Penggunaan pompa perpindahan positif biasanya untuk memindahkan fluida yang


memiliki nilai viskositas yang tinggi.

Jelaskan turbin air dan turbin angin

Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan


tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan
para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll. Turbin angin
terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara Eropa lainnya
dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk
mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi
energi dan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu angin
(Daryanto, 2007)
Turbin angin sumbu horizontal

Turbin angin sumbu vertikal

Anda mungkin juga menyukai